Anda di halaman 1dari 2

Teman-teman milist yang baik...

, sebagaimana yang sudah direncanakan sebelumnya, untuk melakukan diskusi pada tanggal 8 maret 2008 berkaitan dengan berbagai perkembangan penaggulangan HIV dan AIDS di Yogyakarta dan upaya membangun koneksitas dengan gerakan perempaun dan HAM, dengan pertimbangan waktu, kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2008, pukul 09.00 s.d. selesai, di Kompleks Kepatihan, jl. malioboro. Bagi yang berminat menjadi peserta silakan hadir, dan bagi yang berminat menyampaikan presentasi silakan mengirimkan abstraknya. Berikut kerangka acuannya: Diskusi Panel Dari Hal-hal yang Operasional Sampai ke Hal-hal yang Konseptual [membangun linkage gerakan HIV dan AIDS, Gerakan Perempuan dan Gerakan HAM] Kerja-kerja yang telah dilakukan dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS, penguatan hak-hak perempuan dan penegakan HAM sebagai salah satu upaya mewujudkan tata relasi yang lebih tanpa memandang latar belakang apapun bukanlah sesuatu yang sederhana. Perjalanan panjang yang coba ditempuh oleh tiga gerakan melalui relnya masing-masing memang sudah menampakkan hasil yang cukup menggembirakan. Berbagai prestasi yang sudah diraih pun dapat disebutkan secara detail dan akurat dalam setiap gerakan sosial ini. Karena itu, gagasan membangun linkage antar tiga gerakan dalam mengembangkan strategi gerakan dan penguatan program-programnya, bukanlah berangkat dari ketidakberhasilan masing-masing gerakan, melainkan justru untuk lebih meningkatkan cerita-cerita sukses yang lebih bersifat menyeluruh dan terjadinya akselerasi yang signifikan dalam proses pendidikan kritis dan penyediaan pelayanan yang adil bagi semuanya. Sebagaimana dipahami bersama, tiga gerakan ini memiliki titik singgung di masingmasingnya. Manakala titik singgung ini dibiarkan menjadi bisu, yang akan terjadi sebuah proses pengabaian hak secara mendasar. Hanya saja, problem ini tidak muncul ke permukaan karena keterbatasan alat bacanya yang sangat ekslusif dan hanya mampu membaca problem pada dirinya, bukan untuk lintas gerakan. Sebagai contoh, mungkin ini menjadi tampak sebagai penyederhanaan persoalan, proses penanggulangan HIV dan AIDS yang dilakukan tanpa menggunakan cara pandang jender dan HAM, menjebak gerakan ini pada pembacaan atas problem medis semata-mata, dan meletakkan ODHA sebagai makhluk biologis semata-mata. Cara pandang jender dan HAM akan membantu gerakan HIV dan AIDS untuk meletakkan ODHA dalam kerangka relasi sosial, yang kental dengan berbagai kepentingan. Pada akhirnya akan membantu proses-proses pemecahan masalah yang lebih kritis, karena memasukkan keterasingan posisi ODHA dalam konstelasi berbagai kepentingan politik dan kekuasaan. Di sisi lain, gerakan perempuan yang tidak melihat dengan cara pandang HIV dan AIDS, sesungguhnya sedang melakukan pembiaran proses keterpaparan virus kepada masyarakat perempuan, tanpa menyadari salah satu hak perempuan yang harus ditegakkan adalah amannya diri mereka dari terpapar HIV. Keterpaduan cara pandang ini, kemudian akan memunculkan gerakan baru dengan melakukan rekonstruksi seksualitas yang lebih kritis dan adil jender. Gerakan HAM yang tidak memiliki cara pandang HIV dan AIDS dan perempuan, menjadikan mereka terjebak pada keyakinan berbagai pemenuhan hak asasi yang dasar seakan-akan sudah terpenuhi begitu saja, dan meyakini negara telah melakukan pemenuhannya meskipun tanpa kontrol mereka. Pada akhirnya, berbagai pelanggaran yang dilakukan negara dalam pelayanan kesehatan dasarini sebagai salah contohmenjadi

tidak tertengok faktanya. Kematian karena keterlambatan pelayanan, seakan sudah tidak ada lagi di negeri ini. Ada lompatan yang luar biasa, sehingga yang menjadi perhatian gerakan HAM adalah isu-isu besar, seperti penghilangan orang dan pembantaian massal oleh militer. Tujuan 1. Memahami secara bersama-sama fakta-fakta penanganan HIV dan AIDS, gerakan perempuan dan HAM di Yogyakarta 2. Mengidentifikasi titik-singgung gerakan HIV dan AIDS, gerakan Perempuan dan gerakan HAM di Yogyakarta 3. Merumuskan kerjasama antara gerakan HIV dan AIDS, gerakan Perempuan dan gerakan HAM di Yogyakarta Bentuk Kegiatan Kegiatan ini akan dibagi dalam empat sesi, yang masing-masing sesi akan membahas satu makalah utama dan tiga makalah bebas. Untuk makalah bebas, bisa diajukan oleh siapa saja, yang memiliki kepedulian terhadap gerakan HIV dan AIDS, gerakan Perempuan dan gerakan HAM, khususnya di Yogyakarta, dengan pembagian tema sebagai berikut: Sesi I : Penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia; Konsep Kerja dan Implementasi di Lapangan Sesi II : Gerakan Perempuan dan HIV dan AIDS Sessi III: Gerakan HAM dan HIV dan AIDS Sesi IV : Merumuskan Model Linkage Gerakan HIVdan AIDS, gerakan Perempuan dan gerakan HAM. Makalah bebas yang masuk akan diseleksi panitia untuk sekedar melakukan kesesuaiannya dengan masing-masing sesi. Penyampaian makalah bebas cukup dalam bentuk abstraksi satu halaman kwarto spasi tunggal, dengan menyebutkan sesi yang dipilihnya. Kirimkan abstraks Anda ke office@pkbi- diy.info, selambat-lambatnya, tanggal 8 Maret 2008. Waktu dan Tempat Tanggal 11 Maret 2008, pukul 09.00 s.d. 16.00, di Kompleks Kepatihan Jl. Malioboro Yogyakarta Pelaksana Kegiatan ini dilaksanakan oleh jaringan kerja gerakan HIV dan AIDS, gerakan perempuan dan HAM di Yogyakarta mukhotib md jl. raya sandon no. 52 secang, magelang, 56195 0293-714347/ 5531908 mukhotib_md@ yahoo.com http://mmdnews. wordpress. com

Anda mungkin juga menyukai