Anda di halaman 1dari 201

ILMU ALAMIAH DASAR (IAD)

NOVILIA SUSIANAWATI

ILMU ALAMIAH DASAR (IAD)


Kompetensi: 1.Mahasiswa mampu mengemukakan proses-proses alami yang ada di bumi 2.Mahasiswa dapat menjelaskan sejarah perkembangan ilmu pengetahuan

3.Mahasiswa memiliki penguasaan untuk bersikap secara ilmiah sehingga dapat menarik benang merah dari suatu permasalahan, membuat hipotesis, macam pedekatan untuk menguji hipotesis, cara meningkatkan taraf kepercayaan, dan mengevaluasi pernyataan (ilmiah atau bukan ilmiah)

PENGERTIAN ILMU ALAMIAH DASAR (IAD)


ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) ILMU SOSIAL DASAR (ISD) ILMU BUDAYA DASAR (IBD)

Mempelajari gejala alam/peristiwa alam Seluk beluk makhluk hidup Musim Peristiwa alam Susunan alam semesta
Organisme (hayati): biotik
Non organisme (fisik): abiotik

A. Manusia Selalu Ingin Tahu

Issac Asimov (1920), mengatakan bahwa binatang sebagai Idle Curiosity (keingintahuan yang terbatas). Manusia justru daya pikirnya lebih berperan daripada daya fisiknya.

Hubungan Kehidupan Manusia dengan Alam :


1. 2.

Natural Man. Cultural Man.

Perbedaan Manusia dengan binatang :


Manusia dapat berpikir (homo sapien) b. Manusia dapat membuat alat (homo faber) c. Manusia dapat berbicara (homo longuens) d. Manusia hidup bermasyarakat (homo socius) e. Manusia dapat berdagang (homo economicus) f. Manusia sadar ada kekuatan diluar dirinya (homo religius).
a.

MANUSIA INSTING, AKAL, SEHINGGA INGIN TAHU

APA, MENGAPA, BAGAIMANA

PENJELASAN

PENJELASAN TANPA ATAU BELUM MENGGUNAKAN PENALARAN YANG BAIK: MITOS

PERKEMBANGAN: Menggunakan penalaran yang sistematis, disebut METODE ILMIAH

B. Rasa Ingin Tahu dan Mitos


Mitos merupakan cerita yang dibuat-buat atau dongeng yang pada umumnya menyangkut tokoh kuno seperti dewa, manusia perkasa, yang gunanya untuk menjawab keterbatasan pengetahuan manusia tentang alam.
Pengetahuan tentang Mitos disebut Mitologi. Mitologi banyak muncul dalam zaman pra sejarah. Ada tiga macam Mitos : 1. Mitos sebenarnya 2. Cerita rakyat. 3. Legenda. Contoh : mitos tentang Pelangi, Mitos sunan kudus, dan Mitos Dayang Sumbi.

Faktor Mitos dipercayai kebenarannya saat itu:


1. 2. 3.

Keterbatasan pengetahuan manusia Keterbatasan penalaran manusia Keingintahuan manusia sementara terpenuhi.

C. Manusia berperasaan dan Rasional : Perasaan adalah fungsi jiwa untuk mempertimbangkan dan mengukur sesuatu menurut rasa senang dan tidak senang.

Perasaan rendah sifatnya biologis yang dimiliki oleh binatang. Misal rasa lapar, rasa seksual. Perasaan luhur, sifatnya rohani yang hanya dimiliki oleh manusia. Misal cinta kasih, tanggung jawab.

Rasional adalah, menerima sesuatu atas dasar kebenaran pikiran atau rasio. Kemampuan manusia mempergunakan daya akalnya disebut intelegensi.

Cara-cara lama dalam memperoleh pengetahuan dilakukan manusia dengan masih mengandalkan perasaan daripada pikiran. Yaitu : 1. Prasangka 2. Intuisi 3. Coba-coba (trial and error). Pikiran manusia berkembang, ke arah rasional dan didukung oleh pengalaman (empiris). Dalam menerima kebenaran manusia menggunakan logika, yaitu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus, tepat dan sehat

Lima pentahapan progresivitas manusia : 1. Antroposentris 2. Geosentris 3. Heliosentris 4. Galaktosentris 5. Asentris.

IKHTISAR PERKEMBANGAN WAWASAN MANUSIA


Tingkatan Antroposentris Pengertian Manusia yg menjadi pusat segala-galanya Contoh Kelahiran, kematian org penting mempengaruhi kondisi alam (raja). Matahari, bulan, bintang Berputar mengelilingi bumi (Ptolomeus)

Geosentris

Bumi yg menjadi pusat Segala-galanya

Heliosentris

Matahari yg menjadi pusat Sistem tata surya

Matahari memiliki sejumla Planet dan planet memiliki Satelit (Rotasi)


Bima sakti menjadi pusat Galaksi dalam tata surya Merupakan kekuasaan Tuhan.

Galaktosentris

Galaksi menjadi pusat dari Sejumlah tata surya Tidak ada yg menjadi pusat, semua beredar dlm Kontelasi alamiah.

Asentris

PENGETAHUAN Segala sesuatu yang diketahui, dengan membaca, mendengar, melihat,melakukan sehingga menghasilkan pengalaman

Pengetahuan tanpa belajar: insting (hewan, naluri: untuk makan)


Pengetahuan disusun secara sistematis (logika dan pengalaman)

Empirik, empiris

ILMU: dinamis (perlu pemikiran yang kritis)

DASAR-DASAR PENGETAHUAN
Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu Pengetahuan mampu dikembangkan manusia karena : 1. Bahasa yang bersifat komunikatif 2. Pikiran yang mampu menalar. A. PENALARAN

Kegiatan berpikir yg mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran. Ciri-ciri Penalaran : a. Pola berpikir logika b. Analitik. Perasaan merupakan suatu penarikan kesimpulan yang tidak berdasarkan penalaran.

ILMU PENGETAHUAN INDUKTIF LOGIKA DEDUKTIF

ILMU (SCIENCE)
Fakta khusus menuju kesimpulan umum Sesuatu bersifat umum menuju khusus

Memperoleh fakta

Premis Mayor

Bila menggunakan logika (khususnya deduktif): SILOGISME Organisme bernafas, tumbuhan adl organisme, Jadi: tumbuhan bernafas

Premis Minor

Pengetahuan yang dipergunakan dalam penalaran pada dasarnya bersumber pada rasio atau fakta. Rasionalisme adalah paham yang mengembangkan bahwa rasio adalah sumber kebenaran. Empirisme, adalah paham yang menyatakan bahwa fakta yang tertangkap lewat pengalaman manusia merupakan sumber kebenaran.

B. LOGIKA Dua jenis cara penarikan kesimpulan, yakni logika deduktif dan logika induktif. Logika deduktif , cara berpikir dimana ditarik kesimpulan yg bersifat khusus dari pernyataan bersifat umum. Logika Induktif terkait empirisme (butuh dukungan fakta).

C. SUMBER PENGETAHUAN :
Paham Rasionalisme menggunakan metode deduktif. Paham Empirisme menggunakan metode induktif

D. METODE ILMIAH
Prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Ilmu adalah pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah.

Pengetahuan disebut ilmu atau ilmiah jika:


1. 2. 3. 4. Objektif (sesuai dgn objek atau didukung fakta empiris) Metodik (cara-cara tertentu yg teratur dan terkontrol) Sistematik (saling berkaitan dan merupakan satu kesatuan) Berlaku umum (dapat diuji coba orang lain dan hasilnya sama).

Dengan metode ilmiah, pendekatan rasional digabungkan dengan pendekatan empiris.

Teori-teori ilmiah yang menyusun pengetahuan harus Memenuhi dua syarat utama yaitu: a. Harus konsisten dengan teori-teori sebelumnya. b. Harus cocok dengan fakta-fakta empiris.

Kriteria Metode Ilmiah :


a. Berdasarkan fakta

b. Bebas dari prasangka


c. Menggunakan prinsip-prinsip analitis d. Menggunakan hipotetis e. Menggunakan ukuran objektif f. Menggunakan teknik kwantitatif.

PERUMUSAN MASALAH

Deduksi

PENG ILMIAH
RUMUSAN HIPOTESIS

KERANGKA PIKIR

Induksi

DITERIMA

UJI HIPOTESIS

DITOLAK

METODE ILMIAH

Ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang disusun secara konsisten dan kebenarannya telah teruji secara empiris.
Sarana berpikir Ilmiah : Adalah merupakan alat bagi metode ilmiah dalam melakukan fungsinya secara baik berupa : Bahasa, logika, matematika dan statistika.

Metode keilmuan digunakan untuk mengatasi masalah

MASALAH: ?

Pemecahan masalah

Langkah-langkah untuk memecahkan masalah: MEMBUAT HIPOTESIS (DALIL YANG HARUS DIUJI), baik Ilmu sosial maupun ilmu alam

Cara pengujian: DENGAN PENELITIAN memakai METODE


Survey dan atau eksperimen

Survey, eksperimen
Diperoleh: Data

Analisis (statistik): dengan tingkat kepercayaan yang tinggi (tergantung ulangan dan pembanding)
Pembahasan Kesimpulan: menghasilkan dalil atau teknologi

Membuat laporan penelitian: mudah dipahami

ILMU ALAMIAH DASAR


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA, Science, Natural Science,

Ilmu Alamiah, Sains) dalam penyajiannya menuju ke arah spesialisai sehingga cenderung sempit dan terkotak-kotak (dalam hal Pengetahuan Dasar ?)
Bagi mahasiswa Non IPA dirasa perlu untuk penyatuan

kembali sehingga IPA bukan merupakan jumlah dari ilmu Fisika, Kimia, Biologi, IPBA dll, tapi merupakan merupakan disiplin ilmu yang integral berisikan : Konsepkonsep, prinsip-prinsip dan hukum-hukum yang berlaku dalam alam semesta

IPA
Mencari hubungan sebab-akibat dari semua gejala alam untuk menemukan konsep-konsep, prinsipprinsip dan teori-teori yang mendasari gejala-gejala > Mengapa lingkungan kita sangat memerlukan tumbuhan ? > Dapatkah energi yang kita miliki habis ?

Beberapa konsep IPA :


1.
2. 3. 4.

Konsep IPA merupakan kegiatan manusia Obyek IPA adalah benda alam (hidup dan tidak hidup) Persoalan IPA adalah gejala alam IPA menggunakan metode ilmiah

Karakteristik Sains
Sains tidak membahas

> Nilai moral (etika) > Keindahan (Estetika) > Baik-buruk, Sopan tidak sopan menarik-menjijikan Apa nilai Sains ?

