DETEKSI DINI PENYAKIT PERIODONTAL MELALUI SENSOR HALITOSIS

Filzah Azalia1, Nurul Auliya2, Muhammad Riswan 3.

1,2
Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Hasanuddin
filzahazalia@gmail.com
nurulauliya908@gmail.com
3
Fisika, Fakultas Matermatika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin
muhriswan999@gmail.com

ABSTRAK

Penyakit periodontal merupakan keadaan inflamasi dari jaringan penunjang gigi-geligi yang
disebabkan oleh bakteri. Penyakit periodontal menghasilkan bau mulut atau halitosis. Telah
dilaporkan bahwa substansi utama halitosis fisiologis adalah H2S. Tujuan karya kreativitas ini adalah
untuk menciptakan suatu alat sensor halitosis yang dapat mendeteksi penyakit periodontal melalui
bau mulut. Metode yang digunakan adalah sensor gas MQ 136 yang memliki sensitivitas yang tinggi
terhadap gas H2S serta bisa memonitoring uap organik termasuk sulfur dengan baik. Hasil nilai
resistensi yang di dapatkan sensor diubah ke nilai konsentrasi zat dan ditampilkan dalam LCD. Saat
tombol power diaktifkan maka catu daya dari baterai mengalirkan arus pada arduino dan LCD. Ketika
tombol “cek” ditekan maka kondisi sensor dalam keadaan aktif dan melakukan kalibrasi selama
beberapa saat hingga sensor siap dan saat katub input udara dibuka maka sensor akan mendeteksi
konsentrasi gas pada ruang kecil yang ada dalam alat. Saat tombol “hasil” ditekan maka akan muncul
hasil yang diinginkan pada LCD yang berupa konsentrasi unsur H2S dan juga prediksi status penyakit
periodontal yang diderita pasien. Uji fungsi telah dilakukan pada pasien dan hasilnya menunjukkan
diagnosa yang sama dengan hasil pemeriksaan dokter gigi. Kesimpulannya alat sensor halitosis
mampu mendeteksi dini halitosis dan penyakit periodontal.

Kata Kunci: Halitosis, hidrogen sulfida, periodontal, sensor gas.

ABSTRACT

Periodontal disease is a state of inflammation of the supporting tissues of the teeth caused by
bacteria. The periodontal disease produces bad breath or halitosis. It has been reported that the
main substance of physiological halitosis is H2S. The purpose of this creativity program is to
create a halitosis sensor that can detect periodontal disease through bad breath. The method used
is MQ 136 gas sensor which has high sensitivity to H2S gas and can monitor organic vapors
including sulfur well. The results of the resistance value obtained by the sensor are changed to the
value of the substance concentration and displayed in the LCD. When the power button is
activated, the power supply of the battery drains current on the Arduino and LCD. When the
"check" button is pressed, the sensor condition is active and calibrating for a while until the
sensor is ready and when the air input valve is opened, the sensor will detect the gas
concentration in the small space in the device. When the "result" button is pressed, the desired
result will appear on the LCD in the form of H2S element concentration and also the prediction of
periodontal disease status suffered by the patient. Function tests have been performed on patients
and the results show the same diagnosis as the results of the dentist's examination. In conclusion,
the halitosis sensor is capable of detecting halitosis and periodontal disease.

Keywords: Gas sensor, halitosis, hydrogen sulfide, periodontal.

322