Anda di halaman 1dari 10

PENYULUHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Nama Nama Pendamping Nama Wahana Tema Penyuluhan Tujuan Penyuluhan : dr. Shinta Dwi Marlina : dr. Hj. Reny Sahara, M.Kes Tanda Tangan: Tanda Tangan:

: UPT Puskesmas Pangkalan Balai, Kab. Banyuasin : Demam Berdarah Dengue (DBD) : Memberikan pengetahuan tentang DBD kepada masyarakat agar dapat meningkatkan kesadaran untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit DBD.

Hari/Tanggal Waktu Tempat Jumlah Peserta

Jumat/ 19 Oktober 2012 09.00-09.30 WIB Poskeslur Seterio, Kel. Pangkalan Balai, Kab. Banyuasin orang

Modul Penyuluhan

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


A. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang berbahaya, dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat serta dapat menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) dan wabah. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti (nyamuk DBD). Obat dan vaksin untuk penyakit DBD sampai saat ini belum ada, sehingga satu-satunya cara pencegahan penyakit ini adalah dengan memberantas nyamuk DBD.

B. Pengertian Penyakit DBD Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina. Nyamuk ini mendapatkan virus dengue sewaktu menggigit/menghisap darah orang yang: Sakit DBD atau Belum sakit DBD tetapi dalam darahnya telah mengandung virus dengue. Bila nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah orang lain, virus itu akan dipindahkan bersama air liur nyamuk kepada orang yang digigit.
0

C. Gejala DBD Berikut ini merupakan gejala utama penyakit DBD, yaitu: 1. Mendadak panas tinggi (demam) lebih dari 2-7 hari 2. Disertai nyeri ulu hati. 3. Kadang-kadang terjadi pendarahan dengan bintik-bintik merah pada kulit (bila direnggangkan bintik merah tersebut tidak hilang) 4. Mungkin terjadi mimisan, muntah dan buang air besar bercampur darah 5. Bila sudah parah, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin. Kalau tidak segera ditolong dapat meninggal dunia. Kurva Suhu Demam Dengue

Kurva Suhu Demam Berdarah Dengue

D. Ciri Ciri Nyamuk Dewasa Aedes Aegypti

Nyamuk Aedes aegypti memiliki ciri yang berbeda dari jenis nyamuk lainnya. Ciriciri nyamuk tersebut adalah: 1. Berwarna hitam dengan belang-belang (loreng) putih pada seluruh tubuhnya 2. Hidup di dalam dan di sekitar rumah/bangunan/gedung 3. Mampu terbang sampai 100 meter 4. Nyamuk betina biasanya menggigit (menghisap darah manusia ) pada pagi sampai sore hari setiap 2 hari sekali 5. Senang beristirahat pada benda-benda tergantung berwarna gelap, seperti pakaian, kelambu, gorden dll 6. Umur nyamuk rata-rata dua minggu tetapi dapat mencapai dua hingga tiga bulan.

E. Tempat Berkembang Biak Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di tempat-tempat yang dapat menampung air bersih. Nyamuk DBD tidak dapat berkembang biak di selokan/got/ kolam yang berisi air kotor atau yang langsung berhubungan dengan tanah. Tempat-tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti antara lain: bak mandi, WC, tempayan, ember, drum, tempat minum burung, vas bunga, pot tanaman hias, penampungan air yang terdapat pada dispenser, kulkas dan AC, bak meteran PAM, talang, lubang pagar, pelepah daun/pohon, dan barang-barang bekas seperti kaleng, ban, botol, mangkok, plastik, tempurung kelapa, potongan bambu dan lain-lain.

F. Siklus Hidup Nyamuk Siklus nyamuk DBD terdiri dari telurjentik kepompong nyamuk dewasa. Perkembangan dari telur menjadi nyamuk dewasa memerlukan 7 sampai 10 hari. Nyamuk Aedes aegypti yang menggigit manusia adalah nyamuk betina. Gigitan darah diperlukan untuk menambah protein nyamuk dalam bertelur. Sementara yang jantan, tidak pernah menggigit. Saat menggigit menghisap darah, nyamuk melepaskan virus dengue (virus penyebab demam berdarah).

