Anda di halaman 1dari 16

Bahan-bahan: Bahan Baso: 300 gram daging ikan tenggiri 75 gram tepung sagu 100 gram es batu hancurkan

1 sendok teh garam 1/2 sendok teh merica bubuk 3 sdm bawang putih goreng 2 Lt Kaldu ayam 1 potong jahe 3 siung bawang putih di geprek garam, merica sedikit minyak untuk menumis sayur: sawi putih, sawi hijau, wortel atau kol, atau apa saja deh yang ada di lemari es, bisa dipakai salah satu, dua, atau semua nya:-)

Petunjuk - Blender jadi satu semua bahan baso, sampai rata. - Sementara itu, didihkan air di panci, lalu buat baso dengan cara adonan di genggam di tangan kiri, keluarkan adonan diantara jari telunjuk dan ibu jari sehingga merupakan bulatan, sendok bulatan tsb, dan cemplungkan dalam air mendidih. - lakukan hingga semua bahan habis. Baso yang sudah mengapung, di tiriskan. - Didihkan kaldu bersama jahe, garam dan merica - tumis bawang putih dengan sedikit minyak hingga harum dan kuning, tuangkan bawang dan minyak ke dalam kaldu. - masukkan baso dan sayuran, masak hingga sayur matang. - sajikan panas.

Nilai Gizi Ikan Tenggiri

chow.com

Ikan tenggiri adalah ikan laut yang termasuk dalam famili scombridae. Ikan tenggiri sangat kaya protein dan banyak dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan. Ikan Tenggiri juga mengandung asam lemak Omega 3 yang dapat dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah tinggi, serta penyakit lain yang berhubungan dengan penyumbatan pembuluh darah, serta menekan pertumbuhan sel-sel kanker. Semoga bermanfaat ( sumber: Gizi Ikan )

Vitamin sayur dan buah

Zat Gizi yang terkandung Dalam Sayur dan Buah (secara umum)

ctcdubai.org A. Karbohidrat Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Zat ini berfungsi sebagai sumber energi untuk aktivitas otak, pembentukan sel darah merah dan sistem saraf, serta membantu dalam proses metabolisme protein dan lemak. Karbohidrat yang terdapat pada buah dan sayuran umumnya berupa pati dan selulosa. Beberapa jenis buah dan sayuran yang banyak mengandung pati dan selulosa yaitu pisang, mangga, kentang, dan labu kuning. B. Lemak Lemak juga merupakan sumber energi bagi tubuh. Lemak adalah senyawa kimia yang dalam struktur molekulnya mengandung gugus asam lemak. Terdapat dua jenis asam lemak, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Lemak jenuh terdapat pada bahan pangan hewani. Berdasarkan hasil penelitian, makanan yang tingi kandungan lemak jenuhnya dapat menyebabkan kanker, penyakit jantung, dan stroke. Kandungan lemak pada buah dan sayuran umumnya sedikit, misalnya terdapat pada alpukat, buncis, dan kacang panjang. Asam lemak yang terkandung pada

