2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan nikmat-Nya kepada kami sehingga kami bisa
menyelesaikan Buku Materi Ajar Pesantren Ramadhan ini.
Shalawat serta salam teruntuk Nabi Muhammad SAW yang telah
mengajarkan ummatnya pengetahuan, yang telah menyampaikan
risalah-Nya sehingga kita bisa belajar hidup dari tuntunan agama Islam.
Pesantren Ramadhan ini adalah kegiatan rutin tiap tahun yang
diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Cabang
Magelang. Bertujuan sebagai syiar Islam, membangun kerjasama antara
IKPM Cabang Magelang dengan masyarakat atau institusi yang ada di
Magelang, membentuk generasi pemuda dan pemudi Islam yang
berakhlak mulia, mengarahkan generasi muda ke arah kegiatan yang
positif. Materi ajar yang disusun ini berorentasi seperti apa yang
diajarkan di Pondok Modern Darussalam Gontor. Akan tetapi materi ajar
yang disusun ini masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya kritik dan
saran yang membangun kami nanti untuk perbaikan ke arah yang
positif.
Sekian dari kami, sekiranya ada hal-hal yang kurang berkenan dan atas
keterbatasan materi yang ada. Kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Magelang, 28 Juli 2012
TIM PENYUSUN
3
KESEPAKATAN BERSAMA SELAMA
PESANTREN RAMADHAN 2012
HAL HAL YANG
DIPERBOLEHKAN
HAL-HAL YANG TIDAK
DIPERBOLEHKAN
Menyetujui,
___________________
4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................. 2
KESEPAKATAN BERSAMA SELAMA ................................................... 3
PESANTREN RAMADHAN 2012 ........................................................... 3
DAFTAR ISI ........................................................................................... 4
FIQH ...................................................................................................... 5
BAB I .................................................................................................. 6
ILMU FIQH ......................................................................................... 6
BAB II ................................................................................................. 9
THAHARAH ....................................................................................... 9
BAB III .............................................................................................. 16
SHALAT ........................................................................................... 16
MAHFUDZOT ...................................................................................... 19
HADIST ............................................................................................... 22
TAFSIR ................................................................................................ 25
AL-IMLA .............................................................................................. 29
LEMBAR CATATAN ............................................................................ 33
5
FIQH
6
BAB I
ILMU FIQH
PENGERTIAN ILMU FIQH
Ilmu Fiqh adalah pengetahuan tetang hukum segala sesuatu menurut
ajaran agama Islam. Baik yang mengenai cara beribadah yang khusus,
seperti cara mengenai cara mengerjakan shalat, cara berpuasa dan lain
sebagainya; ataupun yang mengenai cara bermasyarakat/pergaulan
antara sesama makhluk hidup, seperti cara pinjam-meminjam, cara
berkeluarga dan lain sebagainya.
PEMBAGIAN HUKUM DALAM FIQH
Dalam Fiqh, tentu tidak akan terlepas dengan hukum-hukum yang
terkandung di dalamnya. Dan adapun hukum-hukum dalam Ilmu Fiqh
adalah :
1. Wajib/Fardhu
Asal arti kata wajib atau fardhu adalah harus atau tidak boleh
tidak. Dalam Ilmu Fiqh berarti sesuatu yang apabila dikerjakan
maka akan mendapatkan pahala dan apabila ditinggalkan maka
akan mendapatkan dosa. Dengan kata lain mengerjakannya
adalah perbuatan yang utama sedang meninggalkannya adalah
perbuatan yang tercela.
2. Sunnah/Mandub
Asal arti kata sunnah atau mandub adalah sesuatu yang bisa
dipakai/dikerjakan. Dalam Ilmu Fiqh berarti sesuatu yang apabila
dikerjakan aka mendapatkan pahala dan apabila ditinggalkan
tidak berdosa atau tidak dipersalahkan.
3. Haram
Asal arti kata haram adalah larangan atau pantangan. Dalam
Ilmu Fiqh berarti sesuatu yang apabila dikerjakan akan
mendapatkan dosa sedang meninggalkannya mendapatkan
pahala.
7
4. Makruh
Asal arti kata makruh adalah hal yang tidak disukai. Dalam Ilmu
Fiqh berarti sesuatu yang apabila ditinggalkan mendapatkan
pahala sedangkan mengerjakannya tidak dipersalahkan. Dengan
kata lain lebih baik ditinggalkan meskipun ketika mengerjakannya
tidak dianggap salah/berdosa.
5. Mubah/Halal
Asal arti kata mubah atau halal adalah diolehkan atau tidak ada
larangan. Dalam Ilmu Fiqh berarti sesuatu yang boleh dikerjakan
atau ditinggalkan. Biasanya yang dihukumi mubah adalah
perbuatan, sedang yang dihukumi halal adalah barang atau
sesuatu.
PEMBAGIAN WAJIB DAN SUNNAH
Hal-hal yang wajib atau fardhu itu ada yang harus dikerjakan sendiri
oleh setiap orang. Wajib yang serupa itu dinamakan wajib ain atau
fardhu ain. Misalnya adalah shalat, puasa dan lainnya.
Ada pula hal-hal yang wajib menjadi tanggungjawab bersama atau
orang banyak yang berarti apabila sudah ada yang mengerjakan sampai
batas minimal, maka semuanya sudah terbebas dari kewajiban. Wajib
atau fardhu yang sedemikian itu diseut dengan wajib kifayah atau fardhu
kifayah. Misalnya adalah memelihara mayat, memimpin ummat dan lain
sebagainya.
Pembagian seperti itu berlaku juga di hal-hal yang sunnah. Sehingga
ada sunnah ain, yang masing-masing individu dianjurkan untuk
mengerjakan. Misalnya adalah puasa sunnah, shalat sunnah dan lain
sebagainya.
Dan ada pula sunnah kifayah yakni apabila ada yang mengerjakan
sampai batas minimal, maka yang lain tidak perlu mengerjakannya.
Misal, mengucapkan salam dalam suatu rombongan.
SYARAT RUKUN SAH BATAL
8
Dalam menjalankan suatu pekerjaan atau peribadatan, telah ditentukan
bagian-bagian yang pokok-pokok yang wajib dikerjakan, dan telah
ditentukan pula syarat-syarat mengerjakannya. Hal yang pokok dan
utama seperti itu disebut dengan rukun.
Maka pekerjaan atau peribadatan yang telah mencukupi syarat
rukunnya dinamakan sah atau sahih yang berarti benar atau jadi.
Kebalikannya adalah pekerjaan-pekerjaan yang tidak mencukupi syarat
atau tidak pula mencukupi rukunnya, maka pekerjaan yang serupa itu
batal yang berarti rusak dan tidak sah.
Dengan demikian jelaslah arti dari syarat, rukun, sah dan batal.
Sah berarti cukup syarat dan rukunnya dan betul.
Batal berarti tidak cukup syarat dan rukunnya atau tidak sah.
Syarat dalam Ilmu Fiqh berarti alat yang mesti digunakan untuk
mengerjakan sesuatu hal dan alat tersebut bukan bagian dari pekerjaan
tersebut. Contoh, bersuci (bisa wudhu, tayammum atau mandi besar)
sebelum melakukan shalat.
Rukun dalam Ilmu Fiqh berarti bagian-bagian yang pokok dalam suatu
pekerjaan yang harus dikerjakan dan tidak boleh ditinggalkan.
MUKALLAF
Orang yang harus menjalankan perintah dan menjauhi larangan agama
itu adalah manusia yang telah dewasa/baligh, berakal dan telah
mendengarkan seruan agama. Baligh berarti telah cukup umur yakni
bukan anak kecil. Berakal artinya tidak gila atau tidak berubah otaknya.
Orang-orang yang demikian itu dinamakan mukallaf. Sedang arti
mukallaf sendiri adalah orang yang diberati tuntunan agama.
