Anda di halaman 1dari 10

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Genetika dengan judul Siklus Hidup Drosophila sp disusun oleh : Nama NIM

Kelompok : Asbar Hamzah : 60300110006 : III (Tiga)

Telah diperiksa oleh Kordinator Asisten/Asisten dan dinyatakan diterima.

Makassar, Januari 2013 Kordinator Asisten Asisten

(Kurniati, S.Si)

(Ummi Aminah, S.Si)

Mengetahui, Dosen Penanggung Jawab

(Mufti Hatur Rahma, S.Si, M.Si)

A. Tuj uan Adapun tujuan dari praktikum ini adalah: 1. Untuk mengetahui siklus hidup Drosophila sp 2. Membedakan stadium telur-larva-pupa-imago B. Dasar Teori Kebanyakan penemuan di bidang genetika didapatkan melalui penelitian dengan menggunakan lalat buah sebagai bahan penelitian (Suryo, 2004). Pilihan ini tepat sekali karena pertama, lalat ini sangat kecil sehingga suatu populasi yang besar dapat dipelihara dalam laboratorium. Kedua, daur hidup sangat cepat, tiap 2 minggu dapat dihasilkan satu generasi dewasa yang baru. Ketiga, lalat ini sangat subur yang betina dapat menghasilkan ratusan telur yang dibuahi dalam hidupnya yang pendek (Kimball, 2001). Drosophila sp adalah sejenis serangga biasa yang umumnya tidak berbahaya dan merupakan pemakan jamur yang tumbuh pada buah. Lalat buah adalah serangga yang mudah berkembangbiak. Dari satu perkawinan saja dapat dihasilkan ratusan keturunan, dan generasi yang baru dapat dikembangkan setiap dua minggu. Karasteristik ini menunjukkan lalat buah organisme yang cocok sekali untuk kajian-kajian genetik (Campbell, 2002). Lalat buah mempunyai empat stadium metamorfosis, yaitu telur, larva, pupa, dan imago. Telur lalat buah berbentuk bulat panjang, berwarna putih. Telur lalat buah berukuran sekitar 0,5 mm. pada ujuang anteriornya, terdapat sebuah lubang yang disebut micropyle dan dibatasi oleh dua sampai empat buah tonjolan yang memanjang berbetuk sendok. Telur tersebut dibuahi di dalam tubuh induk betina dan sperma masuk melalui micropyle. Telur tersebut mengalami perkembangan selama kurang lebih 24 jam dan menetas menjadi larva (Elgar, 2011). Drosophila melalui tiga tahapan larva, dimana larva makan, tumbuh, dan larva berganti kulit (terkelupas lapisan luarnya yang keras) (Campbell, 2003). Larva berwarna putih keruh, berbentuk bulat panjang dengan salah satu ujungnya runcing. Larva hidup dan berkembang dalam daging buah selama 6 - 9 hari,

menyebabkan buah menjadi busuk. Apabila larva sudah dewasa, kemudian akan keluar dari buah dan memasuki stadium pupa. Pupa berwarna kecoklatan, berbentuk oval dengan panjang 5 mm. Masa pupa adalah 410 hari dan setelah itu keluarlah serangga dewasa (imago) lalat buah. Imago lalat buah rata-rata berukuran 0,7mm x 0,3mm dan terdiri atas kepala, toraks dada, dan abdomen. Toraks terdiri atas 3 ruas; berwarna oranye, merah kecoklatan, coklat, atau hitam dan memiliki sepasang sayap yang transparan (Novita, 2012). C. Metode Praktikum 1. Alat dan Bahan a. Alat Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah botol kultur, sumbat gabus, pisau, kertas saring, panci, kompor, karet gelang, kantong plastik, sendok, dan timbangan. b. Bahan Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Pisang, Gula merah, agar, permifan, dan sepasan Drosophila jantan dan Drosophila betina. 2. Cara Kerja Adapun cara kerja dari praktikum ini adalah : a. Pembuatan medium 1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang digunakan. 2. Menimbang bahan (pisang, gula merah, dan agar) sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. 3. Memasak bahan tersebut sampai semua tercampur merata dan halus. 4. Mendinginkan medium yang telah dibuat sebelum memasukkannya kedalam botol kultur. 5. Memasukkan medium kedalam botol kultur, meratakan dengan senduk kemudian ditaburi dengan fermifan dan terkahir dilapisi dengan kertas saring.

b. Pemeliharan Drosophila 1. Memasukkan sepasang Drosophila (jantan dan betina) kedalam botol kultur pemeliharaan yang sebelumnya diisi medium. 2. Menempatkan botol kultur yang telah berisi Drosophila dalam sebuah ruangan. 3. Membiarkan selama seminggu dan mengamati secara periodik perubahan-perubahan yang terjadi. 3. Waktu dan Tempat Adapun waktu dan tempat dilaksanakan praktikum ini adalah : Hari/Tanggal Pukul Tempat : Rabu, 09 Januari 2013. : 13.00 15.00 WITA. : Laboratorium Genetika Lantai II Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Samata-Gowa.

D. Hasil Pengamatan 1. Pengamatan Periodik NO Hari/Tanggal Hasil Pengamatan Keterangan 1. Anterior 2. Micropyle 1. 11 Januari 2013 3. Posterior 1. Horn 2. Alat Sensor 3. Prologs semu) (Kaki

2.

