Anda di halaman 1dari 12

BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.

1 Lokasi penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan mengakses website BEI yaitu: www.idx.co.id. 3.2 Obyek penelitian Obyek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang tidak tepat waktu mempublikasikan laporan keuangannya selama periode 2005-2007 di Bursa Efek Indonesia. 3.3 Identifikasi variabel Berdasarkan pokok permasalahan dan hipotesis yang diajukan, maka variabel-variabel yang akan dianalisis dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1) Variabel dependen atau variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2004:33). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah ketidaktepatwaktuan publikasi laporan keuangan yang dinotasikan dengan Y. 2) Variabel independen atau variabel bebas (x), yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2004:33). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah: (1) Corporate governance, yang diproksi dengan: X1 = Komposisi Komisaris Independen (KOMIND)

(2) Faktor-faktor fundamental perusahaan terdiri dari: X2 = Profitabilitas (PROFIT) X3 = Solvabilitas (TDTA) X4 = Likuiditas (CR) X5 = Ukuran Perusahaan (SIZE) X6 = Struktur Kepemilikan Perusahaan (OWN) (3) X7 = Reputasi Auditor (REPAUD) 3.4 Definisi operasional variabel

1) Ketidaktepatwaktuan publikasi laporan keuangan (KTWPLK) merupakan variabel dependen atau variabel terikat yang diukur dengan jumlah waktu ketika perusahaan sampel selama periode penelitian menyampaikan laporan keuangan auditan di Bursa Efek Indonesia setelah tanggal yang ditetapkan oleh Bapepam (selambat-lambatnya tanggal 31 Maret atau tiga bulan sejak akhir tahun buku). Tanggal penyampaian atau tanggal penyerahan laporan keuangan auditan ke Bapepam diasumsikan sebagai laporan keuangan tersebut tersedia di publik. Ketidaktepatwaktuan dihitung dalam satuan hari. KTWPLK penyerahan laporan keuangan auditan ke Bapepam 31 Maret. 2) Komposisi komisaris independen (KOMIND) sebagai variabel independen atau bebas yang diukur berdasarkan persentase jumlah dewan komisaris independen terhadap jumlah total komisaris yang ada dalam susunan dewan komisaris perusahaan sampel. 3) Profitabilitas (PROFIT) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penyerahan total aktiva maupun modal sendiri (Sartono, = Tanggal

2001:122). Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio Return on Asset (ROA), yaitu perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total aktiva setiap akhir tahun penelitian. ROA = Laba bersih setelah pajak (1) Total Aktiva

4) Solvabilitas (TDTA) adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua hutangnya (baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang) dari harta perusahaan tersebut (Soemardjo, 1977:7). Rasio Solvabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio total debt to total assets, yang diukur berdasarkan perbandingan antara total hutang yang terdiri atas kewajiban lancar (jangka pendek) dan kewajiban jangka panjang dengan total aktiva akhir tahun buku setiap perusahaan sampel. Solvabilitas = Total Utang (2) Total Aktiva

5) Likuiditas (LIQUID) adalah kemampuan suatu perusahaan untuk melunasi hutang lancar dengan menggunakan aktiva lancar perusahaan (Mamduh, 2003:77). Rasio Likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio, yang diukur berdasarkan perbandingan antara aktiva lancar

dengan kewajiban lancar (jangka pendek) setiap perusahaan sampel. Current Ratio= Aktiva Lancar (3) Kewajiban Lancar

6) Ukuran perusahaan (SIZE) sebagai variabel independen atau variabel bebas yang diukur berdasarkan log total aktiva akhir setiap perusahaan sampel.

7) Struktur kepemilikan perusahaan (OWN) sebagai variabel independen atau variabel bebas yang diukur dengan persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh publik setiap perusahaan sampel. Semakin kecil kepemilikan saham perusahaan oleh publik, semakin besar ketidaktepatwaktuan publikasi laporan keuangan, karena manajemen perusahaan tidak tergantung pada pemegang saham publik tetapi tergantung pada pemegang saham terbesar. 8) Reputasi auditor (REPAUD) sebagai variabel independen atau variabel bebas yang juga bersifat dummy dengan mengelompokkan auditor-auditor yang berasal dari kantor akuntan publik (KAP) yang bermitra kerja dengan KAP kelompok lima besar di Amerika Serikat. Kelompok lima besar (big five) terdiri atas Drs. Hadi Sutanto & rekan (Price Waterhouse-Coopers (PWC)); Hanadi, Sarwoko & Sanjaya (Ernst & Young); Hans Tuanakotta & Mustofa (Deloitte Touche Tohmatsu (DTT)); Prasetio, Utomo & rekan (Arthur Andersen); dan Siddharta Siddharta & Harsono (Klynveldt Pield Marwick) yang diberi kode 0. Untuk KAP selain yang bermitra dengan kelompok lima besar diberi kode 1. 3.5 3.5.1 Jenis dan sumber data Jenis data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu: 1) Data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka dan dapat dianalisis secara sistematis. Data ini berupa laba bersih setelah pajak, total aktiva, total kewajiban, total hutang lancar, total aktiva lancar, persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh publik, serta tanggal publikasi laporan keuangan setiap perusahaan sampel selama periode penelitian 2005-2007.

2) Data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar seperti gambaran umum lokasi penelitian, company profile. 3.5.2 Sumber data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang tidak diperoleh dari sumbernya langsung tetapi diperoleh dari sumber lain, baik individu maupun dokumen (Sugiyono, 2004:129). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) serta data yang diperoleh dari Situs Resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan Situs Resmi Bapepam (www.bapepam.go.id). 3.6 Metode penentuan sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia periode 2005-2007 yang menyajikan laporan keuangan tahunan setelah tanggal yang ditetapkan oleh Bapepam (selambat-lambatnya tanggal 31 Maret atau tiga bulan sejak akhir tahun buku). Metode penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2004:78). Adapun kriteria-kriteria yang ditetapkan sebagai berikut: 1) Perusahaan-perusahaan yang memiliki akhir tahun buku per 31 Desember. 2) Laporan keuangan tahunan auditan yang dipublikasikan dengan opini wajar tanpa pengecualian atau wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas selama periode penelitian oleh auditor independen. 3) Perusahaan laporan keuangannya disajikan dalam mata uang Rupiah. Berdasarkan kriteria diatas yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah sebanyak laporan keuangan perusahaan dalam periode 2005-2007 (Lampiran 4).

Perhitungan penentuan sampel dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini : Tabel 3.1 Perhitungan Sampel No Keterangan 1 Jumlah sampel awal Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan auditan dengan opini wajar tanpa pengecualian atau wajar 2 tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas selama periode penelitian oleh auditor independen Perusahaan yang laporan keuangannya 3 tidak disajikan dalam mata uang Rupiah Jumlah sampel Sumber: www.idx.co.id. 3.7 Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi non partisipan, yaitu peneliti tidak terlibat dalam kegiatan seharihari dari obyek yang diamati dan digunakan sebagai sumber data penelitian (Sugiyono, 2004:140). Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membaca, mengamati, mencatat serta mempelajari uraian dari buku-buku, jurnal-jurnal akuntansi dan bisnis, ICMD, serta mengakses situs-situs internet yang relevan. 2005 91 2006 126 2007 179

()

()

()

()

()

()

3.8

Teknik analisis data Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

linear berganda dengan bantuan Program Komputer SPSS (Statiscal Package for Social Science). Model analisis regresi linear berganda digunakan untuk

mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel bebas pada variabel terikat baik secara simultan maupun secara parsial. Model regresi dalam penelitian ini ditunjukkan pada persamaan berikut. Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + e.(4) dimana: Y b1-b7 = ketidaktepatwaktuan publikasi laporan keuangan ke publik = konstansta = koefisien regresi (slope) atau arah garis yang menyatakan perubahan satu unit X X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 e = komposisi komisaris independen = profitabilitas = solvabilitas = likuiditas = ukuran perusahaan = struktur kepemilikan perusahaan = reputasi auditor = error

3.8.1

Uji asumsi klasik Sebelum model regresi digunakan untuk menguji hipotesis, maka terlebih

dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik agar model regresi dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bias. Selain itu juga disertai dengan analisis statistik deskriptif

untuk menggambarkan karakteristik sampel yang diujikan. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, uji heterokedastisitas, uji multikolinearitas, dan uji autokorelasi. 1) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan mengetahui bahwa dalam model regresi, baik variabel dependen maupun variabel independennya memiliki distribusi normal. Nata Wirawan (2002:180) menyatakan bahwa berdasarkan teori batas tengah, model regresi yang menggunakan sampel diatas 30 dianggap bahwa datanya telah berdistribusi secara normal. 2) Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kesamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain dalam suatu model regresi. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas (variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap) atau tidak terjadi heterokedastisitas. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dilakukan dengan uji Glejser. Uji ini dilakukan dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen (Ghozali, 2006:108). Jika tidak ada koefisien parameter untuk variabel bebas yang berpengaruh secara signifikan (p>0,05) maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat heterokedastisitas. 3) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengidentifikasi adanya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode yang diujikan dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya dalam model regresi. Model regresi yang

baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk menguji adanya autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan uji Run test. Uji ini dilakukan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi (Ghozali, 2006:103). Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Jika Asymp.Sig (2-tailed) > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat autokorelasi. 4) Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui korelasi antara setiap variabel independen dalam suatu model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2006:91). Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai variance inflation factor (VIF). Nilai tolerance tidak kurang dari 0,10 atau nilai VIF lebih kecil dari 10, berarti tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

3.8.2

Pengujian hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan secara statistik, yaitu sebagai berikut:

1) Uji F Statistik, pada dasarnya digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen atau variabel bebas secara bersama-sama pada variabel dependen atau variabel terikat. Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji F ini adalah sebagai berikut. (1) Merumuskan hipotesis

H0 : i = 0, berarti bahwa variabel bebas secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. H1 : paling sedikit salah satu i 0, berarti bahwa variabel bebas secara simultan atau salah satu variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. (2) Menentukan Ftabel dengan tingkat signifikansi () = 0,05 dan df = (k-1)(n-k). (3) Menentukan besarnya Fhitung yang diperoleh dari hasil pengujian dengan program SPSS. (4) Kriteria pengujian Terima H0 Tolak H0 : bila Fhitung Ftabel : bila Fhitung > Ftabel

Apabila tingkat signifikansi F = 0,05 maka H0 ditolak. Apabila tingkat signifikansi F > = 0,05 maka H0 diterima.

Gambar 3.1 Kurva Distribusi F

Daerah penolakan H0 Daerah Penerimaan H0 0 Ftabel Fhitung

2) Uji t Statistik, pada dasarnya menunjukkan pengaruh satu variabel independen atau variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen atau variabel terikat (Ghozali, 2006:84). Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji t ini adalah sebagai berikut. (1) Merumuskan hipotesis H0 : i = 0, berarti bahwa variabel bebas tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikat. H1 : i 0, berarti bahwa variabel bebas berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikat. (2) Menentukan ttabel dengan tingkat signifikansi (/2) = 0,025 dan df = (n-k). (3) Menentukan besarnya thitung yang diperoleh dari hasil pengujian dengan program SPSS. (4) Kriteria pengujian Terima H0 Tolak H0 : bila -ttabel thitung ttabel : bila thitung > ttabel atau thitung < ttabel

Apabila tingkat signifikansi t /2 = 0,025 maka H0 ditolak. Apabila tingkat signifikansi t > /2 = 0,025 maka H0 diterima. Gambar 3.2 Kurva Distribusi t

Daerah Penolakan Ho

Daerah Penerimaan Ho 0

Daerah Penolakan Ho

ttabel

ttabel

thitung

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen22 halaman
    Bab Iv
    suariyani
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen29 halaman
    Bab Ii
    suariyani
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen14 halaman
    Bab I
    suariyani
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen29 halaman
    Bab Ii
    suariyani
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen10 halaman
    Kata Pengantar
    suariyani
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen14 halaman
    Bab I
    suariyani
    Belum ada peringkat
  • Laporan KPM
    Laporan KPM
    Dokumen40 halaman
    Laporan KPM
    suariyani
    Belum ada peringkat
  • Akuntansi
    Akuntansi
    Dokumen3 halaman
    Akuntansi
    suariyani
    Belum ada peringkat
  • Power Point Skripsiku
    Power Point Skripsiku
    Dokumen24 halaman
    Power Point Skripsiku
    suariyani
    Belum ada peringkat