Anda di halaman 1dari 7

TUGAS II STATISTIKA DASAR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika Dasar Dosen Pengampu : Dr. Nonoh Siti Aminah, M.Pd

DISUSUN OLEH:

1. Aan Asmul Anwari 2. Dina Nur Adilah 3. Inge Banowati

(K2311001) (K2311019) (K2311036)

PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Jenis Data Dalam Statistika

Berdasarkan jenisnya, data dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. 1. Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk bukan angka atau bilangan, atau dengan kata lain data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna atau berbentuk kategori. Ciri data kualitatif adalah tidak bisa dilakukan operasi matematika seperti penambahan, pengurangan, pembagian, dan pangkat. Contoh data kualitatif antara lain: Mutu suatu barang di toko (bagus atau jelek) Jenis warna (merah, kuning, hijau, biru, coklat, hitam, ungu) Jenis kelamin (laki-laki atau perempuan) Agama (Islam, Kristen, Katholik, Budha, Hindu, Konghuchu) Status dalam keluarga (anak kandung, anak angkat, anak asuh) Tingkat Kepuasan (tidak puas, cukup puas, puas, sangat puas) Status pernikahan (belum menikah, sudah menikah, janda, duda) Data kualitatif diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu data nominal dan data ordinal : a. Data Nominal Data nominal adalah data yang diperoleh dengan cara kategori atau klasifikasi. Data nominal merupakan data yang paling rendah tingkatannya dalam level pengukuran data. Ciri data nominal antara lain: tidak ada urutan, urutan tidak menunjukkan tingkatan (rangking), posisi data setara, dan apabila digunakan lambang bilangan pada skala nominal, maka lambang tersebut hanya sebagai label saja (lambing untuk membedakan) dan tidak menunjukkan tingkatan apapun. Contoh data nominal antara lain :

Jenis kain yakni katun, kaos, sifon, dan paris. Kemudian masing-masing anggota set tersebut kita berikan angka, misalnya katun (1), kaos (2), sifon (3), dan paris (4). Jelas kelihatan bahwa angka yang diberikan tidak menunjukkan bahwa tingkat kain katun lebih bagus dari kain kaos, begitu pula sebaliknya. Angka tersebut tidak memberikan arti apa-apa jika ditambahkan. Angka yang diberikan hanya berfungsi sebagai label saja.

Jenis pekerjaan yakni pegawai negeri (1), wiraswasta (2), guru (3), buruh (4). Pegawai negeri tidak lebih tinggi dari buruh, dan sebaliknya, walaupun angka kodenya berbeda.

Jenis makanan favorit Jenis mata kuliah, dan lain-lain

b. Data Ordinal Data ordinal adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi, tetapi di antara data tersebut terdapat tingkatan atau urutan. Dengan kata lain posisi data tidak setara. Namun pada tingkatan ordinal ini data yang ada tidak mempunyai jarak data yang pasti (jarak atau rentang antar jenjang tidak harus sama). Dalam hal ini, walaupun memiliki tingkatan operasi matematika ( + , , x, : ) tidak berlaku untuk data ordinal. Contoh dari data ordinal antara lain : Tingkat pendidikan, yang disusun dalam urutan (1) Taman KanakKanak, (2) Sekolah Dasar, (3) Sekolah Menengah Pertama, (4) Sekolah Menengah Atas, (5) Diploma, (6) Sarjana. Data tersebut menunjukkan menunjukkan bahwa SD memiliki tingkatan lebih tinggi dibandingkan dengan TK dan lebih rendah dibandingkan dengan SMP. Namun demikian, data tersebut tidak dapat dijumlahkan, misalnya SD (2) + SMP (3) (5) Diploma.

Tingkat persetujuan, yakni sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Contoh tersebut tingkat persetujuan sangat setuju lebih tinggi dari setuju, setuju lebih tinggi dari tidak setuju, dan seterusnya.

Golongan PNS, yakni golongan I, golongan II, golongan III, dan golongan IV. Contoh tersebut PNS golongan IV lebih tinggi PNS golongan III, dan seterusnya

Nilai akhir KHS, yakni A, B, C, D, E. Nilai ini dapat diurutkan bahwa nilai A lebih baik dari nilai B, dan seterusnya. Prestasi belajar, yakni sangat baik, baik, sedang-sedang saja, buruk, sangat buruk.

2. Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Ciri data kuantitatif yaitu dapat dilakukan operasi matematika seperti penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan sebagainya. Data kuantitatif nilainya bisa berubah-ubah sehingga disebut variabel. Contoh data kuantitatif antara lain : Usia seseorang Jumlah siswa Besar penghasilan Berat badan Harga barang, jarak antar kota, jumlah pengunjung Data kuantitatif diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu data interval dan data rasio : a. Data Interval Data interval adalah data hasil pengukuran yang dapat diurutkan dan perbedaan (jarak/interval) antara data yang satu dengan data yang lainnya

dapat diukur serta memiliki sifat kesamaan jarak (equality interval) atau memiliki rentang yang sama antara data yang telah diurutkan. Karena kesamaan jarak tersebut, terhadap data interval dapat dilakukan operasi matematika. Namun data interval tidak memiliki titik nol yang mutlak. Contoh data interval antara lain : Hasil pengukuran temperature (suhu) menggunakan thermometer yang dinyatakan dalam ukuran derajat: suhu badan 36 celsius dan 37 celsius merupakan contoh data dalam level interval. Nilai-nilai ini dapat diurutkan dan selisihnya dapat ditentukan dengan jelas, dalam contoh ini selisihnya adalah 2 celsius. Tetapi secara alami tidak ada titik nol dimana suhu atau temperatur ini dimulai. Suhu 0 Celcius tidak berarti tidak ada panas. Angka 0 Celcius memiliki sifat relatif (tidak mutlak). Artinya, jika diukur dengan menggunakan Termometer Fahrenheit diperoleh 0 Celcius = 32 Fahrenheit. Tidaklah benar mengatakan bahwa suhu badan 40 derajat celsius panasnya 2 kali lipat dari suhu badan 20 derajat Celsius.
Tahun: tahun 542, 1000, 2000, 2008 merupakan data dalam level interval. Data ini dapat diurutkan dan dapat diketahui selisih antara 2 tahun sebarang, namun ia tidak ada titik nol alami. Artinya, waktu tidak dimulai dari tahun 0 dan tahun 0 hanya sebagai titik nol buatan manusia sebagai ganti titik nol alami yang menyatakan tidak ada waktu.

Kecerdasan intlektual yang dinyatakan dalam IQ. Rentang IQ 100 sampai 120 memiliki jarak yang sama dengan 120 sampai 140. Namun demikian tidak dapat dinyatakan orang yang memiliki IQ 150 tingkat kecerdasannya 1,5 kali dari orang yang memiliki IQ 100.

b. Data Rasio Data rasio adalah data yang berbentuk angka dalam arti yang sesungguhnya karena dilengkapi dengan titik nol absolut (mutlak) sehingga dapat diterapkannya semua bentuk operasi matematika baik penjumlahan,

pengurangan, perkalian, dan pembagian. Data rasio ini diperoleh melalui pengukuran dan memiliki tingkat pengukuran paling tinggi diantara jenis data lainnya. Contoh data rasio antara lain :

Harga buku teks mahasiswa merupakan data level rasio dimana harga 0
rupiah menunjukkan tidak ada harga alias gratis. Berat badan seseorang merupakan data level rasio dimana berat 0 kg menyatakan tidak ada bobot.

ANALISIS DATA DARI TUGAS 1 Data Statistik Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama di Indonesia, 20102011
Jumlah Pekerja No. [1] 1 2 3 4 5 6 7 Lapangan Pekerjaan Utama [2] Pertanian Industri Konstruksi Perdagangan Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Keuangan Jasa Kemasyarakatan Jumlah Februari [3] 42.83 13.05 4.84 22.21 5.82 1.64 15.62 106.01 2010 Agustus [4] 41.49 13.82 5.59 22.49 5.62 1.74 15.96 106.71 Februari [5] 42.48 13.7 5.59 23.24 5.58 2.06 17.02 109.67 2011 Agustus [6] 39.33 14.54 6.34 23.4 5.72 2.63 17.35 109.31

Sumber : Berita Resmi Statistik No. 74/11/Th. XIV, 7 November 2011 Berdasarkan pengertian jenis data yang telah diuraikan sebelumnya, maka Data statistik jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama di Indonesia, 2010-2011 di atas termasuk data kuantitatif, karena data tersebut dipaparkan dalam bentuk angka-angka dan dapat dilakukan operasi matematika. Selain itu, data statistik tersebut tergolong dalam data rasio, karena data tersebut berbentuk angka (jumlah pekerja) dan dapat dilakukan operasi matematika serta memiliki titik nol absolute (mutlak) dimana jumlah pekerja nol (0) menunjukkan tidak ada pekerja yang bekerja di lapangan pekerjaan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Hamid, Akib dan Nar Herhyanto. 1993. Statistika Dasar. Jakarta: Dikdasmen Hasan, I. 2005. Pokok-Pokok Materi Statistik I. Jakarta: PT. Bumi Aksara Pujiati dan Widyantini. 2004. Statistika. Yogyakarta: PPPG Matematika Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada www.wikipedia.com/jenis-data -statistika

Anda mungkin juga menyukai