Lahan Aquatic
GRESIK-Pengajuan eksekutif yang meminta anggaran sebesar Rp. 9 milyar dalam P-APBD Gresik Tahun 2012 yang dialokasikan untuk pembebasan lahan menjadi polemic di internal dewan. Sebab, proyek tersebut disinyalir hanya menguntungkan segelintir orang yang dekat kekuasaan. Kita mendengar rumornya seperti itu,ungkap salah satu anggota dewan, Khoirul Huda dengan nada serius diruang F-PKNU, Senin (10/9). Eksekutif mengajukan anggaran pembebasan lahan untuk Aquatic atau kolam renang bertaraf internasional dengan dalih menyongsong pelaksanaan Asian Games yang direncanakan berlangusng di Jawa Timur pada 2019 mendatang. Untuk itu, membangun aquatic membutuhkan lahan sekitar 11 hektar. Lokasi yang dincar untuk pembangunan yakni Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo. Tepatnya, sebelah timur jalan tol Surabaya-Gresik yang dekat kantor Bupati Gresik. Penentuan lokasi tersebut menjadi perdebatan yang sengit karena disinyalir tanah milik perseorangan yang dekat dengan kekuasaan. Sehingga, timbul kecurigaan sekadar akal-akalan dengan tujuan menguntungkan orang dekat kekuasaan dalam pembebasan lahan tersebut. Reaksi keras juga ditunjukkan oleh F-PKB DPRD Gresik yang berjanji akan mblejeti sebelum anggaran pembebasan lahan tersebut disetujui dalam P-APBD Gresik Tahun 2012. Kita akan mempertanyakan pengajuan anggaran pembebasan lahan untuk Aquatic dalam finalisasi P-APBD Gresik dengan eksekutif. Bila perlu, (pengajuan anggarannya) dicoret,ujar Ketua F-PKB, H. Moh Syafi AM dengan nada sengit. Kecurigaan dari internal dewan disangkal oleh anggota Badan Anggaran (banggar) DPRD Gresik, Ir. H. Abdul Hamid. Menurut politisi dari Partai Golkar tersebut, asset Pemkab Gresik akan bertambah karena anggaran pembangunan aquatic berasal dari APBN. Kita justru untung karena anggaran pembangunan aquatic dari pemerintah pusat. Tapi, kita diminta menyediakan lahannya. Setelah dibangun aquatic akan diserahkan ke pemerintah daerah,tukasnya. Ditambahkan, alokasi anggaran pembangunan aquatic yang berasal dari APBN tidak masuk dalam APBD Gresik. Tetapi, pemerintah pusat yang melaksanakan proyeknya. Setelah pekerjaan beres baru diserahkan ke Pemkab Gresik.(sho)
Pembebasan
Akal-akalan
selama 10 hari melakukan aksi menolak kenaikan tunjangan perumahan dewan dari sebesar Rp. 7,5 juta perbulan menjadi sebesar Rp. 10,5 juta perbulan, dilampiaskan dengan melempar telur busuk ke gedung DPRD Gresik, Senin (10/9). Tak pelak, cangkang telur yang pecah berserakan di teras maupun tembok gedung parlemen. Bahkan ada telur yang hanpir menetas juga dilemparkan oleh pengunjukrasa yang mengatasnamakan Majelis Penyelamat Rakyat (MPR) tersebut. Dalam orasinya, Jefry Setiono dari LSM Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) mengatakan,bahwa, pihaknya telah berusaha mengepung salah satu hotel di Surabaya yang dijadikan tempat seluruh anggota DPRD Gresik untuk mengunsi rapat pembahasan P-APBD Tahun 2012, setelah tidak bersedia menemui pengunjukrasa. Tapi, mereka (anggota dewan) pindah hotel. Informasi yang kita terima, anggota dewan mengajak keluarganya menginap di hotel,teriaknya dengan nada sengit. Pengunjukrasa yang juga hendak menyerahkan koin peduli dewan yang berasal dari sumbangan masyarakat tersebut, memaksa pimpinan dewan untuk menemui mereka di luar gedung dewan. Namun, tak ada pimpinan dewan yang keluar menemui pengunjukrasa. Sebab,pada saat bersamaan sedang berlangsung rapat Badan Musyawarah (Banmus) dengan agenda menjadwal ulang pelaksanaan Pandangan Akhir (PA) Fraksi sekaligus pengambilan keputusan P-APBD 2012. Selain itu, ada rombongan dari DPRD Semarang yang melakukan kunjungan kerja. Akhirnya, pelaksanaan rapat dipercepat. Emosi massa semakin memanas karena mereka tak jua ditemui. Lantas mereka bergerak maju menerobos barisan pengananan dari Polsekta Gresik untuk memaksa masuk ke dalam gedung dewan. Bahkan mereka melakukan sweeping setiap ruang pimpinan DPRD Gresik. Namun, hasilnya nihil karena tak seorangpun pimpinan dewan diruang kerjanya. Akhirnya, pengunjukrasa bersedia ditemui oleh Wakil Ketua DPRR, A. Nurhamim dan Susiyanto diruang rapat pimpinan dewan yang dikawal langsung oleh Kapolsek Kota Gresik, AKP Moelyono SH. Setelah pengunjukrasa menyampaikan aspirasinya dalam dialog tersebut, A. Nurhamim menegaskan,bahwa, permasalahan tunjangan perumahan dewan sepenuhnya tergantung eksekutif. Sehingga,
nominal tunjangan perumahan bagi anggota dewan menjadi turun atau naik, terserah eksekutif. Terserah eksekutif, tunjangan perumahan anggota dewan naik atau turun. Bola ada di eksekutif. Masalah kepatutan, eksekutif yang lebih mengetahuinya,tandas politisi dari Partai Golkar tersebut. Sedangkan Wakil Ketua DPRD Gresik, Susianto menambahkan,bahwa, tunjangan perumahan bagi anggota dewan tidak melanggar peraturan perundang-undangan. Selain itu, sudah dialokasikan dalam APBD Gresik Tahun 2012. Setelah Perda APBD Gresik Tahun 2012 disyahkan, dikirim ke
Gubernur Jatim untuk diverifikasi. Ternyata, tidak ada revisi sehingga tidak melanggar aturan,tegasnya. Kendati sudah ditemui oleh pimpinan dewan, tetapi pengunjukrasa tidak puas. Mereka memaksa pimpinan dewan untuk membuat pernyataan menolak kenaikan tunjangan perumahan bagi anggota dewan tersebut. Bahkan, salah seorang pengujukrasa yang emosi spontan naik keatas meja. Namun, tuntutan itu ditolak oleh pimpinan dewan karena sebelumnya tak ada kesepakatan adanya penandatanganan tersebut. (sho)
GRESIK-Sidang ke-3 perkara kekerasan terhadap wartawan dengan terdakwa Manajer Personalia PT Indospring Tbk Paulina Pradani di Pengadilan Negeri (PN) Gresik terpaksa ditunda karena ahli hukum pidana Dr. Sholahudin SH MH tidak hadir untuk didengar keterangannya, Senin (10/9). Ahli yang juga pengajar di Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya tersebut sengaja dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Gresik Rimin SH dan Lilla Yustina Prihastih SH untuk menjelaskan seputar delik pers yang dituduhkan kepada terdakwa Paulina terhadap sejumlah pekerja pers di Gresik. Sebagaimana diketahui, peristiwa kekerasan terhadap pers tersebut terjadi pada 25 Mei 2012 lalu saat kejadian kebakaran di pabrik PT Indospring Tbk Jalan Mayjen Soengkono Gresik. Saat itu, terdakwa mengusir para wartawan yang sedang melakukan peliputan dengan cara kasar. Sehingga di antara jurnalis televisi, kamera videonya rusak karena dirampas terdakwa. Sidang yang seharusnya juga mengagendakan pemeriksaan saksi meringankan (adecharger), itu ditunda sepekan kemudian untuk memberi kesempatan JPU memanggil ulang ahli dan saksi lainnya. Karena keterangan ahli ini cukup penting untuk didengarkan maka kami memberi kesempatan sekali lagi untuk menghadirkannya, ujar ketua majelis hakim Sudarwin SH MH sebelum mengetuk palu sidang.(sho)
menjadi pemenang dengan tema Movie Magic (Keajaiban Film) dengan menuangkan inpirasi tokoh-tokoh super hero dunia seperti Superman menjadi Suparman. Judul yang saya buat yaitu
Super Hero Super Horeee,ujarnya. Sementara itu Kepala Sekolah SMPN I Kedamean Gresik Drs. Moch Masud menjelaskan, bahwa, sekolahnya sudah langganan sebagai pemenang dalam lomba Mading,. Sesuai dengan motto sekolah kita yaitu tiada hari tanpa Prestasi, sekaligus membuktikan ternyata orang desa tidak kalah dengan orang kota,ungkapnya diselap-sela mendampingi siwanya pamitan ke Bupati dan wakil Bupati Gresik diruang kerjanya. Bupati Dr. Sambari Halim Radianto merasa banggga sekalgus mengingatkan kepada Reza agar dalam melaksanakan kegiatan homestay di Australia bisa memanfaatkan waktu untuk menambah ilmu dan pengalaman. Terus mencatat apa yang dilihat dan diamati hingga sampai di negara Kanguru. Kalau perlu, semunaya di cacat. Ini pengalaman yang luar biasa, dan hanya siswa yang berprestasi yang bisa menembus ke Negara lain. Saya yakin prestasi Reza ini nantinya akan menjadi inspirasi siswa lain dalam meraih prestasi,pungkasnya. (sho)