Anda di halaman 1dari 36

PELATIHAN

Ppgd / GELS

BY: SINDU TRI UTOMO CANDRA PERWIRA

I. PENDAHULUAN
DEFINISI Kegawatan adalah suatu keadaan yang menimpa seseorang yang dapat menyebabkan suatu yang mengancam jiwanya dalam arti memerlukan pertolongan tepat, cermat dan cepat bila tidak maka seseorang tersebut dapat meninggal atau menderita cacat
TINDAKAN
Oleh siapa saja (dokter, perawat, orang awam) yg mengetahui Tindakan pertolongan pertama (first action) bukan terapi defenitif.

PENYEBAB
Medik : Penyakit

Obat obatan
Trauma: Kepala : Gangguan kesadaran

: Gangguan jalan nafas : Perdarahan Shock Pneumothorax Sesak Perut : Perdarahan Shock Anggota gerak : Perdarahan / Nyeri Shock Kehamilan : Bahaya untuk Ibu dan Bayi Terbakar : Sesak, shock

Muka Dada

Perhatian ! Perlu diingat bahwa apabila sirkulasi yang berhenti 3 4 menit Karena jantung yang berhenti berdenyut akan mengakibatkan kerusakan otak yang permanent dan jika pasien mengalami hipoksia sebelumnya, batas waktu itu akan menjadi lebih pendek.

II. PRINSIP PENANGANAN


Airway Management (Pengelolahan Jalan Nafas) Breathing Management (Pengelolahan Fungsi Pernafasan) Circulation (Pengelolahan Sirkulasi) DruG (Pengelolahan Obat-obatan)

A.AIRWAY MANAGEMENT
(Pengelolahan Jalan Nafas) Tujuan : Membebaskan jalan nafas untuk menjalankan pertukaran udara secara normal

Penilaian : Look ( L ) : melihat gerakan nafas / pengembangan dada Listen ( L ) : mendengar aliran udara pernafasan Feel ( F ) : merasakan adanya aliran udara pernafasan (Semua dilakukan secara simultan dengan satu gerak)

Tindakan

Membuka jalan nafas Head Tilt ( dorong kepala kebelakang)

Chin lift manouver (Tindakan mengangkat)

Jaw Thrust manouver (Tindakan mengangkat sudut rahang bawah)

Membersihkan Jalan Nafas


Dengan sapuan jari (Finger Sweep) dilakukan bila jalan nafas tersumbat karena adanya benda asing dalam rongga mulut belakang dan hembusan nafas hilang. Dengan alat : naso pharingealtube oro pharingeal tube needle chricotirotomy

B. BREATHING MANAGEMENT
(Pengelolahan Fungsi Pernafasan)

Tujuan :

Memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin kebutuhan oksigen & pengeluaran gas CO2.

Ditegakkan bila tidak didapatkan tanda pada adanya pernafasan pada pernafasan dengan metode look, listen, feel dan telah dilakukan pengelolahan pada jalan nafas, tetapi tetap tidak didapatkan adanya pernafasaan

Tindakan :
1. Tanpa alat dengan memberikan pernafasan buatan dari mulut ke mulut atau dari mulut ke hidung sebanyak 2 (dua) kali tiupan awal dan diselingi ekshalasi. 2. Dengan alat menggunakan: BVM,nasal kanula,jackson rees,simple mask

C. CIRCULATION
(Pengelolahan Sirkulasi)

Tujuan

: Mengembalikan sirkulasi darah

Perhatikan tanda-tanda shock ! Nadi cepat lemah (>100bpm) Pucat Telapak tangan dan kaki teraba dingin Sesak CRT >2 detik Jenis-jenis shock: hipovolemia Non-hipovolemia

D.DRUG
1.ADRENALINE(1mg tiap 3 menit) 2.SULFAS ATROPIN ( dosis 0.25mg) 3.LIDOCAIN 4.DOPAMINE 5.VASCON

Kejadian yang harus mendapatkan penanganan tepat, cermat, & tepat :


Trauma Kepala dan Muka Trauma Dada Trauma Perut Trauma Anggota Gerak (Ekstremitas) Tersedak Tenggelam Terkena bahan kimia pada mata Terbakar

TRAUMA KEPALA DAN MUKA


Adanya benturan pada kepala dan muka baik oleh benda tajam ataupun benda tumpul (memer). Benturan tersebut dapat menyebabkan cedera otak mulai dari ringan sampai berat. Indikator adalah kesadaran.

Cara menilai : Perhatikan keadaan umum penderita (membuka mata spontan atau tidak) Komunikasi dengan penderita (tanyakan identitas ; nama, umur,alamat, kejadian), jangan lupa tanyakan nomor telepon keluarga/ teman yang bisa dihubungi) Bila keadaan umum kurang, segera lakukan tes untuk menentukan kesadaran. Misalnya : 1.Perintahkan untuk membuka mata atau perintahkan untuk melakukan gerakan tertentu 2.Bila tidak ada respon, berikan rangsangan nyeri dengan menekan pangkal kuku ibu jari.

