Anda di halaman 1dari 3

Keratitis herpes simpleks merupakan peradangan p a d a k o r n e a y a n g disebabkan oleh infeksi virus herpes simpleks tipe I maupun tipe II.

Herpes SimpleksVirus(HSV) merupakan virus DNA rantai ganda yang termasuk ke dalam famili herpesviridae. M e n g a n d u n g 3 k o m p o n e n p e m b e n t u k u t a m a . B a g i a n i n t i y a n g mengandung DNA virus, membran sel dan casid.Tegument terletak di antara kapsiddan selubung serta berbagai protein yang dikirim ke dalam sel yang terinfeksi selama fusi. Patologi HSV adalah virus DNA yang umumnya menyerang manusia. Infeksi terjadi oleh kontak langsung kulit atau membran mukosa dengan lesi v i r u s - l a d e n a t a u sekresinya. HSV yang menyerang manusia terdiri dari dua tipe yaitu HSV tipe 1 dantipe 2. HSV tipe 1 (HSV-1) infeksinya terutama pada daerah orofasial dan ocular,sementara HSV tipe 2 (HSV-2) umumnya ditularkan melalui hubungan seksual danm e n y e b a b k a n p e n y a k i t g e n i t a l i a . H S V - 2 j a r a n g n a m u n d a p a t m e n g i n f e k s i m a t a melalui kontak orofasial dengan lesi genitalia dan secara tidak sengaja ditularkan kepada neonatus ketika neonatus lahir secara normal pada ibu yang teinfeksi HSV-2.K e r a t i t i s h e r p e t i k a y a n g d i s e b a b k a n o l e h h e r p e s s i m p l e k s d i b a g i d a l a m 2 bentuk yaitu epitelial dan stromal. Perbedaan ini perlu dipahami karena mekanismekerusakannya yang berbeda.Pada yang epitelial kerusakan terjadi akibat pembelahan virus di dalam sel e p i t e l , yang akan mengakibatkan kerusakan sel dan membentuk ulkus k o r n e a superfisial. Sedangkan pada yang stroma diakibatkan reaksi imunologik tubuh pasiensendiri terhadap virus yang menyerang. Karena kornea merupakan bangunan yangavaskuler, maka pertahanan pada waktu peradangan tidak bereaksi dengan cepatseperti jaringan lain yang mengandung banyak vaskularisasi. Sehingga badan kornea,wandering cells dan sel-sel lainnya yang terdapat di dalam stroma kornea akan segera bekerja sebagai makrofag yang kemudian akan disusul dengan terjadinya dilatasi dari pembuluh darah yang terdapat di limbus dan akan tampak sebagai injeksi perikornea. K e m u d i a n a k a n t e r j a d i i n f i l t r a s i d a r i s e l - s e l m o n o n u k l e a r , s e l p l a s m a d a n s e l polimorfonuklear yang akan mengakibatkan timbulnya infiltrat yang selanjutnyadapat berkembang dengan terjadinya kerusakan epitel dan timbulla ulkus (tukak) kornea.Pada peradangan yang dalam, penyembuhan berakhir dengan pembentukan jaringan parut (sikatrik), yang dapat berupa nebula, makula, dan leukoma. Nebula bilaulkus tidak terlalu dalam dan tampak sebagai bercak seperti awan, yang hanya dapatdilihat di kamar gelap dengan cahaya buatan. Makula, terjadi bila ulkus lebih dalamdan tampak sebagai bercak putih yang tampak di kamar biasa. Leukoma, didapat bilaulkus lebih dalam lagi dan tampak sebagai bercak putih seperti porselen, yang sudah tampak dari jarak jauh. Manifestasi Klinik

Kelainan mata akibat infeksi herpes simpleks dapat bersifat primer dankambuhan. lnfeksi primer ditandai oleh adanya demam, malaise, limfadenopati preaurikuler, konjungtivitis f o l i k u t a n s , b l e p a r i t i s , d a n 2 / 3 k a s u s t e r j a d i k e r a t i t i s epitelial. Kirakira 94-99% kasus bersifat unilateral, walaupun pada 40% atau lebih d a p a t terjadi bilateral khususnya pada pasien-pasien atopik. Infeksi primer dapatterjadi pada setiap umur, tetapi biasanya antara u m u r 6 b u l a n - 5 t a h u n a t a u 1 6 - 2 5 tahun. Keratitis herpes simpleks didominir oleh kelompok laki-laki pada umur 40tahun ke atas.Gejala-gejala subyektif keratitis epitelial meliputi: nrocos, fotofobia, injeksi p e r i k o r n e a , d a n p e n g l i h a t a n k a b u r . B e r a t r i n g a n n y a g e j a l a - g e j a l a i r i t a s i t i d a k sebanding dengan luasnya lesi epitel, berhubung adanya hipestesi atau insensibilitas k o r n e a . D a l a m h a l i n i h a r u s d i w a s p a d a i t e r h a d a p k e r a t i t i s l a i n y a n g j u g a d i s e r t a i hipestesi kornea, misalnya pada: herpes zoster oftalmikus, keratitis akibat pemaparand a n m a t a kering, pengguna lensa kontak, keratopati bulosa, dan keratitis k r o n i k . Gejala spesifik pada keratitis herpes simpleks ringan adalah tidak adanya fotofobia Infeksi herpes simpleks laten terjadi setelah 2-3 minggu pasca infeksi primer.Denganm e k a n i s n i e y a n g t i d a k j e l a s , v i r u s m e n j a d i i n a k t i f d a l a m n e u r o n s e n s o r i k a t a u ganglion otonom. Dalam hal ini ganglion servikalis superior, ganglion n. trigeminus,d a n g a n g l i o n s i l i a r i s b e r p e r a n s e b a g a i p e n y i m p a n v i r u s . N a m u n a k h i r - a k h i r i n i dibuktikan bahwa jaringan kornea sendiri berperan sebagai tempat berlindung virusherpes simpleks.B e b e r a p a kondisi yang berperan terjadinya infeksi k a m b u h a n a n t a r a l a i n : demam, infeksi saluran nafas bagian atas, stres emosional, pemaparan sinar matahariatau angin, haid, renjatan anafilaksis, dan kondisi imunosupresi. Keratitis herpess i m p l e k s k a m b u h a n a t a u l a z i m d i s e b u t keratitis herpes simpleks dibedakan atas bentuk superfisial, profunda, dan bersamaan dengan uveitis atau kerato uveitis.Keratitis superfisial dapat berupa pungtata, dendritik, d a n g e o - g r a f i k . K e r a t i t i s dendritika merupakan proses kelanjutan dari keratitis pungtata yang diakibatkan okh perbanyakan virus dan menyebar sambil menimbulka kematian set serta membentuk defek dengan gambaran bercabang. Keratitis dendritika dapat berkembang menjadikeratitis geografika, hat ini terjadi akibat bentukan ulkus bercabang yang melebar dan bentuknya menjadi ovoid . D e n g a n demikian gambaran ulkus menjadi seperti p e t a geografi dengan kaki cabang mengelilingi ulkus. Keratitis herpes simpleks bentuk dendrit harus dibedakan dengan keratitis herpes zoster, pada herpes zoster bukan suatu ulserasi tetapi suatu hipertropi epitel yang dikelilingi mucus plaques selain itu, bentuk dendriform lebih kecil. Keratitis epitelial dapat berkembang menjadi ulkusmetaherpetik, dalam hat ini terjadi perobekan membrana basalis. Ulkus metaherpetik bersifat steril, deepitelisasi meluas sampai stroma. Ulkus ini berbentuk bulat atau l o n j o n g d e n g a n u k u r a n b e b e r a p a mm dan bersifat tunggal. Pada kasus ini dapat dijumpai adanya edema stroma yang berat disertai lipatan membrana

D e s c e m e t . Reaksi iritasi konjungtiva bersifat ringan akibat adanya hipestesia. Reflek lakrimasi b e r k u r a n g , s e h i n g g a p r o d u k s i t e a r f i l m m e n j a d i r e l a t i f t i d a k c u k u p . U l k u s metaherpetik dapat menetap dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan. Untuk penyembuhannya memerlukan waktu sekurang-kurangnya 6 minggu.Terdapat dua bentuk keratitis stroma, yaitu keratitis disciform dan keratitisinterstitial. Keratitis disciform dihipotesiskan sebagai reaksi hipersensitivitas tipe l a m b a t , sedang keratitis interstitialis terjadi akibat reaksi hipersensitivitas i m u n komp1ek. Karakteristik keratitis disciform berupa edema stroma berbentuk lonjong

Anda mungkin juga menyukai