Berikut ini merupakan ciri fisik telur, jentik, dan kepompong Aedes aegypti. 1. Telur Nyamuk: a. Setiap kali bertelur mampu mengeluarkan sebanyak 100 telur b. Berwarna hitam dengan ukuran 0,8 mm c. Telur dapat bertahan di tempat kering (tanpa air) sampai 6 bulan d. Telur dapat menetas menjadi jentik 2 hari setelah terendam air 2. Jentik Nyamuk: a. Ukuran 0,5 1 cm b. Selalu bergerak aktif di dalam air, gerakannya berulang-ulang dari bawah ke atas permukaan air untuk bernafas (mengambil udara) kemudian turun kembali ke bawah c. Pada waktu istirahat, posisinya hampir tegak lurus dengan permukaan air d. Setelah 6-8 hari jentik akan berubah menjadi kepompong 3. Kepompong Nyamuk: a. Berbentuk seperti koma b. Gerakannya lamban c. Sering berada di permukaan air d. Setelah 1-2 hari kepompong berubah menjadi nyamuk baru

G. Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD (PSN DBD) Pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue merupakan kegiatan memberantas tempat berkembang-biaknya nyamuk DBD. Kegiatan PSN DBD adalah cara yang paling tepat untuk memberantas nyamuk DBD dan mencegah terjadinya penularan penyakit tersebut. Pelaksanaan PSN DBD perlu dilakukan sekali seminggu karena siklus hidup nyamuk DBD mulai dari telur menjadi nyamuk dewasa membutuhkan waktu selama 710 hari. Bahaya DBD mengancam masyarakat pada pagi pukul 8-11 dan sore pukul 3-6. Kegiatan pemberantasan sarang nyamuk biasa disingkat dengan singkatan 3M Plus. 3M Plus merupakan tindakan yang dilakukan secara teratur untuk memberantas jentik dan menghindari gigitan nyamuk demam berdarah. Berikut ini merupakan rincian dari 3M Plus: 1. Menguras tempat tinggal penampungan air, seperti : bak mandi/ WC, tempayan, ember, vas bunga, tempat minum burung dan lain-lain minimal seminggu sekali. 2. Menutup rapat semua tempat penampungan air seperti ember, gentong, drum dan lainlain. 3. Mengubur semua barang-barang bekas yang ada di sekitar rumah yang dapat menampung air hujan. 4. Plus memiliki arti tindakan memberantas jentik dan mengindari gigitan nyamuk. Hal ini dapat dilakukan dengan cara : a. Menggunakan bubuk Abate Membunuh jentik nyamuk demam berdarah ditempat yang sulit dikuras atau sulit air dengan menaburkan bubuk abate 2-3 bulan sekali dengan takaran 1 gram untuk 10 liter air. Abate dapat diperoleh di puskesmas atau dibeli di apotik b. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk c. Mengusir nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk d. Mencegah gigitan nyamuk dengan memakai obat nyamuk gosok (repelant) e. Memasang kawat kasa pada jendela dan fentilasi f. Tidak membiasakan menggantung pakaian di kamar g. Fogging (pengasapan) Pengasapan foging hanya dilakukan bila di lokasi ditemukan 3 kasus positif demam berdarah dengan radius 100 meter (40 rumah) dan bila di daerah tersebut di temukan banyak jentik nyamuk aedes aegypti. Fogging hanya bermanfaat bila: 1) Didahului oleh PSN karena hanya membunuh nyamuk dewasa.
4

2) Dilakukan meliputi satu wilayah dengan radius 100 meter searah mata angin dan asap menjangkau seluruh wilayah rumah. Misal, jika arah mata angin menuju timur, berarti kepala alat pengasapan (nozzle) menghadap ke arah timur, lalu dilakukan pengasapan mulai dari daerah belakang sampai ke daerah depan. 3) Dilakukan dengan konsentrasi obat yang tepat 4) Dilakukan dengan mesin pengasap, bukan penyemprot. 5) Dilakukan pada suhu udara dan kecepatan angin yang tepat.

Sumber: 1. Kristina, Isminah, Leny W. Demam Berdarah Dengue. Diunduh tanggal 18 Oktober 2012. Dari: http://www.litbang.depkes.go.id/maskes/052004/demamberdarah.htm

LAMPIRAN:
Dokumentasi Daftar Hadir

Dokumentasi

Gambar 1. Suasana penyuluhan di Posyandu Mulia Agung

Gambar 2. Para peserta penyuluhan membaca leaflet tentang DBD


7

Gambar 3. Penyuluhan materi tentang 3M Plus

Gambar 4. Para peserta penyuluhan membaca leaflet tentang DBD


8

Gambar 5. Suasana penyuluhan di Posyandu Mulia Agung

Anda mungkin juga menyukai