Anda di halaman 1dari 8

Polisi Tetapkan Enam Tersangka Polisi Periksa Kepala Dinas P2B DKI Jakarta Polisi Periksa

Kepala P2B DKI Jakarta Tersangka Insiden Tanah Abang Bakal Diumumkan Pemban
Rakyat Merdeka Biar Kapok, Kontraktor Pengusaha Mesti Dihukum Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta diminta tidak mentolerir pengusaha yang tidak mempedulikan keselamatan kerja. Jika
sampai terjadi kecelakaan dan timbul korban seperti pada peristiwa Pusat Grosir Metro Tanah
Abang lalu, sebaiknya pengusaha dicabut semua perizinannya, jangan sekadar diblackllst.
Tujuannya, supaya muncul efek jera. "JANGAN cuma di-blacklist, nggak akan bikin kapok
pengusaha. Kasih hukuman berat sekalian. Baru deh mereka kapok," ujar Direktur Eksekutif
Masyarakat Pemantau Kebijakan Publik dan Legislatif Sugiyanto kepada Rakyat Merdeka di
Jakarta, kemarin. Dia yang menambahkan, ironisnya kena sanksi adalah pelaku teknis, mulai
dari arsitektur, pelaksana dan pengawas. Padahal, otak perbuatan tersebut adalah pengusaha.
Sebab, tidak mungkin mereka melakukan perencanaan, pengerjaan dan pengawasan tanpa
restu pengusaha tersebut. Sekadar informasi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan
sanksi kepada empat pelaksana teknis bangunan. Yakni, Konsultan Pengawas PTTrimarta Jaya
Persada, Konsultan Struktur PT Susanto Cipta Jaya, Kontraktor Pelaksana PT Jagat Baja Prima
Utama dan Konsultan sekaligus arsitek PT Mega Tika Internasional. Jika izin usaha pengembang
atau pemilik dicabut, bagaimana nasib pedagang dan orang yang menggantungkan hidup di
Metro Tanah Abang? Sugiyanto menjawab, "Sebagai pengusaha, menjaga keselamatan
karyawan dan stakeholder merupakan keharusan yang tidak bisa ditawar. Jika tidak bisa, maka
cabut saja dari dunia bisnis. Toh, untuk wilayah Tanah Abang, pasti banyak pengusaha lain yang
bisa menggantikannya." Sekretaris Dinas Pengawas dan Penertiban Bangunan DKI Jakarta Heri
Suhartono menyatakan, sanksi terhadap pengembang belum diberikan oleh Pemprov lantaran
masih menunggu proses hukum selesai. Jika ada putusan hukum tetap dan terbukti bersalah,
baru dipikirkan sanksi yang tepat dan pantas buat pengembang. "Kita masih menunggu putusan
hukum yang saat ini sedang dalam proses penyidikan. Jika akhirnya dinyatakan bersalah oleh
pengadilan dan punya keputusan hukum tetap, sanksi Pemprov terhadap pengembang pun pasti
ada," ujar Heri saat dihubungi via telepon, kemarin. Diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI
Jakarta mem-blacklist pelaku yang terlibat peristiwa ambruknya Pusat Grosir Metro Tanah
Abang, Jakarta Pusat yang menewaskan empat orang akhir tahun lalu. Sanksi itu diberikan
kepada pelaku teknis bangunan, perancang, konsultan, kontraktor hingga pengawas dilarang
berpraktik di Jakarta, menyusul sanksi tegas Pemprov tersebut. Anggota Komisi D Bidang
Pembangunan DPRD DKI Jakarta M Sanusi menyatakan, sanksi sengaja diberikan untuk
memberikan efek jera kepada para pelaku. Selain itu, sanksi keras ini diharapkan bisa
mencegah kenakalan pengembang dan pelaku pembangunan lainnya. Dengan demikian,
kejadian serupa tidak berulang lagi. "Peraturan Daerah yang mem-blacklist pengembang dan
pihak terlibat lain sudah keluar. Mereka yang terlibat pelanggaran Perda dipastikan tidak boleh
bermain dalam pembangunan di Jakarta," ujar Sanusi. Menurutnya, bagi konsultan, pengawas
dan kontraktor dipastikan tidak akan lolos jika mengajukan perizinan di Pemprov. Terlebih jika
mereka ingin bermain dengan proyek Pemprov. Hal itu sudah sangat tidak mungkin diloloskan.
"Kita terapkan aturan ketat. Jangan lagi bermain-main dengan konstruksi, karena keselamatan
orang menjadi taruhannya," tukasnya. Pemprov menilai Metro Tanah Abang terindikasi
melanggar setidaknya enam peraturan baik Undang Undang (UU) maupun Peraturan Daerah
(Perda). Aturan itu bertingkat dari UU hingga Peraturan Daerah (Perda), yakni UU No.28 Tahun
2002 tentang Bangunan Gedung, UU No. 18 Tahun 2000 tentang Jasa Konstruksi, PP No.36
Tahun 2005, Perda No.7 Tahun 1991 tentang Bangunan di Wilayah DKI Jakarta, Kepgub No.72
Tahun 2002 dan Pergub No. 132 Tahun 2007 tentang Izin Pelaku Teknis Bangunan. Akibat
ambruknya bangunan tambahan Pusat Gresir Metro Tanah Abang ini, Pemprov berencana
membuat lembaga independen pengawas bangunan yang bertugas melakukan pengecekan
terhadap kelaikan konstruksi bangunan. Lembaga baru itu akan berkoordinasi dengan Dinas
Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) dan Dinas Tata Ruang dalam setiap pengambilan

keputusan terkait kelaikan bangunan. Termasuk mengecek adanya pelanggaran izin dalam
pendirian bangunan tersebut. MRA http://bataviase.co.id/node/93442 Pemrov Siapkan Bantuan
Hukum Untuk Pengawas Gedung Metro Tanah Abang KAMIS, 14 JANUARI 2010 12:12 Jakarta,
(berita2.com) : Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan bantuan hukum kepada
Kepala Seksi Penataan dan Pengawasan Bangunan Kecamatan Tanah Abang, Erry Wijaya yang
ditetapkan menjadi tersangka kasus runtuhnya bangunan tambahan gedung Metro Tanah Abang,
23 Desember 2009. "Kami tentu memberikan fasilitas pendampingan hukum," kata Gubernur
DKI Fauzi Bowo di Balaikota Jakarta, Rabu (13/1). Polda Metro Jaya menetapkan enam
tersangka dalam kasus runtuhnya sebagian gedung Metro Tanah Abang yang menyebabkan
empat orang tewas dan 14 lainnya luka-luka. Selain Erry, tersangka lainnya adalah pemilik
bangunan dari PT Rointa Eka Jaya Yulianto, konsultan pengawas bangunan dari PT Trimatra
Jaya Persana Ade T, konsultan struktur bangunan dari PT Susanto Cipta Jaya Edy Susanto,
kontraktor pelaksana dari PT Jagat Baja Prima Utama Edwin A. Hamal dan konsultan arsitek dari
PT Megatika Internasional Julius Tjandra. Meskipun menyediakan bantuan hukum, gubernur
menolak jika disebut akan membela pejabatnya yang melakukan pelanggaran sehingga
menyebabkan terjadinya korban. "Bantuan yang diberikan adalah dalam bentuk asistensi dan
pendampingan. Tapi bukan berarti membela," tegasnya. Sementara itu, Kepala Dinas
Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) DKI Hari Sasongko tidak ditetapkan sebagai
tersangka dalam kasus tersebut karena dinilai pengawasan seharusnya berada di tingkat
kecamatan. Para tersangka akan dijerat dengan dua tuduhan pidana yakni kelalaian yang
mengakibatkan orang tewas dan kelalaian yang mengakibatkan orang terluka. Selain itu, para
tersangka akan dikenakan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 khususnya Pasal 46 ayat 2
dan 3 soal kepemilikan dan pengelolaan bangunan yang tidak sesuai dengan ketentuan undangundang tersebut dan mengakibatkan orang lain meninggal. Sementara untuk sanksi administratif
dari Pemda, Hari Sasongko menyebut gedung Metro Tanah Abang terindikasi melanggar
setidaknya enam peraturan baik Undang Undang maupun Peraturan Daerah (Perda). "Kami
baru mengumpulkan info, belum menjatuhkan vonis. Tapi indikasinya ada sedikitnya enam
aturan yang dilanggar," kata Hari Sasongko beberapa waktu lalu. Aturan itu bertingkat dari
Undang Undang (UU) hingga Peraturan Daerah (Perda) yakni UU No.28 Tahun 2002 Tentang
Bangunan gedung, UU No.18 Tahun 2000 Tentang Jasa Konstruksi, PP No.36 Tahun 2005,
Perda No.7 Tahun 1991 Tentang Bangunan di Wilayah DKI Jakarta, Kepgub No.72 Tahun 2002
dan Pergub No.132 Tahun 2007 Tentang Izin Pelaku Teknis Bangunan. Sementara sanksi akan
dikenakan kepada seluruh pelaku teknis bangunan diantaranya pemilik, kontraktor, perencana
maupun direktur pengawasan.(*un) http://www.berita2.com/metropolitan.html?start=515
Tersangka Kasus Tanah Abang Menyusut Dua orang batal jadi tersangka, yakni EH adalah
Direktur PT Jagat Baja Prima Utama dan EW SENIN, 8 FEBRUARI 2010, 18:19 WIB Ita
Lismawati F. Malau, Sandy Adam Mahaputra Bangunan di Blok A Pasar Tanah Abang Runtuh
(AP Photo/Dita Alangkara) BERITA TERKAIT Nasional Kasus Ambruknya Metro Tanah Abang
12 Feb 2010 gunan Sekitar Pasar Tanah Abang Ditunda VIVAnews - Polda Metro Jaya tetapkan
empat orang tersangka dalam kasus rubuhnya sebagian bangunan di pusat belanja Tanah
Abang, Jakarta. Jumlah ini menyusut dari penetapan semula, 6 tersangka. Kepala Bidang
Humas Polda Metro Jaya, Kombes Boy Rafli Amar, Senin 8 Januari 2010, mengatakan awalnya
ada enam tersangka, namun saat ini tersangka berkurang menjadi empat orang. Pasalnya
berdasarkan penyidikan kedua orang yang sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka, tidak
terlibat atau terkait langsung atas insiden robohnya bangunan tersebut. Boy menjelaskan, kedua
orang itu, yakni EH adalah Direktur PT Jagat Baja Prima Utama dan EW sebagai petugas kasie
P2B Kecamatan Tanah abang. Ia melanjutkan, EH tidak jadi menjadi tersangka karena
berdasarkan pemeriksaan ahli labfor, EH tidak terkait langsung dengan kelalaian pemasangan
angkur dan baut penyebab runtuhnya bangunan tersebut. Sedangkan EW berdasarkan tugasnya
melakukan pengawas gedung maksimal dua lantai, sedangkan bangunan yang runtuh adalah

lantai tiga. Ia mengatakan, untuk saat ini jumlah tersangka hanya empat orang yang memang
terbukti bertanggung jawab atau terlibat rubuhnya bangunan itu, yakni, pemilik bangunan dari PT
Roynta Eka Jaya (Y), konsultan pengawas dari PT Trimarta Jaya Persada (AT), konsultan
struktur dari PT Susanto Cipta Jaya (ES), dan konsultan arsitek dari PT Mega Tika Internasional
(YT). Keempatnya dikenakan pasal 359 dan 360 KHUP atas tuduhan kelalaian yang
mengakibatkan orang lain luka hingga kematian, dengan ancaman pidana maksimal 5 tahun.
"Keempat tersangka masih terus dilakukan periksaaan," imbuhnya. Selain itu, keempatnya juga
dikenakan Undang-undang No 28 tahun 2002, pasal 40 ayat 2 dan 3 tentang kelalaian dari
pemilik bangunan yang menyebabkan seseorang meninggal dunia. Seperti diberitakan,
kecelakaan di Pasar Tanah Abang terjadi Rabu 23 Desember 2009 lalu. Robohnya bangunan
tambahan di pusat grosir terbesar di Asia Tenggara ini mengakibatkan empat orang meninggal
dunia dan 12 orang lainnya luka-luka. Korban meninggal dunia masing-masing adalah Abdul
Hafid, 18, Iwan, Alfa Nurul Fikri, 20 dan Hamid, 30. Sementara korban luka-luka dirawat di lima
rumah sakit di Jakarta. http://metro.vivanews.com/news/read/127774tersangka_kasus_tanah_abang_menyusut Kenapa Bangunan Tanah Abang Roboh Rabu, 23
Desember 2009 17:34 WIB Kecelakaan yang terjadi di saat-saat orang sedang sibuk bekerja
mengagetkan kita semua. Bangunan tambahan yang dibuat di Kompleks Pasar Tanah Abang
menyebabkan sedikitnya dua orang tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka. Peristiwa
nahas yang terjadi di tempat umum pantas membuat kita menggugatnya. Mengapa bisa sampai
bangunan itu roboh? Bagaimana perizinan bisa diberikan? Di mana faktor pengawasannya? Apa
yang salah dengan kejadian tersebut? Kita menggugat bukan untuk membuat makin rumit
keadaan. Kita harus mempersoalkan itu karena kecelakaan seperti itu bisa terjadi di manamana. Apalagi di tengah bermunculan gedung-gedung pencakar langit di Jakarta ini. Untuk
semua fasilitas umum, pengawasan bahkan harus dilakukan lebih ketat lagi. Sebab, segala
sesuatu yang bersifat umum akan melibatkan kepentingan orang banyak. Ketika berkaitan
dengan orang banyak, potensi untuk terjadinya kecelakaan akan semakin besar. Kita harus
mencegah jangan sampai kecelakaan itu terjadi. Kita tidak boleh membiarkan orang bertindak
asal-asalan, karena bisa mencelakakan orang lain. Keinginan untuk membangun kota yang lebih
modern, dengan bangunan perumahan, perkantoran, maupun pusat perbelanjaan yang lebih
menjulang tinggi, harus disertai sikap yang lebih memperhatikan faktor keselamatannya.
Seringkali kita hanya ingin menikmati kemajuannya, tidak konsekuensinya. Kita hanya
memperhatikan faktor artistik, tidak mempedulikan fungsionalitasnya dan juga kekuatannya.
Bahkan faktor keselamatan menjadi nomor yang kesekian untuk diperhatikan. Modernitas
menuntut perubahan sikap dan perilaku. Kita tidak bisa berpraktik yang biasa-biasa ketika
menyangkut segala hal yang lebih canggih. Kita harus menyesuaikan diri kita dengan tuntutan
baru yang melekat pada modernitas yang kita inginkan. Inilah yang seringkali menjadi masalah
bagi kita. Perubahan sikap dan perilaku untuk menangkap sebuah perubahan besar sering tidak
kita lakukan. Akibatnya kita dihadapkan kepada gagap budaya. Bukan baru pertamakali
kecelakaan yang terjadi di gedung bertingkat. Kita pernah menyaksikan beberapa kali
kecelakaan mobil di pelataran parkir pada gedung bertingkat. Kita pernah mengalami kematian
fatal ketika terjadi kebakaran di ruang bawah tanah, sehingga menyebabkan banyak orang
terjebak dalam perangkap asap. Bahkan tidak jarang terjadi kebakaran pada gedung bertingkat
yang meminta korban jiwa. Namun kecelakaan demi kecelakaan masih saja terus terjadi.
Sepertinya kita tidak pernah mau belajar dari pengalaman. Lemahnya faktor pengawasan sering
kali menjadi penyebab kecelakaan yang fatal. Mengapa pengawasan sering menjadi faktor
kelemahan? Karena pada kita belum melekat sikap cek dan ricek. Kita selalu menggampangkan
sebuah persoalan. Belum ada sikap disiplin dan ketegasan kepada prinsip yang seharusnya.
