Cervical Dysplasia
Cervical Dysplasia
sepenuhnya. Faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi keberlangsungan yang lama dari infeksi termasuk:
umur yang berlanjut, durasi dari infeksi, dan terinfeksi dengan tipe HPV yang "berisiko tinggi" (lihat bawah).
Infeksi HPV yang berlangsung lama telah ditunjukan memainkan peran yang menyebabkan dalam perkembangan dari kutil-kutil genital dan perubahan-perubahan prakanker (dysplasia) dari leher kandungan serta kanker cervix. Meskipun infeksi HPV nampaknya perlu untuk perkembangan dari cervical dysplasia dan kanker, karena tidak semua wanitawanita yang mempunyai infeksi HPV mengembangkan dysplasia atau kanker cervix. Sebagai tambahan, juga faktor-faktor yang tidak berkarakteristik harus juga penting dalam menyebabkan cervical dysplasia dan kanker cervix. Karena infeksi-infeksi HPV ditularkan terutama oleh hubungan seksual, risiko infeksi meningkat ketika jumlah dari pasanganpasangan seksual meningkat. Diantara HPV-HPV yang menginfeksi saluran genital, tipe-tipe tertentu secara khas menyebabkan kutil-kutil atau dysplasia yang ringan (tipe "risiko rendah"; HPV-6, HPV11), sementara tipe-tipe lain (dikenal sebagai tipe-tipe HPV "berisiko tinggi") adalah lebih kuat berhubungan dengan dysplasia yang parah dan kanker cervix (HPV-16, HPV-18). Merokok sigaret dan penekanan sistim imun (seperti dengan infeksi HIV yang bersaingan) telah ditunjukan meningkatkan risiko untuk dysplasia dan kanker cervix yang diinduksi oleh HPV. Tipe-tipe HPV yang menyebabkan kanker cervix juga telah dihubungkan dengan keduanya kanker anal dan penile pada pria-pria serta sub kelompok dari kanker-kanker kepala dan leher pada keduanya wanita-wanita dan laki-laki.
bagian luar cervix selama pemeriksaan pelvis yang menggunakan speculum dalam vagina untuk visualisasi. Sel-sel dicorengkan pada kaca-kaca gelas mikroskop, dinodakan, dan diamati dibawah mikroskop untuk bukti apa saja dari dysplasia atau kanker. Sistim-sistim lebih baru yang berdasarkan pada cairan untuk menyaring contoh-contoh dari sel-sel cervical juga tersedia dan adalah alat-alat screening yang efektif untuk pendeteksian dysplasia. Contoh-contoh untuk tes ini diangkat seperti untuk Pap smear yang konvensional, namun contoh dikumpulkan dalam vial dari cairan yang kemudian digunakan untuk menyiapkan kaca mikroskop untuk pemeriksaan seperti dengan Pap smear.
Colposcopy adalah prosedur gynecological yang menerangi dan memperbesar vulva, dinding-dinding vagina, dan leher kandungan dalam rangka untuk mendeteksi dan menguji kelainan-kelainan dari struktur-struktur ini. Colposcope adalah mikroskop yang menyerupai sepasang binokuler. Alat ini mempunyai jajaran dari lensa-lensa pembesar. Ia juga mempunyai filter-filter warna yang mengizinkan dokter untuk mendeteksi pembuluh-penbuluh darah abnormal yang kecil pada cervix. Colposcope digunakan untuk menguji dinding-dinding vagina dan cervix melalui mulut vagina. Colposcopy adalah prosedur yang aman dengan tidak ada komplikasi-komplikasi yang lain dari melihat vagina yang berdarah ringan. Biopsi-biopsi adalah contoh-contoh jaringan yang diperoleh untuk pengujian dibawah mikroskop. Biopsi mungkin diambil dari area-area yang dicurigai yang terlihat sewaktu colposcopy. Pengujian HPV untuk mendeteksi apakah ada atau tidak ada infeksi HPV dengan tipe HPV "berisiko tinggi" hadir mungkin direkomendasikan untuk beberapa wanita-wanita. Ini mungkin terutama bermanfaat jika hasil-hasil dari tes-tes screening yang teratur adalah berarti dua (rancu), seperti hasil-hasil yang menyarankan sel-sel squamous yang atipikal dari signifikan yang tak menentu atau ASC-US (lihat bawah). Karena jumlah dari wanita-wanita yang terinfeksi dengan pada umumnya dan karena infeksi dapat menjadi sementara dan pendek umurnya, screening yang teratur dari semua wanita-wanita untuk infeksi HPV tidak diperkirakan bermanfaat dan tidak dilakukan secara rutin di Amerika.
