Anda di halaman 1dari 4

WIRAUSAHAWAN MUDA, SIAPA TAKUT?

Oleh: Fajar Mubarok Usia muda merupakan usia produktif dan memberikan peluang besar untuk menghasilkan karya yang besar manfaatnya. Usia muda memiliki banyak kelebihan diantaranya yaitu pikiran yang masih segar, ide cemerlang dan tenaga yang masih sangat besar serta semangat yang membara, sehingga tidak heran jika masa muda disebut sebagai masa yang berapi-api. Maka dari itu tak pantas rasanya jika seorang pemuda bermalas-malasan dalam menjalani hidup ini. Masa muda adalah masa-masa ketika seseorang menyiapkan kebutuhannya dihari tua kelak. Generasi muda merupakan pangkal dari keberhasilan suatu bangsa dalam mencapai tujuannya. Kesuksesan generasi muda menentukan nasib bangsanya, karena ketika generasi muda sudah merasa sejahtera pastilah semua unsur dalam negara tersebut juga akan sejahtera. Dalam proses menyejahterakan diri, pemuda biasanya mengikuti trend yang sedang berkembang dimasyarakat. Trend yang saat ini menjamur dikalangan mahasiswa dan generasi muda adalah berwirausaha. Dalam isu wirausaha generasi muda perlu mendapatkan perhatian khusus dari berbagai pihak, karena wirausaha sesungguhnya tak sebatas profesi, namun lebih berkaitan dengan mindset dan mental seseorang yang dibutuhkan di berbagai bidang kehidupan. Wirausahawan muda perlu mendapatkan dorongan dan motivasi dari keluarga, masyarakat dan pemerintah. Berwirausaha membutuhkan kemampuan mengolah kesempatan,

tantangan, dan resiko dalam tindakan nyata. Berwirausaha membutuhkan proses yang akan lahir seiring dengan pengalaman, eksperimen, informasi berbagai sumber, dan tidak sebatas pada pendidikan formal. Seorang wirausahawan membutuhkan mental dan semangat yang tinggi karena dihadapkan pada ketidakpastian. Mereka yang berhasil sebagai wirausahawan adalah orang yang mampu mengubah ketidakpastian menjadi kemungkinan dan mengubah kemungkinan menjadi kepastian. Tak ada teori yang pasti dalam kegiatan berwirausaha. Pengalaman serta informasi lapangan merupakan guru terbaik yang akan mengajarkan pada seorang wirausahawan dalam menentukan kelanjutan usahanya. Banyak orang baik dari

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba MYMC-AC. Keterangan lebih lanjut kunjungi website MYMC di http://www.mymconference.com

generasi muda maupun generasi tua yang takut untuk mencoba berwirausaha, hal itu karena mind set mereka telah terprogram untuk takut gagal. Padahal kegagalan yang dialami merupakan pembelajaran yang sangat berharga bagi seorang wirausahawan. Berwirausaha merupakan tantangan tersendiri bagi generasi muda untuk belajar hidup mandiri. Jiwa wirausaha perlu dilatih dan diasah baik melalui

pendidikan formal ataupun informal. Alumni perguruan tinggi harus didorong supaya berinisiatif menciptakan lapangan kerja. Demikian juga diperlukan dorongan lingkungan keluarga agar para pemuda berani meninggalkan ketergantungan mereka secara materi dan finansial kepada orang tua dengan berani berkarya, berkreasi dan menciptakan nilai baru yang bermanfaat.

Semangat Islam dalam berwirausaha Nilai-nilai kewirausahaan sudah tercantum secara jelas dalam Al-Quran. Banyak sekali ayat Al-Quran yang menyinggung kata rezeki, termasuk amalanamalan lainya seperti infak dan shadaqah. Pada saat yang lain, Nabi Muhammad SAW juga pernah bersabda, Hendaklah kamu berdagang karena di dalamnya terdapat 90% pintu rezeki. (HR Ahmad bin Hambal). Nabi juga pernah bersabda tentang hal yang sama, Sesungguhnya, sebaik-sebaik mata pencarian adalah seorang pedagang. (HR Baihaqy). Artinya dalam Islam berwirausaha merupakan suatu cara untuk mencapai kemapanan secara finansial dan materi yang menjadi ibadah bagi pelakunya. Bahkan, bekerja atau berwirausaha menjadi salah satu ciri orang yang beriman. Islam memang tidak memberikan penjelasan secara langsung terkait konsep tentang kewirausahaan. Dalam Islam digunakan istilah kerja keras dan kemandirian. Setidaknya terdapat beberapa ayat al-Quran maupun Hadis yang dapat menjadi rujukan pesan tentang semangat kerja keras dan kemandirian ini. Dalam surat At-taubah ayat 105 Allah mengatakan, Bekerjalah kamu, maka Allah dan orang-orang yang beriman akan melihat pekerjaan kamu. Allah juga berfirman dalam surat Al-jumuah ayat 10 yang artinya Oleh karena itu, apabila shalat telah ditunaikan maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia (rizki) Allah. Bekerja keras merupakan esensi dari kewirausahaan.

