Etika Khutbah Dan Debat4250
Etika Khutbah Dan Debat4250
Waktunya pendek
Uslub khutbah bukan kuliah
Pengucapan tidak boleh keliru terutama ayat
al-Quran
ETIKA BERDEBAT
Pengertian:
Penyampaian dalil atau syibh dalil oleh dua
pihak yang berbeda pendapat dengan tujuan
membela pendapat masing-masing,
membatalkan hujjah lawan dan mengubah
kepada pendapat yang tepat dan benar
menurut pandangannya
Dalil debat:
Dalam al-Quran:
QS. 16:125, 2:111,
َحسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالّتِي ِهي
َ ْادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْ َموْعِظَةِ ال
َضلّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِين
َ ْحسَنُ إِنّ رَبّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن
ْ َأ
Dalam as-Sunnah
Contoh Rasulullah yang berdebat dengan
musyrikin Mekkah, Nashrani Najran dan Yahudi
Madinah
Kaidah maa laa yatimmul waajibu illaa bihi
fahuwa waajibun → debat menjadi wajib
Debat terlarang:
Debat makruh:
Mendebat kebenaran yang sudah tampak jelas
Etika debat:
Mengedepankan ketakwaan, bermaksud
taqorrub pada Allah
Diniatkan untuk memastikan kebenaran yang
benar dan membatilkan yang batil
Bukan untuk mencari prestise, kedudukan,
dukungan, dsb
Diniatkan untuk memberi nasihat
Diawali dengan memuji Allah dan shalawat
Etika debat ….
Memohon hidayah dan taufik kepada Allah
Mempersiapkan cara dan metode debat yang
baik Singkat dan padat dalam berbicara
Menyepakati landasan debat dengan lawan
Debat dengan kafir tidak pada masalah cabang
syari’ah
Suara tidak terlalu keras
Etika debat ….
Tidak merendahkan/meremehkan lawan
Sabar menghadapi penyimpangan lawan
Menjauhi hiddah dan dhajjar
Tidak menyalahkan lawan
Menyimak dengan baik perkataan lawan
Wajah dihadapkan pada lawan
Tidak bersikap ‘ujub
Berdebat di tempat yang aman tidak ada
pelecehan terhadap agama Allah
Etika debat ….
Berdebat dengan orang yang
dikehendaki/disukai
Tidak bermaksud untuk mengalahkan lawan
Tidak berpanjang lebar
Tidak diskusi dengan orang yang meremehkan
ilmu
Tidak gengsi menerima kebenaran
Tidak boleh mengacaukan jawaban