BAB II KELEMBAGAAN
2.1.Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Kedudukan Dinas Kehutanan dan Perkebunan adalah sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuasin di bidang Kehutanan dan Perkebunan. Dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya tersebut Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin mempunyai pegawai sebanyak 142 orang dengan perincian : I. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 120 orang terdiri dari : Golongan I sebanyak 1 orang Golongan II sebanyak 41 orang Golongan III sebanyak 74 orang Golongan IV sebanyak 4 orang
Dengan komposisi pendidikan sebagai berikut : Tamatan SLTP sebanyak 1 orang Tamatan SLTA sebanyak 83 orang Tamatan D.III sebanyak 4 orang Tamatan S.1 sebanyak 23 orang Tamatan S.2 sebanyak 5 orang
Dengan komposisi Eselon sebagai berikut : Eselon II sebanyak 1 orang Eselon III sebanyak 3 orang
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN
II.
Lepas sebanyak 22 orang, dengan komposisi pendidikan sebagai berikut: - Tamatan SLTA sebanyak 12 orang - Tamatan DIII sebanyak 3 orang - Tamatan S.1 sebanyak 7 orang Berdasarkan Keputusan Bupati Banyuasin Nomor 012 Tahun 2002 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin disebutkan bahwa tugas pokok Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin adalah sebagai berikut: a. Melaksanakan urusan rumah tangga daerah dalam bidang kehutanandan perkebunan sesuai dengan kewenangannya. b. Melaksanakan tugas pembantuan yang ditugaskan oleh pemerintah sesuai dengan kewenangannya. c. Melaksanakan tugas-tugas tertentu yang ditugaskan oleh Bupati. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas Kehutanan dan Perkebunan mempunyai fungsi :
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN
a. Pelaksanaan kegiatan sekretariat, yaitu urusan umum, perlengkapan, kepegawaian dan keuangan; b. Penyusunan rumusan dan penjabaran kebijakan teknis di bidang kehutanan dan perkebunan; c. Merencanakan, mempersiapkan, mengelola dan menelaah kebijakan teknisdan program dibidang kehutann dan perkebunan; d. Melakukan pengawasan teknis sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah; e. Melakukan penelitian dan pengembangan kemitraan
dibidang kehutanan dan perkebunan; f. Melakukan penghijauan, konservasi air tanah, pelestarian alam, perkebunan hutan milik rakyat, hutan lindung dan hasil hutan lainnya; g. Melakukan bimbingan teknis pengamanan dan penelitian terhadap usaha dibidang perkebunan;
10
h. Melaksanakan penelitian
bimbingan usaha
teknis
pengamanan kehutanan
dan dan
terhadap
dibidang
pemburuan satwa; i. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas dalam lingkup tugasnya; j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
k.
Pengujian dan penerapan teknologi yang mempunyai spesifikasi daerah, inventarisasi dan pemangkuan kawasan
hutan, penyusunan rencana mikro kehutanan wilayah Kabupaten, dan menyelenggarakan pengelolaan hutan milik hutan rakyat serta pelayanan tata usaha hasil hutan. l. Identifikasi sumber daya lahan dan areal, bimbingan dan penyerapan serta pemanfaatan lahan, identifikasi
kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja, penyusunan rencana penyeIenggaraan pendayagunaan dan bimbingan ketenagakerjaan perkebunan pengumpulan data dan
11
m.
Pemberian rekomendasi Usaha Penangkar Benih Kecil (UPBK), menyelenggarakan pengawasan perburuan
tradisional satwa liar yang tidak dilindungi pada areal buru, pengelolaan hutan lindung dan pengawasan hutan secara fungsional. n. Pengadaan benih unggul lokal, bimbingan dan pemantauan kultur teknis budidaya tanaman, pengurusan, erosi
sedimentasi produktivitas lahan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) dalam wilayah Kabupaten, penghijauan konservasi tanah dan air. o. Pengadaan alat dan mesin pertanian serta rekomendasi penggunaan di kabupaten. p. Pernberian izin usaha perkebunan perizinan pengambilan kayu dan hasil hutan lain nya serta peredarannya, bimbingan dan pengawasan pengembangan kemitraan, pemantauan dan pengawasan aktivitas izin usaha yang dikeluarkan. q. Operasional penyusunan pola-pola rencana pengembangan operasional perkebunan, pengembangan
ekstensifikasi, intensifikasi, deversifikiasi, rehabilitasi kebun serta rehabilitasi dan reklamasi hutan produksi dan hutan lindung.