9
BAB II
THAHARAH
PENGERTIAN
Thaharah artinya hal bersuci atau hal kebersihan. Sedang dalam Ilmu
Fiqh adalah hal cara bagaimana menyucikan diri (badan, pakaian dll)
supaya boleh dan sah dalam menjalankan ibadah.
Adapun thaharah yang dipelajari dalam Imu Fiqh adalah menghilangkan
najis, berwudhu, mandi dan tayammum. Alat yang terpenting untuk
bersuci adalah air.
MACAM-MACAM AIR
Air yang dapat dipergunakan untuk bersuci ada 7 macam :
1. Air hujan
2. Air sungai
3. Air laut
4. Air dari mata air
5. Air sumur
6. Air salju
7. Air embun
Ringkasnya adalah air bersih yang sewajarnya.
PEMBAGIAN AIR
Air tersebut di atas dapat dibagi menjadi empat macam :
1. Air suci dan mensucikan, artinya dapat sah dipergunakan bersuci
dan tidak makruh. Air yang semacam itu adalah air mutlak.
Artinya air yang sewajarnya, bukan air yang telah bersyarat. Air
kelapa dan air kopi itu bukan air mutlak lagi karena telah
bersyarat. Keduanya itu suci dan dapat diminum, tetapi tidak sah
dipergunakan untuk bersuci.
2. Air yang suci tapi tidak dapat dipergunakan untuk bersuci
semisal wudhu, mandi dan menghilangkan najis. Air yang
semacam itu :
a. Air sedikit yang sudah bekas dipakai (mustamal) dari
berwudhu atau mandi.
10
b. Air yang bercampur dengan campuran air suci,
umpamanya air kopi, air teh dan sebagainya.
3. Air yang suci dan dapat mensucikan tetapi makruh memakainya.
Misal air yang terjemur (musyammas)
4. Air najis. Air yang bernajis itu ada dua macam :
a. Jika air itu sedikit, kemudian kemasukan najis, maka ia
tidak sah dipakai untuk bersuci, dan ia tetap najis
hukumnya, baik berubah sifat warna air, bau air tersebut
dan rasa air tersebut atau tidak ada perubahan sama
sekali.
b. Jika air itu banyak atau lebih dari 216 liter maka apabila
kemasukan najis yang terlalu sedikit yang tidak merubah
sifatnya, maka hukumnya tetap suci dan dapat sah
dipergunakan untuk bersuci; tetapi apabila berubah
sifatnya (bau, rupa dan rasanya) maka tidak sah lagi
dipergunakan untuk bersuci.
Air sedikit artinya kurang dari dua bak dan kalau dihitung dengan liter
kurang dari 216 liter. Air banyak adalah yang lebih dari 216 liter. Jika
berbentuk bak, maka ukuran panjang, lebar dan kedalamannya adalah
60cm X 60 cm X 60 cm.
NAJIS
Yang dimaksud najis atau kotoran di sini adalah semisal air kencing,
darah, nanah, bangkai, bekas dijilat anjing, dan lain sebagainya. Semua
najis itu harus kita bersihakan dari badan, pakaian dan tempat kita.
Adapun pembagiannya adalah :
1. Najis Ringan, adalah air kencing bayi (anak kecil) laki-laki yang
umurnya kurang dari dua tahun, dan belum makan kecuali ASI.
Adapun cara membersihkannya cukup dengan memercikkan air
ke bagian yang terkena najis sampai bersih.
2. Najis Berat, adalah najis dari bekas dijilat anjing atau babi. Cara
membersihkannya lebih dulu dihilangkan wujud benda najis itu,
11
kemudian dicuci dengan air bersih tujuh kali, salah satunya
dengan campuran tanah.
3. Najis Sedang, adalah kotoran manusia atau binatang, air
kencing, bangkai (selain bangkai ikan air, belalang, dan mayat
manusia), darah, nanah, dan lain sebagainya selain yang
tersebut dalam najis ringan dan berat. Cara membersihkannya
cukup dibilas dengan air sehingga hilang sifatnya. Tetapi apabila
tidak mungkin hilang semua sifatnya (bau, rasa dan rupanya)
maka dimaafkan dengan adanya bekas najis itu.
ADAB BERSUCI
Tubuh, pakaian dan tempat kita senantiasa harus bersih, lebih-lebih
ketika kita hendak mengerjakan shalat. Maka dari itu sehabis buang air
besar atau air kecil kita diwajibkan untuk bersuci. Hal-hal yang harus
diperhatikan ketika buang air adalah :
1. Jangan di tempat yang dapat mengganggu orang lain, misal di
tempat orang lalu lintas, di bawah pohon yang berbuah, di
tempat angin yang meniup ke arah orang dan lain-lain.
2. Jangan berkata-kata kecuali benar-benar terpaksa, larangan
seperti ini termasuk juga mengobrol ketika buang air.
3. Jangan di tempat yang terbuka (hendaklah berdinding).
4. Apabila masuk ke tempat buang air, hendaknya mendahulukan
kaki yang kiri sambil berdoa :
Ya Allah! Aku berlindung kepada Engkau, dari pada kotoran
segala yang kotor
5. Apabila keluar dari tempat itu, hendaklah mendahulukan kaki
yang kanan sambil berdoa :
12
Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit dari
diriku dan menyehatkan
6. Apabila terpaksa pada tempat yang terbuka (tidak berdinding)
dan tidak pada tempat khusus untuk buang air, maka tidak boleh
menghadap atau membelakangi kiblat.
BERSUCI
Salah satu syarat sahnya shalat adalah bersuci. Adapun bersuci ada 3
macam; wudhu, tayammum dan mandi besar. Orang yang belum
berwudhu dinamakan masih berhadas kecil, yakni belum suci dari hadas
kecil. Jadi untuk menghilangkan hadas kecil itu orang harus bersuci
dengan berwudhu/tayammum. Orang yang berhadas kecil tidak
diperbolehkan untuk :
1. Mengerjakan Shalat.
2. Thawaf di Masjidil Haram sekitar Kabah.
3. Membawa dan menyentuh Al-Quran.
WUDHU
Adapun rukun wudhu adalah sebagai berikut :
1. Niat. Berniat wudhu atau sengaja mengerjakan wudhu karena
Allah.
Sengaja saya berniat wudhu untuk menghilangkan hadas kecil
karena Allah Taala
Setidaknya niat itu harus ada ketika membasuh muka.
2. Membasuh muka sampai rata. Ke atas sampai ke tepi rambut
kepala, ke bawah, sampai ke tulang rahang, kanan kiri sampai
telinga.
3. Membasuh kedua belang tangan sampai siku.
13
4. Mengusap sebagian kepala.
5. Membasuh kedua kaki sampai dengan mata kaki.
6. Tertib.
Adapun sunnah wudhu diantaranya adalah :
1. Membaca basmalah.
2. Membasuh tangan sampai pergelangan terlebih dahulu.
3. Berkumur-kumur.
4. Membersihkan hidung.
5. Menyela (menyelai) janggut yang tebal.
6. Mendahulukan anggota yang kanan dari pada kiri.
7. Membasuh/mengusap semua kepala.
8. Membasuh/mengusap kedua telinga.
9. Menyelai jari tangan dan jari kaki.
10. Mentiga kalikan membasuh.
11. Berdoa setelah wudhu
Aku bersaksi bahwa Tiada Tuhan Selain Allah, Yang Maha Esa,
tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad
adalah hamba-Nya dan rasul-Nya. Ya Allah jadikanlah aku
termasuk golongan orang-orang yang bertaubat, dan jadikanlah
saya masuk golongan orang-orang yang bersuci
Hal-hal yang membatalkan wudhu adalah :
1. Adanya sesuatu yang keluar dari perut dengan melalui salah
satu dari dua jalan kotoran, meskipun hanyalah angin.
