Anda di halaman 1dari 13

BAB.1 PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Ikan lele adalah ikan yang banyak manfaat dan harganya juga murah.Semua lapisan masyarakat suka mengkonsumsi ikan lele ini.Dagingnya yang lunak serta kandungannya yang bagus membuat ikan lele digemari oleh masyarakat. Ikan lele mempunyai banyak manfaat bagi manusia yakni mengandung energi 93 kalori,air 78,1 gram, mineral 1,5 gram, lemak 2,2 gram, protein 19,91, kalsium 34 mikrogram, fosfor 116 mikrogram, besi 0,2 mikrogram, karoten 12070 mikrogram,dan vitamin A 210 SI/100.Kandungan lemak yang ada dalam ikan lele hanya dua gram,Jauh lebih rendah dibanding daging sapi(14 gram) sedangkan ayam(25 gram).Ikan lele juga membantu pertumbuhan jaringan kulit yang rusak sehingga kulit bisa kembali seperti semula,juga bisa mengobati penyakit kulit misalnya,panu. Konsumsi ikan diIndonesia masih dibawah standart yang ditetapkan oleh FAO yakni 30kg/tahun.Masyarakat masih belum sadar akan pentingnya konsumsi ikan.Kurangnya Konsumsi ikan diIndonesia bisa jadi karena masyarakat lebih suka makanan yang praktis seperti Fast food dengan rasa yang lebih disukai.Pengolahan ikan lele yang kurang bervariasi juga tidak begitu diminati masyarakat dibanding daging ayam yang banyak variasi pengolahannya. 1.2 Rumusan Masalah 1.Bagaimana cara agar masyarakat mau mengkonsumsi ikan lele? 2.Pengembangan produk apa saja yang dibutuhkan pelanggan?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan 1.Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan konsumsi ikan terutama ikan lele yang banyak mengandung gizi yang memang dibutuhkan manusia terutama anak-anak. 2.Untuk mengembangkan produk olahan ikan lele.Sehingga masyarakat tidak jenuh akan konsumsi ikan lele. 1.3.2 Manfaat 1.Untuk menambah wawasan dan referensi. 2.Untuk memperdalam pengetahuan secara teoritis. 3.Untuk mengetahui cara pengembangan produk yang benar dan tepat sasaran.Sehingga masyarakat tidak lagi jenuh dengan konsumsi ikan lele yang biasanya hanya digoreng. 1.4 Metode Penelitian Metode yang digunakan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah: Kajian pustaka

BAB.2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian teori 2.1.1 Pengertian Produk A product is anything that can be offered to a market to satisfy a want or need (Kotler 2006,344).Produk merupakan pemahaman subjektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen,sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar Kotler(2006,344) 2.1.2 Diferensiasi Produk Marketers are always looking for new dimensions of differentiation. (Kotler(2006,348). Diferensiasi produk adalah semua kegiatan yang dilakukan seorang pengusaha atau pelaku pasar untuk menciptakan sebuah perbedaan yang bertujuan memberikan nilai lebih kepada para konsumen.Diferensiasi bisa dilakukan dengan menciptakan perbedaan pada produk yang ada. (www.bisnisukm.com) 2.1.3 Product Differentiation (Kotler 2006,348) Form(Bentuk): Banyak produk yang bisa didiferensiasi.Mulai dari bentuk,ukuran,warna dan sebagainya namun juga mempertimbangkan produk apa yang akan didiferensiasikan tersebut. Features(Fitur): Kebanyakan produk ditawarkan dengan fitur-fitur yang bervariasi.Sebuah perusahaan bisa mengidentifikasi dan memilih dengan tepat fitur yang baru dengan cara mensurvei pembeli dan memperhitungkan customer value dengan biaya untuk setiap fitur potensial yang ada. Performance Quality(Kualitas Performa):
3

Kebanyakan produk didirikan atau dibuat pada satu dari empat level :Rendah,Sedang,Tinggi atau mewah.Kualitas Performa adalah level dimana karakteristik produk utama beroperasi.Pabrik tidak seharusnya memproduksi suatu barang atau produk dengan kualitas paling tinggi yang bisa dilakukan oleh pabrik tersebut.Pabrik harus mendesain sebuah level performa yang tepat sesuai target pasar dan level performa pesaing. 2.2 Kerangka Konseptual Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan konsumsi ikan lele dan mengembangkan produk olahan ikan lele dengan strategi dierensiasi.

Konsumen

Kebutuhan

Diferensiasi

BAB.3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Profil

Ikan lele memiliki nama latin Clarias batrachus.Masyarakat Indonesia mengenal ikan lele dengan berbagai nama daerah.Masyarakat Padang menyebutnya ikan kalang, di Gayo Aceh,ikan lele disebut ikan maut sedangkan orang Makassar menyebut ikan lele,ikan keling(Saiman 2009,285).Persebarannya tidak hanya diIndonesia tapi dinegara-negara lain juga ada.Ikan lele hidup di air tawar.Ikan ini termasuk hewan nocturnal atau hewan yang lebih aktif untuk mencari makanan pada malam hari sedangkan pada siang hari lele lebih suka berdiam ditempat yang tidak terkena sinar matahari atau tempat yang gelap. Ikan lele yang banyak mengandung khasiat yang bagus untuk manusia terutama anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.Lemaknya pun hanya 2 gram jauh dibandingkan dengan daging sapi yang lemaknya 14 gram dan daging ayam yang lemaknya 25 gram.Tidak hanya itu daging lele juga membantu menghaluskan kulit, membantu memperbaiki jaringan kulit yang rusak. 3.2 Permasalahan Manfaat ikan lele yang banyak dan kandungan lemak yang sedikit tidak juga membuat masyarakat meningkatkan konsumsi terhadap ikan terutama ikan lele.Kurangnya kesadaran dalam mengkonsumsi ikan merupakan satu permasalahan yang ada.Tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia masih dibawah standart FAO yang menetapkan bahwa konsumsi ikan sebanyak 30kg/tahun.Pada tahun 2006, konsumsi ikan 24,86 kg/tahun.Terdiri dari Domestic Consumption dan Aquaculture Consumption.Domestic Consumption adalah indeks perkapita konsumsi ikan yang berdasarkan data produksi ikan dari sector impor dan ekspor, sedangkan Aquaculture Consumption berdasarkan data produksi budidaya ikan diIndonesia. Biasanya masyarakat lebih suka dengan makanan yang variatif dan rasanya juga enak.Misalnya pengolahan ayam menjadi frozen food atau makanan beku yang sangat digemari oleh masyarakat.Lain halnya dengan Ikan lele yang pengolahannya tidak variatif dan membosankan.Lazimnya lele hanya digoreng kering begitu saja dan dimakan dengan sambal.Pengolahan sperti itulah yang membuat masyarakat
5

bosan.Terutama anak-anak yang gampang bosan dengan makanan yang tidak variatif.Sehingga konsumsi akan ikan lele juga berkurang. Pengolahan yang tidak benar juga membuat orang enggan untuk mengkonsumsi ikan lele.Banyak orang mengatakan lele Bau tanah.Jika tahu cara pengolahan yang benar ikan lele juga enak untuk dikonsumsi 3.3 Strategi Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan ikan lele yang bisa dilakukan adalah mengadakan sosialisasi tentang pentingnya mengkonsumsi ikan.Misalnya,sosialisasi disupermarket,diInternet,Bisa juga melalui ajakan-ajakan yang ditempel-tempel dispanduk,iklan sosialisasi televisi yang menarik dan sebagainya. Strategi yang bisa dilakukan adalah dengan membuat sajian yang variatif dari ikan lele.Dengan cara mengembangkan olahan ikan lele.Masyarakat pada jaman sekarang ini lebih suka sesuatu yang praktis,cepat saji dan makanan yang ala kebaratbaratan.Biasanya,masyarakat suka frozen food atau makanan beku.Variasi ini bisa diterapkan pada ikan lele.Misalnya, nugget lele,fillet lele,abon lele dan sebagainya dengan strategi diferensiasi produk diantaranya kemasan yang menarik.Kemasan yang menarik haruslah didesain sebagus mungkin.warna,lambang dan kemasan isi.Kemasan isi disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.Misalnya,Kemasan isi 250 gram,500 gram dan sebagainya.Harga yang lebih terjangkau merupakan salah satu strategi untuk menarik minat masyarakat akan konsumsi ikan lele.Misalnya untuk harga nugget lele 250 gram Rp8.000.Harga ini lebih murah disbanding nugget ayam yang minimal harganya 10000 keatas.Rasa yang bervariasi juga tidak kalah penting dalam strategi diferensiasi.Jika nugget ayam memiliki rasa keju atau dalam produk tersebut disebut Chessy lover karena didalam nugget ayam tersebut ada keju.Nugget lele bisa divariasi dengan rasa-rasa yang lain seperti rasa Barbeque atau rasa-rasa yang lain.Sayursayuran juga bisa dicampur dalam olahan lele.Biasanya variasi ini ditujukan pada anakanak yang susah makan sayur dan makan ikan tentunya. Dengan rasa yang variatif ini anak-anak tidak akan tahu bahwa yang dimakan adalah makanan yang tidak
6

disukainya. Tidak hanya nugget lele,Fillet lele juga digemari.Praktis dan cepat karena orang tidak perlu lagi membersihkan tulang-tulangnya dan isi perut.Fillet lele juga bisa diolah sebagai steak lele dengan kentang tumbuk dan sayur-sayuran rebus.Berikut ini adalah contoh pengolahan ikan lele: Nugget Lele Bahan-bahan: 1.Ikan lele 250 gr 2.Telur 1 butir 3.Tepung Roti 25 gr 4.Bawang putih 2 siung 5.Keju 6.Kecap 1sdm 7.Minyak goreng secukupnya Peralatan : 1.Kompor 2.Gilingan daging 3.Penumbuk 4.Dandang 5.Baskom Plastik 6.Pisau 7.Wajan Cara membuat: 1. Bersihkan ikan dari sirip, tulang dan bagian lain yang tidak diinginkan lalu cuci hingga bersih 2. Haluskan daging dengan gilingan daging atau penumbuk atau blender. 3. Campur daging hasil gilingan dengan seluruh bahan, lalu uleni hingga merata. 4. Masukkan adonan ke dalam dandang dan kukus selama 25 menit, lalu dinginkan
7

5. Potong-potong adonan sesuai dengan selera 6. Celupkan potongan adonan ke dalam telur, kemudian gulingkan ke tepung roti beberapa kali. 7. Goreng potongan adonan sampai kering. 8. Nugget siap dikemas atau dimakan. Dengan begitu masyarakat tetap bisa mengkonsumsi ikan lele dengan manfaatnya yang sangat bagus untuk manusia juga tetap mendapatkan variasi rasa yang enak dan tidak membosankan.

BAB.4 KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Tujuan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan konsumsi ikan dan mengurangi kejenuhan masyarakat akan konsumsi ikan lele dengan strategi diferensiasi produk.Sehingga kebutuhan akan ikan lele juga terpenuhi. Permasalahan yang biasa terjadi adalah jenuhnya masyarakat dengan makanan olahan lele yang biasa.Padahal masyarakat menghendaki makanan yang serba praktis
8

dan cepat saji juga rasa yang variatif.Kesadaran akan mengkonsumsi ikan juga masih kurang.Ini dikarenakan masyarakat lebih suka makanan fast food yang kebanyakan hasil olahan dari daging ayam. Dengan strategi diferensiasi produk,ikan lele bisa diolah menjadi makanan yang diminati banyak orang.Mulai dari diferensiasi kemasan,rasa,isinya dan tak kalah penting harganya yang lebih terjangkau dibanding makanan hasil olahan daging lainnya. Kesadaran masyarakat akan konsumsi ikan juga bisa disosialisasikan melalui berbagai media.Misalnya televisi,internet,media massa atau bisa juga menempelkan spanduk-spanduk yang menarik dijalan-jalan raya. 4.2 Saran Untuk meningkatkan kesadaran akan konsumsi ikan,pemerintah harus lebih menggalakkan sosialisasi betapa pentingnya mengkonsumsi ikan terutama untuk anakanak dalam masa pertumbuhan. Restoran fast food yang dengan lele usaha ingin olahan belum dibidang daging ayam sangatlah strategi mulai bisa banyak.Sedangkan,untuk diferensiasi,masyarakat olahan ada.Dengan kuliner

mempertimbangkan olahan lele.

DAFTAR PUSTAKA

Kotler,Philip.,Kevin Lane Keller,2006,Marketing Management Twelfth Edition,By Pearson Education.,New Jersey,America,Jakarta Saiman,Leonardus,2009,Kewirausahaan teori,praktik,dan kasus-kasus,Salemba Empat,Jakarta http://ferinaldy.wordpress.com/2008/04/24/indeks-konsumsi-ikan-perkapitaindonesia/ www.budiboga.blogspot.com http://bisnisukm.com/diferensiasi-produk-strategi-jitu

10

LAMPIRAN

11

12

13

Anda mungkin juga menyukai