12
dan dasar,
peredaran
penggunaan,
pemusnahan serta produksi, bimbingan dan pelaksanaan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). s. Pengumpulan, pengolahan dan pelaporan data statistik, peramalan dan perhitungan produksi hasil hutan/kebun, evaluasi dan pengendalian dampak pelaksanaan pembangunan pembangunan
perkebunan,
kebijaksanaan
inventarisasi dan klasifikasi hasil yang dicapai. t. Menumbuh-kembangkan bimbingan kelembagaan ekonomi petani,
usaha, pengawasan pemanfaatan sumber daya dan sarana usaha kebun dan hutan. Untuk mengimplementasikan kewenangan, tugas, pokok,
fungsi serta Rencana Strategis (RENSTRA) lima tahun telah tersusun Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kehutanan dan
13
2.2. Visi dan Misi Visi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin adalah sebagai berikut: Meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Banyuasin melalui
pengelolaan Sumber daya Hutan dan Kebun yang berorientasi Agribisnis tahun 2012 Sedangkan MISInya adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kinerja fungsi Organisasi dan aparatur Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin. 2. Meningkatkan Kualitas perencanaan pembangunan kehutanan dan perkebunan. 3. Meningkatkan pengelola Sumber Daya Hutan dan Kebun secara transparan sesuai azas kelestarian dan optimalisasi. 4. Meningkatkan peran serta masyarakat dan pihak swasta. 5. Meningkatkan efeksifitas pengamanan dan pengendalian. 6. Mewujudkan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara professional di bidang kehutanan.
2.3. Tujuan dan Sasaran Sesuai dengan Visi dan Misi yang ditetapkan, maka tujuan yang akan dicapai dengan Visi dan Misi tersebut adalah :
1.
14
2.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pembangunan dan perkebunan.
3.
Meningkatnya
efektifitas
pembangunan
kehutanan
dan
perkebunan, kemampuan masyarakat guna mengembangkan kapasitas dan keberadaanya secara partisipatifi, berkeadilan dan berwawasan Iingkungan dan berkelaniutan.
4.
Menjamin keberadaan hutan dengan luasan yang cukup dan sebaran yang proporsional dalam upaya mewujudkan
Meningkatnya penanganan lahan kritis milik masyarakat guna memulihkan daya dukung lahan dalam upaya peningkatan produksi, serta meningkatkan daya dukung daerah aliran sungai (DAS).
6.
Optimalnya fungsi konservasi, fungsi lindung dan fungsi produksi untuk mencapai manfaat lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi yang seimbang.
7.
Meningkatnya kegiatan Intensifikasi, Diversifikasi, Rehabilitasi dan Peremajaan Perkebunan Rakyat dalam upaya
terwujudnya pelayanan prima terhadap masyarakart melalui perijinan dan lainnya di bidang kehutanan dan perkebunan.
9.
Meningkatnya
pembinaan
dan
penyuluhan
terhadap
15
1. Terwujudnya peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) Aparatur Kehutanan dan Perkebunan melalui
pendidikan, pelatihan teknis, penyuluhan dan pembinaan. 2. Terwujudnya peningkatan kemampuan masyarakat dan
kelembagaan tani dalam pelaksanaan pembangunan kehutanan dan perkebunan. 3. 4. 5. Tersedianya sarana dan prasarana penyuluhan. Tersedianya sarana dan prasarana kantor. Tersedianya sarana dan prasarana produksi, perlindungan tanaman dan pemasaran. 6. Terwujudnya pengembangan aneka usaha perhutanan rakyat dan perkebunan rakyat. 7. Meningkatnya sistem pengendalian dan pengawasan
pembangunan kehutanan dan perkebunan. 8. Mengurangi terjadinya lahan-lahan kritis milik masyarakat'
9. Terwujudnya peningkatan luas areal kehutanan dan perkebunan rakyat. 10. Meningkatnya Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah melalui Penghijauan. 11. Meningkatnya pengelolaan kawasan pantai, waduk danau dan sumber mata air. 12. Meningkatnya pelestarian keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa ekosistemnya serta plasma nutfah.
16
13. Meningkatnya tingkatnya perlindungan hutan dan kebun dari kemungkinan terjadinya kerusakan hutan dan kebun akibat bencana alam. 14. Meningkatnya produktivitas pengembangan hutan rakyat. 15. Meningkatnya produktifitas komoditas perkebunan unggulan. 16. Tersedianya pemmenuhan kebutuhan benih / bibit tanaman kehutanan dan perkebunan yang bermutu melalui pembinaan penangkar benih/bibit. 17. Meningkatnya penerapan teknologi pra-panen, panen dan pasca-panen. 18. Terwujudnya peraturan daerah tentang perizinan dan usahausaha dibidang kehutanan dan perkebunan. 19. Terpenuhinya pelayanan masyarakat sesuai dengan standar kerja yang dibakukan. 20. Terwujudnya peningkatan pengetahuan masyarakat petani. 21. Terwujudnya peningkatakan keterampilan tani. dan keterampilan usaha kehutanan, melalui
2.4. Arah Kebijakan Sebagai strategi operasional, cara mencapai tujuan dan sasaran diwujudkan dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan, dan setiap strategi tersebut menunjukkan adanya keterkaitan dan
17
konsekuensi yang jelas sebagai suatu system operasional dari aktifitas organisasi. Kebijakan, program dan kegiatan Dinas Kehutanan dan Perkebunan dirumuskan atas dasar kebijaksanaan strategis yang tertuang dalam Program Pengembangan Daerah (PROPERDA) Kabupaten Banyuasin. Dalam mewujudkan tujuan dan sasaran Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin untuk tahun 2009-2014, arah kebijakan yang diambil adalah sebagai berikut : 1. Membuat dan menyusun Perencanaan Pembangunan Kehutanan dan Perkebunan di Kabupaten Banyuasin secara terkoordinasi dan komprehensive serta terpadu dengan Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Pusat. 2. Melaksanakan tugas-tugas teknis di bidang Kehutanan dan Perkebunan. 3. Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan pembangunan
Kehutanan dan Perkebunan. 4. Pendayagunaan, pendataan dan inventarisasi potensi-potensi pembangunan perkebunan di Kabupaten Banyuasin. Program kegiatan yang ditempuh untuk melaksanakan kebijaksanaan tersebut adalah : 1. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Kehutanan dan Perkebunan.
18
2. Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasaranakehutanan dan perkebunan. 3. Konservasi dan rehabilitasi Sumber Daya Alam (SDA) dan lingkungan hidup. 4. Pelestarian efisiensi keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa liar yang tidak dilindungi. 5. Peningkatan efisiensi pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup. 6. Pengawasan dan pengendalian perkebunan. 7. Pengembangan aneka usaha kehutanan dan perkebunan rakyat. 8. Pengembangan Agribisnis Kehutanan dan Perkebunan. 9. Peningkatan produksi dan produktivitas kehutanan dan perkebunan. 10. Pengembangan perkebunan. sarana dan prasarana kehutanan dan
Kegiatan kegiatan dari Dinas kehutanan dan perkebunan Kabupaten Banyuasin antara lain: 1. Pelatihan Petani untuk menunjang pengembangan hutan Rakyat. 2. Pengembangan Hutan Rakyat. 3. Pembuatan Kebun Bibit (PKB). 4. Pembuatan Dam Pengendali/Embung. 5. Pemeliharaan hutan Rakyat. 6. Pengembangan Wana Tani.
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN
19
7. Pengelolaan Hutan Bakau/mangrove. 8. Pemberdayaan Masyarakat sekitar Kawasan Perkebunan Besar. 9. Perlindungan Tanaman Perkebunan Rakyat. 10. Pembibitan Komoditas Unggulan Tanaman Perkebunan. 11. Rehabilitasi dan Diversifikasi tanaman perkebunan rakyat. 12. Peningkatan Kinerja Aparatur Dinas dalam
Perencanaan Kehutanan dan Perkebunan. 13. Perlindungan tanaman Perkebunan Rakyat. 14. Pembibitan Komoditas Unggulan Perkebunan Rakyat. 15. Pembibitan Tanaman Bahan Baku Pestisida Nabati. 16. Pengembangan Sentra Komoditas Unggulan. 20. Pengembangan Agribisnis dan Agroindustri. 21. Pemberdayaan Masyarakat sekitar Hutan dan Perkebunan Besar. 22. Pembuatan kebun Bibit Desa. penyuluhan Kehutanan Dinas Kehutanan dan
23. Pelatihan
Perkebunan. 24. Pelatihan Penangkar benih bibit tanaman perkebunan dan tanaman kehutanan. 25. Penumbuhan dan pembinaan Kelembagaan tani
perkebunan(kelompok tani, koperasi dan asosiasi komoditas usaha perkebunan). 26. Pelatihan petani Perkebunan. 27. Pengadaan kebun dinas.
20
28. Pengadaan sarana perlindungan tanaman perkebunan ( Hand Sprayer, Mist Blower, Power Sprayer, Boring dan Box Isolasi). 29. Pengadaan Sarana Penyuluhan. 30. Pengembangan tanaman pestisida nabati. 31. Pengembangan hutan rakyat. 32. Pengawasan perkebunan. 33. Pengawasan dan pengendalian penggunaan sarana produksi perkebunan (bibit, pupuk dan pestisida). 34. Pengawasan penanganan limbah industri perkebunan. 35. Pengawasan dan perkebunan. 36. Konservasi dan rehabilitasi lahan usaha perkebunan. 37. Inventarisasi jenis tumbuhan dan satwa liar yang tidak dilindungi, se Kabupaten Banyuasin. 38. Pembibitan tanaman kehutanan. 39. Pengembangan pelestarian hutan. 40. Pengembangan komoditas perkebunan prosfektif. 41. Peningkatan mutu hasil produksi perkebunan. 42. Penumbuhan usaha Gula Kelapa. 43. Pengembangan informasi pasar. 44. Penumbuhan kemitraan usaha perkebunan. 45. Perlindungan tanaman perkebunan secara ramah lingkungan. 46. Pengembangan pola tanam diversifikasi usaha perkebunan.
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUASIN
dan
pengendalian
sumber benih
tanaman
21
2.5. Kewenangan Berdasar Undang-Undang RI Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan diamanatkan bahwa 30 persen dari luas wilayah adalah berwujud hutan. Menurut Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun2004 tentang Perkebunan diamanatkan bahwa untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara berkeadilan maka perkebunan perlu dijamin keberlanjutannya serta diangkatkan fungsi dan peranannya. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota dinyatakan bahwa kewenangan bidang Kehutanan yang dilimpahkan ke Kabupaten/ Kota sebanyak 57 urusan.
22
23