Ironisnya untuk hal yang lain kita justru menunjukkan sikap yang sebaliknya. Untuk masalah
perizinan misalnya, perkara yang harus dibuat gampang justru malah dipersulit. Untuk sesuatu
yang tidak terlalu prinsipiil sebaliknya kita selalu bersikap tegas dan tidak mau mengalah.

Kecelakaan fatal yang terjadi di Pasar Tanah Abang tidak bisa dibiarkan berlalu begitu saja.
Harus dicari tahu titik persoalannya agar kita tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kalau memang
ada kealpaan yang dilakukan pihak-pihak tertentu maka mereka harus dimintai
pertanggungjawabannya, karena telah mencelakakan orang lain. Kesalahan tidak hanya melulu
ada pada pemilik proyek. Bisa jadi kesalahan ada pada pelaksananya atau pengawasnya.
Sebuah rencana proyek bisa berbeda dengan kenyataannya di lapangan apabila dikerjakan oleh
orang-orang yang tidak profesional dan tidak mengindahkan prinsip-prinsip yang seharusnya
dilaksanakan. Kecelakaan fatal di Pasar Tanah Abang harus menjadi memicu bagi kita untuk
segera mengawasi gedung-gedung yang lain. Sekali lagi bukan mustahil bahwa kecelakaan
seperti itu bisa terjadi pada gedung-gedung yang ada di sekitar kita. Kita harus mencegah terjadi
kecelakaan yang lain karena kita tidak boleh kehilangan nyawa siapa pun secara sia-sia. Apalagi
terjadi pada orang-orang yang berniat untuk melaksanakan sebuayh pekerjaan yang mulia bagi
dirinya dan juga keluarganya.
http://metrotvnews.com/index.php/metromain/tajuk/2009/12/23/195/Kenapa-BangunanTanahAbang-Rubuh Bangunan di Tanah Abang Roboh !! Jakarta - Petugas Dinas Pengawasan
dan Penertiban Bangunan (P2B) DKI Jakarta mengamankan 3 batang baja dari bangunan roboh
di Pusat Grosir Metro Tanah Abang (PGMTA). Baja ini diduga penyebab robohnya bangunan.
Petugas P2B keluar dari lokasi pukul 11.45 WIB, Kamis (24/12/2009). Mereka membawa 3
batang baja rata-rata 50 cm. 2 petugas memanggul masing-masing 1 batang. Dua petugas lain
menggotong batang ketiga bersama-sama. "Ini yang menyebabkan konstruksi bangunannya
roboh. Ada 12 baut yang menempel di tembok. Itu yang bikin ambruk karena tidak kuat
menahan," ujar seorang petugas di lokasi. Menurut dia, batang baja yang hanya dimur ini jika
diberi beban berat pasti akan roboh. Batang ini awalnya panjang, namun dipotong petugas untuk
memudahkan identifikasi. "Itu kita potong ujungnya. Kalau dibawa semua mau berapa kwintal,"
kata dia. Batang baja ini dimasukan ke mobil Tim Identifikasi Polda Metro Jaya. Tidak lama,
mobil ini pun langsung pergi meninggalkan lokasi. Masyarakat makin ramai menonton lokasi.
Jakarta - Pengelola Metro Tanah Abang mempersilakan Pemprov DKI Jakarta membongkar
bangunan tambahan yang roboh apabila tidak memiliki izin. Penyebab robohnya bangunan
tersebut masih diselidiki. "Artinya jika ada masalah perizinan, kita silakan untuk bongkar jika
memang harus dilakukan begitu. Kita ini kan taat hukum. Kalau memang ada izin jangan
dibongkar," kata Building Manager Metro Tanah Abang Setiarto Haryono, dalam jumpa pers di
kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (23/12/2009). Ketika ditanya apakah bangunan tambahan tidak
sesuai dengan gambar sebelumnya, Setiarto mengaku masih diselidiki. "Masih dicoba cari tahu
apakah ini kesalahan spesifikasi bahan bangunan atau apa," ujarnya. Dikatakan dia, perizinan
bangunan dilakukan dalam satu kesatuan. "Kan ini terkait bangunan baru, kita perlu fasilitas
toilet untuk diperlebar di Metro I. Karena dengan adanya bangunan Metro 2, kapasitasnya
tambah. Toiletnya juga akan kita tambah kapasitasnya," papar Setiarto. Menurut dia, pihaknya
sudah menggunakan konsultan untuk struktur yang sudah disertifikasi dinas terkait pemerintah.
"Artinya, apa yang mereka putuskan untuk dikeluarkan itu safe atau aman tentu bisa
dilaksanakan. Kontraktor tinggal melaksanakan apa yang digambarkan. Kemungkinan terjadi
penyimpangan bisa saja. Misalnya, konsultan struktur bilang ada baja ukuran A, tenyata yang
dipakai ukuran B," kata Setiarto. Jakarta - Pengelola Pusat Grosir Metro Tanah Abang (PGMTA)
merilis data korban jiwa , pemilik motor Mio yang belum jelas identitasnya. Keluarga yakin dia
masih tertimbun bangunan. Kerabat korban meyakini namanya adalah Mubasirin. Dia adalah
pemilik motor Mio merah bernopol B 6243 BRT yang ditemukan tidak bertuan dan tertimpa
reruntuhan. "Kami yakin dia tertimbun. Kita sudah ke beberapa rumah sakit tapi tidak ada
Mubasirin," kata kerabatnya Mustofa Yusuf kepada detikcom di lokasi, Kamis (24/12/2009).
Menurut Mustofa, Mubasirin sedang mengantar dua lusin kain untuk pelanggannya di Tanah
Abang pada hari yang naas itu. Oleh karena itu, keluarga meyakini Mubasirin masih tertimbun.
"Kunci motornya masih menggantung. Tetapi oleh polisi sudah tidak boleh dipegang. Kita disuruh

menunggu," kata dia. Mustofa menjelaskan ada 4 kerabat Mubasirin lain yang datang ke Tanah
Abang pagi ini. Mereka kini menyebar mencari informasi. Jakarta - Bangunan yang roboh di
Pusat Grosir Metro Tanah Abang sudah disterilkan dengan garis polisi. Namun, warga masih ada
yang ingin melihat lokasi kejadian. Pantauan detikcom, Kamis (24/12/2009) pukul 10.15 WIB,
aktivitas niaga di Tanah Abang berlangsung normal. Gedung parkir di sebelah lokasi kejadian
pun berfungsi normal. Lokasi bangunan yang roboh sudah ditutup triplek dan dibalut garis polisi.
Sebuah tulisan dari kertas putih ditempel di sana. "Peringatan! Untuk menjaga status quo dan
demi keselamatan, dilarang melintasi Police Line/memasuki area TKP," demikian maklumat
tersebut. Meski demikian, orang yang lewat masih bisa melihat bekas robohan gedung yang
menempel di gedung utama. Masih banyak besi-besi yang menggantung. Memang berbahaya
jika orang dibiarkan lalu lalang di bawahnya. Pengunjung Metro Tanah Abang pagi ini pun
menyempatkan diri untuk melihat lokasi kejadian. "Kemarin belum lihat, baru di televisi saja. Jadi
sekarang mau lihat, sekalian nanti belanja," ujar sepasang pengunjung. Jakarta - Meski
sebagian gedung di Pasar Metro Tanah Abang roboh, pasar ini tetap dibuka. Kamis (24/12/2009)
besok, pengunjung masih bisa berbelanja seperti biasa. "Besok tetap buka. Cuma akses ke arah
Kebon Kacang ditutup. Itu yang areal loading yang tadi," ujar Manajer Gedung Setiarto Haryono
dalam jumpa pers di kantornya, Jl Wahid Hasyim, Jakarta, Rabu (23/12/2009). Setiarto
mengatakan, untuk jalur masuk kendaraan ke parkiran akan diatur karena lokasi kejadian
robohnya bangunan ada di lokasi pintu masuk Tanah Abang. "Ya (diatur). Kalau naik ya naik
terus," jelasnya. Kendaraan yang akan masuk ke parkiran ditentukan hingga pukul 10.00 WIB
atau pukul 11.00 WIB. "Nanti ada pemberitahuan pada pemilik toko dan pengunjung. Jadi nanti
kalau naik, naik saja. Turun ya turun saja," tandasnya. Jakarta - Jumlah korban tewas akibat
robohnya Pusat Grosir Metro Tanah Abang (PGMTA) masih simpang siur. Polda Metro Jaya
menyebutkan 2 korban tewas. Namun pengelola punya data berbeda. Pihak pengelola PGMTA
merilis data korban luka dan meninggal akibat bangunan roboh. 3 Korban tewas dan 14 orang
luka-luka. Data ini disampaikan oleh Manager Building PGMTA Setiarto Haryono di kantor
pengelola PGMTA, Tanah Abang, Jakarta, Rabu (23/12/2009). Korban meninggal: 1. Abdul
Havid, tukang kopi, di RSCM 2. Identitas belum jelas, pengendara motor Mio merah B 2643 3.
Identitas belum jelas, di RSCM Korban luka: 1. Agus Safalah, security PGMTA, di RS Carolus 2.
Junaidi, kuli panggul, di RSPAD 3. Hamim, mandor troli, di RS Jakarta 4. Iwan, karyawan toko, di
RSCM Data kuli PT Jagad yang luka: 1. Dwi, di RS Jakarta 2. Ridwan Firdaus, di RS Jakarta 3.
Muheri, di RS Tarakan 4. Santo, di RS Tarakan 5. Agung, di RS Tarakan 6. Agus Supriyanto,
mandor, di RSAL 7. Imam Hanafi, di RSAL 8. Darso, di RSAL 9. M Kasdi, di RSCM 10.Saryani, di
RS Jakarta Menurut Setiarto, semua biaya perawatan ditanggung pengelola. Pekerja proyek pun
menurut dia sudah ditanggung Jamsostek yang memiliki klausul penanggung biaya sampai
pihak ketiga. Tanggungan ini meliputi pengobatan dan operasi. "Korban meninggal ditanggung
sampai dengan pemakaman. Keluarga dari korban meninggal dapat santunan, tapi jumlahnya
belum dipastikan," papar Setiarto. http://www.nusantaraku.org/forum/news-current-issuesrumours/41490-bangunan-di-tanah-abangroboh.html detail runtuh metro tanah abang jakarta
pusat Dengan kejadian ini akhirnya pemerintah menerapkan standart yang cukup tinggi dan
melakukan pengawasan yang cukup ketat terutama untuk bangunan bertingkat tinggi. lalau
bagai mana untuk mengetahui dan mengatasi semua itu, untuk mengatasi semua itu tentu ada
solusinya, agar bangunan yang anda buat tidak bernasib sama dengan foto diatasoke. Berikut
ini tips untuk mengatasi kontraktor: 1. Pendekatan secara pribadi Buatlah Pendekatan secara
pribadi sebelum Anda memutuskan/memberikan Pekerjaan Tersebut Kepada contarctor Seperti:
Mengenal keluarganya Mengajak makan Bersama Dll makan bersama 2.Buat gambar desaign
Buatlah Terlebih Dahulu Gambar Design + Gambar Kerjanya Lengkap Sehingga Anda Tau
Material apa Saja Yang akan Dipakai gbr kerja 3.Buat Rincian RAB Ketahui Besaran Volume
Buatlah RAB Degan hasil harga Total Borongan Jangan Terpancing Degan harga Murah/Aitem
harga Bahannya Cek Nilai Besaran Volumenya Pada Aitem Pekerjaan Tersebut Karena Disinilah

Akal Bulus Contraktor Bermain sehingga Harga Bahan Murah Tetapi Volume tidak sesuai
Dengan Gambar ( Volume Membesar ). cek Volume 4.Ketahui Besaran Harga Jika Ditemukan
Volume Sudah Sesuai maka kontraktor Tersebut Tidaklah Jahil Namun Jika Terdapat Harga
Bahan/Satu Aitem Mahal maka Solusinya Ceklah Kesuplier Material Dan Jika Anda
Mendapatkan harga Material Tersebut Lebih murah Maka Batalkanlah Pekerjaan Bahan Satu
Aitem Tersebut dan Anda Tinggal Membayar Upah Pasagnya Saja Karena Ini Semua Akan
Berpengaruh Pada Besarnya jasa Pemborong Yang Harus Anda Bayar. turun kan harga 5.Teliti
dalam semua hal Jika Semua Sudah Selesai Maka anda Tinggal melakukan Kontarak Kerjanya
Ingat Perhatikan Juga Aitem Kontrak kerjanya Jagan Sampai Banyak Yang Merugikan Anda. teliti
6.Cek langsung dilapangan Untuk Pelaksanaan pekerjaan Sebaiknya Anda Mengecek Langsung
Dilapagan Dengan Retensi Kunjugan 1 Miggu Sekali Ini Dimugkinkan Anda Untuk melakukan
Komplain Pada pekerjaan Yang Kurang Bagus Sehingga Tidak merugikan kontraktor Kenapa?
Karena Waktu Pengecekan 1 Miggu Sekali Memugkinkan Volume Komplain Pekerjaan Tersebut
Belum Terlalu Besar Dan dimugkinkan Juga Untuk Dilakukan Perbaikan Selain Itu Juga anda
Bisa melakukan pekerjaan Tambah Kurang Dengan kontraktor Karena Gambar dan lapagan
Belum tentu Sesuai degan selera Anda Sehingga Anda megetahui Berapa Besaran Untuk
Pekerjaan tambah Kurang tersebut. Karena Disinilah Permasalahan Dimulai Jika anda tidak Jeli
dan teliti. cek proyek proyek ya di cek http://iwanbronk.blogdetik.com/2010/01/13/tips-mencarikontraktor-pemborong-bangunan/ Foto-foto Bangunan di Tanah Abang Roboh Sebuah bangunan
di sekitar Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, roboh. Diduga banyak pekerja yang tertimbun
bangunan yang masih dalam pengerjaan ini. "Kita juga sudah menerima laporannya dan masih
dalam pengecekan," kata Bripda Riza, petugas TMC Polda Metro Jaya saat dihubungi detikcom
via telepon, Rabu (23/12/2009) pukul 10.25 WIB. Belum diketahui penyebab ambruknya
bangunan ini. Saat ini warga sekitar m Nasional Rakyat Merdeka Ambruknya Pusat Grosir Metro
Tanah Abang (PGMTA) kuat diduga karena faktor kelalaian, bukan kecelakaan kerja. Sebab,
bangunan calon toilet umum tersebut tidak memiliki Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). PRAKTIS
hal itu akhirnya "berhasil lolos" menerobos prosedur uji keamanan, kenyamanan dan kelayakan
standar bangunan publik di Jakarta. Sekretaris Dinas Penertiban dan Pengawasan bangunan
(P2-B), Heri Suhartono menyatakan, bangunan publik mestinya diuji oleh tiga tim. Yakni, Tim
Penilai Arsitektur Kota (TPAK), Tim Penilai Konstruksi Bangunan (TPKB) dan Tim Penilai
Instalasi Bangunan (TPIB). Ketiga tim ini bermuara pada satu tujuan, yakni bangunan aman,
nyaman dan layak. "Kami sudah cek. Bangunan calon toilet ini dipastikan tanpa IMB. Karena itu,
dipastikan tidak ada penilaian dari ketiga tim tersebut. Tanpa izin, sulit bagi P2B melakukan
pengawasan," ujar Heri kepada wartawan di Jakarta, kemarin. Kepala Seksi Penertiban
Pembangunan Widodo Suprayitno menambahkan, sekali pun pengembang PGMTA mengajukan
izin, tak mungkin diberikan P2B. Sebab, gedung Metro sudah jenuh. Artinya, tidak
memungkinkan menambah luas atau koefisien dasar bangunan (KDB). "Tak mungkin diberi izin
menambah KDB. IMB yang disebut pengembang adalah untuk bangunan tambahan di bekas
lahan parkir. Kalau yang itu diperbolehkan," ujar Widodo. Terkait tudingan ada kelalaian dari
P2B, ia tidak mengelak. Menurutnya, P2B kecolongan. Pengawasan fokus pada bangunan yang
berijin. Sementara toilet gantung terletak di belakang. Sulitnya lagi, toilet itu dibangun dalam
waktu cepat. Bukan empat bulan seperti yang selama ini diberitakan. Faktor kecepatan
pembangunan ini, sambungnya, yang menjadi kendala bagi pengawasan bangunan di Jakarta.
Berkat kecanggihan teknologi, untuk membuat bangunan bisa dikebut. "Ini kendala bagi kami,
kecepatan orang membangun begitu tinggi. Sehingga telanjur berdiri sebelum ada pengawasan,"
terangnya. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyatakan, peristiwa rubuhnya
bangunan Metro Tanah Abang terindikasi sebagai tindakan kriminal. "Ini ditetapkan sebagai
tindakan kriminal, karena menyebabkan korban jiwa. Tuntutan pidana harus dilihat kesalahannya
sampai di mana," tegas Fauzi. Ia membenarkan, penyebab bangunan tersebut berdiri tanpa ijin.
Pasalnya, bangunan itu tidak memenuhi KDB. Dia yakin bila bangunan tersebut memiliki ijin,

pasti tidak akan roboh. Selain itu, PMGTA juga menyalahi tata letak. Karena itu, harus dievaluasi.
Bangunan yang melanggar harus dibongkar. Direktur Lembaga Konsumen Jasa Konstruksi
Bambang Pranoto menegaskan, harus ada yang diseret ke jalur hukum dalam peristiwa
rubuhnya bangunan di Metro Tanah Abang. Bambang menilai, sudah jelas ada kelalaian
kontraktor sehingga menyebabkan korban jiwa. Penilaian LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi) menyatakan, kontraktor tersebut tidak memiliki lisensi. Selain kesalahan teknis,
Bambang menilai, ada juga kesalahan kontraktor. Yaitu tidak mengindahkan keselamatan
masyarakat, selain keselamatan pekerja. Padahal lokasi pembangunan bangunan tambahan itu,
terletak di pusat perbelanjaan yang ramai setiap han dan selayaknya tidak diperbolehkan orang
melintasi kawasan pembangunan tersebut. MRA Musibah ambruknya bangunan untuk toilet di
Kompleks Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, sekitar pukul 10.45 WIB, kemarin menelan
korban. Sedikitnya, tiga orang tewas dan 14 lainnya luka-luka akibat tertimpa reruntuhan
bangunan. Ketiga korban tewas langsung dibawa ke RSUP Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Sedangkan korban luka-luka dilarikan ke RSCM, RS St Carolus, RSUD Tarakan, RS Jakarta,
dan RSAL Mintohardjo. Tiga korban tewas yang berjenis kelamin laki-laki. Saat ditemukan,
kondisi tubuh mereka bercampur debu. Seorang di antaranya diidentifikasi sebagai Iwan. Satu
diduga pengendara sepeda motor yang sedang melintas saat bangunan ambruk, dan seorang
belum diketahui identitasnya. Para korban umumnya pekerja, kuli panggul, dan pedagang kaki
lima. Sebab, lokasi bekas reruntuhan tersebut merupakan tempat berkumpulnya para kuli
panggul maupun pedagang makanan ringan dan minuman. Seorang pekerja dievakuasi setelah
tertimbun sekitar 1,5 jam. Kondisinya kritis dan dilarikan ke RS Jakarta dengan tabung oksigen di
mulut. Pria yang mengenakan kaus warna putih tersebut dikeluarkan dari reruntuhan bangunan
sekitar pukul 11.45 setelah tertimbun reruntuhan beton. Kemarin sore, petugas penyelamat (tim
SAR) ditarik dari lokasi. Selanjutnya, aparat Polres Jakarta Pusat melakukan olah TKP (tempat
kejadian perkara). "Setelah menggunakan sensor (life detector, red), dipastikan tidak ada lagi
korban hidup di bawah reruntuhan," ujar Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Hamidin.
Perangkat evakuasi pun ditarik dari lokasi. Mulai mobil pemadam kebakaran, ambulans, hingga
fork lift. Kadiv Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rafli Amar menyatakan, untuk pengusutan
runtuhnya konstruksi di bagian Blok A Pasar Tanah Abang tersebut, polisi sudah memanggil lima
saksi. "Mereka adalah korban dan pekerja yang selamat," katanya. Sebelumnya, Kepala Bidang
Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta Frans Hodden memastikan
proyek bangunan yang runtuh itu tidak memenuhi syarat, khususnya syarat keselamatan.
Bahkan, Wagub DKI Jakarta Prijanto menengarai bangunan yang sedang digarap PT Jagad
Raya Prima itu tidak memiliki izin alias ilegal. "Kami sangat prihatin. Bangunan tambahan Metro
Tanah Abang 2 memiliki konstruksi jauh dari standar dan tidak ada izinnya," katanya. Bangunan
tambahan tersebut berada di sisi timur bangunan inti. Bentuknya menjorok keluar sepanjang dua
meter dan panjang sekitar tujuh meter hingga 10 meter. Kerangka bangunan menggunakan
material baja. Tetapi, bangunan tambahan hanya menempel seadanya pada bangunan inti.
