Anda di halaman 1dari 3

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Bir, Alkohol dan Label Halal a.

Pengertian Bir Bir adalah segala minuman beralkohol yang diproduksi melalui proses fermentasi bahan berpati dan tidak melalui proses penyulingan setelah fermentasi. Bir merupakan minuman beralkohol yang paling banyak dikonsumsi di dunia dan kemungkinan yang tertua. Selain itu, bir juga adalah minuman terpopuler ketiga di dunia, di bawah air dan teh.1 Bir adalah minuman beralkohol yang dibuat secara spesifik yaitu menggunakan campuran malt dan hop serta bahan tambahan lainnya. Produk ini mengandung alkohol sekitar 3,8% dengan kisaran antara 3-7%. Menurut jenisnya dikenal dua macam bir yaitu yang berpenampakan jernih dinamakan Pisener yang mempunyai karbohidrat hanya sedikit yang dapat digunakan untuk bahan baku fermentasi.2 Bir secara harafiah berarti segala minuman berolkohol yang diproduksi melalui proses fermentasi bahan berpati seperti biji malt, cereal dan diberi aroma flavor hops, tetapi tanpa proses melalui proses penyulingan setelah fermentasi. Proses pembuatan Bir disebut Brewing. Karena bahan yang digunakan untuk membuat Bir berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya, maka karakteristik Bir seperti rasa dan warna sangat berbeda baik jenis maupun klasifikasinya.

b. Pengertian Alkohol Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga

Anonim, Bir http://id.m.wikipedia.org/wiki/Bir 2 Anonim, Proses Pembuatan Bir http://lordbroken.wordpress.com/2011/10/01/proses-pembuatan-bir/

dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.3 Etanol adalah bahan psikoaktifdan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Di berbagai negara, penjualan minuman beralkohol dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah melewati batas usia tertentu.4

c. Pengertiam Label Halal Halal berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti sesuai dengan syariat atau diijinkan. Lawan kata dari halal adalah haram yang mempunyai pengertian tidak disyariatkan atau dilarang. Halal dan haram merupakan masalah universal yang diterapkan dalam dalam semua aspek kehidupan. Kata halal biasanya digunakan untuk masalah makanan. Semua makanan dianggap halal, kecuali kalau sudah disebut sebagai makanan haram (dilarang) oleh alQuran atau hadis.5 Sertifikasi atau labelisasi halal bertujuan untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan terhadap konsumen serta meningkatkan daya saing konsumen serta meningkatkan daya saing produk dalam negri dalam rangka meningkatkan pendapatan nasional (DEPAG, 2003).6 Menurut UU Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan, label halal diperlukan bagi semua makanan kemasan. Industri yang menerakan tulisan halal dalam produknya bertanggung jawab atas kebenaran pernyataan halal itu, artinya, setiap industri yang memproduksi dan memasarkannya untuk konsumen Indonesia wajib mengikutsertakan produknya untuk serangkaian pengujian oleh lembaga yang telah terakreditasi.7

Anonim, Alkohol http://www.google.com/gwt/x?hl=en&u=http://id.wikipedia.org/wiki/Alkohol&client=msrim&q=pengertian+alkohol&sa=X&ei=PthJUNf0NcOU2wXf0oC4Ag&ved=0CBwQFjAB


4

Anonim, Alkohol http://www.google.com/gwt/x?hl=en&u=http://id.wikipedia.org/wiki/Alkohol&client=msrim&q=pengertian+alkohol&sa=X&ei=PthJUNf0NcOU2wXf0oC4Ag&ved=0CBwQFjAB 5 Akyunul Jannah, 2008, Gelatin Tinjauan Kehalalan dan Alternatif Produksi, hal: 199 6 Akyunul Jannah, 2008, Gelatin Tinjauan Kehalalan dan Alternatif Produksi, hal: 243
7

Akyunul Jannah, 2008, Gelatin Tinjauan Kehalalan dan Alternatif Produksi, hal: 254

Anda mungkin juga menyukai