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba MYMC-AC. Keterangan lebih lanjut kunjungi website MYMC di http://www.mymconference.com

Prinsip kerja keras adalah suatu langkah nyata yang dapat menghasilkan kesuksesan (rezeki), tetapi harus melalui proses yang penuh dengan tantangan. Dengan kata lain, orang yang berani melewati resiko akan memperoleh peluang rizki yang besar. Dalam sejarahnya Nabi Muhammad, istrinya dan sebagian besar sahabatnya adalah para pedagang yang ulung. Beliau adalah praktisi ekonomi dan sosok tauladan bagi umat. Oleh karena itu, sebenarnya tidaklah asing jika dikatakan bahwa mental wirausaha sudah tertanam di dalam jiwa umat Islam itu sendiri. Saatnya kini umat Islam dan khususnya pemuda untuk bahu membahu dan bersinergi mengembangkan dan membangun karakter mental kewirausahaan.

Optimalisasi peran wirausahawan muda Perlu dipahami pengertian kewirausahaan sekarang sudah diperluas tidak semata-mata dalam dunia usaha saja. Akan tetapi pola pikir kewirausahaan yaitu kemampuan mengidentifikasi peluang-peluang baru baik dalam proses atau produk yang lebih baik dan memberikan manfaat juga diaplikasikan ke sektor pelayanan publik, degan sebutan public entrepreneur dan ke bidang sosial dengan sebutan social entrepreneur. Dengan perluasan konsep kewirausahaan maka terbentanglah pengabdian para wirausahawan untuk berkiprah mengembangkan kewirausahaan dalam masyarakat. Dengan lahirnya wirausaha - wirausaha muda dan tumbuhnya jiwa kewirausahaan di sektor-sektor lainnya, maka harapan untuk menciptakan Entrepreneurial Economy semakin terbuka, yaitu perekonomian yang didasari kreativitas dan kemampuan berinovasi yang mengakar di semua sektor, sehingga sumber-sumber baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Masalah kewirausahaan merupakan persoalan paling penting di dalam perekonomian suatu bangsa yang sedang membangun. Kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu bangsa sangat ditentukan oleh keberadaan dan peranan dari kelompok wirausahawan ini. Jika suatu bangsa tidak memiliki modal manusia ini, jangan berharap ada kemajuan yang berarti pada bangsa tersebut.

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba MYMC-AC. Keterangan lebih lanjut kunjungi website MYMC di http://www.mymconference.com

Sebaliknya, kemajuan yang telah terjadi pada suatu bangsa dapat dilihat dari keberadaan dan peranan kelompok wirausahawan ini. Kaum wirausahawan berperan sebagai gap filler yang menghubungkan atau mengisi kesenjangan antara peluang yang potensial dan kenyataan yang ada. Peranan tersebut, untuk saat ini, sangat kita butuhkan. Banyak potensi-potensi bangsa, berupa sumber daya alam, tidak mampu dikelola.. Tapi dengan adanya wirausahawan muda yang penuh talenta diharapkan bisa memaksimalkan potensi bangsa. Peranan wirausaha dalam perekonomian, di antaranya adalah

menciptakan kesempatan kerja. Dengan jiwa wira usaha SDA yang tersedia dapat dikombinasikan sehingga dapat menghasilkan produk baru yang berkompeten. Dengan adanya proses produksi, kesempatan kerja menjadi lebih terbuka dan hal ini dapat mengurangi angka pengangguran. Disamping itu dengan munculnya produk baru yang berkompeten, akan memberikan kontribusi bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan nasional melalui peningkatan jumlah produksi barang dan jasa. Selain itu banyaknya kesempatan kerja yang tersedia akan berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat sehingga kesenjangan ekonomi antara masyarakat berpendapatan tinggi dan rendah dapat dikurangi. Kekuatan besar yang terkandung di dalam jiwa wirausaha bisa membangkitkan kekuatan perekonomian nasional dan yang lebih penting lagi dapat memperkuat kekuatan ekonomi umat Islam itu sendiri. Karena, kewirausahaan mendorong umat untuk tidak bergantung pada pihak lain, tetapi mampu untuk berkembang. Kewirausahaan juga dapat menumbuhkan daya kreasi umat sehingga dapat mengoptimalkan sumber daya ekonomi untuk digunakan secara efektif dan esien.

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba MYMC-AC. Keterangan lebih lanjut kunjungi website MYMC di http://www.mymconference.com

Anda mungkin juga menyukai