Anda di halaman 1dari 17

PENDEKATAN KEPEMIMPINAN

Dr. Bedjo Santoso, S.SiT, M.Kes


PENDEKATAM SIFAT
(TRAIT)
• Pemimpin itu dilahirkan (given) bukan dilatih atau diasah (1930)

• Teori the Great Men : Sifat sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan, tetapi
diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman seseorang.

• Penelitian (1930-1950) : kecerdasan selalu muncul dengan presentase yang tinggi, inisiatif
rasa humor, antusiasme, kejujuran simpati, dan percaya pada diri sendiri
LANJUTAN
Empat sifat berpengaruh keberhasilan kepemimpinan :

1. Kecerdasan

Pemimpin mempunyai tingkat kecerdasan lebih tinggi dibandingkan bawahannya.

2. Kedewasaan

Pemimpin dengan emosi stabil serta perhatian terhadap aktivitas sosial.

3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi

Pemimpin mempunyai motivasi kuat untuk berprestasi.

4. Sikap hubungan kemanusiaan

Pemimpin yang mengakui harga diri dan kehormatan bawahannya.


PENDEKATAN KEAHLIAN
(SKILLS APPROACH)

1. Kemampuan seseorang untuk menggunakan pengetahuan dan kompetensi yang ada


dalam dirinya untuk mencapai seperangkat tujuan.

2. Keahlian, dapat dipelajari, dilatih, dan dikembangkan (menurut pendekatan


keahlian).
PENDEKATAN PENDEKATAN
SIFAT KEAHLIAN
1. Menekankan pada karakter 1. Menekankan keahlian dan
kemampuan yang dapat
personal pemimpin yang dipelajari dan dikembangkan
bersifat given by God, oleh siapapun yang ingin
menjadi pemimpin
2. Mempertanyakan siapa saja 2. Mempertanyakan apa yang
yang mampu untuk menjadi harus diketahui untuk menjadi
seorang pemimpin
pemimpin,
PENDEKATAN GAYA
KEPEMIMPINAN

• Fokus pada apa yang dilakukan pemimpin dan bagaimana cara mereka bertindak

• Tujuan utama pendekatan gaya kepemimpinan adalah menjelaskan bagaimana


pemimpin mengkombinasikan kedua jenis perilaku (kerja dan hubungan) guna
mempengaruhi bawahan dalam upayanya mencapai tujuan organisasi.
GAYA KEPEMIMPINAN

• Pendekatan ini menganggap kepemimpinan apapun selalu menunjukkan dua perilaku


umum :

(1) Perilaku Kerja : memfasilitasi tercapainya tujuan : membantu anggota kelompok


mencapai tujuan

(2) Perilaku Hubungan : membantu bawahan untuk merasa nyaman baik dengan diri
sendiri, orang lain, maupun dengan situasi dimana mereka berada
PENDEKATAN KEPEMIMPINAN
SITUASIONAL

• Dikembangkan oleh Paul Hersey and Kenneth H. Blanchard tahun 1969


berdasarkan Teori Gaya Manajemen Tiga Dimensi karya William J. Reddin tahun 1967
• Dari pendekatan ini adalah perbedaan situasi membutuhkan gaya kepemimpinan yang
berbeda
• Pendekatan kepemimpinan situasional menekankan bahwa kepemimpinan terdiri atas
dimensi arahan dan dimensi dukungan
PENDEKATAN TEORI KEPEMIMPINAN
KONTIJENSI (KETIDAKPASTIAN)

• Teori Kontijensi didasarkan atas keyakinan bahwa tidak ada satupun gaya
kepemimpinan yang cocok bagi aneka situasi.

• Teori Kontijensi punya beberapa model, yang menurut Laurie J. Mullins terdiri atas:
MODEL KONTIJENSI

Model Kontijensi Fred Edward Fiedler yang menekankan pada Situasi Kepemimpinan
yang Cocok

Model Kontijensi dari Victor Harold Vroom and Philip W. Yetton serta Victor Harold
Vroom and Arthur G. Jago yang menekankan pada Kualitas dan Penerimaan atas
Keputusan Pemimpin;

Teori Path-Goal dari Robert J. House serta Robert J. House and Gary Dessler
Kedewasaan Pengikut dari Paul Hersey and Kenneth H. Blanchard.
PENDEKATAN TEORI PATH-GOAL
ROBERT J. HOUSE AND GARY DESSLER.

• Teori ini mengajukan pendapat bahwa kinerja bawahan dipengaruhi oleh sejauh mana
manajer mampu memuaskan harapan-harapan mereka

• Bawahan memandang perilaku pemimpin sebagai pengaruh yang mampu memotivasi


diri mereka :

1. Kepuasan atas kebutuhan mereka bergantung atas kinerja efektif

2. Arahan, bimbingan, pelatihan, dan dukungan yang diperlukan


4 TIPE PERILAKU KEPEMIMPINAN ROBERT J.
HOUSE

1. Direktif: proses pemberian arahan (direksi). Bawahan diharap mengikuti aturan dan
kebijakan

2. Suportif, bersifat merangkul (menampakkan perhatian atas kebutuhan dan kesejahteraan


bawahan).

3. Partisipatif, melibatkan diadakannya proses konsultatif dengan para bawahan serta


kecenderungan menggunakan evaluasi yang berasal dari opini dan saran bawahan
sebelum manajer membuat keputusan.

4. Berorientasi Pencapaian, menunjukkan keyakinan bahwa bawahan dapat melakukan


kinerja secara baik
PENDEKATAN TEORI PERTUKARAN LEADER-MEMBER
(LEADER-MEMBER EXCHANGE- LMX THEORY)
(PEMIMPIN-ANGGOTA)

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3


Fase
Asing Perkenalan Persekutuan
Peran Tertulis Pengujian Negosiasi

Pengaruh Satu Arah Campuran Timbal Balik

Pertukaran Kualitas Rendah Kualitas Moderat Kualitas Tinggi

Kepentingan Diri Sendiri Diri Sendiri dan Orang Kelompok


Lain
PENDEKATAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
JAMES MACGREGOR BURNS TAHUN 1978

• Merangsang dan mengispirasikan pengikutnya, baik untuk mencapai sesuatu yang


tidak biasa maupun mengembangkan kapasitas kepemimpinannya sendiri

• Membantu pengikutnya untuk berkembang dan membuat mereka jadi pemimpin baru
dengan cara merespon kebutuhan-kebutuhan yang bersifat individual dari para
pengikut.
PENDEKATAN KEPEMIMPINAN OTENTIK

• Proses kepemimpinan yang dihasilkan dari perpaduan antara kapasitas psikologis individu
dengan konteks organisasi yang terbangun baik, sehingga mampu menghasilkan perilaku
yang tinggi kadar kewaspadaan dan kemampuannya dalam mengendalikan diri, sekaligus
mendorong pengembangan diri secara positif

• Kepemimpinan otentik memiliki 4 komponen, yaitu: (1) Kewaspadaan Diri; (2) Perspektif
Moral yang Terinternalisasi; (3) Pengelolaan Berimbang; dan (4) Transparansi Hubungan.
PENDEKATAN KEPEMIMPINAN
TIM
• Tim adalah kelompok di dalam organisasi yang anggota-anggotanya saling bergantung satu
sama lain, saling berbagi tujuan bersama, dan dicirikan oleh adanya satu orang yang
mengkoordinasikan kegiatan bersama mereka

• Di dalam tim, fungsi utama kepemimpinan adalah berupaya mencapai tujuan organisasi
(tim) secara kolektif, bukan individual.

• Tim umumnya memiliki seorang pemimpin yang telah ditentukan. Pemimpin tersebut dapat
berasal dari dalam tim itu sendiri maupun dari luar
PENDEKATAN PSIKODINAMIK

• Dibangun berdasarkan dua asumsi dasar :

1. Pertama, karakteristik personal individu yang telah tertanam jauh di dalam kepribadiannya
sehingga sulit untuk diubah walaupun dengan aneka cara. Kuncinya adalah pengikut harus
menerima secara legowo karakteristik pemimpin.

2. Kedua, invididu memiliki sejumlah motif dan perasaan yang berada di bawah alam sadarnya.
Motif dan perasaan ini tidak mereka sadari. Sebab itu, perilaku individu tidak hanya
merupakan hasil dari tindakan dan respon yang bisa diamati, melainkan juga residu emosi
dari pengalaman sebelumnya yang telah mengendap sekian lama di alam bawah sadarnya.

Anda mungkin juga menyukai