Anda di halaman 1dari 17

KEPALA DAERAH

PENEGAK SYARIAH
Muhammad Rahmat Kurnia
Hizbut Tahrir Indonesia
AMANAH
Kepemimpinan atau jabatan apapun merupakan
amanat
Jabatan bukanlah untuk mencapai kepentingan
pribadi, atau memperkaya diri dan keluarga
Jabatan bukan pula jenis pekerjaan untuk
mendatangkan keuntungan bagi pemegangnya
Kepemimpinan apapun akan dimintai
pertanggungjawaban oleh Allah SWT kelak
‫ف وَإِّنهَا أَمَانَةُ وَإِنّهَا َيوْمَ الْقِيَامَ ِة‬
ٌ ‫يَا أَبَا ذَ ّر إِنّكَ ضَعِي‬
ِ‫خِزْيٌ وَنَدَامَ ٌة إِلّا مَ ْن أَخَ َذهَا ِبحَ ّقهَا وََأدّى الّذِي َعلَيْه‬
‫فِيهَا‬
“Wahai Abu Dzar, sesungguhnya kamu itu lemah.
Sesungguhnya jabatan itu merupakan suatu
amanah (titipan). Jabatan itu nanti pada hari
kiamat merupakan suatu kehinaan dan penyesalan
kecuali bagi pejabat yang dapat memanfaatkan
haknya dan menunaikan kewajibannya dengan
sebaik-baiknya” (HR. Muslim).

ِ‫حرِصُو َن َعلَى الْإِمَارَ ِة وَ َستَكُونُ نَدَامَ ًة َيوْمَ الْ ِقيَامَة‬


ْ ‫إِنّكُمْ سََت‬

“Sesungguhnya kamu sekalian akan ambisi untuk


dapat memegang suatu jabatan, tetapi nanti pada
hari kiamat jabatan itu merupakan suatu
penyesalan” (HR. Bukhari).
Hakikat Politik
Kontemporer Islam
Kekuasaan (cara Ri’âyah syuûn al-
mencapai keinginan ummah (mengatur
kelompok-kelompok urusan masyarakat)
masyarakat) Penerapan hukum
Kepentingan (tujuan Islam
yang dikejar para
pelaku politik)
Resposibility (tanggung jawab
Power sharing dan amanah)

Who gets what, when, how


PENEGAK SYARIAH

‫ال‬
Pertanggungjawaban
MENGURUSI
Aturan Islam
Amanah

URUSAN UMAT
DENGAN SYARIAH

PEMIMPIN
ِ‫ض َأقَامُوا الصّلَاةَ وَءَاَتوُا ال ّزكَا َة وَأَ َمرُوا بِاْلمَ ْعرُوف‬ِ ْ‫الّذِي َن ِإ ْن مَكّنّاهُ ْم فِي الْأَر‬
ِ‫وََنهَوْا َعنِ اْل ُمنْ َكرِ وَلِلّ ِه عَا ِقبَةُ الْأُمُور‬
(Yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di
muka bumi, niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan
zakat, menyuruh berbuat yang ma`ruf dan mencegah dari
perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala
urusan (TQS. Al-Hajj[22]:41).

ْ‫سهِم‬
ِ ُ‫ج َر بَ ْينَهُ ْم ثُ ّم لَا َيجِدُوا فِي أَنْف‬
َ ‫َفلَا وَرَبّكَ لَا ُيؤْمِنُو َن حَتّى ُيحَ ّكمُو َك فِيمَا َش‬
‫سلِيمًا‬
ْ َ‫س ّلمُوا ت‬
َ ُ‫ت وَي‬
َ ْ‫ضي‬
َ َ‫حَرَجًا ِممّا ق‬
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman
hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang
mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa
keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu
berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya (TQS. An-
Nisâ[4]:65)
PEMIMPIN

Menegakkan Mendukung
Syariah Dakwah
VISI: menjadi pelayan masyarakat yang
dicintai dan mencintai dengan syariat
Islam
Pemimpin-pemimpinmu yang ِ‫ع ّيتِه‬
ِ ‫عنْ َر‬
َ ٌ‫س ُؤ ْول‬
ْ َ‫َو ْالِمَامُ الّذِيْ عَلىَ النّاسِ رَاعٍ وَ ُهوَ م‬
terbaik adalah mereka yang
kamu cintai dan mereka Dan imam yang memimpin manusia adalah
mencintaimu, kamu senantiasa laksana seorang penggembala, dia akan
memohonkan rahmat buat dimintai pertanggungjawaban atas rakyat
mereka dan mereka senantiasa yang dipimpinnya (HR.Muslim)
memohonkan rahmat buat ْ‫عيّةً ِمنَ الْمُسْلِمِينَ َفيَمُوتُ وَ ُهوَ غَاشّ َلهُم‬ِ ‫مَا ِمنْ وَالٍ يَلِي َر‬
kamu. Pemimpin-pemimpinmu َ‫جنّة‬
َ ْ‫ِإلّ حَرّمَ الُّ عَ َليْهِ ال‬
yang terjahat adalah mereka
yang kamu benci dan mereka Tidak akan seorang pemimpin kaum
membencimu, kamu mengutuk muslimin mati dalam keadaan menipu
mereka dan mereka rakyatnya, kecuali diharamkan baginya
mengutukmu (HR. Muslim) masuk surga. (HR Bukhari-Muslim)
Melayani Melindungi
umat masyarakat
dengan dengan sekuat
sepenuh hati tenaga

MISI
Memenuhi kebutuhan Merealisasikan
pokok individual
dan memberi peluang tujuan luhur
seluas-luasnya bagi syariah dengan
seluruh warga untuk
memenuhi kebutuhan
menerapkan
sekunder dan tertier syariat Islam
1. Memelihara keturunan (al-
muhfazhah ‘alâ al-nasl)
mensyariatkan nikah dan mengharamkan
perzinaan
menetapkan berbagai sanksi hukum
terhadap para pelaku perzinaan itu
Tidak memberikan kebebasan
berperilaku, kebebasan berhubungan
seksual (freesex), homoseks,
lesbianisme, dan sebagainya
Lihat: TQS an-Nisa’: 1;
TQS ar-Rum: 21; TQS an-
Nur: 2)
2. Memelihara akal (al-
muhâfazhah ’alâ al-aqlu)
mencegah dan melarang dengan tegas
segala perkara yang merusak akal seperti
minuman keras (muskir) dan narkoba
(muftir)
menetapkan sanksi hukum terhadap para
pelakunya
mendorong manusia untuk menuntut ilmu

(Lihat: TQS al-Maidah: 90-


91; TQS az-Zumar: 9; TQS
al- Mujadilah: 11 ).
3. Memelihara kehormatan (al-
muhâfazhah ‘alâ al-karâmah)
memberikan kebebasan untuk apapun
selama sesuai dengan syariat Islam
melarang orang menuduh zina,
mengolok, menggibah, melakukan
tindakan mata-mata, pengeksploitasi
kehormatan perempuan berupa pornografi
atau pornoaksi
menetapkan sanksi-saksi hukum bagi
para pelakunya
(Lihat: TQS an-Nur: 4;
TQS al-Hujurat: 10-12)
4. Memelihara jiwa manusia (al-
muhâfazhah ’alâ an-nafs)
Dengan syariat Islam setiap warga
masyarakat apapun suku, ras dan
agamanya dipelihara dan dijamin
keselamatan jiwanya.

5. Memelihara harta (al-


muhâfazhah ’alâ al-mâl)
Pencurian, korupsi, privatisasi, dll.
6. Memelihara agama (al-
muhâfazhah ‘alâ ad-dîn)
Mendorong dan menfasilitasi dakwah Islam
melarang dan mencegah murtad
Menghentikan kristenisasi atau westernisasi
dalam keyakinan
tidak memaksa nonmuslim untuk masuk Islam

7. Memelihara keamanan (al-


muhâfazhah ‘alâ al-amnu)
Dalam dan luar negeri, tidak menakut-nakuti
rakyat, dll.
8. Memelihara negara (al-
muhâfazhah ‘alâ ad-dawlah)
menjaga kesatuannya
melarang orang atau kelompok orang
melakukan pemberontakan (bughat)
dengan mengangkat senjata
mencegah adanya separatisme
mendorong negeri-negeri Muslim bersatu

(Lihat: TQS al-Maidah:


33 dan Hadis Nabi)
ِ‫ف وَيَنْهَوْ َن عَن‬
ِ ‫َولْتَكُنْ مِنْكُ ْم أُمّ ٌة يَدْعُو َن ِإلَى الْخَيْ ِر َوَيأْمُرُو َن بِالْمَعْرُو‬
َ‫ك ُه ُم الْمُ ْفلِحُون‬ َ ِ‫الْمُنْكَ ِر وَأُولَئ‬

• Dakwah kepada Islam


• Amar ma’ruf nahi munkar

Kebijakan sesuai
Islam

Organisasi Kepala
Dakwah
Daerah
Menciptakan struktur
politik dan ekonomi
yang kondusif
Assalamu ‘alaikum

Anda mungkin juga menyukai