Anda di halaman 1dari 3

A. Pendahuluan Ginjal memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh.

Ginjal berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan di dalam tubuh, mengatur konsentrasi garam dalam darah, keseimbangan asam basa dalam darah.Apabila ginjal tidak bisa

bekerja sebagaimana mestinya maka akan timbul masalah kesehatan yang berkaitan dengan penyakit gagal ginjal kronik (Cahyaningsih, 2009). Prevalensi kejadian Gagal Ginjal Kronik (GGK) setiap tahunnya mengalami peningkatan, NHANES (National Health and Nutrition Survey) melaporkan peningkatan angka gagal ginjal di Amerika pada tahun 1999 sampai 2004. Gagal ginjal ini mengalami peningkatan setiap tahunnya dengan prognosis buruk dan beban biaya kesehatan yang tinggi. Diperkirakan 1 dari 8 orang Indonesia menderita kerusakan ginjal. Jumlah itu hasil konversi angka yang diujikan terhadap 9.412 populasi di 4 kota di Indonesia.Dalam acara Hari Ginjal Sedunia di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Selasa, 6 Maret 2012 Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesiamenyatakan bahawa dalam survei komunitas yang dilakukan Pernefri (Perhimpunan Nefrologi Indonesia), didapatkan hasil, sudah ada 12,5 persen populasi yang memiliki gangguan ginjal. (Tempo.CO, 2012) Pada pasien dengan gagal ginjal mereka memerlukan terapi pengganti fungsi ginjal (renal replacement therapy) untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya seperti transplantasi ginjal, hemodialisis dan terapi Continous Ambulatory Peritoneal Dyalisis (CAPD) (Pernefri, 2003). Ketika pasien belum melakukan transplantasi ginjal melalui operasi pencangkokan maka pasien hanya memiliki satu cara untuk memcegah kematian pada ginjal yaitu dengan hemodialisis, akan tetapi hemodialisis tidak menyembuhkan atau memulihkan penyakit ginjal. Pasien harus melakukan hemodialisis selama hidupnya sebelum mendapat ginjal baru. Perawatan dan rehabilitasi panjang diperlulkan pada penyakit kronis seperti gagal ginjal akut ini. Salah satu perawatan rutin yang sangat dibutuhkan oleh pasien dengan gagal

ginjal akut adalah hemodialisa. Hemodialisa adalah suatu teknologi tinggi sebagai terapi pengganti fungsi ginjal untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun tertentu dari peredaran darah manusia sepertia air, natrium, kalium, hidrogen, urea, kreatinin, asam urat, dan zat-zat lain melalui membran semi permeable sebagai pemisah darah dan cairan dialisat pada ginjal buatan dimana terjadi proses difusi, osmosis, dan ultra filtrasi. Sedangkan Adekuasi hemodialisis tercapai apabila dosis dilakukan 3 kali perminggu dengan durasi 4 jam tiap kali hemodialisis, bila parameter bersihan urea mencapai 65% atau 2 kali per minggu dengan durasi 5 jam tiap kali hemodialisis (Pernefri, 2003). Hemodialisis ini harus rutin dilakukan oleh pasien untuk mempertahankan ginjalnya. Sedangkan hemodialisa sendiri membutuhkan kepatuhan dan biaya yang sangat tinggi. Dengan biaya yang sangat tinggi hal ini tentu akan menambah beban ekonomi keluarga khususnya keluarga yang kurang mampu. Hal ini diperparah dengan adanya kebijakan penghentian pelayanan Jamkesda dan membatasi pelayanan rujukan ke rumah sakit masyaratkat pemegang surat keterangan miskin (SKM) per 15 Juli 2012 oleh Pemerintah Kota Malang. Dengan kebijakan tersebut maka pasien akan dipelakukan seperti pasien umum dalam hal biaya (Surya online, 2012). Hal ini secara tidak langsung akan menambah beban ekonomi pasien khususnya pasien dengan gagal ginjal kronik yang harus melakukan hemodialisa yang membutuhkan biaya yang tinggi dan kepatuhan dalam jadwalnya pelaksanaanya. Berdasarkan hal diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang hubungan beban ekonomi keluarga dengan status pemeliharaan kesehatan pasien dengan gagal ginjal kronik.

B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian masalah diatas, maka rumusan permasalahan peneliti adalah Adakah hubungan beban ekonomi keluarga dengan status pemeliharaan kesehatan pasien dengan gagal ginjal kronik? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beban ekonomi keluarga dengan status pemeliharaan kesehatan pasien dengan gagal ginjal kronik. 2. Tujuan Khusus 1. Mengidentifikasi beban ekonomi keluarga 2. Mengidentifikasi status pemeliharaan kesehatan 3. Menganalisa hubungan beban ekonomi keluarga dengan kesehatan pasien dengan gagal ginjal kronik. D. Manfaat Penelitian status pemeliharaan

Anda mungkin juga menyukai