Penilaian dilakukan bersamaan dg penanganan :


1. Beri O2 2. Pertahankan posisi tubuh penderita ( jangan memindahkan sembarangan, hati-hati patah pada tulang leher) 3. Bersihkan perdarahan bila ada 4. Pertahankan jalan nafas dengan Chin lift / Jaw thrust 5. Bersihkan jalan nafas 6. Segera telepon paramedis untuk rujuk.

2. TRAUMA DADA
Adanya benturan benda tajam atau tumpul pada dada.
Cara menilai :
Perhatikan Jejas/ memar Gerakan nafas (dada kanan dan kiri) Frekuensi pernafasan

Penanganan :
Beri Oksigen dan segera telepon paramedis untuk rujuk.

3. TRAUMA PERUT
Adanya benturan benda tajam / tumpul pada perut. Cara menilai : Perhatikan Jejas / memar Tanyakan bagian yang nyeri (untuk memberikan informasi kapada paramedis waktu merujuk)

Penanganan : Biarkan penderita berbaring & segera telepon paramedis untuk rujuk

4. TRAUMA ANGGOTA GERAK


(Ekstremitas)

Adanya benturan benda tajam / tumpul pada lengan, tangan, kaki yang dapat menyebabkan luka ataupaun patah tulang. Cara menilai :
Perhatikan Jejas / memar Luka (terbuka / lecet) Ada bagian yang patah / tidak

Penanganan pada luka :


Proteksi diri sendiri (memakai sarung tangan) Bersihkan luka memakai kasa steril dengan boorwater Bila perdarahan banyak, tekan bagian pada luka dengan kasa steril Beri anti septic Tutup luka bengan bebat / kasa dan segera rujuk untuk penangan lebih lanjut. Pada memar dilakukan kompres dingin.

Penanganan pada Patah Tulang :


Jangan menggerakkan bagian yang patah Pertahankan posisi dengan memasang bidai Segera telepon para medis untuk merujuk

Definisi Bidai :

Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan atau letak tulang yg patah. Alat penunjang berupa : Tongkat, kayu, bilah papan, yang tidak mudah bengkok ataupun patah, bila dipergunakan akan berfungsi untuk mempertahankan, menjamin tidak mudah bergerak sehingga kondisi patah tulang tidak makin parah.

Syarat syarat Bidai :


Ukuran meliputi lebar dan panjangnya disesuaikan dengan kebutuhan Panjang bidai diusahakan melampaui 2 sendi yang membatasi bagian yang mengalami patah tulang Usahakan bidai dengan lapisan empuk agar tidak membuat sakit Bidai harus dapat mempertahankan kedudukan 2 sendi tulang yang patah Bidai tidak boleh terlalu kencang atau ketat

Perhatian ! Pada saat pemasangan bidai, ingat nyeri dapat lebih menghambat, dapat menyebabkan shock. Pada saat pemasangan bidai yang kurang hati hati dapat mengakibatkan patang tulang makin parah.

5. TERSEDAK Penyumbatan jalan nafas yang disebabkan oleh benda asing. Perhatikan !
Penderita sulit bernafas dan berbicara Gelisah Wajah menjadi biru

Penanganan :
Segera bebaskan jalan nafas dengan tindakan Heimliek Manouvere / Abdominal Thrust Bantu / tahan penderita tetap berdiri atau condong kedepan dengan merangkul dari belakang Lakukan hentakan mendadak dan keras pada titik silang garis antara belikat dan garis punggung tulang belakang Rangkul korban dari belakang dengan kedua lengan dengan menggunakan kepalan kedua tangan, hentakan mendadak pada ulu hati (abdominal thrust). Ulangi hingga jalan nafas bebas atau hentikan bila korban jatuh tidak sadar, ulangi tindakan tersebut pada penderita terlentang, Segera panggil bantuan paramedis.

Penanganan Pasien Tersedak :

6. TENGGELAM
Perhatikan !
Kesadaran penderita Keadaan Umum

Penanganan :
Segera telepon paramedis untuk bantuan Lakukan Look, listen, feel untuk mengetahui keadaan umum Bila kondisi kurang baik lakukan resusitasi

Penanganan Pasien Tenggelam :

7. TERKENA BAHAN KIMIA PADA MATA

Perhatikan !
Bahan kimia apa yang terkena Berapa lama terkenanya

Penanganan :
Irigasi mata yang terkena dengan air yang mengalir Irigasi mata dengan menggunakan gelas mata yang diisi cairan PZ atau NaCL selama 15-30 menit.

8. TERBAKAR
Pertahankan :
Bagian tubuh yang terkena Prioritas pada wajah, mata, dan kelamin langsung rujuk

Penanganan :
Siram dengan air yang mengalir selama 15-30 menit Kompres dengan kasa yang dicelupkan PZ atau cairan NaCl selama 15-30 menit Segera telepon paramedis untuk rujuk

Membebaskan jalan Nafas Manual

Korban tidak sadar Bebaskan jalan nafas Tidak bernafas 2xtiupan nafas Raba nadi karotis Pijatan jantung& Nafas buatan 30 pijat+2 nafas

Anda mungkin juga menyukai