Nilai-nilai sains
1. Nilai Praktis Penemuan sains dapat dipergunakan untuk pemenuhan, kemudahan hidup manusia
2. Nilai Intelektual Sains menuntut kecerdasan, ketekunan untuk memecahkan masalah yang ditemukan

Nilai-nilai sains
3.

Nilai Sosial Politik dan ekonomi Kemajuan sains dapat meningkatkan (mempengaruhi) kondisi sosial ekonomi suatu negara

Nilai-nilai sains
Nilai Pendidikan

>

Cakap berfikir dan bekerja sesuai prosedur yang telah ditentukan > Terampil dalam pengamatan dan penggunaan alat-alat untuk pengambilan data dalam eksperimen

>

Menambah Sikap Ilmiah


- Tidak berprasanggka

- Obyektif - Jujur - Terbuka - Dapat membedakan antara opini dan fakta - Bebas dari takhyul

dalam mengambil keputusan - Teliti, hati-hati dan seksama dalam bertindak - Selalu ingin tahu (apa, bagaimanan, mengapa)

Nilai Keagamaan
Sains tidak membahas tentang Ketuhanan
Rasionalitasi obyektivitas dan fakta dalam berfikir

semetinya membuat orang yang mengenal/memahami sains semakin menyadari kekurangan manusia dan mengakui kekuasaan TUHAN

HAKEKAT IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) :

Ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya, termasuk gejala-gejala alam Yang ada Gejala-gejala alam fisika biologi kimia

Rasa ingin tahu manusia merupakan awal sikap ilmiah, karena ingin tahu lebih lanjut, apa, bagaimana, mengapa peristiwa atau gejala itu. Ada 4 tahap perkembangan alam pikiran manusia sampai lahirnya IPA : mitos, penalaran, eksperimentasi dan metode keilmuan.

1.1. M I T O S
Tahap ini terjadi karena keterbatasan manusia dalam pengamatan, peralatan, dan cara berpikir pada saat itu Contoh : Peristiwa pelangi adalah selendang bidadari yang sedang turun ke bumi

Peristiwa gunung meletus adalah yang berkuasa dari gunung itu marah.

1.2. PENALARAN DEDUKTIF TAHAP RASIONALISME


Rasionalisme : Aliran pemahaman untuk pemecahan masalah menggunakan rasio atau daya nalar dalam upaya memperoleh pengetahuan yang benar
Penalaran Deduktif : suatu cara berpikir yang didasarkan atas pernyataan yang bersifat umum untuk ditarik kesimpulan yang bersifat khusus, menggunakan pola berpikir silogisme. Contoh Silogisme: Semua orang suatu saat mati Si A adalah orang Maka si A akan mati (Premis mayor) (Premis minor) (Kesimpulan)

1.3. PENALARAN INDUKTIF TAHAP EMPIRISME


Penalaran induktif: Suatu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum berdasarkan pengamatan-pengamatan atas gejalagejala yang bersifat khusus Contoh : Logam tembaga, logam besi, logam aluminium jika dipanaskan bertambah panjang Kesimpulan : Semua logam jika dipanaskan akan bertambah panjang

Empirisme : Pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang diperoleh langsung dari pengalaman konkrit.

1.4. METODE KEILMUAN / ILMIAH


Merupakan perpaduan antara penalaran deduktif dan penalaran induktif Pembentukan sikap ilmiah :
a. Memiliki rasa ingin tahu (kuriositas) yang tinggi dan kemampuan b. c. d. e.

f.
g. h. i.

belajar yang besar Tidak dapat menerima kebenaran tanpa bukti Jujur Terbuka Toleran Skeptis Optimis Pemberani Kreatif

1.4.1. Langkah-langkah Metode Ilmiah 1) Perumusan masalah 2) Penyusunan hipotesis 3) Pengujian hipotesis dengan eksperimentasi 4) Penarikan kesimpulan

Langkah-langkah metode ilmiah dapat digambarkan sebagai berikut:


Sadar ada masalah

Mengidentifikasi dan merumuskanmasalah Pernyataan/Pertanyaan: tentang apa, mengapa dan bagaimana Perumusan hipotesis Dipilih salah satu yang paling mungkin dari banyak jawaban sementara Pengumpulan data/bukti melalui eksperimen /observasi

Masalah baru untuk dipecahkan lebih lanjut/eksperimen atau observasi lanjutan

Teori

Hukum/dalil Menarik kesimpulan berdasarkan pengujian dan analisis data serta ringkasan semua informasi yang diperoleh

1.4.2. Beberapa catatan tentang metode ilmiah


1) 2) 3) 4)

Langkah-langkah dalam metode ilmiah saling berkaitan Dasarnya sama bagi disiplin keilmuan Khusus untuk kelompok ilmu Tujuan hanya kebenaran yang obyektif dan sementara

1.4.3. Keunggulan dan keterbatasan metode ilmiah


1) Keunggulan : Melatih kebiasaan berpikir yang sistematis, logis dan

analitis Memupuk sifat jujur, obyektif, terbuka, disiplin dan toleran Menolak takhayul dan menolak pendapat tanpa bukti nyata.

2) Keterbatasan Kebenaran ilmiah bersifat tentatif (sementara) Sulit untuk memilih fakta yang benar-benar berkaitan

dengan masalah yang akan dipecahkan.

1.5. PERANAN ILMU


a. Mendeskripsikan (menyandra)
b. Menjelaskan (eksplorasi) c. Memprediksi (meramal) d. Mengendalikan (mengontrol)

1.6. SARANA BERFIKIR ILMIAH


Meliputi: Bahasa; Logika; Matematika; Statistika

1.7. PENGERTIAN IPA


Meliputi 3 hal: Produk, Proses dan Nilai/Sikap Ilmiah 1.7.1. Produk IPA: Data yang diperoleh melalui observasi (1) Fakta (2) Konsep (3) Prinsip (4) Hukum (5) Teori)

1.7.2. Proses ilmiah: Merumuskan masalah, hipotesis, uji hipotesis, kesimpulan


1.7.3. Nilai dan sikap ilmiah: jujur, tekun, teliti, obyektif, terbuka, dan sebagainya.

1.8. IPA KLASIK DAN IPA MODERN


IPA Klasik : - tahap deskriptif dan kualitatif - eksperimen teori - mengarah kepastian mutlak : - tahap simultatif dan kuantitatif - teori eksperimen - mengarah pendekatan statistik, bersifat probabilitas

IPA Modern

IPA bersifat dinamis, artinya kebenarannya terbuka untuk diuji lagi, sehingga apabila diketemukan pendekatan yang lebih baik, dapat menggugurkan teori yang lama.

BIOSFER
Hanya di bumi saja ada kehidupan, yaitu pada hidrosfer, atmosfer dan lithosfer biosfer. Hidrosfer meliputi : laut, lautan, danau, rawa, sungai yang merupakan tempat hidup organisme aquatik dan terjangkau oleh sinar matahari.

Lithosfer adalah kulit bumi yang dihuni oleh organisme terestrial.


Atmosfer dihuni olehorganisme sampai setinggi 7 km.

Ekologi yaitu ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dan lingkungannya.
Faktor Ekologi: Iklim dan musim. Bumi berotasi dan berevolusi.

Rotasi Revolusi Ekosistem Aquatik:

ada siangg dan malam pergantian musim permukaan bumi diselimuti oleh air (75%), yaitu air laut, air tawar dan estuari ekosistem laut lepas; ekosistem pantai, ekosistem pasang surut ekosistem sungai, danau dan rawa Tumbuhan bioma Hutan, Tundra, Padang rumput, Sabaha, Padang Semak, dan padang pasir.

Lautan

Air tawar Ekosistem Terestrial Meliputi :

MAKHLUK HIDUP PERTAMA DI BUMI


ASAL-USUL KEHIDUPAN DI BUMI 1. Teori Generatio Spontanea
Ahli filsafat Ionia (Yunani) berpendapat bahwa organisme hidup berasal dari lendir laut. Aristoteles mengikutinya dan berpendapat bahwa binatang muncul tidak dari binatang lain saja, melainkan dari benda mati melalui campur tangan nyawa: yang merupakan milik 4 unsur yakni: udara, air, api dan tanah. Kehidupan dapat timbul dari lendir atau sembarang bahan yang nampak mati, kalau bahanitu dijiwai oleh unsur tersebut akan menjadi hidup. Contoh: - Kunang-kungan berasal dari embun pagi - Lahirnya tikus dari tanah basah Faham tersebut dinamakan generatio pontanea yaitu makhluk hiduup yang terbentuk seara spontan atau dengan sendirinya disebut juga Abiogenesis, yaitu makhluk hidup dapat terbentuk dari bukan makhluk hidup.

2. Omne Vivum Ex Ovo


Seorang biolog Italia : Francesca Redi membuktikan bahwa ulat pada bangkai tikus berasal dari telur lalat yang terletak pada bangkai tikus, maka dari percobaannya menyimpulkan bahwa asal mula kehidupan adalah telur omne vivum ex ova

3. Omne Ovum Ex Vivo


Lazzaro Spallanzani (Italia) dengan percobaan terhadap kaldu, embuktikan bahwa jasad renik (mikro organisme) yang mencemari kaldu dapat membusukkan kaldu. Bila kaldu ditutup rapat setelah mendidih, maka tidak terjadi pembusukan. Maka dapat disimpulkan bahwa adanya telur harus ada jasad hidup terlebih dahulu. Maka muncul teori omne ovum ex vivo telur berasal dari makhluk hidup.

4. Omne Vivum Ex Vivo


Louis Pasteur, sarjana kimia Perancis melanjutkan percobaan spallansani yang menyimpulkan bahwa harus ada kehidupan sebelumnya agar tumbuh kehidupan baru atau omne vivum ex vivo atau faham Biogenesis kehidupan berasal dari kehidupan juga (sebagai perkembangan kehidupan).

5. Cosmozoa
Bahwa makhluk hidup di bumi berasal dari luar bumi (planet lain). Benda hidup yang datang ini mungkin berbentuk spora aktif, jatuh ke bumi, lalu berkembang biak disebut Cosmozoa

6. Teori Urey
Harold Urey (ahli kimia AS) mengemukakan bahwa atmosfer bumi pada mulanya kaya akan gas-gas metana (CH4); amoniak (NH3);

hidrogen (H2) dan air (H2O) (zat ini merupakan unsur-unsur penting
yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup). Diduga karena adanya energi dari aliran listrik halilintar danradiasi sinar kosmos, unsur-unsur itu mengandalkan reaksi kimia membentuk zat-zat hidup. Zat-zat hidup ini yang mula-mula terbentuknya kira-kira sama dengan virus. Zat tersebut berkembang dalam jutaan tahun, lalu menjadi organisme.

7. Teori Oparin - Haldane


Oparin menyatakan bahwa makhluk hidup tejradi dari senyawa kimia, yang pada waktu itu di atmosfer belum ada oksigen bebas. Pendapat ini didukung oleh Haldane yang berpendapat bahwa: makhluk hidup terjadi dari hasil reaksi kimia antara molekul-molekul di dalam lautan yang panas (karena lautan suhunya tinggi) sehingga energinya dapat digunakan untuk berlangsungnya reaksi kimia. Hasil reaksi kimia membentuk semacam uap yang terdiri atas bahan organik yaitu bahan pembentuk sel. Hipotes Oparin-Haldane menyatakan adanya evolusi kimia yang mengarah pada terbentuknya makhluk hidup. Hipotes itu didukung oleh Stanley Miller dengan percobaan menyalakan bunga api listrik dalam tabung yang berisi amoniak, metana, air dan hidrogen. Dari hasil analisis diperoleh asam amino yang merupakan bahan dasar kehidupan

PERBEDAAN MAKHLUK HIDUP DENGAN BENDA MATI


1. Bentuk dan ukuran 2. Komposisi kimia 3. Organisasi 4. Metabolisme 5. Iritabilitas 6. Reproduksi

7. Tumbuh dan mempunyai daur hidup


8. Bergerak

PERBEDAAN ANTARA: Benda Hidup


1. 2. 3. Bentuk tertentu Komposisi tertentu, C; H; O; N; S; P; mineral Organisasi: tersusun dari: sel jaringan organ sistem (proses kehidupan) Metabolisme: terjadi metabolisme Iritabilitas memberikan reaksi terhadap perubahan sekitar Ada reproduksi Tumbuh dan mempunyai daur hidup Bergerak

Benda Mati
Bentuk tak tentu Komposisi tak tentu Organisasi tidak ada

4. 5. 6. 7. 8.

Tak ada metabolisme Tak mengalami iritabilitas Tak ada reproduksi Tak ada pertumbuhan & daur hidup Tak bergerak

ARENA KEHIDUPAN
BUMI MERUPAKAN PLANET TEMPAT ORGANISME
TEMPAT HIDUP ORGANISME DISEBUT HABITAT TEMPAT ORGANISME BERPERAN (PRODUSEN, KONSUMEN ATAU PENGURAI) DISEBUT RELUNG (NISIA / NICHE) SEKUMPULAN ORGANISME YANG MEMILIKI RELUNG SAMA DISEBUT GUILD

18,75 %

ATMOSFER

ARENA KEHIDUPAN

25%

Terestrial Marine Air tawar

7 km

LAUT

56,25 %
BUMI

20 cm

200m

TERESTRIAL

E K O S I S T E M

AQUATIK

HUTAN SABANA RUMPUT SEMAK TUNDRA PADANG PASIR

MARINA - ESTUARIN
AIR TAWAR - DANAU - SUNGAI - RAWA

NOVILIA SUSIANAWATI

Pengertian Alam Semesta


Pengertian dari alam semesta adalah ruang dimana di

dalamnya terdapat kehidupan biotik maupun abiotik serta segala macam peristiwa alam yang dapat diungkapkan maupun yang belum dapat diungkapkan oleh manusia.

Teori Terbentuknya Alam Semesta


Teori Dentuman

Berdasarkan teori ini, alam semesta terbentuk karena adanya ledakan massa yang sangat hebat yang disebabkan oleh adanya reaksi inti. Teori Ekspansi dan Kontraksi Teori ini mengungkapkan bahwa galaksi dan bintang-bintang terbentuk pada saat masa ekspansi

Tata Surya
Tata surya terletak di tepi galaksi Bima Sakti dengan jarak sekitar 2,6 x 1017 km dari pusat

galaksi. Tata surya mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti dengan kecepatan 220 km/detik, dan dibutuhkan waktu 225250 juta tahun untuk untuk sekali mengelilingi pusat galaksi. Dengan umur tata surya yang sekitar 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita telah mengelilingi pusat galaksi sebanyak 2025 kali dari semenjak terbentuk.

Anggota tata surya yang lain


Asteroida Komet Meteor

Matahari
Garis tengah: 1.392.000 km massa : 331.950 massa bumi. Temperatur permukaan matahari mencapai

6.000K, inti mencapai 15.000.000K, bintik-bintik hingga 4.000K, dan tekanan mencapai 400x109 atm bumi.

Bumi
Garis tengah ekuatorial : 7.923 mil Sedangkan antarkutub 7.900 mil. Berat jenis : 5,5 dan beratnya 6,6 x 1021 ton. Inti dalam bumi tebalnya 815 mil, inti luar 1.360 mil, mantel bumi 1.800 mil dan lapisan lithosfer 20 mil. Lapisan bumi yang cair

disebut hidrosfer yang menutupi 71% muka bumi dengan kedalaman rata-rata 4.000 meter. Sedangkan lapisan yang berupa gas disebut atmosfer, terdiri dari troposfer setebal 10 mil.

Sesudah troposfer ialah stratosfer dengan

ketebalan mulai dari 10 - 50 mil. Pada lapisan ini terdapat lapisan ozon yang dapat menolak datangnya sinar ultra violet berintensitas tinggi dari matahari yang dapat merusak lapisan ionosfer.

Enam lempengan utama di bumi


Lempengan Amerika Lempengan Afrika Lempengan Eurasia Lempengan India Lempengan Australia Lempengan Pasifik

Bulan
Garis tengah : 3476 km. Jarak antara bulan dan bumi : 354.336-404.320 km.

Bulan tidak memiliki atmosfer sehingga langit di bulan berwarna hitam kelam. Temperatur di bulan pada siang hari mencapai 100C dan pada waktu malam yang panjang, temperaturnya turun sampai -150C.

Perubahan Iklim di Bumi


Dipengaruhi oleh sistem atmosfer dan aktivitas

manusia yang mampu menghasilkan gas rumah kaca. Gas-gas tersebut berfungsi sebagai selimut bumi sehingga radiasi panas bumi tetap tertahan di bumi dan temperatur bumi makin meningkat.

Tanda-Tanda Perubahan Iklim


kenaikan suhu lokal panas ekstrem dan/atau kekeringan hujan ekstrem dan/atau angin perubahan perilaku hewan dan tumbuhan naiknya permukaan laut/pulau-pulau tenggelam

Akibat Perubahan Iklim

kenaikan suhu sangat berpengaruh di Alaska. Banyak jalan dan bangunan ambles karena tanah permafros lumer. Hilangnya es di laut saat musim panas menimbulkan erosi di kawasan yang rendah. pada tahun 2003 tercatat 35.000 orang tewas akibat gelombang panas di Prancis, Italia, Belanda, Portugal, Spanyol, dan Inggris.

banjir terburuk sejak 50 tahun terakhir pada

2006 di Tanduk Afrika. Sebanyak 600 orang tewas dan ratusan ribu orang terkena dampaknya di Somalia. habitat kupu-kupu di Eropa berubah dari 35 jenis kupu-kupu Eropa non-migrasi, 22 jenis memajukan jangkauan habitatnya 35-240 km ke utara pada abad ke-20, hanay ada satu jenis yang mundur ke selatan.

negara kepulauan seperti Maladewa di Samudra

Hindia, pulau-pulau kecil di Indonesia, serta negara-negara di Samudra Pasifik terancam tenggelam akibat naiknya permukaan laut.

PLANET TERESTRIAL (serupa bumi)

PLANET YOVIAN (serupa yupiter)

TH 2007 DIELIMINASI

DIANGGAP PLANET TERESTRIAL

Tata surya dihuni oleh - Sebuah bintang yg disebut matahari & 9 plenet - 34 satelit salah satunya bulan, 5000 asteroid, jutaan meteorit, + 100 milyar komet. - Bintik debu, molekul gas, atom lepas yg tidak terhitung jmlnya. 99 % dari seluruh zat tata surya terkandung dlm matahari, sisanya yg sangat kecil merupakan gabungan bumi dan bulan.

Clausius Ptolomeus, seorang filsafat Yunani kuno berpendapat bahwa Bumi adalah pusat dari alam semesta. Matahari, Bulan dan planet-planet beredar mengelilingi Bumi yang tetap diam sebagai pusatnya, disebut pandangan GEOSENTRIS (14 abad dianut orang)

Planet Luar Bulan


Venus Mars
Saturnus

Bumi

Merkurius

Matahari

Yupiter

Planet Dalam

Letak benda langit menurut Geosentris

Nikolas Kopernikus adalah seorang ahli astronomi bangsa Polandia, mencetuskan revolusi dunia ilmu, agama, serta kebudayaan, menyatakan bahwa Matahari merupakanpusat Tatasurya yang diedarioelhbumi serta planet lainnya (abad 16). Sistem tata surya ini disebut HELIOSENTRIS, susunan planetnya sebagai berikut:

Merkurius

Bumi

Asteroida

Saturnus

Neptunus

Matahari

Venus

Mars

Yupiter

Uranus

Pluto

Letak benda langit menurut Heliosentris

TEORI HELIOCENTRIS
SEMUA BENDA ANGKASA BERGERAK MENGELILINGI MATAHARI, ORBIT BERUPA LINGKARAN (COPERNICUS, 1530)

KOREKSI
SEMUA BENDA ANGKASA BERGERAK MENGELILINGI MATAHARI, ORBIT BERUPA ELIPS (KEPLER, 1571-1630)

MENDUKUNG
SEMUA BENDA ANGKASA BERGERAK MENGELILINGI MATAHARI, ORBIT BERUPA ELIPS, PENGAMATAN DENGAN TELESKOP (GALILEO, 1610)

MEMPERKUAT
SEMUA BENDA ANGKASA BERGERAK MENGELILINGI MATAHARI, ORBIT BERUPA ELIPS, KETERATURAN KARENA GAYA GRAVITASI (NEWTON, 1686)

TEORI DENTUMAN (LEDAKAN)


MASSA SUPER BESAR MELEDAK AKIBAT DARI

REAKSI INTI MASSA HASIL LEDAKAN BERSERAKAN DAN MENJAUHI INTI SETELAH JUTAAN TAHUN STABIL MENJADI GALAKSI

SUATU MASSA MEMBESAR AKIBAT REAKSI INTI MENYEBARKAN MASSA LEBIH KECIL SEHINGGA TERBENTUK GALAKSI SEBARAN GALAKSI KEMUDIAN MENYUSUT DAN MENIMBULKAN PANAS TINGGI

TEORI EKSPANSI KONTRAKSI

TEORI PLANETESIMAL
MATAHARI ASAL DIDEKATI BINTANG KARENA TARIK-MENARIK TERJADI LEDAKAN SEHINGGA GAS TERLEMPAR DARI ATMOSFER MATAHARI GAS TERLEMPAR BERBENTUK SPIRAL KEMUDIAN MENGEMBUN

AKHIRNYA MEMBEKU MENJADI PLANET (CHAMBERLAIN & MOULTON) TEORI PASANG-SURUT GAS
MATAHARI DIDEKATI BINTANG BESAR KARENA TARIK-MENARIK TERJADI TONJOLAN LIDAH API PANAS DAN PIJAR LIDAH API LEPAS DARI MATAHARI AKHIRNYA MEMBEKU MENJADI PLANET & YEFFREYS) (JEANS

ACUAN MUTAKHIR ALAM SEMESTA TERBENTUK DARI AWAN GAS HIDROGEN DAN DEBU AWAN DAN DEBU MEMUTAR DAN MEMADAT, PANAS DAN BERSINAR DAN KARENA GAYA GRAVITASI MENYUSUT DAN SUHU MAKIN TINGGI (KINI SBG MATAHARI BERUMUR 5 MILYAR TAHUN) PLANET BERASAL DARI MASSA YANG TERLEMPAR (SEBAGAI INTI PLANET) BESERTA AWAN YANG RINGAN DENGAN MEKANISME SAMA PLANET MEMBENTUK SATELIT

MASSA BERUPA LAPISAN BEBERAPA GAS : 1.392.000 KM SUHU: 6000 K (PERMUKAAN) SINAR PANAS BERASAL DARI REAKSI INTI H He MENJADI SUMBER ENERGI

Peredaran revolusi.

planet

mengelilingi juga

Matahari beredar

disebut

gerak

Planet-planet

pada

sumbunya

disebut rotasi.
Akibat rotasi bumi (24 jam satu kali putaran):
1. Gerak semu matahahari (terbit di Timur dan terbenam di Barat) 2. Pergantian siang dan malam 3. Penyimpangan arah angin, arus laut (hk. Buys Ballot) 4. Perbedaan waktu (WIB, WITA, WIT) 5. Timbulnya gaya sentrifugal 6. Adanya air pasang dan surut

Akibat dari revolusi bumi:


1. Perubahan lamanya siang dan malam

2. Pergantian musim

MASSA PADAT DENGAN INTI MAGMA : 12.757 KM, LINGKAR: 40.000 KM

SUHU: HANGAT (KARENA JARAK DENGAN MATAHARI TAK TERLALU JAUH/DEKAT)


SUDUT INCLINASI 23,5, BEROTASI DAN BEREVOLUSI

KEKHASAN (DIBANDING PLANET LAIN)


TERDAPAT AIR MEMILIKI ATMOSFER SEBAGAI PELINDUNG BUMI DARI SINAR KOSMIK DAN ULTRA VIOLET (ADA OZON), MENGANDUNG O2, MEMILIKI MEDAN MAGNET SEBAGAI PERANGKAP ZARAH YANG MERUSAK (DARI MATAHARI) TERKUMPUL DI ZONA VAN ALLEN (3.000-18.000 KM) JIKA ZARAH ADA YANG LOLOS DITANGKAP OLEH MAGNET BUMI YANG MENIMBULKAN CAHAYA KUTUB (AURORA: BOREALIS DI UTARA DAN AUSTRALIS DI SELATAN)

BUMI
Bumi mengorbit matahari, tidak membuat pusing karena: Bumi berjalan di ruang angkasa yang hampa/tidak menentang gerakan. Pengaruh gravitasi; semua benda di planet tetap ditempatnya. Bumi merupakan planet istimewa, karena: Jarak dari matahari tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh Terdapat air Mempunyai atmosfer Suhu tidak ekstrem Atmosfer ada oksigen Atmosfer sebagai pelindung

BULAN
1. Sambil mengelilingi bumi sekali, bulan berotasi sekali pula. 2. Gravitasi bulan 1/6 gravitasi bumi di bulan semua kelihatan lebih ringan. 3. Langit di bulan tampak hitam karena bulan tidak mempunyai atmosfer. 4. Tanah di bulan tidak berwarna, penuh dengan kawah, batu dan debut, karena bombardemen meteorit berjuta-juta tahun. 5. Suhu pada siang hari 100oC. Suhu pada malam hari 150oC.

6. Terbentuknya hampir bersamaan dengan terbentuknya bumi.


7. Berat bulan = 1/81 berat bumi. 8. Perbedaan batuan di bumi dan bulan menunjukkan bahwa bumi dan bulan tidak bersatu. 9. Ada pendapat bahwa bulan terpisah setelah bumi membentuk kerak. 10.Bulan tidak punya atmosfer dan air. 11.Pada waktu bumi melepas kerak, akibatnya timbul ketegangan pada bumi benua Asia ditarik ke timur dan benua Amerika ditarik ke barat lautan Atlantika.

GEOSFER
Bumi sendiri dari lapisan-lapisan yang konsentris, disebut sphaira /sfera/sfir. Berdasarkan sifat bahan penyusun, keguanaan bagi manusia, sfere tersebut terdiri dari: 1. Atmosfer 2. Hidrosfer Terdapat zone kehidupan, disebut biosfer 3. Lithosfer 4. Barysfer
Atmosfer: udara yang mengelilingi bumi
Dissipasisfer

75 750 km : Ionosfer 15 75 Permukaan bumi 0 15 km : Stratosfer km : Troposfer

Untuk meteorologi dan klimatologi Pertanian, lapisan paling penting adalah Troposfer. Sifat-sifat umum Atmosfer:

yang

1. Tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa dan dapat diraba.


2. Dinamis, mudah bergerak/mengalir jika terdapat perbedaan tekanan. 3. Elastis/dapat dimampatkan (mengkerut). 4. Konduktor panas yang jelek/apat memindahkan panas dengan pengaliran (konveksi). 5. Dapat ditembus oleh macam-macam sinar. 6. Mempunyai tekanan. 7. Lengket pada bumi, karena gravitasi.

Susunan Atmosfer
Gas utama Gas jarang : nitrogen, oksigen, argon, CO2 : neon, xenon, kripton, hidrogen, helium, metan, dinitrogen oksida.

Sfera dari Atmosfer


Troposfer: Tebal tipisnya tidak sama, makin ke atas makin tipis

Tempat terjadinya fenomena cuca dari iklim.


Adanya partikel untuk kondensasi dan sublimasi. Memancarkan radiasi matahari efek biru langit. Stratosfer: 6 9 mil di atas troposfer. Dingin, bersih, udara tipis dan kering.

Terdapat keseimbangan antara absorbsi dan pengeluaran radiasi tak ada konveksi.
Makin tinggi tempat makin rendah, tetapi juga tergantung letak garis lintang.

Stratosfer

Setelah ketinggian 250 mil temperatur naik, karena tak ada konveksi, hal ini diketahui dari pengamatan lewat meteor dan gelombang suara. Pada ketinggian 2025 km atau 1230 mil adalah daerah zona yang paling tinggi intensitasnya, dibandingkan lapisan di atas dan di bawahnya, sangat baik untuk penyerapan sinar ultra violet yang dapat merasuk kulit dan penyebab kebutaan

Ionosfer

37 mil di atas ozonosfer Terdapat lapisan yang mengandung listrik lapisan ion (ionosfer). Bersifat konduktef karena terdapat elektron bebas dan ion hasil gas yang teradiasi olehmatahari. Terdiri dari 3 lapisan (D, E, F) yang terletak pada ketinggian tertentu, dipengaruhi oleh faktor siang, malam, musim, dan lainlain. Lapisan ion ini menyebabkan merambatnya gelombang radio.

Aurora
Disebut sinar kutub.
Terjadi karena gas di bagian atmosfer yang tinggi bercahaya (yang merupakan akibat dari perubahan listrik). Bentuk aurora ini dapat seperti: busur, tabir, jalur atau jejak. Jika terjadi di: Belahan bumi utara disebut aurora borealis. Belahan bumi selatan disebut aurora australis.

Hidrosfer
Yaitu air yang ada di atas muka bumi, + 72%.
Berupa laut/samudera, danau, sungai. Dasar laut: Shelf : sepanjang pantai, kedalaman rata-rata 20m, kaya ikan, minyak bumi. Flat : seperti shelf, lebihluas, kedalaman 200 m, kaya ikan dan minyak bumi. Trog : lembah yang dalam dan memanjang di dasar laut.

Air laut bergerak arus laut.


Gerakan air laut disebabkan :
Angin yang bertiup Perbedaan kadar garam

Perbedaan berat jenis air laut


Perbedaan pasang naik dan pasang surut.

Arus laut berpengaruh iklim, karena adanya arus panas dan arus dingin.

Arus panas

1. Musim dingin tidak terlalu dingin


2. Air laut tak beku.

Arus dingin berpengaruh penguapan air laut Angin kering daratan kering Pertemuan arus panas dan dingin baik untuk kehidupan ikan Pertemuan udara dingin di atas arus dingin dengan udara panas di atas arus panas berbahaya kabut tebal. Arah arus laut perlu diperhitungkan untuk pelayaran.

Lithosfer
= bagian padat pada bumi Berdasarkan terjadinya ada 3 jenis : 1. Batuan beku : terjadi dari pembekuan magma (terdiri dari

mineral - batuan andesit.


2. Batuan sedimen : dari pengendapan bahan organik/tumbuhan - batuan kapur 3. Batuan metamorf : perubahan dari batuan beku karena t. dan p. - batu bara, batu marmer

Deferensiasi
= perbedaan komponen penyusun Lithosfer, dipengaruhi oleh berat jenis unsur, perubahan temperatur dan tekanan, juga gerakan lapisan dalam bumi (gerakan tektonik).

Berdasarkan tempat terjadinya, batuan Lithosfer dibedakan atas : 1. 2. 3. Batuan intrusif Batuan ekstrusif : terjadi di bagian dalam, jauh dari permukaan bumi : terjadi di dekat permukaan bumi.

Batuan hypoobisis : terjadi dalam gang/saluran kulit bumi

Lapisan dalam bumi karena peristiwa deferensiasi

Lapisan Sima - Bagian bawah dari kerak bumi - Terdiri dari silika dan Magnesium

Lapisan Si - Al - Bagian atas dari kerak bumi - Terdiri dari Silika dan Aluminium

Oseanografi Fisika

Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk
An-Nahl 16:15

Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan An-Naml 27:88

Anggapan lama pernah ada pada abad-abad yang lampau

bahwa bumi adalah sesuatu yang rigid atau kaku sementara benua-benua berada pada kedudukannya yang tetap tidak berpindah-pindah. Setelah ditemukannya benua Amerika dan dilakukan pemetaan pantai di Amerika dan Eropa ternyata terdapat kesesuaian morfologi dari pantai-pantai yang dipisahkan oleh Samudera Atlantik. Hal ini menjadi titik tolak dari konsep-konsep yang menerangkan bahwa benua-benua tidak tetap akan tetapi selalu bergerak.

Konsep-konsep ini dibagi menjadi tiga menurut perkembangannya (Van Krevelen, 1993) :

1. Konsep yang menerangkan bahwa terpisahnya benua disebabkan oleh peristiwa yang katastrofik dalam sejarah bumi. Konsep ini dikemukakan oleh Owen dan Snider pada tahun 1857.

2. Konsep apungan benua atau continental drift yang mengemukakan bahwa benua-benua bergerak secara lambat melalui dasar samudera, dikemukakan oleh Alfred Wegener (1912). Akan tetapi teori ini tidak bisa menerangkan adanya dua sabuk gunung api di bumi.

3. Konsep paling mutakhir yang dianut oleh para ilmuwan sekarang yaitu Teori Tektonik Lempeng. Teori ini lahir pada pertengahan tahun enampuluhan. Teori ini terutama didukung oleh adanya Pemekaran Tengah Samudera (Sea Floor Spreading) dan bermula di Pematang Tengah Samudera (Mid Oceanic Ridge : MOR) yang diajukan oleh Hess (1962).

PERKEMBANGAN TEORI
Teori Tektonik Lempeng berasal dari hipotesis continental

drift yang dikemukakan Alfred Wegener tahun 1912 dan dikembangkan lagi dalam bukunya The Origin of Continents and Oceans terbitan tahun 1915. Ia mengemukakan bahwa benua-benua yang sekarang ada dulu adalah satu bentang muka yang bergerak menjauh sehingga melepaskan benua-benua tersebut dari inti bumi seperti 'bongkahan es' dari granit yang bermassa jenis rendah yang mengambang di atas lautan basal yang lebih padat.

Namun, tanpa adanya bukti terperinci dan perhitungan

gaya-gaya yang dilibatkan, teori ini dipinggirkan. Mungkin saja bumi memiliki kerak yang padat dan inti yang cair, tetapi tampaknya tetap saja tidak mungkin bahwa bagian-bagian kerak tersebut dapat bergerak-gerak. Di kemudian hari, dibuktikanlah teori yang dikemukakan geolog Inggris Arthur Holmes tahun 1920 bahwa tautan bagian-bagian kerak ini kemungkinan ada di bawah laut. Terbukti juga teorinya bahwa arus konveksi di dalam mantel bumi adalah kekuatan penggeraknya.

Bukti pertama bahwa lempeng-lempeng itu memang mengalami

pergerakan didapatkan dari penemuan perbedaan arah medan magnet dalam batuan-batuan yang berbeda usianya. Penemuan ini dinyatakan pertama kali pada sebuah simposium di Tasmania tahun 1956. Mula-mula, penemuan ini dimasukkan ke dalam teori ekspansi bumi, namun selanjutnya justeru lebih mengarah ke pengembangan teori tektonik lempeng yang menjelaskan penyebaran (spreading) sebagai konsekuensi pergerakan vertikal (upwelling) batuan, tetapi menghindarkan keharusan adanya bumi yang ukurannya terus membesar atau berekspansi (expanding earth) dengan memasukkan zona subduksi/hunjaman (subduction zone), dan sesar translasi (translation fault). Pada waktu itulah teori tektonik lempeng berubah dari sebuah teori yang radikal menjadi teori yang umum dipakai dan kemudian diterima secara luas di kalangan ilmuwan.

Menurut teori Lempeng Tektonik, lapisan terluar bumi kita

terbuat dari suatu lempengan tipis dan keras yang masingmasing saling bergerak relatif terhadap yang lain. Gerakan ini terjadi secara terus-menerus sejak bumi ini tercipta hingga sekarang. Teori Lempeng Tektonik muncul sejak tahun 1960-an, dan hingga kini teori ini telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis, seperti gempa bumi, tsunami, dan meletusnya gunung berapi, juga tentang bagaimana terbentuknya gunung, benua, dan samudra.

Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak benua (continental

crust) ataupun kerak samudra (oceanic crust), dan lapisan batuan teratas dari mantel bumi (earth's mantle). Kerak benua dan kerak samudra, beserta lapisan teratas mantel ini dinamakan litosfer. Kepadatan material pada kerak samudra lebih tinggi dibanding kepadatan pada kerak benua. Demikian pula, elemen-elemen zat pada kerak samudra (mafik) lebih berat dibanding elemen-elemen pada kerak benua (felsik).

Di bawah litosfer terdapat lapisan batuan cair yang dinamakan astenosfer. Karena suhu dan tekanan di lapisan astenosfer ini sangat tinggi, batu-batuan di lapisan ini bergerak mengalir seperti cairan (fluid).
Litosfer terpecah ke dalam beberapa lempeng tektonik yang saling bersinggungan satu dengan

lainnya.

Lempeng-lempeng tektonik utama yaitu: Lempeng Afrika, meliputi Afrika - Lempeng benua Lempeng Antarktika, meliputi Antarktika - Lempeng benua Lempeng Australia, meliputi Australia (tergabung dengan Lempeng India antara 50 sampai 55 juta tahun yang lalu)- Lempeng benua Lempeng Eurasia, meliputi Asia dan Eropa - Lempeng benua Lempeng Amerika Utara, meliputi Amerika Utara dan Siberia timur laut Lempeng benua Lempeng Amerika Selatan, meliputi Amerika Selatan - Lempeng benua Lempeng Pasifik, meliputi Samudera Pasifik - Lempeng samudera
Lempeng-lempeng penting lain yang lebih kecil mencakup Lempeng India, Lempeng Arabia, Lempeng Karibia, Lempeng Juan de Fuca, Lempeng Cocos, Lempeng Nazca, Lempeng Filipina, dan Lempeng Scotia.

Plate dan Pergerakannya

Jenis-jenis Batas Lempeng


Berdasarkan arah pergerakannya, perbatasan antara

lempeng tektonik yang satu dengan lainnya (plate boundaries) terbagi dalam 3 jenis, yaitu 1. divergen, 2. konvergen, dan 3. transform

Batas divergen/konstruktif (divergent/constructive boundaries)


Terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai

(break apart). Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan terbelah, membentuk batas divergen. Pada lempeng samudra, proses ini menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor spreading). Sedangkan pada lempeng benua, proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift valley) akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling menjauh tersebut. Pematang Tengah-Atlantik (Mid-Atlantic Ridge) adalah salah satu contoh divergensi yang paling terkenal, membujur dari utara ke selatan di sepanjang Samudra Atlantik, membatasi Benua Eropa dan Afrika dengan Benua Amerika.

Batas konvergen/destruktif (convergent/destructive boundaries)


Terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan

(consumed) ke arah kerak bumi, yang mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama lain (one slip beneath another). Wilayah dimana suatu lempeng samudra terdorong ke bawah lempeng benua atau lempeng samudra lain disebut dengan zona tunjaman (subduction zones). Di zona tunjaman inilah sering terjadi gempa. Pematang gunung-api (volcanic ridges) dan parit samudra (oceanic trenches) juga terbentuk di wilayah ini. Contoh kasus ini dapat kita lihat di Pegunungan Andes di Amerika Selatan dan busur pulau Jepang (Japanese island arc).


1) 2) 3)

Batas konvergen ada 3 macam, yaitu antara lempeng benua dengan lempeng samudra, antara dua lempeng samudra, dan antara dua lempeng benua.

Konvergen lempeng benuasamudra (OceanicContinental)


Ketika suatu lempeng samudra menunjam ke bawah

lempeng benua, lempeng ini masuk ke lapisan astenosfer yang suhunya lebih tinggi, kemudian meleleh. Pada lapisan litosfer tepat di atasnya, terbentuklah deretan gunung berapi (volcanic mountain range). Sementara di dasar laut tepat di bagian terjadi penunjaman, terbentuklah parit samudra (oceanic trench). Pegunungan Andes di Amerika Selatan adalah salah satu pegunungan yang terbentuk dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Nazka dan Lempeng Amerika Selatan.

Konvergen lempeng samudrasamudra (OceanicOceanic)


Salah satu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng

samudra lainnya, menyebabkan terbentuknya parit di dasar laut, dan deretan gunung berapi yang pararel terhadap parit tersebut, juga di dasar laut. Puncak sebagian gunung berapi ini ada yang timbul sampai ke permukaan, membentuk gugusan pulau vulkanik (volcanic island chain). Pulau Aleutian di Alaska adalah salah satu contoh pulau vulkanik dari proses ini. Pulau ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Pasifik dan Lempeng Amerika Utara.

Konvergen lempeng benuabenua (ContinentalContinental)


Salah satu lempeng benua menunjam ke bawah lempeng

benua lainnya. Karena keduanya adalah lempeng benua, materialnya tidak terlalu padat dan tidak cukup berat untuk tenggelam masuk ke astenosfer dan meleleh. Wilayah di bagian yang bertumbukan mengeras dan menebal, membentuk deretan pegunungan non vulkanik (mountain range). Pegunungan Himalaya dan Plato Tibet adalah salah satu contoh pegunungan yang terbentuk dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng India dan Lempeng Eurasia.

Batas transform (transform boundaries)


Terjadi bila dua lempeng tektonik bergerak saling

menggelangsar (slide each other), yaitu bergerak sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak saling memberai maupun saling menumpu. Batas transform ini juga dikenal sebagai sesar ubahanbentuk (transform fault).

Batas transform umumnya

berada di dasar laut, namun ada juga yang berada di daratan, salah satunya adalah Sesar San Andreas (San Andreas Fault) di California, USA. Sesar ini merupakan pertemuan antara Lempeng Amerika Utara yang bergerak ke arah tenggara, dengan Lempeng Pasifik yang bergerak ke arah barat laut.

Bagaimana Dengan Indonesia?


Negeri kita tercinta berada di dekat batas lempeng tektonik Eurasia dan Indo-Australia. Jenis batas antara kedua lempeng ini adalah konvergen. Lempeng Indo-Australia adalah lempeng yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia. Selain itu di bagian timur, bertemu 3 lempeng tektonik sekaligus, yaitu lempeng Philipina, Pasifik, dan Indo-Australia.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, subduksi antara dua

lempeng menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi dan parit samudra. Demikian pula subduksi antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi yang tak lain adalah Bukit Barisan di Pulau Sumatra dan deretan gunung berapi di sepanjang Pulau Jawa, Bali dan Lombok, serta parit samudra yang tak lain adalah Parit Jawa (Sunda).

Lempeng tektonik terus bergerak. Suatu saat gerakannya mengalami gesekan atau benturan yang cukup keras. Bila ini terjadi, timbullah gempa dan tsunami, dan meningkatnya kenaikan magma ke permukaan. Jadi, tidak heran bila terjadi gempa yang bersumber dari dasar Samudra Hindia, yang seringkali diikuti dengan tsunami, aktivitas gunung berapi di sepanjang pulau Sumatra dan Jawa juga turut meningkat.

Indo-plate
Peta Tektonik dan Gunung Berapi di Indonesia. Garis biru melambangkan batas antar lempeng tektonik, dan segitiga merah melambangkan kumpulan gunung berapi.

EKOLOGI
NOVILIA SUSIANAWATI

KONSEP EKOLOGI
Ekologi berasal dari dua kata Yunani; oikos : rumah dan logos : pengetahuan Ekologi : ilmu yang mempelajari tempat tinggal. Perkembangan ekologi terus berubah, mula2 ekologi hanya merupakan studi tntg hub klpk orgnisme hdp dg lingk bererta interaksinya.

Lanjutan
Kini Ekologi menyangkut kelompok organisme dan

proses2 fungsional dimana organisme tsb berada. Shg, ekologi juga disebut studi struktur dan fungsi dari alat (mnr kamus pakar biologi).

Lanjutan.
Istilah baru ecology is the totality : totalitas / pola

hubungan antara organisme dg lingkungan. Jangka panjang, ekologi dipersingkat lagi menjadi Biologi Lingkungan.

SEJARAH EKOLOGI
Dikenalkan oleh Ernest Haeckel (1869).
Kedudukan ekologi diibaratkan seperti sepotong kue. ekologi; suatu cabang dari biologi yang digambarkan

seperti kue.

SPEKTRUM BIOLOGI
DUNIA

GALAKSI

SISTEM GAS

PLANET

EARTH

SISTEM ORGAN

EKOSFER

ORGAN

EKOSISTEM

JARINGAN

KOMUNITAS

SEL

POPULASI

PROTOPLASMA

ORGANISME

ATOM

PEMBAGIAN EKOLOGI
Autekologi; mrp studi ekologi yg memusatkan pada

individu jenis. Ex. Ekologi tikus, ekologi banteng, ekologi komodo, dsb. Synekologi; mrp studi ekologi yg menyangkut klpk2 individu yg terkait satu sama lain. Ex. Ekologi hutan tropika, ekologi sawah, dan ekologi rawa.

AUTEKOLOGI
Ekologi kategori ini lebih penting sebab bertujuan

untuk konservasi sehingga dapat mencegah kepunahan dini.

SYNEKOLOGI
Ekologi ini lebih berkembang karena untuk

mengetahui dampak lingkungan dan lebih eksis sehingga dapat mengetahui sampai tingkat ekologi komunitas dan habitat.

MACAM EKOLOGI
Menurut Taxonomi, ekologi dibagi menjadi 5 :
Mamals, Plant, Animals, Entomology, Forest.

PRINSIP & KONSEP EKOLOGI


Ekosistem : Ecology System Menurut struktur dan penyusunan atau fungsinya,

pembentukan ekosistem dibagi menjadi dua : 1. Komponen biotik. 2. Komponen abiotik.

KOMPONEN BIOTIK
Produsen, konsumen, dan pengurai.

Produsen, mrp. Organisme autotrof. Konsumen, mrp. Organisme heterotrof. Produsen dibagi menjadi organisme fotosintetik dan organisme kemosintetik. Produsen ( Tumbuhan hijau), Konsumen (Omnivora), Pengurai (Bakteri & fungi).

PEMBAGIAN EKOSISTEM
Menurut fungsinya ekosistem dibagi menjadi 6 :

1. Aliran energi, 2. Rantai makanan, 3. Pola diversitas, 4. Siklus biogeokimia. 5. Perkembangan dan evolusi. 6. Sibernetika / pengendalian.

KOMPONEN ABIOTIK
Terdiri atas beberapa unsur senyawa organik dan

senyawa anorganik. (tanah, air, udara, C, O, S, P, O, K, dll).

KONSEP EKOSISTEM
Menetapkan konsep yang luas dan menetapkan hubungan timbal balik dan saling keterkaitan antara organisme hidup dengan lingkungan. Produsen dan konsumen sering terpisah berdasarkan ruang dan waktu, sehingga ada pembagian lintasan energi menjadi dua yaitu Lintasan merumput (Grazing Circuit) dan Lintasan melewati bangkai / seresah (Organic detritus Circuit).

I. Jenis dan individu POKOK BAHASAN dalam ekosistem

2.

3.

Habitat dan relung ekologi, Padan ekologi, Pemindahan sifat: simpati dan alopatri, Seleksi alam, Seleksi buatan, Jam biologi, Perilaku dasar, perilaku mengatur, perilaku bermasyarakat. Perkembangan dan evolusi ekosistem. Strategi perkembangan ekosistem, Konsep klimak, Evolusi ekosistem, Ko-evolusi, seleksi kelompok. Ekologi Perairan Tawar Faktor-faktor pembatas lingkungan perairan tawar, Klasifikasi ekologis organisme perairan tawar, Biota perairan tawar, Komunitas lentik (danau), Komunitas lotik (perairan mengalir).

4. Ekologi Darat
Lingkungan darat, Biota darat dan daerah-daerah biogeorafi, struktur umum komunitas darat, subsistem tanah, subsistem vegetasi, nisbah akar atau tajuk, penyebaran komunitas darat.

KONSEP JENIS
Kata species : menjelaskan hubungan antar populasi
Jika dua populasi ada bersama-sama dan tidak kawin

silang, mereka masuk dalam dua species berbeda

Konsep Habitat
Habitat organisme ialah tempat di mana organisme hidup.

atau
Tempat di mana manusia dapat menemukan organisme tersebut.

atau
Tempat hidup komunitas (biotik dan abiotik)

Berdasarkan kondisi habitatnya dikenal 2 tipe habitat, yaitu habitat mikro dan habitat makro. Habitat makro merupakan habitat bersifat global dengan kondisi lingkungan yang bersifat umum dan luas, misalnya gurun pasir, pantai berbatu karang, hutan hujan tropika, dan sebagainya. Sebaliknya habitat mikro merupakan habitat lokal dengan kondisi lingkungan yang bersifat setempat yang tidak terlalu luas, misalnya, kolam, rawa payau berlumpur lembek dan dangkal, danau, dan sebagainya.

Relung Ekologi (Niche)


1.Relung ekologi (ecological niche), merupakan

terminologi yang lebih inklusif, yang tidak hanya meliputi ruang/tempat yang ditinggali organisme, tetapi juga peranannya dalam komunitas, misal kedudukan pada jenjang (trofik) makanan dan posisinya pada gradient lingkungan: temperatur, kelembaban, pH, tanah dan kondisi lain yang ada. 2. Relung ekologi menyangkut tempat tinggal, apa yang diperbuat dan bagaimana jenis lain menjadi kendala baginya.

3. Relung ekologi suatu organisme tidak hanya tergantung di mana organisme tadi hidup, tetapi juga pada apa yang dilakukan organisme (misal bagaimana organisme mengubah energi, bertingkah laku, bereaksi, mengubah lingkungan fisik maupun biologi) dan bagaimana organisme dihambat oleh spesies lain.

Relung secara biologis merupakan profesi atau cara hidup makhluk hidup
Dua jenis makhluk hidup pada habitat yang sama dan mempunyai relung sama, maka akan terjadi kompetisi.

Ada beberapa organisme yang secara beruntun menduduki relung yang berbeda, contoh: jentikjentik nyamuk hidup di habitat perairan, yang dewasa relung sangat berbeda. Relung burung : pemakan buah/biji, ulat, semut, ikan atau kodok. Niche ada yang bersifat: - umum : ayam bisa makan cacing, padi, sayuran dsb (polifag) - khusus : wereng hanya makan padi (monofag)

ALIRAN ENERGI DAN MATERI:


Secara Fungsional: Energi : suatu bahan yang menyebabkan organisme mempunyai kemampuan untuk melakukan kerja

Energi dari matahari tumbuhan, hewan dan manusia


Rantai makanan (food chain) Piramida makanan :

Tingkatan Trofik IV Tingkatan Trofik III Tingkatan Trofik II Tingkatan Trofik I

Konsumen III Konsumen II Konsumen I Produsen

Matahari

Produsen

Konsumen I (herbivora)

Konsumen II (karnivora)

Konsumen III (omnivora)

Bahan/ materi (nutrisi)

Pengurai / Perombak / Dekomposer

Bagan Rantai Makanan dengan aliran energi dan alur materi di dalamnya

K2

K1
(1). Rantai makanan (2). Jaring-jaring makanan

H
P : Produsen H : Herbivora K : Karnivora

P (1) (2) Hubungan antara Rantai Makanan dan Jaring-jaring Makanan

RANTAI MAKANAN DIATAS PERMUKAAN TANAH DISEBUT RANTAI MAKANAN PENGGEMBALAAN

(GRAZING FOOD CHAIN)


RANTAI MAKANAN DARI PERMUKAAN TANAH KE BAWAH DISEBUT RANTAI MAKANAN DETRITUS (DETRITUS FOOD CHAIN)

Relung ekologi: a. Relung ruang : mikrohabitat b. Relung trofik: menekankan pada hubungan energi c. Relung multidimensional: lingkungan memungkinkan suatu individu atau jenis hidup tanpa batas

CONTOH : SERANGGA HAMA PADI


Hama walang sangit dan belalang: Mempunyai kepentingan yang berbeda dalam hal makanan : Walang sangit makan menghisap buah padi dalam keadaan masak susu. Mikrohabitat pada buah padi. Belalang makan daun padi yang masih muda umur 45 hari. Mikrohabitat pada daun.

Pemisahan Relung Serangga Hama


Relung makanan: Walang sangit : makan buah masak susu Belalang : makan daun muda Relung aktifitas: berdasarkan waktu aktif

Penggantian Sifat (Character Displacement)


Allopatrik ialah spesies yang terdapat pada daerah

geografis yang tidak sama atau terpisah oleh barier


Sympatrik ialah spesies yang terdapat pada daerah

yang sama tetapi relung ekologinya tidak sama.

Seleksi Alam
Jika isolasi terjadi karena pemisahan secara

geografi,populasi turunan dari nenek moyang yang sama akan menghasilkan spesies baru yang allopatrik (allopatric speciation).
Jika spesies terjadi karena halangan ekologi atau

melalui faktor genetik pada daerah yang sama, maka akan dapat menghasilkan spesies baru yang simpatrik (sympatric speciation)

Seleksi Buatan (Artificial Selection)


yaitu seleksi yang dilakukan manusia dengan tujuan

adaptasi tanaman dan hewan untuk kepentingan riset dan pangan.


Domestikasi tanaman dan hewan melibatkan

domestikasi genetik dari spesies

PERKEMBANGAN EKOSISTEM ATAU SUKSESI EKOLOGI


Komunitas yang terdiri dari berbagai populasi bersifat dinamis

dalam interaksinya yang berarti dalam ekosistem mengalami perubahan sepanjang masa. Perkembangan ekosistem menuju kedewasaan dan keseimbangan dikenal sebagai suksesi ekologis atau suksesi. Suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem. Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem klimaks atau telah tercapai keadaan seimbang (homeostatis). Di alam ini terdapat dua macam suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.

Suksesi Primer

Suksesi primer terjadi bila komunitas asal terganggu. Gangguan ini mengakibatkan hilangnya komunitas asal tersebut secara total sehingga di tempat komunitas asal terbentuk habitat baru. Gangguan ini dapat terjadi secara alami, misalnya tanah longsor, letusan gunung berapi, endapan Lumpur yang baru di muara sungai, dan endapan pasir di pantai. Gangguan dapat pula karena perbuatan manusia misalnya penambangan timah, batubara, dan minyak bumi.

Contoh yang terdapat di Indonesia adalah terbentuknya suksesi di Gunung Krakatau yang pernah meletus pada tahun 1883. Di daerah bekas letusan gunung Krakatau mula-mula muncul pioner berupa lumut kerak (liken) serta tumbuhan lumut yang tahan terhadap penyinaran matahari dan kekeringan. Tumbuhan perintis itu mulai mengadakan pelapukan pada daerah permukaan lahan, sehingga terbentuk tanah sederhana. Kalau tumbuhan perintis mati maka akan mengundang datangnya pengurai (dekomposer). Zat yang terbentuk karena aktivitas penguraian bercampur dengan hasil pelapukan lahan membentuk tanah yang lebih kompleks susunannya. Dengan adanya tanah ini, biji yang datang dari luar daerah dapat tumbuh dengan subur. Kemudian rumput yang tahan kekeringan tumbuh. Bersamaan dengan itu tumbuhan herba pun tumbuh menggantikan tanaman pioner dengan menaunginya. Kondisi demikian tidak menjadikan pioner subur tapi sebaliknya.

Sementara itu, rumput dan belukar dengan akarnya yang

kuat terus mengadakan pelapukan lahan.Bagian tumbuhan yang mati diuraikan oleh jamur sehingga keadaan tanah menjadi lebih tebal. Kemudian semak tumbuh. Tumbuhan semak menaungi rumput dan belukar maka terjadilah kompetisi. Lama kelamaan semak menjadi dominan kemudian pohon mendesak tumbuhan belukar sehingga terbentuklah hutan. Saat itulah ekosistem disebut mencapai kesetimbangan atau dikatakan ekosistem mencapai klimaks, yakni perubahan yang terjadi sangat kecil sehingga tidak banyak mengubah ekosistem itu.

2. Suksesi Sekunder

Suksesi sekunder terjadi bila suatu komunitas mengalami gangguan, baik secara alami maupun buatan. Gangguan tersebut tidak merusak total tempat tumbuh organisme sehingga dalam komunitas tersebut substrat lama dan kehidupan masih ada. Contoh: gangguan alami misalnya banjir, gelombang laut, kebakaran, angin kencang, dan gangguan buatan seperti penebangan hutan dan pembakaran padang rumput dengan sengaja.

PROSES SUKSESI
Tahapan proses suksesi: 1. Nudasi : terbukanya substrat yang masih gundul 2. Migrasi : datangnya biji/alat perkembangbiakan 3. Execis : perkecambahan, tumbuh dan reproduksi 4. Kompetisi : menghasilkan pergantian species 5. Reaksi : perubahan habitat karena hadirnya species 6. Stabilitas akhir : terbentuknya ekosistem kolmpleks

Bertambah/berkurangnya jenis (species) JENIS SUKSESI

Suksesi progresis : perubahan semakin kaya akan jenis (species) 2. Suksesi regresif/retrogresif : perubahan semakin berkurangnya jenis (contoh: unsur hara berkurang) Menurut terjadinya: 1. Suksesi primer : terbentuknya komunitas pada substrat yang belum pernah ditumbuhi vegetasi 2. Suksesi sekunder : terbentuknya komunitas baru yang berasal dari ekosistem yang pernah terbentuk
1.

Keseimbangan Lingkungan

Definisi lingkungan hidup adalah kesatuan ruang

dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya. Komponen lingkungan terdiri dari faktor abiotik (tanah, air, udara, cuaca, suhu) dan faktor biotik (tumbuhan dan hewan, termasuk manusia).

Lingkungan hidup, baik faktor biotik maupun abiotik berpengaruh dan dipengaruhi manusia.
Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung. Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Dalam kondisi alami, lingkungan dengan segala keragaman interaksi yang ada mampu untuk menyeimbangkan keadaannya.
Namun tidak tertutup kemungkinan, kondisi demikian dapat berubah oleh campur tangan manusia dengan segala aktivitas pemenuhan kebutuhan yang terkadang melampaui Batas.

Keseimbangan lingkungan secara alami dapat berlangsung

karena beberapa hal, yaitu komponen-komponen yang ada terlibat dalam aksi-reaksi dan berperan sesuai kondisi keseimbangan, pemindahan energi (arus energi), dan siklus biogeokimia dapat berlangsung. Keseimbangan lingkungan dapat terganggu bila terjadi perubahan berupa pengurangan fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian komponen yang dapat menyebabkan putusnya mata rantai dalam ekosistem. Salah satu faktor penyebab gangguan adalah polusi di samping faktor-faktor yang lain.

KOEVOLUSI
Koevolusi adalah proses dua atau lebih spesies mempengaruhi proses evolusi satu sama lainnya. Semua organisme dipengaruhi oleh makhluk hidup disekitarnya, namun pada koevolusi, terdapat bukti bahwa sifat-sifat yang ditentukan oleh genetika pada tiap spesies secara langsung disebabkan oleh interaksi antara dua organisme

Contoh kasus koevolusi yang terdokumentasikan dengan

baik adalah hubungan antara Pseudomyrmex (sejenis semut) dengan tumbuhan akasia. Semut menggunakan tumbuhan ini sebagai tempat berlindung dan sumber makanan. Hubungan antar dua organisme ini sangat dekat sedemikiannya telah menyebabkan evolusi struktur dan perilaku khusus pada kedua organisme. Semut melindungi pohon akasia dari hewan herbivora dan membersihkan tanah hutan dari benih tumbuhan saingan. Sebagai gantinya, tumbuhan mempunyai struktur duri yang membesar yang dapat digunakan oleh semut sebagai tempat perlindungan dan sumber makanan ketika tumbuhan tersebut berbunga

BIOMAGNIFIKASI
Fenomena bioakumulasi (penimbunan biologi) dan biomagnifikasi (pelipatgandaan timbunan mengikuti tingkatan dalam rantai makanan) senyawa pencemar dalam jaringan mahluk hidup adalah kenyataan yang telah diterima secara umum di kalangan para peneliti toksikologi lingkungan. Namun belakangan, topik ini semakin menarik perhatian dan memunculkan bidang kajian baru yaitu Pollution and Food Safety (Pencemaran dan Keamanan Pangan).

Salah satu konsekuensi dari pelepasan dan penyebaran substansi pencemar di lingkungan adalah penangkapan (uptake) dan penimbunan (accumulation) oleh makhluk hidup mengikuti alur rantai makanan (food chain). Umumnya relasi antara konsentrasi substansi pencemar di lingkungan dan di dalam jaringan mahluk hidup dinyatakan dalam parameter faktor biokonsentrasi (BCF = bioconcentration factor). Parameter ini merupakan nisbah antara konsentrasi suatu senyawa di lingkungan dan konsentrasi senyawa yang sama dalam jaringan makhluk hidup.

Jika nilai BCF cenderung berlipat ganda - seiring dengan peningkatkan

setiap aras rantai makanan (trophic level) - maka dalam ekosistem telah berlangsung fenomena biomagnifikasi (biomagnification) dari senyawa pencemar itu. Salah satu contoh klasik untuk fenomena ini adalah biomagnifikasi senyawa-senyawa PCB (polychlorobiphenyl) di danau Ontario, Kanada. Di danau itu, konsentrasi PCB dalam jaringan burung herring gull sebagai puncak rantai makanan di sana - besarnya dua puluh lima juta (25.000.000) kali lipat konsentrasi PCB dalam air. Fenomena biomagnifikasi ini tentu berimplikasi kepada manusia, karena pada hampir semua rantai makanan dalam ekosistem manusia adalah pemegang posisi puncak trophic level. Sehingga manusia adalah mahluk hidup yang menanggung risiko biomagnifikasi paling tinggi.

CONTOH JARING-JARING MAKANAN YANG BERDAMPAK PADA MANUSIA JIKA ADA ZAT PENCEMAR DIAIR

Pengertian
Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman yang

ditunjukkan dengan adanya variasi makhluk hidup yang meliputi bentuk, penampilan, jumlah,serta ciri lain

Keanekaragaman hayati berkembang dari :


Keanekaragaman tingkat gen : keanekaragaman yang

timbul karena adanya variasi susunan gen dalam dalam suatu spesies. Contoh : pada spesies kucing terdapat variasi seperti kucing anggora berbulu panjang, kucing siam, dan kucing bainese Keanekaragaman tingkat jenis : keanekaragaman yang timbul karena adanya perbedaan-perbedaan pada berbagai spesies makhluk hidup disuatu tempat. Misalnya : di halaman terdapat pohon mangga, mawar, semut, belalang, kupu-kupu, melati.

Keanekaragaman tingkat ekosistem :

keanekaragaman yang timbul karena adanya interaksi antara lingkungan abiotik tertentu dengan sekumpulan makhluk hidup tertentu. Contoh : ekosistem sungai, ekosistem terumbu karang, ekosistem hutan.

KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA


Keunikan keanekaragaman hayati Indonesia ditandai oleh : Adanya fauna bertipe Oriental, Australis dan peralihan Memiliki tumbuhan (Flora) bertipe Malesiana Memiliki hewan dan tumbuhan yang endemik Memiliki hewan dan tumbuhan yang langka

Ciri-ciri Daerah Oriental


1.

2.

3.

Mamalia berukuran besar.Misalnya : gajah Sumatra (Elephas maximus sumatrensis), banteng (Bos sondaicus), harimau sumatra (Panthera tigris sondaicus) Banyak jenis primata.Misalnya : orang utan sumatra (Pongo pygmaeus obelii), orang utan Kalimantan (Pongo pygmaeus pygmaeus), kera (Macaca fascicularis) Warna bulu burung kurang menarik dan tidak beragam.Misalnya : burung Rangkong (Rhinoplax vigil), murai (Myophoneus sp)

Ciri Hewan daerah Australis


1.
2.

3.

Mamalia berukuran lebih Kecil. Memiliki mamalia berkantong. Misalnya walabi kecil (Dorcopsulus)vanheurni), walabi semak (Thylogale bruijni), kanguru pohon (Dendrolagus ursinus) Warna bulu burung lebih menarik dan beragam.Misalnya burung cendrawasih (Paradisaea minor), burung kasuari (Casuarius casuarius)

Ciri Hewan Daerah Peralihan


Pada daerah peralihan atau transisi Oriental-Australis (Sulawesi dan Nusa Tenggara) terdapat hewan-hewan dengan ciri khas tersendiri. Misalnya : komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo (NTT), babi rusa (Babyrousa babyrussa), anoa (Bubalus depressicornis), dan burung maleo (Macrocephalon maleo) di Sulawesi

Hewan dan Tumbuhan Endemik


1.

2.

3. 4. 5.

Hewan Endemik: komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo Badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus) di Ujung Kulon-Banten Babi rusa Musang Sulawesi Tarsius

1.

Tumbuhan Endemik : Bunga Raflesia (Rafflesia arnoldii) di hutan-hutan Bengkulu, Sumatera Barat an Jambi. 2. Rafflesia borneensis di Kalimantan 3. Matoa (Pometia pinnata) 4. Ratu slur permata hijau (Strongylodon macrobotrys)

Hewan dan Tumbuhan Langka


1.

2. 3. 4.

Hewan Langka : Badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) Harimau sumatra (Panthera tgris sumatrae) Tapir (Tapirus indicus) komodo (Varanus komodoensis)

1. 2. 3. 4. 5.

Tumbuhan Langka : Matoa (Pometia pinnata) Gandaria (Bouea macrophylle) Badali (Raermachera gigantea) Sawo kecik (Manilkara kauki) Bendo (Artrocarpus elasticus)

1. 2.

3.
4.

Tumbuhan dan hewan asli Indonesia itu yaitu : Rafflesia arnoldii, sebagai bunga langka Melati, sebagai bunga bangsa Elang jawa, sebagai satwa udara nasional Ikan solera merah, sebagi satwa air nasional

MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI SDA Hayati Penghasil


@ Sumber kayu ; sumber karbohirat dan protein; @ Sumber obat-obatan dan kosmetika @ Sumber plasma nutfah (sumber gen) @Sumber perikanan

Sebagai sarana pengembangan

Ilmu pengetahuan, pendidikan, rekreasi dan wisata


Manfaat dari aspek sosial dan

budaya masyarakat

Penyebab Hilangnya Keanekaragaman Hayati


1. Hilangnya Habitat dan fragmentasi Hilangnya habitat adalah menyusutnya materi pada tempat yang sesuai (cocok) untuk hidup
Fragmentasi habitat adalah pemisahan suatu habitat menjadi lebih kecil lagi

2. Spesies-spesies eksotik (introduksi spesies) Introduksi spesies adalah suatu upaya mendatangkan spesies asing ke suatu wilayah yang telah memiliki spesies lokal. Misal : di Indonesia, penggunaan padi unggul telah menyebabkan punahnya padi tradisional 3. Degradasi habitat Degradasi habitat adalah kerusakan habitat karena polusi, miisalnya hujan asam, eutrofikasi, efekrumah kaca.

4. Eksploitasi secara berlebihan 5. Industrialisasi Kehutanan dan perikanan


6. Perubahan Iklim Global

Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati

1.

MELALUI KONSERVASI Beberapa bentuk konservasi : Cagar alam yaitu kawasan suaka alam yang memiliki tumbuhan, hewan, ekosistem yang khas sehingga perlu dilindungi. Contoh cagar alam : Cagar Alam Hutan Pinus janthoi di Aceh, Cagar Alam Lembah Anai di Sumbar

2. Suaka margasatwa yaitu kawasan suaka alam yang memiliki ciri khas berupa keanekaragaman dan keunikan jenis satwa (hewan) yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya. 3. Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli yang dikelola dengan sistem zonasi. Taman ini biasanya dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budi daya, pariwisata, dan rekreasi alam.

4. Taman Wisata Alam yaitu kawasan apelestarian alam dengan tujuan untuk kepentingan pariwisata dan rekreasi alam. 5. Taman baru yaitu kawasan yang didalamnya terdapat potensi satwa buru yang diperuntukkan untuk rekreasi berburu. Contoh : Taman Buru Pulau Pini di Sumut, taman Buru Semidang Bukit kelabu di bengkulu

5. MELALUI PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN Peraturan perundangan ini bertujuan untuk melindungi beberapa jenis hewan yang terdapat di Indonesia 6. MELALUI KEPPRES Misalnya Keppres no 4 tahun 1993 yang telah menetapkan beberapa tumbuhan dan hewan asli Indonesia sebagai tumbuhan dan hewan nasional.

Manfaat Keanekaragaman Gen


Keanekaragamaan gen merupakan modal dasar untuk melakukan rekayasa genetika dan hibridisasi (kawin silang) untuk mendapatkan bibit unggul yang diharapkan.

Manfaat Keanekaragaman Jenis


Keanekaragaman jenis dapat menuntun kita untuk mencari alternatif dari bahan makanan, bahan sandang, dan papan, juga dapat menuntun kita memilih hewanhewan unggul yang dapat dibudidayakan.

Manfaat Keanekaragaman Ekosistem


Keanekaragaman ekosistem kita dapat mengembangkan sumber daya hayati yang cocok dengan ekosistem tertentu sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian dan peternakan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Keanekaragaman hayati merupakan anugerah terbesar bagi umat manusia. Manfaatnya antara lain adalah : (1) Merupakan sumber kehidupan, penghidupan dan kelangsungan hidup bagi umat manusia, karena potensial sebagai sumber pangan, papan, sandang, obat-obatan serta kebutuhan hidup yang lain (2) Merupakan sumber ilmu pengetahuan dan tehnologi (3) mengembangkan sosial budaya umat manusia (4) Membangkitkan nuansa keindahan yang merefleksikan penciptanya.

Keanekaragaman Hayati sebagai Sumber Pangan di Indonesia

Kebutuhan karbohidrat masyarakat Indonesia terutama tergantung

pada beras. Sumber lain seperti jagung, ubi jalar, singkong, talas dan sagu sebagai makanan pokok di beberapa daerah mulai ditinggalkan. Ketergantungan pada beras ini menimbulkan krisis pangan yang seharusnya tidak perlu terjadi.
Budi daya udang , bandeng dan lele dumbo sangat potensial juga

sebagai sumber pangan. Oncom , tempe, kecap, tape, laru (minuman khas daerah Timor), gatot, merupakan makanan suplemen yang disukai masyarakat Indonesia.
Jasa mikro organisme seperti kapang, yeast dan bakteri sangat

diperlukan untuk pembuatan makanan ini. Beberapa jenis tanaman seperti suji, secang, kunir, gula aren, merang padi, pandan banyak digunakan sebagai zat pewarna makanan.

Keanekaragaman Hayati sebagai Sumber Sandang dan Papan


Kapas, rami, yute, kenaf, abaca, dan acave serta ulat sutera potensial sebagai bahan sandang. Tanaman ini tersebar di seluruh Indonesia, terutama di Jawa dan Kalimantan dan Sulawesi.
Beberapa Suku di Kalimantan, Irian dan Sumatera menggenakan kulit kayu, bulu- bulu burung serta tulang-tulang binatang sebagai aksesoris pakaian. Masyarakat pengrajin batik menggunakan tidak kurang dari 20 jenis tanaman untuk perawatan batik tulis termasuk buah lerak yang berfungsi sebagai sabun. Rumah adat di Indonesia hampir semuanya memerlukan kayu sebagai

bahan utama. Semula kayu jati, kayu nangka dan pokok kelapa (glugu) dipergunakan sebagai bahan bangunan. Dengan makin mahalnya harga kayu jati saat ini berbagai jenis kayu seperti meranti, keruing, ramin dan kayu kalimantan dipakai juga sebagai bahan bangunan.

Sumber daya Hayati sebagai Sumber Obat dan Kosmetik


Indonesia memiliki 940 jenis tanaman obat, tetapi hanya 120 jenis yang

masuk dalam Materia medika Indonesia. Masyarakat pulau Lombok mengenal 19 jenis tumbuhan sebagai obat kontrasepsi.
Masyarakat jawa juga mengenal paling sedikit 77 jenis tanaman obat

yang dapat diramu untuk pengobatan segala penyakit.


Potensi keanekaragaman hayati sebagai kosmetik tradisional telah lama

dikenal. Penggunaan bunga bungaan sepeti melati, mawar, cendana, kenanga, kemuning, dan lain-lain lazim dipergunakan oleh masyarakat terutama Jawa untuk wewangian.
Tanaman pacar digunakan untuk pemerah kuku, sedangkan ramuan

daun mangkokan, pandan, melati dan minyak kelapa dipakai untuk pelemas rambut.

Manfaat di bidang lainnya


1. Sebagai sumber pendapatan/devisa a. Bahan baku industri kerajinan: kayu, rotan, karet b. Bahan baku industri kosmetik: cendana, rumput laut 2. Sebagai sumber plasma nutfah, Misalnya hutan Di hutan masih terdapat tumbuhan dan hewan yang mempunyai sifat unggul, karena itu hutan dikatakan sebagai sumber plasma nutfah/sumber gen.

3. Manfaat ekologi : Selain berfungsi untuk menunjang kehidupan manusia, keanekaragaman hayati memiliki peranan dalam mempertahankan keberlanjutan ekosistem. 4. Manfaat keilmuan : Keanekaragaman hayati merupakan lahan penelitian dan pengembangan ilmu yang sangat berguna untuk kehidupan manusia. 5. Manfaat keindahan : Bermacam-macam tumbuhan dan hewan dapat memperindah lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai