Anda di halaman 1dari 14

Larutan

dan sifat Koligatif Larutan


Larutan: Adalah campuran zat homogen
yang terjadi antara molekul
suatu zat dengan molekul lainnya.

Solut ( zat terlarut )

Larutan

Solven ( zat pelarut )

Contoh:
Air laut , Solut : KCl, NaCl, MgCl2,dll
Solven : Air
Pelarut Cair

Air
Pelarut Pelarut Organik
( contoh: benzene, alcohol, eter, dll )
Berasal dari Gas yang Dicairkan
( contoh: amonia, belerang dioksida )
Polar : ∆ EN besar (H2O)
Sifat Pelarut
Non Polar : ∆ EN kecil (CCl4)
Pelarut polar melarutkan senyawa polar
Pelarut non polar melarutkan senyawa non polar
Pelarutan zat padat dalam air
Contoh:

Na+ Cl– Na+ Cl– Na+ Cl– Na+ Cl– Na+


Cl– Na+ Cl– Na+ Cl– Na+ Cl– Na+ Cl–
Na+ Cl– Na+ Cl– Na+ Cl– Na+ Cl– Na+

- Ion Na+ terikat oleh 6 ion Cl dan sebaliknya


- Garam mudah larut dalam air karena air
mempunyai Konstanta dielektrikum (kemampuan
suatu zat untuk menetralkan muatan listrik) yang tinggi
Kelarutan zat padat dalam air
Kelarutan : Jumlah gram zat yang diperlukan
untuk memperoleh larutan jenuh
dalam 100 gr solven
Larutan Jenuh : solven solut (padatan)

Tabel 1. Kelarutan beberapa zat padat dalam 100 gr H2O (25oC)

Zat Kelarutan/gr Zat Kelarutan/gr


AgCl 0,0001 HCl 76
O2 0,0043 NaNO3 85
MgCO3 0,05 NaOH 100
H2S 0,34 Gula 204
NaCl 36 LiClO3 325
Solut Gas dalam Air
Hukum Henry : Jumlah gas yang dapat larut
dalam air berbanding lurus
dengan tekanan parsial gas
tersebut
Cg = Konsentrasi gas dlm larutan
Pg = Kg.Cg Pg = Tekanan parsial gas
Kg = Tekanan Henry

Solut Cair dalam air


Bercampur dalam segala perbandingan
Dua cairan Tidak bercampur = imisibel
Bercampur sebagian = partikel misibel
Sistem Fenol-Air
Bercampur dalam segala perbandingan
A Suhu larutan kritis
C
o

B Emulsi D C
25

Bening (tdk bercampur)/2 lapisan

0% 20% 40% 60% 80% 100% Fenol


100% 80% 60% 40% 20% 0% Air

Diagram fasa sistem Fenol-Air pada tekanan Atmosfir


Kadar Larutan (Konsentrasi)
1.Fraksi mol , XA = nA/ nA +nP

2.Persen Berat (%), %A = WA/ WA +WP x 100%

3.Molaritas, MA = nA/Liter larutan

4.Molalitas, mA = nA/1000 gr pelarut

5.Normalitas, NA = Mol ekivalen/liter larutan

6.Ppm,ppb,ppt
Larutan Ideal
Jenis larutan yang terbentuk dari komponennya
tanpa melepaskan/menyerap energi (panas)
Hk.Raoult : Tekanan uap solven berbanding lurus
dengan kadar mol fraksi solven
n1
P1 = Po1X1 = Po1 ----------
n1 + n2

Fugasitas, fi = xi fi*
Potensial kimia, ui = ui + RT ln Xi
Contoh :
Daniels, hal 112
Larutan tidak ideal
Terjadi jika pada waktu pencampuran komponennya
disertai penyerapan/pelepasan panas

1. Pelepasan panas : Deviasi Negatif


2. Penyerapan panas : Deviasi Positif

- Tidak mengikuti Hk. Raoult


- Sering terjadi campuran azeotrop
Sifat koligatif larutan
1. Tekanan uap

760 BD F

P Daerah cair
Daerah
padat A
Ec

T5 T3 0oC T 2 T4 T6

Diagram Tekanan uap, solven, larutan 1 dan larutan 2 dengan Tb dan Tf


masing-masing
Tekanan uap larutan lebih rendah dari solven murni dan
penurunan ini bergantung pada jumlah partikel solut
Dogra, 552
2.Kenaikan titik didih dan penurunan titik
beku

∆ Tb = kb m ∆ Tf = kf m

m = konsentrasi molalitas
∆Tb = kenaikan titik didih
∆Tf = penurunan titik beku
kb = tetapan Tb
kf = tetapan Tf

Dogra, 554
3. Tekanan Osmosa
Perbedaan tekanan antara solven dengan yang
berisi larutan
Π = k.M = M.RT = n/v RT

Keterangan :
k = tetapan ≈ RT
h R = tetapan gas
H2O H2O T = suhu oC
M = konsentrasi molar
Larutan gula

Dogra, 558
4. Gaya tarik antar ion
Σmol partikel dlm larutan elektrolit
(i) = -------------------------------------------------------
Σmol partikel dlm larutan nonelektrolit

Derajat elektrolit Yang terdisosiasi ditunjukkan


dengan faktor Van,t Hoff (i)

Contoh : 0,1 M larutan KNO3 (non elektrolit)


KNO3 K+ + NO3- (
elektrolit)
0,1 0,1 Menjadi 0,2

(i)
= 0,2/0,1 = 2

Anda mungkin juga menyukai