Anda di halaman 1dari 28

Nama : Tio Adistiyawan (29) Kelas : XII TKJ A Sabtu, 19 November 2012 I.

Tujuan Siswa memahami tentang materi frame relay.

Frame Relay
(PT. Lintas Arta)

Pembimbing : Rudi Haryadi, S.Pd Antoni Budiman, S.Pd Mata Pelajaran : Diagnosa WAN Nilai/Paraf :

Siswa dapat melakukan konfigurasi frame relay pada router dengan menentukan LMI dan DLCI yang digunakan. Siswa dapat melakukan konfigurasi cloud yang digunakan untuk frame relay pada packet tracer.

II.

Pendahuluan Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi suara/voice. Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN) yang membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame mempunyai alamat yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frame-frame akan melewati switch dalam jaringan frame relay dan dikirimkan melalui virtual circuit sampai tujuan.

Fitur Frame Relay


Kecepatan tinggi Bandwidth Dinamik Performansi yang baik/ Good Performance Overhead yang rendah dan kehandalah tinggi (High Reliability)

Perangkat Frame Relay Sebuah jaringan frame relay terdiri dari PC, server, atau komputer host, perangkat akses frame relay (bridge, router, host, frame relay access device/FRAD) dan perangkat jaringan (packet switch, router, multiplexer T1/E1).

Virtual Circuit (VC) Frame Relay Suatu jaringan frame relay sering digambarkan sebagai awan frame relay (frame relay cloud), karena jaringan frame relay network bukan terdiri dari satu koneksi fisik antara endpoint dengan lainnya, melainkan jalur/path logika yang telah didefinisikan dalam jaringan. Jalur ini didasarkan pada konsep virtual circuit (VC). VC adalah dua-arah (twoway), jalur data yang didefinisikan secara software antara dua port yang membentuk saluran khusur (private line) untuk pertukaran informasi dalam jaringan.Terdapat dua tipe virtual circuit (VC): Switched Virtual Circuit (SVC) Switched Virtual Circuits (SVC), adalah koneksi sementara yang digunakan ketika terjadi transfer data antar perangkat DTE melewati jaringan Frame Relay. Terdapat empat status pada sebuah SVC: Call Setup: Dalam status awal memulai komunikasi, virtual circuit (vc) antar dua perangkat DTE Frame Relay terbentuk. Data Transfer: Kemudian, data ditransfer antar perangkat DTE melalui virtual circuit (vc). Idling: Pada kondisi idling, koneksi masih ada dan terbuka, tetapi transfer data telah berhenti. Call Termination: Setelah koneksi idle untuk beberapa perioda waktu tertentu, koneksi antar dua DTE akan diputus. Struktur Frame Dalam sebuah frame Frame Relay, paket data user tidak berubah, Frame Relay menambahkan header dua-byte pada paket. Struktur frame adalah sebagai berikut:

Flags - menandakan awal dan akhir sebuah frame Address - terdiri dari DCLI (data link connection identifier), Extended Address (EA), C/R, dan Congestion control information DLCI Value - menunjukkan nilai dari data link connection identifier. Terdiri dari 10 bit pertama dari Address field/alamat. Extended Address (EA) - menunjukkan panjang dari Address field, yang panjangnya 2 bytes. C/R - Bit yang mengikuti byte DLCI dalam Address field. Bit C/R tidak didefinisikan saat ini. Congestion Control - Tiga bit yang mengontrol mekanisme pemberitahuan antrian (congestion) Frame Relay. Data - terdiri dari data ter-encapsulasi dari upper layer yang panjangnya bervariasi. FCS - (Frame Check Sequence) terdiri dari informasi untuk meyakinkan keutuhan frame.

Pendeteksi Error pada Frame Relay Frame Relay menerapkan pendeteksi error pada saluran transmisi, tetapi Frame Relay tidak memperbaiki error. Jika terdeteksi sebuah error, frame akan dibuang (discarded) dari saluran transmisi. Proses seperti ini disebut : Cyclic redundancy check (CRC) Cyclic redundancy check (CRC) adalah sebuah skema error-checking yang mendeteksi dan membuang data yang rusak (corrupted). Fungsi yang memperbaiki error (Error-correction) (seperti pengiriman kembali/retransmission data) diserahkan pada protokol layer yang lebih tinggi (higher-layer). Implementasi Frame Relay Frame Relay dapat digunakan untuk jaringan publik dan jaringan private perusahaan atau organisasi. Jaringan Publik Pada jaringan publik Frame Relay, Frame Relay switching equipment (DCE) berlokasi di kantor pusat (central) perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi. Pelanggan hanya membayar biaya berdasarkan pemakain jaringan, dan tidak dibebani administrasi dan pemeliharan perangkat jaringan Frame Relay.

Jaringan Private Pada jaringan private Frame Relay, administrasi dan pemeliharaan jaringan adalah tanggungjawab perusahaan (private company). Trafik Frame Relay diteruskan melalui interface Frame Relay pada jaringan data. Trafik Non-Frame Relay diteruskan ke jasa atau aplikasi yang sesuai (seperti private branch exchange [PBX] untuk jasa telepon atau untuk aplikasi video-teleconferencing).