bahan pangan nabati biasanya berupa asam lemak tidak jenuh. Fungsi asam lemak tidak jenuh yaitu sebagai komponen dari sel-sel saraf, membran seluler, dan senyawa yang menyerupai hormon (prostaglandin). Selain itu, asam lemak tidak jenuh juga berfungsi sebagai proteksi dan terapi untuk penyakit jantung serta kanker. C. Protein Protein berfungsi sebagai bahan dasar pembentuk sel-sel dan jaringan tubuh, berperan dalam proses pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh yang mengalami kerusakan. Protein merupakan molekul besar yang terdiri dari rangkaian asam amino. Asam amino penting yang harus ada dalam konsumsi makanan sehari-hari dikenal dengan istilah asam amino esensial. Setiap tanaman pangan mengandung asam amino esensial yang berbeda-beda sehingga perlu dikombinasikan antara bahan protein yang satu dengan lainnya atau saling melengkapi. Sayuran yang mengandung protein adalah yang berasal dari bijibijan, seperti kacang panjang, buncis, dan kecambah. D. Vitamin Vitamin adalah zat-zat organik yang dibutuhkan dalam tubuh dalam jumlah yang sangat kecil. Di dalam tubuh, vitamin berperan sebagai zat pengatur. Vitamin dikelompokkan menjadi 2, yaitu : 1. Vitamin larut lemak a. Vitamin A Bahan pangan yang mengandung provitamin A misalnya bayam; katuk; serta buah atau sayuran yang berwarna kuning atau oranye, seperti wortel, kentang, mangga, pepaya, tomat, dan labu kuning. b. Vitamin D Sumber utama vitamin D adalah makanan hewani, seperti susu dan minyak ikan. Selain berasal dari makanan, vitamin D juga bisa diproduksi sendiri oleh tubuh dengan reaksi sinar matahari pada kulit. c. Vitamin E (tokoferol) Sayuran dan buah yang banyak mengandung vitamin E adalah kecambah, asparagus, alpukat, brokoli, sayuran berdaun hijau, dan tomat. d. Vitamin K Secara alami, vitamin K yang berasal dari tanaman berupa vitamin K1 atau phylloquinone. Vitamin K terdapat pada sayuran berdaun hijau, brokoli, lettuce, kubis, bayam, teh hijau, asparagus, oats, gandum, dan kacang polong. 2. Vitamin larut air a. Vitamin B1 (thiamin) Sumber utama thiamin yaitu kacang-kacangan dan serealia. Sayuran seperti kacang panjang, buncis, daun kacang panjang, serta kacang kapri mempunyai kandungan thiamin yang cukup tinggi. b. Vitamin B2 (riboflavin) Umumnya, buah dan sayuran mengandung riboflavin dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Riboflavin di antaranya terdapat pada sayuran berwarna hijau dan jamur. c. Vitamin B3 (niasin)

Buah-buahan yang mengandung niasin yaitu alpukat. d. Vitamin B5 (asam pantotenat) Asam pantotenat terdapat di dalam semua jaringan hewan dan tumbuhan. Sumber pantotenat paling baik adalah hati, ginjal, telur, serealia, dan kacangkacangan. e. Vitamin B6 (piridoksin) Buah dan sayuran sumber piridoksin adalah pisang, kentang kubis, dan kembang kol. f. Vitamin B12 (cobalamin) Vitamin ini hanya terdapat pada sumber pangan hewani, seperti hati, ginjal, susu, telur ikan, keju, dan daging. Sementara buah dan sayuran mengandung cobalamin dalam jumlah yang sangat sedikit. g. Asam folat Asam folat banyak terdapat pada bahan makanan, terutama sayuran hijau, seperti bayam, bit, asparagus, brokoli, dan kubis. h. Biotin Sayuran yang merupakan sumber biotin adalah kembang kol dan jamur. Selain itu, biotin dapat diperoleh dari keju, daging, dan telur. i. Vitamin C Buah yang tinggi kandungan vitamin C-nya adalah jambu biji, jeruk, mangga, dan sirsak. Sayuran juga mengandung vitamin C yang cukup tinggi, di antaranya tomat, brokoli, cabai, dan kentang. E. Mineral Mineral memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ, maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Di samping itu, mineral juga berperan sebagai katalis dan kofaktor aktivitas berbagai enzim dalam setiap tahap metabolisme. a. Kalium atau potasium (K) Kalium terdapat hampir di dalam semua bahan makanan yang berasal dari tumbuhan. Sumber utamanya berupa buah dan sayuran segar, seperti jeruk, semangka, pisang, sayuran hijau, tomat, kentang, kacang polong, dan wortel. b. Natrium atau sodium (Na) Sumber utama natrium adalah garam dapur, monosodium glutamat (MSG), kecap, dan makanan yang diawetkan. Sementara buah dan sayuran hanya mengandung sedikit natrium. c. Kalsium (Ca) Buah dan sayuran yang mengandung kalsium cukup tinggi yaitu sayuran berdaun hijau, seperti kangkung, daun singkong, bayam, daun pepaya, daun kacang panjang, dan brokoli. d. Magnesium (Mg) Sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian merupakan sumber magnesium yang baik, sedangkan buah-buahan umumnya mengandung sedikit magnesium. e. Sulfur (S) Bahan pangan yang banyak mengandung sulfur antara lain kacang-kacangan, bawang putih, bawang bombay, dan kubis-kubisan. f. Zat besi (Fe)