2. Tidur atau tertidur yang tidak dengan duduk yang tegap.
3. Hilang akal sebab gila, pingsan, mabuk dan sebagainya.
4. Tersentuh kemaluan dengan telapak tangan.
5. Tersentuhnya kulit laki-laki dengan kulit perempuan yang bukan
mahram atau sebaliknya.
14
MANDI BESAR
Hal-hal yang menyebabkan orang mandi wajib adalah:
1. Berkumpulnya laki-laki dan perempuan karena bersebadan.
2. Keluarnya nutfah sebab mimpi atau sebab lain.
3. Keluarnya darah nifas setelah melahirkan.
4. Selesainya masa haidh bagi perempuan.
5. Muallaf.
6. Meninggal dunia.
Adapun rukun mandi besar ada 3 perkara:
1. Niat. Artinya dengan sengaja berniat menghilangkan hadas
besar. Dan niat ini sekurang-kurangnya ada ketika permulaan
membasuh badan.
2. Menghilangkan najis, yang sekira ada di badan.
3. Meratakan air ke seluruh kulit tubuh, beserta rambut-rambutnya.
Orang yang berhadas besar sebab jinabat dilarang atau tidak sah
mengerjakan hal-hal berikut :
1. Shalat.
2. Thawaf.
3. Membaca, menyentuh, membawa Al-Quran.
Orang berhadas besar sebab haid atau nifas, dilarang atau tidak sah
mengerjakan hal-hal berikut :
1. Shalat. Dalam hal ini tidak wajibqadla.
2. Puasa. Dalm hal ini wajib di qadla atau harus diganti di hari lain
sebanyak hari puasa yang ditinggalkan.
3. Membaca, menyentuh, dan membawa Al-Quran.
4. Thawaf.
5. Berdiam di Masjid.
TAYAMMUM
Tayammum adalah salah satu cara bersuci, sebagai ganti berwudhu
atau mandi apabila berhalangan memakai air. Sebab yang
15
membolehkan tayammum ada dua perkara; yaitu karena tidak adanya
air dan sebab sakit yang tidak membolehkan terkena air.
Syarat Tayammum yaitu :
1. Adanya udzur (halangan) yang membolehkan tayammum.
2. Telah datang (masuk) waktu shalat.
3. Mencari air terlebih dahulu, bagi sebabnya yang ketiadaan air.
4. Dengan debu yang suci.
Rukun Tayammum yaitu :
1. Niat. Yakni sengaja bertayammum agar sah shalatnya karena
Allah.
2. Mengusap muka dengan debu tanah, dari tangan yang baru
dipukulkan atau diletakkan ke debu.
3. Mengusap kedua tangan sampai siku, dengna debu tanah dari
jari yang baru dipukulkan atau diletakkan ke debu, jadi dua kali
memukul.
4. Tertib. Yakni berurutan menurut aturan tersebut.
Sunnat Tayammum yaitu :
1. Membaca basmallah.
2. Mendahulukan anggota tubuh yang kanan.
3. Menepiskan debu di telapak tangan.
4. Berturut-turut, yakni tidak diselingi oleh jarak waktu yang lama.
Yang membatalkan tayammum adalah :
1. Semua yang membatalkan wudhu.
2. Melihat air bagi yag sebabnya ketiadaan air.
3. Karena murtad atau keluar dari agama Islam.
16
BAB III
SHALAT
SYARAT SHALAT
Syarat-syarat sah shalat ada 6 perkara, yaitu :
1. Suci badan dari hadas kecil dan besar.
2. Suci anggota badannya, pakaian dan tempatnya dari najis.
3. Menutup aurat.
4. Menghadap kiblat.
5. Telah masuk waktu shalat.
6. Mengetahui cara melakukan shalat.
RUKUN SHALAT
Rukun shalat ada 13 yaitu :
1. Niat. Artinya dengan sengaja di dalam hati untuk apa kita
mengerjakan shalat.
2. Berdiri. Seandainya tidak mampu berdiri, diperbolehkan untuk
duduk. Dan apabila tidak mampu duduk, diperbolehkan dengan
berbaring.
3. Takbiratul ihram.
4. Membaca Al-Fatihah.
5. Ruku dengan tumaninah. Tumaninah artinya berhenti / tenang.
6. Itidal dengan tumaninah.
7. Sujud dua kali dengan tumaninah.
8. Duduk diantara dua sujud dengan tumaninah.
9. Duduk untuk tasyahhud atau tahiyat akhir.
10. Tasyahhud atau tahiyat akhir dengan membaca :
17
Segala ucapan selamat, berkah, kebahagiaan dan kebaikan
hanya bagi Allah. Semoga kesejahteraan atas engkau wahai
Nabi beserta rahmat Allah dan berkah-Nya. Semoga
kesejahteraan atas kami pula, dan atas sekalian hamba-hamba
Allah yang shaleh. Dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain
Allah dan aku bersaksi pula bahwasanya Muhammad adalah
utusan Allah.
11. Membaca shalawat atas Nabi yakni membaca :
Ya Allah berilah kebahagiaan atas Nabi Muhammad.
12. Mengucapkan salam.
13. Tertib. Artinya berurutan menurut aturan yang telah ditentukan.
YANG MEMBATALKAN SHALAT
Dengan ringkasnya dapat dikatakan sebagai berikut. Shalat akan
menjadi batal atau tidak sah apabila ketinggalan atau kekurangan dari
salah satu syarat atau rukunnya. Akan tetapi shalat akan batal ketika :
1. Berbicara dengan sengaja, yang bukan bacaan shalat.
2. Bergerak banyak (tiga kali atau lebih) secara berturut-turut,
seperti berjalan atau memukul.
3. Makan.
4. Minum.
5. Tertawa terbahak-bahak.
6. Berhadas besar atau kecil.
7. Terbukanya aurat dengan sengaja.
18
8. Terkena najis yang tidak dimaafkan.
9. Berubah niat, sumpama berniat keluar dari shalat.
10. Membelakangi kiblat.
11. Murtad atau keluar dari Agama Islam.
19
MAHFUDZOT
20
Siapa berjalan pada jalannya maka dia akan sampai
Barangsiapa bersungguh-sungguh maka dia akan mendapatkannya
Barangsiapa yang bersabar maka dia akan beruntung
Barangsiapa yang sedikit kejujurannya maka akan sedikit temannya
Pergaulilah orang yang punya kejujuran dan menepati janji
Kesetiaan seorang teman terlihat dikala waktu susah
Tidak ada kenikmatan kecuali setelah bersusah payah
Kesabaran itu menolong setiap pekerjaan
Coba dan perhatikanlah maka kamu akan mengetahui
Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahat
21
Telur hari ini lebih baik daripada ayam esok hari
Waktu itu lebih berharga daripada emas
Akal yang sehat itu ada pada badan yang sehat
Sebaik-baik teman duduk di sepanjang waktu adalah buku
Barangsiapa menanam pasti akan menuai
Sebaik-baik sahabat adalah yang menunjukkan kepada kebaikan
Jikalah bukan karena ilmu maka manusia itu akan seperti binatang
Ilmu di waktu kecil itu seperti ukiran di atas batu
Takkan pernah bisa kembali hari-hari yang telah berlalu
Belajarlah di waktu kecil dan amalkanlah di waktu besar
22
HADIST
23
Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya segala pekerjaan itu
tergantung kepada niat, dan sesungguhnya bagi setiap orang itu
mendapatkan apa yang ia niatkan. (HR. Bukhori)
Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa yang keluar/pergi
mencari ilmu maka ia fi sabilillah (di jalan Allah) sampai ia kembali.
(HR. Tirmidzi)
Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa berjalan untuk mencari
ilmu, Allah akan memudahkan jalan baginya menuju surga. (HR.