Local Management Interface (LMI) LMI merupakan satu set ekstensi management protocol yang mengautomasikan banyak tugas-2 management frame relay. LMI bertanggungjawab untuk memanage koneksi dan melaporkan status koneksi. 1. 2. Memelihara link antara router dan switch frame Mengumpulkan satus informasi tentang router-2 yang lain dan juga koneksi-2 pada jarinan 3. 4. Enable dinamik DLCI assignment melalui support multicasting Membuat DLCI berarti secara global untuk jaringan keseluruhan Router Cisco mendukung tiga macam LMI: Cisco; ANSI; dan Q933a. jika anda menhubungkan router dengan jaringan frame relay, interface router mempunyai koneksi langsung ke switch frame relay pada sisi penyedia frame relay. Walaupun hanya ada satu koneksi fisik antara router dan frame relay, frame relay mendukung multiple circuit virtual. Ada dua opsi saat konfigurasi koneksi frame relay atau circuit: 1. Point-to-point yang mensimulasikan suatu sambungan leased line- suatu sambungan langsung dengan suatu piranti tujuan. 2. Multipoint, yang menghubungkan setiap circuit untuk berkomunikasi dengan lebih dari satu piranti tujuan. Ciscuit yang sama digunakan untuk multiple komunikasi. Anda bisa mengkonfigurasikan router dengan multi sub-interface yang mengijinkan konfigurasi circuit virtual, yang masing-2 menggunakan parameter konfigurasi yang berbeda. Saat mengkonfigurasi router untuk koneksi ke frame relay, nomor DLCI bertindak seperti address pada layer Data link dan layer Physical. Karena frame relay mendukung protocol-2 layer bagian atas, anda perlu mengasosiasikan logical, address tujuan layer network dengan nomor DLCI yang digunakan untuk mencapai address tersebut. Untuk koneksi multiple, anda mempunyai opsi konfigurasi berikut:

1. Asosiasikan

DLCI

secara

dynamic

dengan

protocol

inverse-ARP

untuk

mendapatkan address tujuan secara dynamic yang diasosiasikan dengan DLCI 2. Petakan addres secara manual ke DLCI dengan mengidentifikasikan address dari masing-2 piranti tujuan, dan asosiasikan setiap address dengan DLCI. Walaupun banyak yang dikerjakan, hasilnya tidak rentan terhadap error dibandingkan jika menggunakan inverse-ARP. Jika interface atau sub-interface menggunakan koneksi point-to-point, anda tidak perlu mengasosiasikan address layer network dengan DLCI. Hal ini dikarenakan interface dan DLCI yang bersangkutan hanya mempunyai satu kemungkinan koneksi.

III. Alat dan Bahan a. 1 unit PC atau Laptop b. Aplikasi Simulasi Packet Tracer c. Topologi PT. Lintas Arta

IV. Langkah Kerja 1. Siapkan alat dan bahan. 2. Buka software packer tracer. 3. Buatlah design seperti topologi PT. Lintas Arta berikut.

4. Settinglah IP Address dari masing-masing router beserta clock ratenya yang dipakai adalah 9600. a. Router 1 Int fa0/0

Int se2/0

b. Router 2 Int fa0/0

Int se2/0

c. Router 3 Int fa0/0

Int se2/0

d. Router 4 Int fa0/0

Int se2/0

5. Setelah itu setting lah pada setiap router DLCInya, sebelumnya masuk ke serial2/0. a. Router 1

b. Router 2

c. Router 3

d. Router 4

6. Setelah itu settinglah pada cloudnya. a. Serial 0 dari R4

b.

Serial 1 dari R3

c.

Serial 2 dari R2

d.

Serial 3 dari R1

7. Setelah itu Setiing Frame Relaynya.

8. Router telah saling terhubung, uji cobalah dengan menggunaka perintah ping [ip tujuan]. 9. Karena kita menggunakan host dengan Network yang berbeda maka kita perlu menggunakan routing. Settinglah routing pada setiap router agar host bisa saling berkomunikasi. a. Router 1

b.

Router 2

c.

Router 3

d.

Router 4

10. Konfigurasi telah selesai dilakukan, lihatlah hasil konfigurasi yang telah dilakukan dan uji koneksi lah dari setiap router dan PC. 11. Analisa dan laporkan hasilnya.

V. Hasil Kerja Uji Konfigurasi a. Router 1 - Interface Serial 2/0

- Routing

- Frame-relay Map

- IP Router

b. Router 2 - Frame-relay lmi dan Interface se 2/0

c. Router 3 - Interface Serial 2/0

- Routing dan Frame Relay lmi

- Frame-relay Map

d. Router 4 - Interface Serial 2/0

- Routing, Frame-relay LMI dan Frame-Relay Map

Uji Koneksi
a. Ping dari 12.12.12.2 ke 14.14.14.3

b.

Traceroute dari 12.12.12.2 ke 14.14.14.3

c.

Ping dari 12.12.12.2 ke 13.13.13.2

d.

Traceroute dari 12.12.12.2 ke 13.13.13.2

e.

Ping dari 12.12.12.2 ke 10.10.10.2

f.

Traceroute dari 12.12.12.2 ke 10.10.10.2

VI. Kesimpulan Implemantasi frame relay pada perusahaan seperti ISP lebih menitik beratkan pada sisi aplikasi yang digunakan pada perusahaan tersebut karena dengan keunggulan frame relay yang dapat mentransferkan data yang besar dan memiliki keandalan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai