Anda di halaman 1dari 10

TUGAS FISIOLOGI HEWAN

ABD RUKMAN B 603OO11OOO1

PENGARUH BEBERAPA MAKANAN TERHADAP FREKUENSI KELUARNYA FLATUS

Maksud Dan Tujuan : untuk mengetahui besarnya frekuensi keluarnya flatus melalui dubur disebabkan berbagai macam makanan. Hipotesa : Ada pengaruh beberapa makanan terhadap frekuensi keluarnya flatus, baik itu bau maupun getaran suara.

Landasan teori
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan kesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah bahanbahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam tubuh.

Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam seperti berikut. 1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung. 2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.

Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan meliputi hal-hal berikut. 1. Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut. 2. Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi. 3. Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan. 4. Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan enzim, terdapat di lambung. 5. Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus. 6. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh melalui anus.

Flatus/Kentut Flatus merupakan keluarnya gas dalam saluran cerna melalui anus yang bersumber dari udara yang tertelan atau hasil produksi dari bakteri. Namun terjadinya flatus lebih sering diakibatkan oleh produksi dari bakteri di saluran cerna atau usus besar berupa hidrogen dan atau methan pada keadaan banyak mengkonsumsi kandungan gula dan polisakarida. Contoh gula adalah seperti laktosa (gula susu) , sorbitol sebagai pemanis rendah kalori, dan fruktosa pemanis yang biasanya digunakan pada permen dan minuman.

Banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang mengandung selulosa tidak menghasilkan banyak gas sebab selulosa dimetabolisme sedikit oleh bakteri, kecuali jika buah atau sayuran tersebut mengandung lebih banyak gula atau polisakarida dibanding selulosa. Gas tertelan dalam jumlah wajar tidak dapat dihindari dan gas dari hasil produksi bakteri juga akan terus berlangsung namun secara fisiologis gas itu akan dikeluarkan dari saluran cerna melalui flatus dengan mekanisme kontraksi otot usus untuk menghindari menumpuknya gas di saluran cerna. Gas juga dapat diserap ke aliran darah dan akan dikeluarkan melalui pernafasan. Gas tertelan dalam jumlah wajar tidak dapat dihindari dan gas dari hasil produksi bakteri juga akan terus berlangsung namun secara fisiologis gas itu akan dikeluarkan dari saluran cerna melalui flatus dengan mekanisme kontraksi otot usus untuk menghindari menumpuknya gas di saluran cerna. Gas juga dapat diserap ke aliran darah dan akan dikeluarkan melalui pernafasan.

Cara kerja
Bahan dan alat yang di gunakan Bahan : sampel manusia , berbagai macam makanan. Alat ; stopwatch, termometer dan perekam Prosedur kerja : 1. memberi makanan tiap-tiap orang berupa ketela, pepaya, kentang, nasi, roti, dan nasi basi.

2. menunggu beberapa jam, masing sampel dikumpul dengan menggunakan perekam suara dan analisis data tiap-tiap sampel dihitung berapa frekuensi waktunya keluar. 4. mendeteksi bau dan warna. 5 mengukur suhu tubuh masing-masing sampel. Dan mengulang percobaan hingga mendapatkan kesimpulan yang akurat.

Perhatian dilarang kentut, kentutlah pada tempatnya


Terimaksih untuk semuanya yang telah membantu saya dalam penelitian ini terimakasih untuk asbar, firman dan alam atau orang belum sempat saya sebutkan.. Wassalam

Anda mungkin juga menyukai