Muslim)
Rasulullah SAW bersabda : Apabila manusia itu mati, maka
terputuslah seluruh amalnya kecuali tiga perkara; yaitu shadaqah
jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, serta anak shaleh yang
mendoakannya. (HR. Muslim)
24
Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa menunjukkan kepada
suatu kebaikan maka ia mendapatkan pahala sebagaimana orang
yang mengerjakannya. (HR. Muslim)
Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa ditanya tentang suatu
ilmu kemudian ia menyembunyikannya, maka di hari kiamat ia
akan dikekang dengan kekangan dari api neraka. (HR. Ibnu
Majah)
Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya Allah tidak melihat
kepada jasadmu dan tidak pula melihat kepada wajahmu,
melainkan kepada hatimu. Sambil beliau menunjuk dengan jari-
jarinya ke dadanya. (HR. Muslim)
Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya di antara orang
mumin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik
akhlaknya dan yang paling lemah lembut terhadap keluarganya.
(HR. Tirmidzi)
25
TAFSIR
26
!..!.. '!.l ...s `.>`. _.I .>1 l> _.I . . .>l. .>l-l _.1`..
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan
orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa. (QS. Al-Baqarah : 21)
!.. 1l> >' .N. N| _...-.l
Dan Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia, melainkan supaya mereka
menyembah-Ku. ( QS. Ad-Dzariyat : 56)
>.l|. .l| .>. N .l| N| .> ..>,l `.,>,l
Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan
melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS. Al-
Baqarah : 163)
_.. i. N ...-. N| :!`.| _.I.l!.. !...>| !.| -l.. ..s
.l !.>.> . !.>* * _1. !.> . N. !.>,... _. !.l N.
!..,
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik kepada Ibu Bapakmu
dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduannya atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
janganlah sekali-kali kamu mengatakan kepadanya perkataan ah ,
dan janganlah kamu membentak, dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia. (QS. Al-Isro : 23)
:|. il!. _:!.s _.s _. .., ..> :.s: ~.I :| _!s:
...>.`.,l _| .`..`.l. _. .l-l _..:,.
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka
(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka
27
hendaklah mereka memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah
mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam
kebenaran. (Al-Baqarah 186)
_| < .> _...`.l .>. _,L..l
Sesungghnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan
menyukai orang-orang yang menyucikan diri.(QS. Al-Baqarah : 222).
.`,-.`.. .`. .. .... .l| _| _. '.,> :.:.
Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-Nya.
Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih. (QS.
Hud : 90)
!..| ..`.l _ls < _.\l _.l.-. ...l \.> .. _..... . ..,
i..l`.! .... < ...ls _l. < !.,ls !.,>
Sesungguhnya taubat disisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang
yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka
bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima taubatnya,
dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. An-Nisa : 17).
~: _|| _... i. .>>'!. Ls..l. ..>' .l.. >. _.l!. _> .>
_| i`. .> `.ls .. _. s .\... .>. `.ls _...l!.
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pelajaran baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-
orang yang mendapat petunjuk. (QS. An-Nahl : 125)
... .> . >,> !.ll _.'.!. ..`,-.l!. _.... s ,..l
_.`.... <!.
28
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar dan
beriman kepada Allah (QS. Ali Imran : 110)
>.l. .>.. . _.`s.. _|| .>' _.`,`.!.. ..`,-.!. _.... s ,>..l
Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan ummat yang menyeru
kepada kebaikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari
yang munkar. (QS. Ali Imran : 104)
!..!.. _.I .`... .1. < _> ..!1. N. _.. N| .... _..l`..
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada-Nya dan
janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama
Islam. (QS. Ali Imron : 102)
!.!.. ..I .`... .`..-.`. ..l!. :.l.l. _| < . _...l
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
(QS. Al-Baqarah : 153)
29
AL-IMLA
30
31
32
33
LEMBAR CATATAN
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
34
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________