BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek yang cukup berperan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Olehnya itu kualitas pendidikan merupakan yang harus dilakukan. Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di sekolah, maka tidak lepas dari tugas guru baik sebagai pendidik maupun sebagai pengajar. Menurut Charles E. Silberman dalam Sagala (2009, 5), menyatakan bahwa pendidikan berusaha mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan kemampuan manusia, baik dilihat dari aspek kognitif, apektif, dan psikomotorik. Sementara pengajaran merupakan sarana yang ampuh dalam menyelenggarakan pendidikan sehingga permasalahan-permasalahan dalam pendidikan dapat teratasi dengan baik. Salah satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah guru tidak hanya semata-mata memberikan pengetahuan kepada siswa, siswa juga harus membangun pengetahuan di dalam benaknya sendiri guru dapat membantu proses belajar dengan cara-cara mengajar yang membuat informasi menjadi bermakna dan sangat bermanfaat bagi siswa (M. Dalyono 1997, 36). Ada banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya kualitas pendidikan seperti sarana atau fasilitas, pengelolaan kelas, metode, strategi, serta model
1
pembelajaran yang ditetapkan oleh guru. Salah satu faktor yang diduga mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa di sekolah adalah kecenderungan guru dalam menerapkan model pembelajaran yang tidak dapat menarik minat siswa terhadap pelajaran. Menurut Sumadi Suryabrata (1982, 27), hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor dari dalam (internal) maupun faktor dari luar (eksternal) yang termasuk faktor internal adalah faktor fisiologis dan psikologis (misalnya kecerdasan motivasi berprestasi dan kemampuan kognitif), sedangkan yang termasuk faktor eksternal adalah faktor lingkungan dan instrumental (misalnya guru, kurikulum dan model pembelajaran). Dalam proses pembelajaran guru merupakan komponen yang memiliki andil dan peranan yang sangat penting terutama dalam penerapan model pembelajaran yang kelak dapat menarik minat siswa terhadap pelajaran biologi. Kehadiran guru sebagai tenaga yang memiliki mutu dan profesional dalam kegiatan belajar mengajar akan sangat mendukung menuju terwujudnya kualitas mutu pendidikan yang diharapkan. Salah satu penunjang keberhasilan guru dalam pembelajarn adalah kemampuannya dalam melakukan identifikasi kekuatan dan kelemahan model-model pembelajaran, mampu memilih secara tepat dan mampu mengembangkan serta mampu menerapkannya dalam proses pembelajaran biologi. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa dalam proses belajar mengajar selain guru kurang memberikan kesempatan bagi siswa untuk aktif
memecahkan masalah sendiri juga terdapat masalah yang dihadapi selama kegiatan proses belajar mengajar berlangsung, yaitu umumnya siswa tidak memiliki rasa percaya diri yang tinggi sehingga siswa tidak memiliki keberanian untuk mengajukan dirinya untuk menyelesaikan soal di papan tulis, siswa tidak melihat hubungan mata pelajaran dengan kehidupan nyata, siswa tidak merasa adanya manfaat pemberian tugas seperti pekerjaan rumah karena tidak disertai dengan pemberian umpan balik, hal tersebut sejalan dengan teori Thorndike bahwa belajar akan lebih berhasil bila respon siswa terhadap suatu stimulus segera diikuti dengan rasa senang atau kepuasan (Suherman 2003, 28). Pada bidang pembelajaran diharapkan guru dapat menentukan model pembelajaran yang tepat sehingga dapat menarik minat siswa terhadap pelajaran. Model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran harus dapat membuat pelajaran biologi terasa mudah dan menyenangkan yang hendaknya dikaitkan seoptimal mungkin dengan kehidupan nyata sehingga bermakna dalam kehidupan siswa dan tidak terlalu abstrak, mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran, memberikan kesempatan kepada siswa secara bertahap mandiri dalam belajar dan berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar mengajar, mengadakan evaluasi dan umpan balik serta memberikan penguatan pada siswa. Berkenaan dengan hal itu, salah satu metode yang dipilih dan akan diterapkan oleh penulis dalam pembelajaran biologi adalah model pembelajaran ARIAS sebagaimana yang dijelaskan oleh Keller yang dikutip oleh Sopah (2000, 125), bahwa model pembelajaran ARIAS terdiri dari 5 komponen, yaitu
assurance, relevance, interest, assessment, dan statisfaction dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh jumrianti (2009), bahwa penerapan model pembelajaran ARIAS dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta dapat meningkatkan aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengadakan penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Assurance, Relevance, Interest,
Assessment, Satisfaction (ARIAS) Terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Biologi Kelas X SMA Negeri 1 Kindang Kabupaten Bulukumba. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana hasil belajar Biologi Siswa Kelas X2 SMA Negeri 1 Kindang Kabupaten Bulukumba dengan penerapan model pembelajaran ARIAS ? 2. Bagaimana hasil belajar Biologi Siswa Kelas X1 SMA Negeri 1 Kindang Kabupaten Bulukumba tanpa penerapan model pembelajaran ARIAS? 3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar Biologi SMA Negeri 1 Kindang Kabupaten Bulukumba, yang diajar dengan penerapan model pembelajaran ARIAS dan siswa tanpa penerapan model pembelajaran ARIAS ?
C. Definisi Operasional Variabel Untuk menggambarkan variabel yang diteliti dalam penelitian ini, secara operasional dinyatakan sebagai berikut : 1. Model Pembelajaran ARIAS (Variabel x) Model pembelajaran ARIAS dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu model pembelajaran yang menggabungkan 5 komponen, yang terdiri dari assurance (percaya diri), relevance (relevansi), interest (minat/perhatian), assessment (evaluasi), satisfaction (rasa bangga). 2. Hasil Belajar Biologi (Variabel y) Menurut Ali (2002, 17) Hasil adalah sesuatu yang dijadikan usaha sedangkan belajar merupakan sesuatu usaha untuk memperoleh pengetahuan. Hasil belajar dapat pula didefenisikan sebagai skor yang diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran. Jadi hasil belajar biologi adalah skor yang dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran biologi. Dengan demikian secara operasional yang dimaksud dari tulisan ini adalah suatu kajian tentang perbandingan hasil belajar biologi antara siswa yang diajar melalui penerapan model pembelajaran ARIAS tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran ARIAS dapat meningkatkan hasil belajar Biologi siswa SMA Neg. 1 Kindang Kab. Bulukumba.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian Pada prinsipnya tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan yang dirumuskan di atas. Secara operasional tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa kelas X2 SMA Negeri 1 Kindang Kabupaten Bulukumba yang signifikan dengan penerapan model
pembelajaran ARIAS. 2. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Kindang Kabupaten Bulukumba yang signifikan tanpa penerapan model pembelajaran ARIAS. 3. Untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan antara hasil belajar Biologi Siswa SMA Negeri 1 Kindang Kabupaten Bulukumba dengan penerapan model pembelajaran ARIAS dan tanpa penerapan model pembelajaran ARIAS Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan informasi bagi guru bahwa penggunaan model pembelajaran ARIAS merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar Biologi siswa. 2. Sebagai bahan rujukan untuk pengembangan ilmu dan teori-teori
E. Garis Besar Isi Skripsi Untuk memudahkan membahas dan memahami skripsi ini, maka penulis membagi atas lima bab dengan garis besar isi sebagai berikut : Bab Pertama, adalah bab pendahuluan yang mencakup penjelasan yang erat sekali hubungannya dengan masalah yang dibahas dalam bab-bab selanjutnya. Dimana pendahuluan dimaksudkan untuk mengantar pembaca memasuki uraianuraian tentang masalah yang dibahas dalam skripsi ini, yang memuat lima sub bab yaitu latar belakang masalah, dalam pembahasan tersebut penulis menguraikan hal-hal yang melatarbelakangi munculnya masalah pokok yang akan diteliti dalam skripsi ini. Kemudian dari latar belakang masalah, muncul rumusan masalah sebagai penegas dari masalah pokok yang akan diteliti untuk dicari jawabannya. Terdapatnya definisi operasional yang dimaksudkan untuk menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dalam memahami maksud yang terkandung dalam variabel. Kemudian pada bagian selanjutnya penulis mengemukakan tujuan dan manfaat penelitian, dan diakhiri dengan garis besar isi skripsi. Bab Kedua, penulis mengemukakan tinjauan pustaka, yaitu menjelaskan bahwa pokok masalah akan diteliti mempunyai relevansi dengan sejumlah teori yang ada dalam buku. Dalam hal ini, penulis mengemukakan tinjauan pustaka yang terdiri atas empat sub bab yakni pada sub bab pertama dibahas mengenai Hakekat Belajar, selanjutnya pada sub bab kedua dipaparkan tentang Hasil Belajar Biologi, dan pada sub bab ketiga dibahas tentang Model Pembelajaran ARIAS,
serta pada sub bab keempat penulis mengemukakan hipotesis yang merupakan jawaban dugaan sementara penulis tentang masalah yang akan diteliti. Bab Ketiga, mengemukakan tentang Metodologi Penelitian yaitu metodemetode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini, yang terdiri dari beberapa sub bab, meliputi: Desain Penelitian, Jenis dan Lokasi Penelitian, Populasi dan Sampel, Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data. Bab Keempat, penulis mengemukakan hasil penelitian yang memberikan gambaran tentang pembahasan isi skripsi yang mengacu kepada penelitian lapangan (Field Research). Bab Kelima, merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari hasil pembahasan dengan mengacu kepada rumusan masalah, kemudian implikasi penelitian yang berisi saran-saran yang sifatnya membangun demi tercapainya kesempurnaan dari skripsi ini.