Menurut Prijanto, bangunan yang dibangun untuk toilet (WC dan kamar mandi) itu tak bisa
dibenarkan dari segi apa pun. Tanpa dilengkapi izin, konstruksi bangunan tidak memberikan
jaminan keselamatan. "Bangunan tanpa izin ini bukan hanya dievaluasi, tapi harus langsung
dibongkar dan diproses hukum," tegasnya. Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban
Bangunan (P2B) DKI Hari Sasongko menyatakan terkejut mendengar ada bangunan ambruk.
Apalagi, setelah diteliti, bangunan itu tidak dilengkapi izin. Pihaknya akan memberi sanksi tegas.
Izin Pelaksana Teknis Bangunan (IPTB) akan dicabut sehingga pengembang tidak bisa
membangun selamanya. "Untuk pemborongnya, kami kirimkan surat dulu. Termasuk, kepada
LPKJ (Lembaga Pengawasan Jasa Konstruksi) untuk pencabutan izin atau dikenakan sanksi,"
ungkapnya. Menurut Wali Kota Jakarta Pusat Sylviana Murni, bangunan tambahan itu memang
tidak berizin. Untuk menghindari insiden susulan, pihaknya langsung memerintahkan supaya
bangunan segera dibongkar. "Jika memungkinkan, sore ini (kemarin) dibongkar. Jangan ditunda

terlalu lama," tegasnya. Tetapi, pengelola Metro Tanah Abang Setiarto Haryono membantah
bahwa pihaknya tidak memiliki izin bangunan tambahan. Menurut dia, pihaknya telah
mengajukan izin kepada Dinas P2B terkait seluruh rencana pembangunan. "Semua izin
tergabung dalam satu kesatuan. Kami menyebutnya Metro II," ujarnya kepada wartawan.
Setiarto mengatakan, pihaknya selalu mematuhi aturan yang berlaku dan tidak pernah
menyalahi ketentuan pemerintah. "Kalau memang tidak boleh, kami tentu tak akan bisa
(membangun). Kami selalu mengikuti kebijakan pemerintah," katanya. Tetapi, dia tidak menutup
kemungkinan insiden ambruk itu akibat struktur bangunan. Dia menuturkan, pengerjaan
bangunan tambahan tersebut berjalan selama empat bulan dan sudah hampir rampung.
Bangunan tambahan tersebut seluas 1.000 meter persegi. Selain menempel di bangunan inti,
bangunan tambahan itu juga menempati bekas lahan parkir. Rencananya, bangunan tambahan
itu diperuntukkan buat toilet dan kios. Setiarto memastikan bahwa pihaknya menanggung
seluruh biaya pengobatan para korban. "Kami juga akan memberi santunan selayaknya kepada
korban yang meninggal," katanya. http://sumek asih berusaha mengevakuasi korban yang
selamat. Kebanyakan korban mengalami luka di bagian kepala. "Untuk total korban kita belum
dapat laporan," katanya. Ambruknya Tanah Abang Harus Dimeja Hijaukan 31 Dec 2009
s.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2537:pasar-metro-tanahabangambruk&catid=73:nasional&Itemid=123

Anda mungkin juga menyukai

  • Etika
    Etika
    Dokumen21 halaman
    Etika
    Sapta Sunu
    Belum ada peringkat
  • Utilitas
    Utilitas
    Dokumen10 halaman
    Utilitas
    Sapta Sunu
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen13 halaman
    Tugas 1
    Sapta Sunu
    Belum ada peringkat
  • Etika
    Etika
    Dokumen21 halaman
    Etika
    Sapta Sunu
    Belum ada peringkat
  • Life Cyle Thinking
    Life Cyle Thinking
    Dokumen2 halaman
    Life Cyle Thinking
    Sapta Sunu
    Belum ada peringkat
  • Utilitas
    Utilitas
    Dokumen10 halaman
    Utilitas
    Sapta Sunu
    Belum ada peringkat
  • Review
    Review
    Dokumen1 halaman
    Review
    Sapta Sunu
    Belum ada peringkat
  • Pencahayaan Pada Bangunan
    Pencahayaan Pada Bangunan
    Dokumen9 halaman
    Pencahayaan Pada Bangunan
    Teya Lonsdale
    Belum ada peringkat
  • Untitled
    Untitled
    Dokumen1 halaman
    Untitled
    Sapta Sunu
    Belum ada peringkat
  • Utilitas Bangunan
    Utilitas Bangunan
    Dokumen2 halaman
    Utilitas Bangunan
    Sapta Sunu
    Belum ada peringkat
  • Organisasi Ruang
    Organisasi Ruang
    Dokumen14 halaman
    Organisasi Ruang
    Sapta Sunu
    Belum ada peringkat
  • FINAL PROJECT Fisbang
    FINAL PROJECT Fisbang
    Dokumen7 halaman
    FINAL PROJECT Fisbang
    Sapta Sunu
    Belum ada peringkat
  • Standar Sni Pu
    Standar Sni Pu
    Dokumen39 halaman
    Standar Sni Pu
    fajar sidiq
    Belum ada peringkat
  • Asal Usul
    Asal Usul
    Dokumen2 halaman
    Asal Usul
    Sapta Sunu
    Belum ada peringkat
  • Aku Mulator
    Aku Mulator
    Dokumen10 halaman
    Aku Mulator
    Sapta Sunu
    Belum ada peringkat