Anda di halaman 1dari 10

Akumulator (Aki) Akumulator (accu, aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik)

dalam bentuk energi kimia. Contoh-contoh akumulator adalah baterai dan kapasitor. Pada umumnya di Indonesia, kata akumulator (sebagai aki atau accu) hanya dimengerti sebagai "baterai" mobil. Sedangkan di bahasa Inggris, kata akumulator dapat mengacu kepada baterai, kapasitor, kompulsator, dll. Akumulator (aki):Akumulator termasuk ke dalam jenis sel sekunder, artinya sel ini dapat dimuati ulang ketika muatannya habis. Ini karena reaksi kimia dalam sel dapat dibalikkan arahnya. Jadi sewaktu sel dimuati, energi listrik diubah menjadi energi kimia, dan sewaktu sel bekerja, energi kimia diubah menjadi energi listrik. Reaksi Kimia di Balik Kotak Aki ACCU(mulator) atau sering disebut aki, adalah salah satu komponen utama dalam kendaraan bermotor, baik mobil atau motor, semua memerlukan aki untuk dapat menghidupkan mesin mobil (mencatu arus pada dinamo stater kendaraan). Aki mampu mengubah tenaga kimia menjadi tenaga listrik. Di pasaran saat ini sangat beragam jumlah dan jenis aki yang dapat ditemui. Aki untuk mobil biasanya mempunyai tegangan sebesar 12 Volt, sedangkan untuk motor ada tiga jenis yaitu, dengan tegangan 12 Volt, 9 volt dan ada juga yang bertegangan 6 Volt. Selain itu juga dapat ditemukan pula aki yang khusus untuk menyalakan tape atau radio dengan tegangan juga yang dapat diatur dengan rentang 3, 6, 9, dan 12 Volt. Tentu saja aki jenis ini dapat dimuati kembali (recharge) apabila muatannya telah berkurang atau habis. Dikenal dua jenis elemen yang merupakan sumber arus searah (DC) dari proses kimiawi, yaitu elemen primer dan elemen sekunder. Elemen primer terdiri dan elemen basah dan elemen kering. Reaksi kimia pada elemen primer yang menyebabkan elektron mengalir dari elektroda negatif (katoda) ke elektroda positif (anoda) tidak dapat dibalik arahnya. Maka jika muatannya habis, maka elemen primer tidak dapat dimuati kembali dan memerlukan penggantian bahan pereaksinya (elemen kering). Sehingga dilihat dari sisi ekonomis elemen primer dapat dikatakan cukup boros. Contoh elemen primer adalah batu baterai (dry cells). Allesandro Volta, seorang ilmuwan fisika mengetahui, gaya gerak listrik (ggl) dapat dibangkitkan dua logam yang berbeda dan dipisahkan larutan elektrolit. Volta mendapatkan pasangan logam tembaga (Cu) dan seng (Zn) dapat membangkitkan ggl yang lebih besar dibandingkan pasangan logam lainnya (kelak disebut elemen Volta). Hal ini menjadi prinsip dasar bagi pembuatan dan penggunaan elemen sekunder. Elemen sekunder harus diberi muatan terlebih dahulu sebelum digunakan, yaitu dengan cara mengalirkan arus listrik melaluinya (secara umum dikenal dengan istilah 'disetrum'). Akan tetapi, tidak seperti elemen primer, elemen sekunder dapat dimuati kembali berulang kali. Elemen sekunder ini lebih dikenal dengan aki. Dalam sebuah aki berlangsung proses elektrokimia yang reversibel (bolak-balik) dengan efisiensi yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel yaitu di dalam aki saat dipakai berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (discharging). Sedangkan saat diisi atau dimuati, terjadi proses tenaga listrik menjadi tenaga kimia (charging). Jenis aki yang umum digunakan adalah accumulator timbal. Secara fisik aki ini terdiri dari dua kumpulan pelat yang yang dimasukkan pada larutan asam sulfat encer (H2S04). Larutan elektrolit itu ditempatkan pada wadah atau bejana aki yang terbuat dari bahan ebonit atau gelas. Kedua belah pelat terbuat dari timbal (Pb), dan ketika pertama kali

dimuati maka akan terbentuk lapisan timbal dioksida (Pb02) pada pelat positif. Letak pelat positif dan negatif sangat berdekatan tetapi dibuat untuk tidak saling menyentuh dengan adanya lapisan pemisah yang berfungsi sebagai isolator (bahan penyekat). Proses kimia yang terjadi pada aki dapat dibagi menjadi dua bagian penting, yaitu selama digunakan dan dimuati kembali atau 'disetrum'. Reaksi kimia Pada saat aki digunakan, tiap molekul asam sulfat (H2S04) pecah menjadi dua ion hidrogen yang bermuatan positif (2H+) dan ion sulfat yang bermuatan negatif (S04-). Tiap ion S04 yang berada dekat lempeng Pb akan bersatu dengan satu atom timbal murni (Pb) menjadi timbal sulfat (PbS04) sambil melepaskan dua elektron. Sedang sepasang ion hidrogen tadi akan ditarik lempeng timbal dioksida (PbO2), mengambil dua elektron dan bersatu dengan satu atom oksigen membentuk molekul air (H2O). Dari proses ini terjadi pengambilan elektron dari timbal dioksida (sehingga menjadi positif) dan memberikan elektron itu pada timbal murni (sehingga menjadi negatif), yang mengakibatkan adanya beda potensial listrik di antara dua kutub tersebut. Proses tersebut terjadi secara simultan, reaksi secara kimia dinyatakan sebagai berikut : Pb02 + Pb + 2H2S04 -----> 2PbS04 + 2H20 Di atas ditunjukkan terbentuknya timbal sulfat selama penggunaan (discharging). Keadaan ini akan mengurangi reaktivitas dari cairan elektrolit karena asamnya menjadi lemah (encer), sehingga tahanan antara kutub sangat lemah untuk pemakaian praktis. Sementara proses kimia selama pengisian aki (charging) terjadi setelah aki melemah (tidak dapat memasok arus listrik pada saat kendaraan hendak dihidupkan). Kondisi aki dapat dikembalikan pada keadaan semula dengan memberikan arus listrik yang arahnya berlawanan dengan arus yang terjadi saat discharging. Pada proses ini, tiap molekul air terurai dan tiap pasang ion hidrogen yang dekat dengan lempeng negatif bersatu dengan ion S04 pada lempeng negatif membentuk molekul asam sulfat. Sedangkan ion oksigen yang bebas bersatu dengan tiap atom Pb pada lempeng positif membentuk Pb02. Reaksi kimia yang terjadi adalah : 2PbS04 + 2H20 ----> PbO2 + Pb + 2H2S02 Aki kendaraan Besar ggl yang dihasilkan satu sel aki adalah 2 Volt. Sebuah aki mobil terdiri dari enam buah aki yang disusun secara seri, sehingga ggl totalnya adalah 12 Volt. Accu mencatu arus untuk menyalakan mesin (motor dan mobil dengan menghidupkan dinamo stater) dan komponen listrik lain dalam mobil. Pada saat mobil berjalan aki dimuati (diisi) kembali sebuah dinamo (disebut dinamo jalan) yang dijalankan dari putaran mesin mobil atau motor. Pada aki kendaraan bermotor arus yang terdapat di dalamnya dinamakan dengan kapasitas aki yang disebut Ampere-Hour/AH (Ampere-jam). Contohnya untuk aki dengan kapasitas arus 45 AH, maka aki tersebut dapat mencatu arus 45 Ampere selama 1 jam atau 1 Ampere selama 45 jam. Penulis sempat melakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik aki dan hasilnya telah diseminarkan beberapa waktu yang lalu. Penelitian tersebut dilakukan baik saat aki sedang di discharging maupun saat charging. Metodenya adalah dengan mengukur tegangan jepit (Volt) antara kedua kutub dari aki yang dibandingkan per satuan waktu (30 menit). Penelitian tersebut dilakukan untuk aki 12 Volt, 9 Volt dan 6 Volt (meliputi aki mobil dan motor). Pengamatan ini dilakukan selama kurang lebih lima sampai enam jam untuk tiap jenis aki, dan hasilnya antara tegangan jepit diplot terhadap perubahan waktu. Ternyata aki yang kutubnya terbuat dari timbal dan timbal peroksida dan dicelupkan dalam cairan asam sulfat (yang banyak dipakai) cukup baik hasilnya dalam mempertahankan beda potensial. Karena itu kedua kutub aki timbal dan timbal peroksida mampu mempertahankan

perbedaan potensial antara kedua kutub secara stabil, sekalipun arus yang melalui rangkaian cukup besar. Menghemat aki Bila mana aki yang setelah kurang lebih satu tahun kita pakai mulai rewel alias 'zwak', ada beberapa tips yang dapat dicoba untuk lebih memperlama umur aki, mengingat harganya cukup mahal. Sebelum 'disetrum' ulang, buang seluruh cairan asam sulfat yang tersisa dalam aki. Lalu dibilas dengan air murni sebanyak empat kali, dan isi dengan cairan accu zuur. Setelah itu dapat 'disetrum'. Pada pemakaian normal, aki dapat bertahan selama satu sampai tiga bulan. Atau dapat juga setelah mobil atau motor diparkir, lepaskan salah satu kabel pada kutub positif aki, sehingga pada aki tak ada arus yang benar-benar mengalir. Dan sebaiknya jangan menyalakan perlengkapan yang memerlukan arus (radio atau tape) saat mobil sedang tidak dijalankan. Dan sebelum terjadi dua hal di atas, perawatan dan pengecekan terhadap tinggi permukaan air aki harus diperhatikan. Dan selain itu juga massa jenis air aki juga harus diukur dengan hidrometer secara berkala. Bila ternyata ketiga cara di atas tidak maksimal, mungkin sudah saatnya kita perlu membeli aki baru. Kita juga harus ingat, semua barang memiliki umur ekonomis, artinya setelah jangka waktu tertentu digunakan, barang tersebut secara perlahan-lahan akan berkurang kemampuannya dan rusak. Fungsi Aki : alat untuk menghimpun tenaga listrik (dipakai pada mesin mobil dsb) penghasil dan penyimpan daya listrik hasil reaksi kimia peranti untuk mengubah tenaga listrik menjadi tenaga kimia atau sebaliknya 1. Sebelum membeli Aki Sebagian besar kendaraan bermotor yang berasal dari Asia menggunakan Aki dengan standar Japanese Industrial Standards (JIS). Sementara hampir semua kendaraan bermotor yang berasal dari Eropa menggunakan Aki dengan standar Deutch Industrie Normug (DIN). Anda dapat mencocokkan kedua standar tersebut dengan kendaraan Anda dengan mudah melalui halaman Spesifikasi Aki kami. Hal-hal apa yang Anda harus tahu saat Anda memerlukan Aki baru? Tipe: Apa tipe Aki (JIS, DIN atau yang lain) asli kendaraan Anda? Berapa Voltase dan Amper yang Anda butuhkan? Tenaga: Seberapa tinggi Cold Cranking Amps (CCA) yang dibutuhkan untuk menghidupkan kendaraan Anda. Ukuran: Bagaimana dimensi (Panjang, lebar, dan tinggi total) Aki asli Anda? Garansi: Seberapa lama garansi yang diperlukan kendaraan Anda?

FAKTA~ Berat Aki tidak menjamin performa kerjanya. Beberapa orang berpikir bahwa lebih berat lebih baik. Performa sebuah Aki lebih banyak ditentukan oleh kadar kemurnian timah yang digunakan di dalamnya.

2. Pelepasan dan Pemasangan Aki

Alat dan Material: 1. Aki baru 2. 1 unit kunci pas berukuran 10 mm dan 1 unit kunci pas berukuran 12 mm 3. Obeng 4. Sikat kawat 5. Minyak gemuk 6. Pelindung wajah 7. Sarung tangan

Instruksi

Kenakan sarung tangan dan pelindung wajah, karena Asam Sulfat berbahaya jika berkontak langsung dengan mata dan kulit. Lakukan prosedur ini di tempat terbuka atau tempat dengan ventilasi yang baik, jauh dari sumber api ataupun panas.

Hal yang pertama, tandai dan catat kabel terminal (+) dan (-), dan ingatlah posisi Aki, sehingga Anda tidak salah dalam melakukan pemasangan kabel pada Aki yang baru nantinya. Matikan semua alat kelistrikan dan benda elektronik yang ada di kendaraan Anda.

Selalu lepas kabel negatif (-) terlebih dahulu (pada beberapa kendaraan tipe lama, ardenya adalah kabel positif), diikuti dengan melepaskan kabel positif (+). Hal ini perlu untuk mencegah dan meminimalisasi adanya arus pendek. Lepaskan Aki dari semua sekrup penahan di bagian bawahnya. Dengan perlahan pindahkan Aki lama anda dari kendaraan. (Jangan menjatuhkan Aki lama anda, karena hal ini bisa membuat Aki meledak atau retak). Buang atau amankan Aki lama Anda pada tempat yang aman (atau serahkan pada toko daur ulang).