Kategori-kategori utama untuk Pap smears yang abnormal yang dilaporkan pada sistim Bethesda adalah sebagai berikut: 1. ASC-US: Singkatan ini berdiri untuk atypical squamous cells of undetermined significance. Kata "squamous" menggambarkan sel-sel yang tipis dan rata yang terletak pada permukaan dari cervix. Satu dari dua pilihan-pilihan ditambahkan pada akhir dari ASC: ASC-US, yang berarti undetermined significance, atau ASCH, yang berarti tidak dapat meniadakan HSIL (lihat bawah). 2. LSIL: Singkatan ini berdiri untuk low-grade squamous intraepithelial lesion. Ini berarti perubahan-perubahan karakteristik dari dysplasia ringan diamati pada sel-sel cervical. 3. HSIL: Singkatan ini berdiri untuk high-grade squamous intraepithelial lesion. Dan merujuk pada fakta bahwa sel-sel dengan derajat yang parah dari dysplasia terlihat.
CIN 1 merujuk pada kehadiran dari dysplasia yang dibatasi pada dasar ketiga dari lapisan cervix, atau epithelium (dahulu disebut dysplasia ringan). Ini dipertimbangkan sebagai low-grade lesion (luka derajat rendah). CIN 2 dipertimbangkan sebagai luka derajat tinggi (high-grade lesion). Ia merujuk pada perubahan-perubahan sel dysplastic yang dibatasi pada dasar duapertiga dari jaringan pelapis (dahulu disebut dysplasia sedang atau moderat). CIN 3 juga adalah luka derajat tinggi (high grade lesion). Ia merujuk pada perubahan-perubahan prakanker pada sel-sel yang mencakup lebih besar dari duapertiga dari ketebalan pelapis cervix, termasuk luka-luka ketebalan penuh yang dahulunya dirujuk sebagai dysplasia dan carcinoma yang parah ditempat asal.
(ablation) digunakan untuk dysplasia yang lebih ringan dan pengangkatan (resection) direkomendasikan untuk dysplasia yang lebih parah atau kanker. Prosedur-prosedur pembinasaan (ablation) adalah carbon dioxide laser photoablation dan cryocautery. Prosedur-prosedur pengangkatan (resection) adalah loop electrosurgical excision procedure (LEEP), cold knife conization, dan hysterectomy. Perawatan untuk dysplasia atau kanker tidak biasanya dilakukan pada saat colposcopy awal, karena perawatan tergantung pada analisa dari biopsi-biopsi yang dlakukan selama colposcopy.
Cryocautery
Seperti perawatan laser, cryocautery adalah terapi ablation. Ia menggunakan nitrous oxide untuk membekukan area abnormal. Teknik ini, bagaimanapun, adalah tidak optimal untuk area-area yang besar atau area-area dimana kelainan-kelainan telah berlanjut atau parah. Setelah prosedur, wanita-wanita mengalami kotoran vagina berair yang signifikan untuk beberapa minggu. Seperti dengan laser ablation, komplikasi-komplikasi signifikan dari prosedur ini adalah jarang dan terjadi pada kira-kira 1% dari pasien-pasien. Mereka termasuk penyempitan (stenosis) dari cervix dan perdaraan yang tertunda. Cryocautery juga tidak mengizinkan pengambilan sample (contoh) dari area abnormal dan umumnya dirasakan tidak tepat untuk wanita-wanita dengan penyakit cervikal yang telah lanjut. Jadi, prosedur ini tidak memuaskan untuk merawat kanker cervix, namun bermanfaat untuk dysplasia yang lebih ringan.
(stenosis) dan perdarahan. Prosedur ini digunakan paling umum untuk merawat dysplasia, termasuk dysplasia yang parah.
Hysterectomy
Hysterectomy adalah pengangkatan kandungan (uterus) secara operasi. Operasi ini digunakan untuk merawat sebenarnya semua kasus-kasus dari kanker cervix yang invasif. Adakalanya, hysterectomy dilakukan untuk merawat dysplasia yang parah. Ia mungkin juga digunakan jika dysplasia terjadi setelah prosedur-prosedur perawatan lain apa saja.
percaya bahwa infeksi HPV mungkin ditularkan dari ibu ke bayi dalam kanal kelahiran, karena beberapa studi-studi telah mengidentifikasikan infeksi HPV genital pada populasipopulasi dari anak-anak muda dan biarawati-biarawati yang terpencil. Penularan HPV tangan-genital dan oral-genital juga telah didokumentasikan dan adalah cara-cara lain dari penularan. HPV ditularkan oleh kontak genital langsung. Virus tidak ditemukan dalam atau disebar oleh cairan-cairan tubuh, dan HPV tidak ditemukan dalam darah atau organ-organ yang diambil untuk transplantasi. Penggunaan condom nampaknya mengurangi risiko penularan dari HPV sewaktu aktivitas sekual namun tidak sepenuhnya mencegah infeksi HPV. Metode-metode spermicides dan kontrol kelahiran secara hormon tidak mencegah penyebaran dari infeksi HPV.