Sayuran hijau seperti bayam, kangkung, daun singkong, dan daun pepaya merupakan sumber zat besi yang baik. g. Boron (Bo) Boron dapat diperoleh dari bahan pangan, seperti jamur, kacang-kacangan, dan asparagus. h. Kromium (Cr) Buah dan sayuran yang banyak mengandung kromium adalah kentang, cabai hijau, apel, pisang, bayam, wortel, dan jeruk. i. Mangan (Mn) Manmgan banyak terdapat pada kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, bit, dan gandum. j. Molibdenum (Mo) Makanan yang mengandung molibdenum antara lain kembang kol, kacang polong, bayam, bawang putih, jagung, kentang, bawang bombay, kacang tanah, semangka, wortel, dan kubis. k. Yodium (I) Sumber yodium antara lain bawang merah atau tanaman lain yang ditanam di daerah dekat pantai. l. Selenium (Se) Sumber pangan yang banyak mengandung selenium antara lain bawang, tomat, brokoli, kubis, dan gandum. m. Seng (Zn) Pada tanaman, seng terdapat pada kacang-kacangan, biji-bijian, legum, dan gandum. Pangan hewani yang merupakan sumber seng adalah kerang, tiram, ikan, daging merah, dan lain-lain. F. Air Buah dan sayuran merupakan bahan pangan yang kandungan airnya cukup tinggi. Air dalam tubuh berfungsi sebagai pelarut dan alat angkut zat-zat gizi, terutama vitamin larut air dan mineral. Selain itu, air juga berfungsi sebagai katalisator, pelumas, fasilisator pertumbuhan, pengatur suhu, dan peredam benturan.

Manfaat kacang hijau

Seribu Manfaat Kacang Hijau

Sebagai makanan, tanaman yang diperkirakan berasal dari India ini menghasilkan berbagai masakan. Mulai dari aneka panganan kecil, bubur, sampai kolak. Namun selain rasanya yang gurih dan lezat, kacang hijau dan kecambahnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

Nutrisi Penting

foodsafety.suencs.com

Kacang hijau atau Phaseolus Aureus berasal dari Famili Leguminoseae alias polong-polongan. Kandungan proteinnya cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, antara lain; kalsium dan fosfor yang sangat diperlukan tubuh. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh, sehingga aman dikonsumsi oleh orang yang memiliki masalah kelebihan berat badan. Protein Tinggi Kacang hijau mengandung protein tinggi, sebanyak 24%. Dalam menu masyarakat sehari-hari, kacang-kacangan adalah alternatif sumber protein nabati terbaik. Secara tradisi, ibu-ibu hamil sering dianjurkan mengonsumsi kacang hijau agar bayi yang dilahirkan mempunyai rambut lebat. Pertumbuhan sel-sel tubuh termasuk sel rambut memerlukan gizi yang baik terutama protein, dan karena kacang hijau kaya akan protein maka keinginan untuk mempunyai bayi berambut tebal akan terwujud. Kalsium dan fosfor Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Lemak Rendah Sangat baik bagi orang yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menyebabkan bahan makanan/minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah tengik. Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung.

Vitamin B1 (tiamin) Untuk pertumbuhan. Pada awalnya vitamin B1 dikenal sebagai anti beri-beri. Selanjutnya dibuktikan bahwa vitamin B1 juga bermanfaat untuk membantu proses pertumbuhan. Defisiensi vitamin B1 dapat mengganggu proses pencernaan makanan dan selanjutnya dapat berdampak buruk bagi pertumbuhan. Dengan meningkatkan asupan bahan makanan yang banyak mengandung vitamin B1, seperti kacang hijau, hambatan pertumbuhanpun dapat diperbaiki. Meningkatkan nafsu makan dan memperbaiki saluran pencernaan Secara tak langsung peran ini sangat berkaitan dengan efek perbaikan pertumbuhan badan. Penelitian mengungkapkan bahwa defisiensi vitamin B1 menyebabkan waktu pengosongan lambung dan usus dua kali lebih lambat yang mengindikasikan sulitnya proses pencernaan makanan yang terjadi sehingga kemungkinan makanan tersebut tidak dapat diserap dengan baik. Sumber energi Vitamin B1 adalah bagian dari koenzim yang berperan penting dalam oksidasi karbohidrat untuk diubah menjadi energi. Tanpa kehadiran vitamin B1 tubuh akan mengalami kesulitan dalam memecah karbohidrat. Memaksimalkan kerja syaraf Tanda-tanda pertama orang yang kekurangan vitamin B1 adalah penurunan kerja syaraf. Kegiatan syaraf terganggu karena oksidasi karbohidrat terhambat. Penelitian pada sekelompok orang yang makanannya kurang cukup mengandung vitamin B1 dalam waktu singkat muncul gejala-gejala mudah tersinggung, tidak mampu memusatkan pikiran, dan kurang bersemangat. Hal ini mirip dengan tanda-tanda orang stress. Vitamin B2 (riboflavin) - Membantu penyerapan protein di dalam tubuh Salah satu teori menyebutkan bahwa vitamin B2 dapat membantu penyerapan protein di dalam tubuh. Kehadiran vitamin B2 akan meningkatkan pemanfaatan protein sehingga penyerapannya menjadi lebih efisien. Tidak kalah dengan kacangnya, kecambahnya juga memiliki manfaat seperti: Antioksidan yang terkandung di dalamnya dapat membantu memperlambat proses penuaan dan mencegah penyebaran sel kanker.

Kandungan vitamin E-nya membantu meningkatkan kesuburan. Sangat baik untuk menjaga keasaman lambung dan memperlancar pencernaan.karena bersifat alkalis (basa). Untuk kecantikan, yaitu membantu meremajakan dan menghaluskan kulit, menghilangkan noda-noda hitam pada wajah, menyembuhkan jerawat, menyuburkan rambut dan melangsingkan tubuh.(fis)

sumber: http://www.kalbe.co.id

Agar Bahan Makanan Tidak Kehilangan Zat Gizinya

Proses pengolahan dan penyimpanan bisa membuat gizi pada bahan makanan hilang atau rusak. Karena itu, perlakukan bahan makanan sebaik mungkin, jangan asal memasukkannya ke lemari pendingin. Cara mengolah makanan berpengaruh terhadap kualitas nutrisinya. Secara umum, tulis William Sears, MD, dan Martha Sears, RN, dalam The Family Nutrition Book, semakin sedikit pemrosesan, makin baik. Nilai gizi makanan segar lebih baik ketimbang yang dibekukan, tetapi gizi makanan beku masih lebih baik dibanding makanan kalengan. Sayuran yang dibekukan sesaat setelah dipanen berisi lebih banyak vitamin daripada sayuran segar yang langsung diangkut melintasi wilayah untuk dipasarkan.

topnews.in

Ada sejumlah pertukaran zat gizi saat Anda memilih sayuran yang dikemas dan diproses. Contohnya, sayuran kalengan dan beku mengandung lebih banyak sodium. Satu porsi brokoli beku bisa mengandung lebih banyak betakaroten karena batangnya sudah dibuang, hanya menyisakan kuntumnya saja. Namun, brokoli ini hanya mengandung sedikit kalsium dan lebih banyak sodium. Jadi sesering mungkin, hidangkan sayuran segar bagi keluarga, sehingga mereka terbiasa terhadap rasa yang lebih bervariasi dan lebih kuat. Mengukus sayuran melindungi lebih banyak zat gizi dan rasa sayuran segar daripada direbus yang melarutkan beberapa zat gizi ke dalam air. Memasak menggunakan microwave juga melindungi zat gizi pada sayuran. Hindari memotong sayuran terlalu lama sebelum dimasak. Jarak yang terlalu lama antara saat memotong sayuran atau buah dengan memasak bisa menimbulkan kerusakan. Alasannya, potongan sayur maupun buah dapat terpapar panas, cahaya, dan oksigen, si perusak zat gizi. Lebih baik potong sayuran atau buah saat akan dimasak atau dimakan. Menurut Melinda Hemmelgarn, MS, RD, ahli ilmu gizi lanjutan seperti dikutip University of Missouri Extension, panas, cahaya, dan oksigen merupakan tiga perusak alami vitamin pada buah dan sayuran. Walau demikian, memasak (dengan proses yang minimal) dan metode penyimpanan dapat mempertahankan zat gizi. Tip bagi Anda untuk mendapat manfaat yang optimal dari makanan yang sehari-hari kita konsumsi. Menyimpan Makanan Konsumsi buah paling baik adalah saat sudah matang. Buah yang terlalu matang mengandung lebih banyak gula, sehingga kadar indeks glikemiknya (IG) lebih tinggi. Indeks glikemik merupakan ukuran seberapa cepat karbohidrat dicerna, masuk kedalam aliran darah, dan meningkatkan kadar gula darah. Makanan dengan IG rendah masuk ke aliran darah secara perlahan dan tidak terlalu cepat memicu respon insulin, sehingga membuat kadar gula darah lebih stabil. Ahli gizi, Judith Wills, penulis buku The Food Bible, menyarankan untuk menyimpan buah, sayuran, dan salad dalam kondisi dingin dan gelap seperti dalam lemari es atau pantry.Cahaya dan panas akan merusak vitamin B dan C. Menyimpan buah dalam mangkuk besar di atas meja sangat tidak disarankan, ujar Wills.

Dibekukan Berlawanan dengan keyakinan pada umumnya, buah dan sayuran beku kerap mengandung lebih banyak zat gizi daripada yang segar. Hal ini karena pangan tersebut dibekukan segera setelah dipanen. Asosiasi konsumen di Inggris menguji sejumlah buah dan sayuran yang telah disiapkan seperti kol brussel dan melon potongan dengan menggunakan kadar vitamin C sebagai indikasi seberapa segar dan bergizinya makanan itu. Mereka menjumpai, beberapa di antaranya memiliki kurang dari setengah jumlah vitamin C yang dikandung saat baru dipanen. Direbus dan Dikukus Selain membuat makanan terasa lebih enak, memasak akan melemahkan struktur tumbuhan, membuat zat gizi sayuran labih mudah diserap tubuh manusia. Sayang, beberapa metode pemasakan dapat secara negatif memengaruhi nilai nutrusi itu. Merebus sayuran dapat menghiiangkan vitamin C dan beberapa vitamin B yang memang bersifat larut air. Merebus dalam waktu lama juga dapat memengaruhi indeks glikemik makanan. Menurut ahli diet, Nigel Denby, IG dipengaruhi oleh zat pati seperti amilosa dalam nasi. Zat pasti akan dipecah bila dimasak terlalu lama, membuatnya lebih mudah dicerna dan gula dapat dilepaskan dengan cepat ke aliran darah. Mengukus mempertahankan zat gizi hingga sekitar 82 persennya. Digoreng Tak dipungkiri, menggoreng akan menambah kalori pada makanan. Meski begitu, menggunakan minyak dalam jumlah moderat bisa menjadi cara menyehatkan. Selain cepat matang juga meminimalkan kerusakan akibat panas. Menggoreng akan menahan vitamin B dan vitamin C yang larut air, ujar Wills. Sayuran yang tinggi karotenoid (kelompok antioksidan) lebih baik dimasak atau dimakan dengan sedikit minyak. sementara wortel atau tomat baik bila ditumis. Dipanggang atau Dibakar Metode ini merupakan alternatif yang lebih sehat ketimbang menggoreng. Menggunakan alas memasak dengan rak secara khusus akan efektif terutama untuk daging olahan.

Wills setuju bahwa metode ini merupakan pilihan paling menyehatkan, tetapi perlu ditekankan bahwa membakar makanan terlalu lama hingga menimbulkan warna kehitaman bisa menghasilkan bahan kimia pencetus kanker. Menggunakan Microwave Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa memasak menggunakan microwave merupakan cara paling efektif untuk mempertahankan vitamin larut air seperti vitamin C karena paparan panas berkurang dan sedikit air digunakan. Sayang, hal ini dapat merusak antioksidan larut lemak. Sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of The Science of Food and Agriculture mengungkapkan, brokoli yang dimasak dengan microwave kehilangan antioksidan hingga 97 persen. Ditumbuk Kentang tumbuk atau pure tidak hanya menambah kalori bila ditambah susu dan mentega, juga meningkatkan indeks glikemik. Makanan yang dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, juga dicerna lebih cepat. Bila sulit menghindarinya, coba mencampurnya dengan jeruk. Dipanaskan Kembali Saat Anda memanaskan masakan untuk kedua kalinya, tak terelakkan lagi, akan lebih banyak zat gizi yang rusak. Bila makanan perlu disimpan, Wills menekankan harus didinginkan dulu dan segera disimpan di lemari es atau freezer. Tutup dan simpan di tempat yang dingin. Vitamin B dan C akan berkurang jika makanan dibiarkan hangat terlalu lama atau terlalu panas, ungkap Wills. Konsumsi Mentah Ahli gizi Patrick Holford meyakini konsumsi makanan mentah seperti wortel atau bit akan memaksimalkan kandungan gizinya karena antioksidan sensitif terhadap panas dan air. Namun, ada efek sebaliknya dari mengonsumsi makanan mentah. Bisa sulit dicerna karena serat perlu dipanaskan supaya lunak. Proses memasak juga membuat beberapa zat gizi lebih mudah tersedia seperti likopen pada tomat, ujarnya. Buah paling baik dikonsumsi mentah atau segera dimakan setelah dipotong. Selamatkan Air Rebusannya Beberapa saran untuk mempertahankan nutrisi dalam makanan yang dimasak seperti:

Simpan makanan secara tepat seperti menjaga makanan dingin tetap dingin dan menutup beberapa jenis makanan dalam tempat kedap udara. Cuci atau gosok sayuran, bukan mengupasnya. Gunakan daun sayuran paling luar lebih dulu, misalnya kubis atau daun selada, kecuali daun sudah layu atau sudah tidak enak. Masak sayuran dengan mikrowave, mengukus, membakar, atau memanggang ketimbang merebusnya. Bila Anda merebus sayuran, selamatkan air yang mengandung zat gizi untuk membuat sup. Gunakan bahan-bahan segar bila memungkinkan. Masak makanan dengan cepat.

Pastikan Tidak merendam sayuran mentah dalam air. Tindakan ini dapat menyebabkan vitamin yang larut air akan hilang.

Tidak membiarkan buah menjadi terlalu matang. Buah yang terlalu matang atau ranum akan meningkatkan indeks glikemik secara drastis. Tidak meninggalkan makanan yang telah dimasak semalaman dan kemudian memanaskannya. Tidak memasak makanan yang mengandung zat pati seperti kentang terlalu matang. Hal ini dapat meningkatkan kadar indeks glikemik. Tidak memotong sayuran dalam ukuran kecil. Permukaan potongan sayur atau buah bisa terpapar papas, cahaya, dan oksigen yang bisa merusak zat gizi. Selalu menggunakan pisau tajam. Menggunakan pisau tumpul saat memotong sayuran segar dapat menyebabkan kerusakan sel yang akhirnya menimbulkan kehilangan vitamin C.

Hanya Memperpanjang Kualitas Lemari pendingin menjadi tempat baik untuk menyimpan makanan. Apa Anda tahu makanan apa saja yang sebaiknya tidak dimasukkan ke lemari pendingin atau kulkas? Kapan Anda mesti memasukkan makanan ke dalam kulkas? Dan berapa lama makanan tetap aman dan segar dalam kulkas?

Kulkas sebaiknya dipasang pada suhu 4 derajat Celsius atau kurang. Suhu ini cukup membantu memperlambat proses enzimatik dan pertumbuhan bakteri, tetapi tidak terlalu dingin untuk memengaruhi kualitas makanan dengan adanya kristal es yang terbentuk. Ada baiknya memasang termometer kulkas guna memastikan suhu yang cukup rendah bagi keamanan pangan. Selalu tutup makanan dalam lemari es. Udara di dalam kulkas sangat kering, sehingga makanan akan mudah kering, kehilangan kualitas, dan menjadi tidak menarik dalam waktu singkat. Menutup makanan juga mencegah makanan lunak seperti produk susu menyerap bau dari makanan lain, seperti kubis. Suhu dingin kulkas memperlambat proses enzim dalam makanan dan juga reproduksi bakteri. Hal ini memperpanjang kualitas, rasa, dan tekstur makanan, serta menjaga makanan aman lebih lama. Patut diperhatikan bahwa kulkas tidak membunuh bakteri dan tak dapat memperbaiki kualitas makanan. Jangan mengisi kulkas terlalu penuh. Pastikan selalu ada ruang yang cukup antara makanan yang bisa membuat udara bebas bersirkulasi di antaranya. Dengan begitu, suhu akan lebih merata. Gunakan termometer kulkas untuk mengecek suhu kesegaran dan rakrak. Bagian paling dingin dalam kulkas bukan tempat untuk menyimpan makanan yang rentan seperti daun selada dan buah lembut misalnya pepaya. Makanan yang perlu didinginkan sebaiknya dimasukkan ke kulkas setidaknya dalam waktu 2 jam setelah dimakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Bersihkan kulkas setiap tiga minggu sekali. Buang sayur, buah, dan makanan yang sudah tidak dapat dikonsumsi.

Sumber: http://www.solusisehat.net

Sekilas tentang Daun Katuk

Daun bernama latin sauropus androgynus, biasanya disajikan masakan sayur

bening untuk melancarkan ASI pada ibu yang menyusui.

Daun katuk merupakan sayuran multikhasiat bagi kesehatan tubuh. Didalam 100 gram daun katuk mengandung unsur:

gardeningwithwilson.com

Protein 4,8 g Lemak 1,0 g Kabohidrat 11 g Kalsium 204 mg Fosfor 83 mg Zat Besi 2,7 mg Vitamin A 10370 Sl Vitamin B10 10 mg Vitamin C 239 g Air 810 g

Khasiatnya adalah: 1. Daun katuk mengandung protein dengan kadar yang hampir menyamai kacang-kacangan. Vitamin C, Fosfor, Kalsium, dan zat besi yang cukup tinggi, sehingga dapat mencegah Anemia. Agar Penyerapan zat besi efisien, sebaiknya daun katuk disantap satu menu dengan makanan yang kaya Vitamin C lainnya antara lain dengan lalapan mentah dan buah segar. 2. Makin pekat warna hijau daun katuk, makin tinggi kandungan betakarotennya. Kandungan seratnya pun cakup tinggi, sangat bagus untuk mencegah sembelit dan dapat membantu menyembuhkan wasir.

3. Daun katuk mengandung senyawa fitokimia yang berkasiat obat. Sedikitnya ada tujuh jenis senyawa aktif yang dapat merangsang sintetis hormon-hormon steroid (Progesterone, Estradiol, Testoteron dan Glukokortikoid) dan senyawa eikosanoid ( Prostaglandin, Prostasiklin, Tromboksan,lipoksin dan leukotrien). Jika senyawa aktif yang terkandung dalam daun katuk dikonsumsi wanita, maka akan memicu pembentukan hormon kewanitaan, sehingga kulit menjadi mulus, rambut menjadi sehat dan lembut. 4. Jika daun katuk di konsumsi pria, senyawa dalam daun katuk akan merangsang pembentukan hormon keperkasaan yang akan meningkatkan vitalitas seksual. Produksi sperma akan melaju pesat seiring dengan peningkatan kualitasnya dan daun katuk mampu memulihkan vitalitas kesuburan pria loyo. Daun katuk sebaiknya dimasak bersama santan atau minyak agar betakaroten didalamnya mudah diserap tubuh.
sumber :

http://fridagirls.blogspot.com

Sekilas tentang Daun Katuk

Daun bernama latin sauropus androgynus, biasanya disajikan masakan sayur bening untuk melancarkan ASI pada ibu yang menyusui.

Daun katuk merupakan sayuran multikhasiat bagi kesehatan tubuh. Didalam 100 gram daun katuk mengandung unsur:

gardeningwithwilson.com

Protein 4,8 g Lemak 1,0 g Kabohidrat 11 g Kalsium 204 mg Fosfor 83 mg Zat Besi 2,7 mg Vitamin A 10370 Sl Vitamin B10 10 mg Vitamin C 239 g Air 810 g

Khasiatnya adalah: 1. Daun katuk mengandung protein dengan kadar yang hampir menyamai kacang-kacangan. Vitamin C, Fosfor, Kalsium, dan zat besi yang cukup tinggi, sehingga dapat mencegah Anemia. Agar Penyerapan zat besi efisien, sebaiknya daun katuk disantap satu menu dengan makanan yang kaya Vitamin C lainnya antara lain dengan lalapan mentah dan buah segar. 2. Makin pekat warna hijau daun katuk, makin tinggi kandungan betakarotennya. Kandungan seratnya pun cakup tinggi, sangat bagus untuk mencegah sembelit dan dapat membantu menyembuhkan wasir. 3. Daun katuk mengandung senyawa fitokimia yang berkasiat obat. Sedikitnya ada tujuh jenis senyawa aktif yang dapat merangsang sintetis hormon-hormon steroid (Progesterone, Estradiol, Testoteron dan Glukokortikoid) dan senyawa eikosanoid ( Prostaglandin, Prostasiklin, Tromboksan,lipoksin dan leukotrien). Jika senyawa aktif yang terkandung dalam daun katuk dikonsumsi wanita, maka akan memicu pembentukan hormon kewanitaan, sehingga kulit menjadi mulus, rambut menjadi sehat dan lembut. 4. Jika daun katuk di konsumsi pria, senyawa dalam daun katuk akan merangsang pembentukan hormon keperkasaan yang akan meningkatkan vitalitas seksual. Produksi sperma akan melaju pesat seiring dengan peningkatan kualitasnya dan daun katuk mampu memulihkan vitalitas kesuburan pria loyo. Daun katuk sebaiknya dimasak bersama santan atau minyak agar betakaroten didalamnya mudah diserap tubuh.

Anda mungkin juga menyukai