Anda di halaman 1dari 4

Abstrak Buku

Judul Penulis Penerbit Tahun Tebal : Food Combining Kombinasi Makanan Serasi Pola Makan untuk Langsing dan Sehat : Andang Gunawan : Gramedia Pustaka Utama : 1999 : 179 halaman

Buku ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi penulis. Berawal dari masalah penulis sendiri yaitu ketika sang suami dinyatakan positif terkena penyakit liver. Dokter yang memeriksanya menganjurkan untuk pasien beristirahat, menjalankan diet rendah kalori, dan memberikan resep untuk mengonsumsi sejumlah obat. Pada mulanya, penulis mengikuti saran dokter tersebut. Namun, setelah tidak melihat perkembangan yang baik dari sang suami, dia mulai berpikir untuk mencari alternatif diet lain yang sekiranya masuk akal. Berpijak dari pengetahuan awam penulis bahwa tambahan obat hanya akan memperberat fungsi hati suaminya, maka penulis memutuskan untuk tidak mengikuti saran dokter. Dalam buku ini, penulis ingin berbagi pengetahuan, tidak hanya berdasarkan pengalaman pribadinya, tetapi juga berdasarkan buku-buku serta informasi ilmiah yang profesi penulisnya dapat dipertanggungjawabkan. Pembaca juga tidak harus memiliki pengetahuan yang mendalam baik dalam bidang kesehatan maupun gizi karena buku ini hanya menyajikan suatu sudut pandang sederhana tentang bagaimana mengombinasikan makanan dengan benar untuk mendapatkan bentuk tubuh yang langsing dan sehat. Buku Food Combining ini terdiri dari 11 bab. Bab I berisi tentang uraian mengapa diet yang dilakukan kebanyakan orang seringkali mengalami kegagalan, mitos tentang kalori, dan pola makan yang sudah terbentuk pada kebanyakan orang. Bab II menjelaskan kaitan pola makan yang alami dengan asam basa tubuh, cara kerja sistem pencernaan, siklus sistem pencernaan, dan keseimbangan metabolisme. Tujuh bab berikutnya menguraikan tentang apa itu Food Combining, bagaimana cara menerapkannya, kombinasi makanan yang serasi dan tidak serasi itu seperti apa, buah dan sayur, puasa dan detoksifikasi, kombinasi makanan serasi dengan asupan suplemen, serta jika Kombinasi Makanan Serasi (Food Combining) ini tidak berhasil apa yang biasanya menjadi faktor penyebab. Semuanya dibahas secara lengkap, jelas, dan lugas serta menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Food Combining, suatu pola makan yang masih kontroversial karena dianggap sebagai ide yang tidak masuk akal menurut standar pola makanan zaman sekarang. Mengapa? Karena kita dapat makan makanan enak sampai kenyang, tetapi tubuh semakin sehat, bahkan menjadi langsing. Food Combining adalah metode pengaturan asupan makanan yang diselaraskan dengan mekanisme alamiah tubuh, khususnya berhubungan dengan sistem pencernaan. Efek pola makan ini meminimalkan jumlah penumpukan sisa makanan dan metabolisme sehingga fungsi pencernaan dan penyerapan zat makanan menjadi lancar, pemakaian energi tubuh juga lebih efisien. Tujuan utama Kombinasi Makanan Serasi/ Food Combining bukan pada penurunan berat badan, melainkan pada perbaikan sistem dan kondisi tubuh secara menyeluruh. Kombinasi makanan yang serasi adalah kombinasi antara protein dan lemak, pati dan lemak, lemak dan asam, gula dan asam, pati dan pati, serta protein nabati dan protein nabati. Sedangkan kombinasi makanan yang tidak serasi adalah kombinasi antara protein dan pati, protein dan asam,

pati dan gula, pati dan asam, lemak dan gula, protein dan gula, serta protein hewani dan protein hewani. Bab X berisi tentang pedoman belanja, bagaimana mengenal, memilih, dan menyimpan makanan secara tepat. Buku ini juga dilengkapi dengan contoh menu sehari-hari dan resep-resep masakannya, yang tentunya dapat dicoba oleh pembaca. Para pemula akan merasa mudah menerapkan pola makan ini. Buku tentang Kombinasi Makanan Serasi ini memberikan pengetahuan tentang pola makan yang benar, yang diselaraskan dengan siklus pencernaan tubuh. Point terpenting adalah kita tahu kapan harus makan dan kombinasi makanan apa yang serasi. Kelebihan dari buku ini adalah bahasa yang digunakan penulis mudah dipahami, tidak menggunakan istilah-istilah sulit walaupun penulis adalah ahli terapi nutrisi lulusan Queensland Institute of Natural Science dan pemimpim redaksi majalah kesehatan alami, Nirmala. Isi buku ini dibahas secara sistematis sehingga tidak membuat pembaca bingung dan juga disesuaikan dengan gaya hidup dan pola makan masyarakat Indonesia. Dalam buku ini juga dicantumkan foto-foto dari sebagian menu/resep yang ditulis yang tentu saja lebih membuat pembaca tertarik untuk membaca dan mengikuti resep tersebut. Selain itu, cover buku ini juga dibuat menarik, kertas yang digunakan juga bermutu bagus tidak tipis dan mudah sobek. Hanya saja menurut saya, kekurangan dari buku ini adalah penulis tidak mencantumkan nilai gizi dari setiap menu/resep masakannya.

PIDATO
Pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kasih dan karunia-Nya kepada kita sehingga pada pagi hari yang berbahagia ini kita dapat berkumpul di tempat ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada Saudara sekalian yang telah memberikan kehormatan pada saya untuk dapat berbicara pada kesempatan ini. Tema atau judul yang ingin saya angkat pada kesempatan kali ini adalah : NASTAR (Nutrisi Anak Sehat dan Pintar) Pentingnya Pengenalan Sayur Buah Kepada Anak-Anak Hadirin yang saya hormati, Sebagai negara yang sedang berkembang dan sedang membangun, bangsa Indonesia masih memiliki beberapa ketertinggalan dan kekurangan jika dibandingkan negara lain yang sudah lebih maju. Di bidang kesehatan, bangsa Indonesia masih harus berjuang memerangi berbagai macam penyakit infeksi dan kurang gizi yang saling berinteraksi satu sama lain menjadikan tingkat kesehatan masyarakat Indonesia tidak kunjung meningkat secara signifikan. Di sebagian besar daerah Indonesia, penyakit infeksi seperti Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), diare, dan campak masih merupakan 10 penyakit utama dan masih menjadi penyebab utama kematian. Tingginya angka kesakitan dan kematian Ibu dan Anak Balita di Indonesia sangat berkaitan dengan buruknya status gizi. Ironisnya, di beberapa daerah lain atau pada sekelompok masyarakat Indonesia yang lain terutama di kota-kota besar, masalah kesehatan masyarakat utama justru dipicu dengan adanya kelebihan gizi; meledaknya kejadian obesitas di beberapa daerah di Indonesia akan mendatangkan masalah baru yang mempunyai konsekuensi-konsekuensi serius bagi pembangunan bangsa Indonesia khususnya di bidang kesehatan. Pendek kata, masih tingginya prevalensi kurang gizi di beberapa daerah dan meningkatnya prevalensi obesitas yang dramatis di beberapa daerah yang lain akan menambah beban yang lebih komplek dan harus dibayar mahal oleh bangsa Indonesia dalam upaya pembangunan bidang kesehatan, sumber daya manusia dan ekonomi. Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Sri Kuntarsih pada tanggal 14 Juni 2010 menuturkan, tingkat konsumsi sayuran rakyat Indonesia termasuk yang paling rendah di dunia. Rakyat Indonesia hanya mengonsumsi 35 kilogram sayuran per kapita per tahun. Angka itu jauh lebih rendah dengan angka konsumsi sayuran yang dianjurkan organisasi pangan dan pertanian dunia (Food and Agriculture Organization/FAO), yaitu 75 kilogram per kapita per tahun. Hadirin yang saya hormati, Melihat fakta-fakta tersebut dapat diketahui bahwa secara umum anak-anak Indonesia lebih sulit mengonsumsi buah dan sayur dibandingkan dengan anak-anak negara maju. Mereka selalu menghindari menu makanan yang satu ini. Hal ini penting untuk diperhatikan karena dapat menghambat tumbuh kembang anak. Mengajak anak untuk mengonsumsi sayuran mungkin menjadi hal yang sulit bagi kebanyakan ibu di Indonesia. Hal ini berbeda dengan di negara maju. Sejak kecil, anak-anak telah mendapat pendidikan gizi secara teratur. Melalui pelajaran di kelas dan program makan siang di sekolah

{school lunch), anak-anak dididik supaya memahami dan mempraktikkan pedoman gizi seimbang. Hampir setiap hari mereka diingatkan agar menyukai beragam jenis makanan, terutama jenis sayuran dan buah-buahan Sebenarnya di Indonesia sendiri, buah dan sayur merupakan bahan pangan yang sangat mudah didapatkan. Buah dan sayur dengan beraneka jenis dan warna yang beranekaragam yang dapat kita gunakan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh kita. Disamping itu, pada buah dan sayur terkandung serat yang mempunyai peranan dalam proses pencernaan. Serat melancarkan pencernaan, bahkan pada mereka yang menderita kelebihan gizi, serat dapat mencegah dan mengurangi resiko penyakit akibat kegemukan. Hadirin yang saya hormati, Dan uraian di atas jelas sekali bahwa masalah gizi dan kesehatan dimasa datang akan semakin komplek dan itu semua akan menjadi tantangan utama pembangunan bidang kesehatan. Kita, sebagai calon-calon ahli gizi sebaiknya mulai memperhatikan masalah ini. Kita perlu memberikan pengertian kepada orang-orang bahwa mengonsumsi sayur dan buah sangat penting bagi kesehatan. Kita bisa memulai dengan orang-orang di sekitar kita baik itu keluarga maupun teman-teman kita. Perlunya pendidikan gizi kepada anak-anak, dimulai sejak dini. Diharapkan dengan adanya pendidikan gizi ini, masyarakat dapat mengetahui apa itu gizi, bagaimana memilih makanan bergizi, manfaat gizi bagi kehidupan, dan sebagainya serta dapat menerapkannya dalam kehidupan. Masyarakat harus dilibatkan secara aktif dalam upaya perbaikan gizi masyarakat. Potensi sumber-sumber pangan lokal perlu digarap serius dalam upaya perbaikan gizi. Kemauan yang kuat dari masyarakat untuk hidup sehat dengan gizi baik tentunya menjadi modal dasar dalam perbaikan gizi masyarakat. Oleh sebab itu pendidikan dan penyuluhan gizi penting sekali peranannya dalam usaha memperbaiki gizi masyarakat, khususnya perbaikan gizi bayi dan anak-anak balita. Sekian pidato yang dapat saya sampaikan. Atas perhatian Saudara sekalian, saya mengucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai