Anda di halaman 1dari 2

I Made Wiratha Nungrat 13209057 085658795114

KU4078 Studium Generale

Seminar Nasional : Menyelamatkan Indonesia dengan Perekonomian berbasis Pengetahuan


Oleh : Prof. Kadarsah Suryadi, Prof. Dr. Armida Alisjahbana, Prof. Jann Hidajat Tjakraatmadja, Mr. Kai Suer, Frila Berlini Yaman, M.Sc, Priyanto Rudito, Prof. Surma Tjahja Djajadiningrat

Pada hari Sabtu, 3 November 2012 diadakan kuliah Studium generale. Studium generale kali ini digabungkan dengan serangkaian acara seminar nasional yang bertajuk Menyelamatkan Indonesia dengan Perekonomian berbasis Pengetahuan. Acara ini terlebih dahulu dibuka oleh sambutan dari Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Prof. Kadarsah Suryadi, yang membahas mengenai perekonomian dan peranan mahasiswa dalam pembangunan nasional. Kemudian acara dilanjutkan dengan keynote speech dari Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, Kepala BAPPENAS, Prof. Dr. Armida Alisjahbana dengan tema Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional Berbasis Pengetahuan. Acara ini sendiri terdiri dari dua sesi diskusi panel. Sesi pertama, tema yang dibahasa ialah Ekonomi Berbasis Pengetahuan. Sesi ini menghadirkan dua pembicara yaitu Direktur CKB4C SBM ITB, Prof. Jann Hidajat Tjakraatmadja dan Duta Besaar Finlandia, Mr. Kai Suer. Pada kesempatan kali ini Kai Suer membahas tentang ekonomi berbasis pengetahuan di Finlandia yang kemudian menceritakan tentang transformasi ekonomi negara Finlandia yang awalnya menggandalkan industri kayu untuk basis perekonomiannya menjadi mengandalkan industri telekomunikasi. Pada Awalnya Finlandia sama seperti Indonesia yang menerapkan ekonomi berbasis sumber daya alam. Akan tetapi, sejak krisis 1990 terjadi, Finlandia cepat bangkit lagi dan kemudian berubah haluan mengembangkan ekonomi berbasis pengetahuan. Sedangkan Prof. Jann membahas mengenai pentingnya transisi menuju Knowledge Based Economy. Menurut Jann, kita harus menyeimbangkan antara 'ekonomi berbasis pengetahuan' dan 'ekonomi berbasis sumber daya alam'. "Dengan basis pengetahuan, pertumbuhan ekonomi kita bisa menjadi lebih berkelanjutan". Kemudian pada sesi ini dijelaskan tentang pendekatan konsep Quadro Helix di

Indonesia. Quadro Helix yang dimaksud di sini adalah kolaborasi antara akademisi, bisnis, pemerintah serta masyarakat untuk pembangunan Indonesia. Ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dan berkeadilan ini digambarkan seperti sebuah bangunan dengan fondasinya adalah kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk menyokong dan mengembangkan sistem pendidikan, pelatihan, dan pusat riset. Sedangkan kedua pilarnya adalah institusionalisasi knowledge hub concepts dan institusionalisasi sistem inovasi regional-quadrohelix. Knowledge hub concepts pada dasarnya menyehatkan hubungan antara universitas sebagai pusat pendidikan dengan berbagai industri dan bisnis. Sedangkan regional-quadro helix mensinergikan pemerintah sebagai pembuat kebijakan, industri sebagai penghasil produk, pusat riset sebagai sumber pengetahuan, dan masyarakat sebagai pusat untuk berbagi pengetahuan. Diskusi panel sesi kedua terdapat tiga tema yang akan dibahas oleh tiga orang pembicara. Pembicara pertama yaitu Direktur Operasional MEDCO E&P, Frila Berlini Yaman, M.Sc. Frila akan membahas mengenai penerapan pengetahuan berbasis ekonomi pada perusahaan yang berbasis sumber daya alam seperti MEDCO E&P. Pembicara kedua, Direktur HC&GA PT. Telkomunikasi Indonesia, Priyanto Rudito akan membahas mengenai penerapan universitas milik perusahaan di PT Telekomunikasi Indonesia. Dan pembicara terakhir adalah Pakar Ekonomi Hijau SBM ITB, Prof. Surma Tjahja Djajadiningrat. Tjahja akan membahas mengenai keterkaitan serta aplikasi pengetahuan berbasis ekonomi dengan ekonomi hijau. "Untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan, kita harus mengintegrasikan ekonomi pengetahuan dan ekonomi hijau . Diharapkan dengan adanya acara ini akan dapat diperoleh masukan serta juga pemikiran mengenai meningkatkan kinerja perekonomian Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai