Anda di halaman 1dari 4

SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL

A. Asas

Asas kemanusiaan Asas manfaat Asas keadilan sosial

B. Tujuan

Untuk terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak

C. Prinsip SJSN

Asuransi kegotongroyongan nirlaba keterbukaan keberhati-hatian akuntabilitas dan probabilitas kepesertaan bersifat wajib dana amanat dan hasil pengelolaan seluruhnya untuk pengembangan program dan sebesar-besarnya kepentingan peserta.

Suatu cara kegotongroyongan yang terorganisasikan dengan memberikan santunan/pertolongan pada sesama yang meng-iur. Dengan iuran yang dibayar secara rutin akan mendapatkan manfaat:

Meringankan beban biaya ketika sakit (jaminan kesehatan) atau mengalami kecelakaan kerja (jaminan kecelakaan kerja). Menerima sejumlah uang tunai ketika memasuki usia pensiun/hari tua (jaminan hari tua). Menerima sejumlah uang bulanan seumur hidupnya ketika menjalani pensiun (jaminan pensiun). Ahli waris menerima sejumlah uang ketika peserta meninggal dunia (jaminan kematian).

It made by Christine Alfiani Hana

Page 1

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

1. DEFINISI
Berdasarkan UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN , Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah:
1. Badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial (Pasal 1 angka 6) 2. Badan hukum nirlaba (Pasal 4 dan Penjelasan Umum) 3. Pembentukan dengan Undang-undang (Pasal 5 ayat (1)

2. PEMBENTUKAN
Berdasarkan ketentuan Pasal 52 ayat (2) UU No. 40 Tahun 2004, batas waktu paling lambat untuk penyesuaian semua ketentuan yang mengatur mengenai BPJS dengan UU No. 40 Tahun 2004 adalah tanggal 19 Oktober 2009, yaitu 5 tahun sejak UU No. 40 Tahun 2004 diundangkan. Batas waktu penetapan UU tentang BPJS yang ditentukan dalam UU No. 40 Tahun 2004 tidak dapat dipenuhi oleh Pemerintah. RUU tentang BPJS tidak selesai dirumuskan. DPR RI mengambil inisiatif menyelesaikan masalah ini melalui Program Legislasi Nasional 2010 untuk merancang RUU tentang BPJS. DPR telah menyampaikan RUU tentang BPJS kepada Pemerintah pada 8 Oktober 2010 untuk dibahas bersama Pemerintah. DPR RI dan Pemerintah mengakhiri pembahasan RUU tentang BPJS pada Sidang Paripurna DPR RI tanggal 28 Oktober 2011. RUU tentang BPJS disetujui untuk disahkan menjadi Undang-undang. DPR RI menyampaikan RUU tentang BPJS kepada Presiden pada tanggal 7 November 2011. Pemerintah mengundangkan UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS pada tanggal 25 November 2011.

Petikan UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS Pasal 5 (1) Berdasarkan Undang-Undang ini dibentuk BPJS. (2) BPJS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah: a. BPJS Kesehatan; dan

It made by Christine Alfiani Hana

Page 2

b. BPJS Ketenagakerjaan. Pasal 6 (1) BPJS Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf a menyelenggarakan program jaminan kesehatan. (2) BPJS Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf b menyelenggarakan program: a. jaminan kecelakaan kerja; b. jaminan hari tua; c. jaminan pensiun; dan d. jaminan kematian.

Pembentukan RUU BPJS

a. Pembentukan RUU Inisiatif DPR RI - Program Legislasi Nasional 2010 - 2011


1. Konsep RUU tentang BPJS inisiatif DPR RI 2010 o Tim Pansus RUU tentang BPJS 2. DIM RUU tentang BPJS dari Pemerintah 3. RUU tentang BPJS (Draft Akhir - tanggal 7 November 2011) 4. UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS

b. Pembentukan RUU Inisiatif Pemerintah - Periode Tahun 2007-2009


1. Naskah Akademik RUU BPJS 2. Konsep RUU BPJS o Tim dan Kelompok Kerja Penyusun Peraturan Perundang-undangan Pelaksanaan UU No. 40 Tahun 2004 , SK Menko Kesra No. 14A/KEP/MENKO/KESRA/VI/2006 o Izin Prakarsa Presiden No. B-540/m.Sesneg/D-4/10/2007, tanggal 2 Oktober 2007

3. TRANSFORMASI BPJS
1. PT ASKES (Persero)
berubah menjadi BPJS Kesehatan dan mulai beroperasi menyelenggarakan program jaminan kesehatan pada tanggal 1 Januari 2014 (Pasal 60 ayat (1) UU BPJS) 2. PT (Persero) JAMSOSTEK o berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan pada tanggal 1 Januari 2014 (Pasal 62 ayat (1) UU BPJS) It made by Christine Alfiani Hana Page 3
o

BPJS Ketenagakerjaan paling lambat mulai beroperasi pada tanggal 1 Juli 2015, termasuk menerima peserta baru (Pasal 62 ayat (2) huruf d UU BPJS) 3. PT (Persero) ASABRI o menyelesaikan pengalihan program ASABRI dan program pembayaran pensiun ke BPJS Ketenagakerjaan paling lambat tahun 2029 (Pasal 65 ayat (1) UU BPJS) 4. PT TASPEN (Persero) o menyelesaikan pengalihan program THT dan program pembayaran pensiun ke BPJS Ketenagakerjaan paling lambat tahun 2029 (Pasal 65 ayat (1) UU BPJS)

Proses selanjutnya adalah pembubaran PT ASKES (Persero) dan PT (Persero) JAMSOSTEK tanpa likuidasi. Sedangkan PT (Persero) ASABRI dan PT TASPEN (Persero) tidak secara tegas ditentukan dalam UU BPJS.

It made by Christine Alfiani Hana

Page 4

Anda mungkin juga menyukai