Anda di halaman 1dari 1

Urgensi Menyambut Bulan Ramadhan

Selamat datang bulan ramadhan! Merupakan suatu kewajiban bagi tuan rumah untuk menyambut tamunya dengan penuh sukcita dan penghormatan. Jika seorang pejabat tinggi akan berkunjung ke rumah, maka kita pun akan mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambutnya, begitu pula dengan bulan Ramadhan. Ramadhan lebih mulia daripada pejabat tinggi manapun di muka bumi ini. Ia salah satu anugerah Allah bagi umatNya. Bulan ramadhan merupkan peluang yang sangat besar bagi seseorang yang ingin berinvestasi amal untuk kebahagiaannya di dunia dan akhirat. Lalu dengan cara apa kita menyambut bulan Ramadhan itu? Mualla bin al-Fadhl berkata, Mereka (salaf) selama enam bulan berdoa kepada Allah Swt. supaya disampaikan ke bulan Ramadhan, dan berdoa enam bulan selanjutnya agar amalan mereka pada bulan Ramadhan diterima. Rasulullah Saw. pun memberikan contoh dalam hal ini, dengan membaaca doa Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Syaban dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan. Tindakan mereka dalam menyambut bulan ramadhan merupakan perwujudan kerinduan dan bentuk ketaatan serta ketawakalan kepada Allah Swt. Tentunya mereka tidak hanya berdoa, tetapi juga mengiringinya dengan berbagai amal shaleh. Abu Bakar al-Balkhi rahimahullah mengatakan, Rajab adalah bulan untuk menanam, Syaban bulan untuk mengairi dan Ramadhan adalah bulan untuk memanen. Layaknya seseorang yang memanen hasil dari jerih payahnya, maka baik buruknya hasil itu tergantung pada pemeliharaannya sebelum dipanen. Maka tida salah jika Imam Abu Bakr az-Zur rahimahullah mengatakan bahwa ada dua perkara yang wajib diwaspadai, salah satunya adalah kewajiban telah datang tetapi kita tidak siap untuk menjalankannya. Ketidaksiapan tersebut merupakan bentuk meremehkan perintah dan akibatnya pun sangat fatal yaitu ketidak sungguh-sungguhan dalam melaksanakan perintah tersebut. Hal ini selaras dengan apa yang Allah Swt. terangkan tentang orang-orang yang mundur dari perang tabuk. Firman Allah Swt: Maka jika Allah mengembalikanmu kepada suatu golongan dari mereka, Kemudian mereka minta izin kepadamu untuk keluar (pergi berperang), Maka Katakanlah: "Kamu tidak boleh keluar bersamaku selama-lamanya dan tidak boleh memerangi musuh bersamaku. Sesungguhnya kamu Telah rela tidak pergi berperang kali yang pertama. Karena itu duduklah bersama orang-orang yang tidak ikut berperang." (QS. at-Taubah:83) Ayat ini mengingatkan kita betapa pentingnya menyambut bulan Ramadhan. Hal itu berkaitan dengan persiapan dalam melakukan amal shaleh pada bulan Ramadhan. Aya ayat alquran sanes teu anu lebih sesuai? Terus kesimpulan di akhir ditambah, supaya lebih kena konklusinya.

Anda mungkin juga menyukai