13 Januari 2013

1. Horn 3. 16 Januari 2013 2. Alat Pengait 3. Puparium

1. Cepal 2. Mata facet 3. Thorax 4. Abdomen a. Jantan 4. 20 anuari 2013 1. Cepal 2. Mata facet 3. Thorax
b.

5. Sayap

Betina 4. Abdomen 5. Sayap

(Gambar : siklus hidup lalat buah) E. Pembahasan Drosophila sp merupakan jenis lalat buah yang ditemukan pada buahbuahan yang telah membusuk. Lalat buah memiliki ciri-ciri berupa mata merah, tubuh berwarna kuning kecoklatan dengan cincin transversal yang mengelilingi abdomennya. Ukuran Drosophila betina antara 35 mm sedangkan Drosophila jantan ukurannya lebih kecil dari Drosophila betina. Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur larva instar I larva instar II larva instar III pupa imago. Perkembangan dimulai segera setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri dari dua periode. Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti untuk makan. Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan imago. Berdasarkan hasil pengamatan siklus hidup Drosophila secara keseluruhan, ditemukan tahapan-tahapan siklus hidu seperti: 1. Telur Pada pengamatan ini, ditemukan adanya telur berupa bintik-bintik putih menyebar dengan ukuran yang sangat kecil, sehingga sulit diamati. Telur Drosophila berwarna putih susu, berbentuk bulat panjang, berukuran sekitar 0,5 mm. Pada ujung anteriornya terdapat sebuah lubang yang disebut micropyle dan dibatasi oleh dua sampai empat buah tonjolan yang memanjang berbentuk sendok. Lalat buah betina mengeluarkan 50-75 telur perhari dan mungkin maksimum 400-500 buah dalam 10 hari. Telur akan menetas menjadi larva sehari setelah diletakkan di dalam buah. 2. Larva

Larva berwarna putih keruh atau putih kekuningan, berbentuk bulat panjang dengan salah satu ujungnya runcing. Larva lalat buah terdiri atas 3 bagian; yaitu kepala, toraks (3 ruas), dan abdomen (8 ruas). Kepala berbentuk runcing dengan dua buah bintik hitam yang jelas, mempunyai alat kait mulut. Stadium larva umumnya terdiri atas tiga instar. Larva instar pertama berupa larva yang sudah menetas sampai pergantian kulit pertama. Ciri-cirinya adalah berbentuk lonjong pipih berwarna putih susu yang berukuran kurang lebih 1 mm, bersegmen dan bergerak seperti cacing. Waktu yang diperlukan untuk memasuki tahap selanjutnya adalah sekitar 2 hari. Larva instar II, pada tahap ini ukuran larva semakin besar, dan mulai bergerak aktif menuju tempat yang tinggi, dan kering. Larva instar III, pada tahap ini ditandai dengan ukuran larva yang semakin membesar saja, larva ini aktif merayap ke permukaan medium makanan dan tempat-tempat yang kering, ciri-cirinya adalah berbentuk lonjong pipih, berwarna putih dan berukuran kurang lebih3-4 mm, bersegmen dan berbentuk serta bergerak seperti cacing, memiliki mulut dan gigi yang hitam, serta sangat jelas bila dibandingkan pada larva instar II, fase ini terjadi setelah 4 hari setelah telur menetas. 3. Prepupa Tahap setelah larva instar III adalah prepupa. Ciri-cirinya adalah

berbentuk lonjong dan terlihat lebih pendek ukuran tubuhnya, memiliki warna yang putih dan bening, kutikula menjadi keras, dan berpigmen tanpa kepala dan sayap. Fase ini terjadi sekitar hari ke tujuh. Pada tahap ini juga larva akan melekatkan diri pada daerah yang kering. 4. Pupa Pupa (kepompong) berbentuk oval, berwarna kecoklatan, dan

panjangnya sekitar 5 mm. Masa pupa adalah 8-11 hari. Pada saat larva membentuk pupa, tubuhnya akan memendek dengan kutikula menjadi keras, memiliki warna atau pigmen cokelat, dan bersegmen. Formasi pupa ditandai

dengan pembentukan kepala, bantalan sayap, serta perut atau abdomen. Pada stadium ini, larva dalam keadaan yang tidak aktif, dalam keadaan yang seperti ini lalat larva menjadi imago atau lalat buah. 5. Imago Tahap terakhir dari proses metamorfosis lalat buah adalah tahapan menjadi imago. Fae imago ditandai dengan bentuk tubuh yang sudah lengkap dan sempurna seperti terbentuknya posterior, yakni bagian atas antara kepala dan perut, kemudian terbentuk anterior yang merupakan sinyal atau antenna bagi lalat buah, kemudian juga terbentuk abdomen atau perut dan thorax atau ekor. F. Kesimpulan Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah daur hidup drosophila termasuk metamorfosis sempurna. Daur hidup lalat buah berlangsung kurang lebih selama 14 hari. Dari proses metamorfosis sepasang lalat buah dapat menghasilkan 300-400 butir telur. Tahapan daur hidup lalat buah berawal dari telur menjadi larva instar I hingga larva instar III kemudian prepupa yang berubah menjadi pupa dan pada akhirnya akan muncul lalat buah baru atau imago yang akan beradaptasi menjadi lalat buah dewasa. G. DAFTAR PUSTAKA Campbell A. Neil, Jane B. Reece, dan Lawrence G. Mitchell, Biologi Jilid 5. Jakarta: Erlangga, 2004. Elgar. Siklus Hidup Lalat Buah. http://elgarpatricia.blogspot.com/genetika/html. (Diakses 09 Januari 2013). Novita. Siklus Hidup Lalat Buah. http://novita-aryaningrum.blogspot.com /genetika/html. (Diakses 09 Januari 2013). Kimball, J.W. 2001. Biologi. Jakarta: Erlangga Suryo. Genetika Strata 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2008.

Anda mungkin juga menyukai