Cek kabel-kabel, klem-klem dan tempat Aki, dan hilangkan korosi pada alat-alat koneksi pada Aki tersebut menggunakan sikat kawat dan soda kue (hanya jika diperlukan). Keringkan dengan baik. Pembersihan ini dimaksudkan untuk menjamin koneksi listrik yang baik.

Letakkan dengan hati-hati Aki yang baru pada tempatnya*, pastikan posisi terminal sama persis dengan posisi terminal Aki yang lama (poin no. 2) dan sesuai dengan kabel koneksi. Tertukarnya posisi terminal Aki dapat menyebabkan kerusakan pada sistem kelistrikan kendaraan dan terlebih lagi, hal ini dapat menyebabkan meledaknya Aki.

Eratkan semua penahan Aki (jika ada).

Hubungkan kabel positif terlebih dahulu, diikuti dengan kabel negatif. Eratkan kabel pada terminal, namun jangan terlampau erat, karena dapat menyebabkan kerusakan dan kebocoran pada kotak Aki. Lapisi kedua terminal dan klem-klemnya dengan minyak gemuk untuk menghindari korosi. Pasang kembali klem-klem dan penutup terminal.

Pelepasan dan pemasangan Aki telah selesai. Untuk memastikan bahwa Aki Anda terpasang dengan baik, nyalakan kendaraan Anda.

Jika Anda menggunakan Aki basah (harus menggunakan Elektrolit), pastikan bahwa Aki Anda benar-benar baru. Buka segel yang ada pada lubang pengisian elektrolit pada tutup atau bagian atas Aki, dan isilah dengan cairan Asam Sulfat yang baik (dengan berat jenis 1,260). Tingkat ketinggian elektrolit seharusnya tidak lebih tinggi dari garis pembatas Upper Level (tanda garis pembatas berada di bagian luar kotak Aki), dan seharusnya tidak lebih rendah dari garis pembatas Lower Level. Plat-plat (yang berada di lama Aki) harus selalu tertutupi dengan Elektrolit setiap saat.

3. Selama Periode Perawatan Ketinggian elektrolit Cek ketinggian Elektrolit setiap dua bulan sekali. Hanya Aki rendah perawatan atau Aki konservatif yang memerlukan penambahan Elektrolit. Gunakan air yang telah dimurnikan dan lakukan pengisian dengan benar. Sangat tidak dianjurkan untuk menggunakan air ledeng atau air hujan, karena mereka mengandung kadar mineral yang tinggi yang dapat merusak performa Aki.

Perawatan terminal Aki

Bersihkan terminal Aki secara periodik dengan sikat kawat untuk menjamin konektifitas yang baik. Deteksi performa Aki Anda Cek Aki Anda jika timbul masalah (mesin tidak mau dihidupkan) atau jika Anda melakukan banyak perjalanan dengan kendaraan Anda, selalu cek umur atau masa aktif Aki Anda. Gantilah Aki Anda dengan yang baru sebelum yang lama benar-benar mati. Khususnya, jika Anda berencana untuk melakukan perjalanan panjang, pastikan kendaraan Anda berada dalam kondisi baik. Hal ini dapat menghemat waktu dan biaya Anda di selama diperjalanan. 4. Peringatan Keselamatan: Asam Sulfat sangat berbahaya, dapat menyebabkan kulit dan mata teriritasi dan terbakar. Asam Sulfat juga dapat menyebabkan ledakan pada beberapa kasus. Saat bekerja dengan Aki dan Elektrolit, lindungi diri Anda dengan kaca mata pelindung, dan pelindung wajah. Pakailah bahan garmen untuk melindungi wajah, tangan dan tubuh Anda. Selain hal-hal di atas, perhatikan dengan tindakan-tindakan pencegahan di bawah ini: Selalu bekerja di udara terbuka atau tempat yang mempunyai ventilasi besar pada saat Anda bekerja dengan Aki. Pastikan tempat sekitar Anda bebas dari sumber api ataupun percikan api, bahkan rokok. Sumber Api dapat menyebabkan Aki meledak. Selalu pastikan tutup pengisian Elektrolit tertutup erat dan tepat. Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Selalu putuskan hubungan kabel negatif terlebih dahulu pada saat pelepasan Aki, dan menghubungkannya paling akhir pada saat pemasangan Aki. Jangan pernah bersentuhan dengan Aki pada saat pengisian aliran listrik (charging), pengetesan, atau penyetruman mesin. Matikan semua kelistrikan sebelum memutuskan koneksi arus listrik. Sebelum menggunakan alat yang dapat menghantarkan listrik (konduktor), pindahkan barang-barang yang mengandung metal yang ada pada tangan ataupun lengan (jam tangan).

Jangan Biarkan Air Aki Mengering

(Istimewa)

Rencana pemerintah memberlakukan Wajib Standar Nasional Indonesia (SNI) terhadap aki kendaraan bermotor memberi manfaat banyak. Tujuan penerapan kebijakan ini untuk meningkatkan kualitas produk dan keselamatan pengendara. Memang, kualitas yang baik akan sangat menentukan keamanan berkendara maupun perawatan mobil. Sementara menunggu kebijakan tersebut, dari sisi pengendara juga dapat melakukan langkah-langkah preventif. Contohnya, aki sebaiknya secara rutin dilakukan pemeriksaan. Bukan apa-apa, aki sangat penting dalam sistem pengapian maupun kelistrikan. Pada banyak kasus, kurangnya perawatan membuat aki tekor (soak). Akibat selanjutnya adalah mesin sulit di-stater, ketika kunci kontak diputar ke posisi "START" hanya terdengar bunyi tek.. tek... tek. Paling tidak, berikut langkah-langkah perawatan aki yang bisa Anda lakukan: 1. Pantau kuantitas maupun kualitas air aki. Mestinya air aki selalu terjaga di antara garis low level dan upper level yang biasa tertera pada kotak aki. Bila berada di bawah low level segera tambahkan. Karena, air aki berfungsi untuk membantu mendinginkan sel-sel aki. Bila air aki berkurang dan tidak segera ditambah, sel-sel di dalam aki bisa menjadi berubah bentuk (melengkung, harusnya sel-sel ini sejajar dan tegak lurus). Lengkungan sel-sel ini bisa membuat plat positif dan negatif bersentuhan, yang akhirnya memicu konsleting. Konsleting itulah yang membuat aki tidak mampu menyimpan setrum. 2. Periksa terminal-terminal pada aki. Cek apakah terjadi korosi atau tidak. Korosi dapat dibersihkan dengan menyiramkan air panas pada terminal-terminalnya. Lihat juga kabelkabel positif dan negatif. Mungkin kendor atau longgar. Korosi dan kabel yang kendor membuat daya hantar arus listrik lemah. Sehingga, arus yang mengalir ke motor starter kecil dan tidak cukup kuat untuk memutar mesin. Beri gemuk atau grease pada terminalterminal untuk mencegah korosi. 3. Selesai berkendara, matikan dulu komponen-komponen kelistrikan sebelum mematikan mesin, agar pada saat dihidupkan kembali beban accu fokus ke sistem STATER. 4. Jika mobil tidak digunakan dalam waktu lama, copot terminal negatif agar setrum di aki tidak terus menerus tersedot. Ingat, daya tahan dan kekuatan aki sangat dipengaruhi perawatan. Biasanya, dalam satu tahun aki sudah mulai bermasalah, misalnya tidak sanggup lagi menyimpan tegangan dalam waktu yang lama. Dengan perawatan yang baik dan tepat, masa pakainya bisa lebih dari satu tahun. [Dari berbagai sumber/Agusta]

Bagian bagian penting dari aki. Aki "LEAD-ACID" adalah aki yang dibuat dengan konstruksi LEAD yakni lempengan senyawa timah hitam Plumbum (Pb) dan Plumbum dioksida (PbO2) dengan cairan elektrolit asam sulfat (H2SO4) yang melalui reaksi kimianya melepas elektron dan menghasilkan listrik. Tipe aki Lead -Acid adalah teknologi terlama dan masih digunakan sampai saat ini karena pertimbangan teknis efisiensi serta teknis-ekonomis. Banyak tipe aki lain yang menggunakan Unsur kimia lain semisal Lithium Ion, Nickel-Cadmium namun baru efektif untuk tipe aki atau battery dalamskala voltase yang rendah , sebagai contoh battery HandPhone. Teknologi Lead acid kemudian berkembang dengan jalan mencari bentuk bentuk baru

sebagai optimalisasi penggunaan bahan bahan aktif dan konstruksi fisiknya misal : mengubah densitas Bahan, Ukuran, Kekerasan porosity dan lain lain, sedangankan prinsip dasarnya TETAP yakni reaksi kimia antara Pb dan PbO2 dengan elektrolit H2SO4. Dengan alat Hidrometer kita dapat segera mengetahui derajat kepekatan cairan elektrolit yaitu mengukur banyaknya asam sulfat yang terkandung didalamnya. Bila hidrometer terbaca rendah, berarti keseluruhan reaksi kimia akan terganggu sehingga produksi elektron pun menurun/berkurang. Lalu kemana perginya sulfat/sulfur nya? Sulfur akan menempel dan mengendap pada lempeng Pb dan PbO2, lalu pada saat anda me-recharge batteri/aki sulfur akan kembali larut kedalam elektrolit. Itu sebabnya sangat penting untuk mengontrol level air aki pada tingkat yang tepat agar sulfur selalu bersirkulasi dengan baik sehingga produksi listrik tidak terputus atau tersendat atau dengan kata lain aki akan menjadi lebih awet. Meski ada puluhan merek aki, mau jenis basah sampai kategori bebas perawatan, padahal fungsinya sama saja sebagai media penyimpan arus listrik. Tinggal beda ragam dan kegunaannya. Biar sampeyan paham soal jenis aki, Em- Plus bakal bahas satu persatu.BATERAIKalau ada istilah aki kering, mestinya baterai yang lebih pas karena sama sekali tak ada cairan di dalamnya. Kategorinya, ada baterai sekali pakai alias nggak bisa dicharge dan baterai yang bisa diisi ulang (rechargeable).Dari segi bahan pun beragam. Dari paling kuno Nickel-Cadmium (Ni-Cd), Nickel-Metal Hybride (Ni-Mh), Lithium Ion sampai tercanggih Lithium Polymer. Biasanya dipakai untuk peralatan elektronik karena bisa dibikin ringkas, makanya lazim diaplikasi di ponsel, kamera digital sampai laptop. Tapi nggak umum dipakai di dunia otomotif. Kenapa sih?"Nggak cuma harganya yang mahal, faktor daya tahan rendah karena di motor panas plus getaran tinggi. Selain itu, baterai amperenya rendah," buka Gede Oka dari Quality Assurance PT Trimitra Battery, produsen aki G-Force yang masih sodaraan sama Yuasa.Belum lagi faktor pengisian (recharge) yang beda. Baterai Ni-Cd nggak bisa diisi sebelum habis, kalau masih ada sisa arus listrik dan langsung dicharge bakal merusak sel dalam baterai. Jadi wajib dikuras dulu atau dipakai sampai habis.AKI BASAHlMedia penyimpan arus ini paling popular. Meski rada kuno, tapi faktor harga yang murah jadi alasan banyak di motor. "Lazim disebut baterai basah karena di dalamnya diisi elektrolit asam sulfat yang akan bereaksi dengan lempengan timah (Pb)," tambah Oka.Ada dua jenis cairan, Bro. Yang pertama botol merah atau asam sulfat yang ngetop dipanggil air Zuur, ini dipakai untuk pengisian pertama kali. Jenis kedua yaitu botol biru yang isinya air murni (aqua demineral) untuk pengisian ulang.Pengembangan lebih moderen dari aki basah adalah aki hybrid. "Sifatnya semi MF (Maintenance Free) karena penguapannya rendah hingga nggak perlu sering diisi air aki," ujar pria ngantor di Jl. Marunda Raya, Cilincing, Jakarta Utara. Sayang aki ini belum dibikin buat motor alias buat mobil doang.AKI MF (MAINTENANCE FREE)Generasi aki paling canggih karena nggak perlu ditambah cairan elektrolit lagi. Pokoknya bebas perawatan deh. Mulai dikenal awam sejak dipakai di Honda Karisma dan Kirana."Ini yang banyak salah kaprah, aki MF dibilang aki kering padahal di dalamnya tetap ada cairannya tapi air aki ini cuma diisi saat pertama kali," tambah Oka.Aki MF bisa dibagi dua jenis, jenis tertutup tanpa lubang pengisian macam GS GTZ5S bawaan Karisma yang sudah diisi langsung oleh produsennya. Ada pula yang tipe terbuka, jadi konsumen harus memasukkan botol pengisian ke rongga penyimpan.Tapi cukup sekali doang kok ngisinya. Begitu cairan elektrolit sudah masuk, sampeyan harus memasang panel penutup. Udah gitu doang, tinggal pakai! Yang pasti harga jual aki MF bisa lebih mahal 40% dari aki basah.Berarti aki MF masih ada airnya. Kalau kena panas, air penguapannya ditampung dalam aki. Sehingga tidak kaluar. Begitu aki dingin, uap air disirkulasikan kembali ke dalam ruang sel aki. Sehingga air aki terus berputar.

Anda mungkin juga menyukai