Anda di halaman 1dari 2

Kiur/ pemanasan Karena tipe akrilik ini adalah heat cured maka polimerisasinya dibantu dengan pemanasan.

Cara dari pemanasannya yaitu dengan memanaskan pada air mendidih yang suhunya kira-kira 1000 C selama 20 menit.

* Pendinginan Kuvet yang masih dalam press dibiarkan perlahan karena selama pendinginan terdapat kontraksi antara bahan cetakan dan akrilik yang menyebabkan timbulnya stress dalam polimer.

* Deflasking/ pelepasan Pelepasan akrilik ini sulit dilakukan karena : a. Tebal tipisnya lapisan yang dibentuk CMS pada waktu mengering. Keadaan akrilik setelah dilepas terdapt kelebihan dipinggir cetakan akrilik hal itu dapat ditanggulangi dengan cara mengurangi dan merapikan sesuai dengan outline formnya pada waktu finishing. Akrilik tidak patah karena pendinginan yang dilakukan berhati-hati. Tidak terdapat porus karena mould space karena pencampuran yang sudah homogen. Akrilik berwarna merah muda pucat seharusnya berwarna merah muda. Hal ini dikarenakan cara pemanasan yag salah suhu yang digunakan terlalu tinggi.

b. Pemberian bahan separator tidak sepenuhnya menempel pada permukan mould space yang hal ini disebabkan karena ada malam yang masih menempel pada proses pembuangan malam.

* Penyelesaian / finishing Pada tahap ini dilakukan pemotongan bagian-bagian yang berlebih. Merapikan pinggiran akrilik dan meratakan permukaan akrilik dengan bor stone, fraiser dan amplas halus. * Pemolesan/ polishing Pemolesan ini merupakan tahap terakhir dalam manipulasi gips. Bahan yang digunakan untuk pemolesan pertama kali adalah pumish yang merupakan bahan dari batu apung yang dipergunakan dalam suspensi dalam air. Bahan selanjutnya dipoles dengan bahan yang lebih halus yaitu whiting yang dipergunakan dalam bentuk suspensi dalam air. Pemolesan ini dilakukan sampai permukaan akrilik halus dan mengkilap. Setelah itu diaplikasikan dalam model rahang yang baik yaitu pada waktu dilepas mudah dan pada waktu posisi terbalik akrilik tetap pada model rahang atau tidak jatuh.Pemberian separator CMS tersebut dimaksudkan untuk: a. Mencegah merembesnya monomer ke bahan cetakan (gips) dan ber-polimerisasi di dalam gips sehingga menghasilkan permukaan yang kasar dan merekat dengan bahan cetakan/gips. b. Mencegah air dari bahan cetakan masuk ke dalam resin acrylic. kertas selopan bertujuan untuk mengontrol kelebihan dari adonan akrilik. Setelah pengepresan terakhir kuvet beserta press direndam dalam air untuk mempertahankan tekanan yang sudah ada dan mengindari menguapnya dari monomer.

vaselin (bahan separasi) bertujuan untuk memudahkan pelepasan gips setelah setting time. vibrator untuk membantu mengalirkan adonan ke dalam cetakan dan mempermudah telepasnya gelembung udara. Pembentukan Mould Space Mould space dibentuk dari malam yang direkatkan pada model rahang dan dibentuk sesuai dengan keadaan rahang dan outline formnya dimana malam beserta modelnya ditanam dalam gips di kuvet. Kemudian malam ini dibuang 10 menit dan disiram dengan air mendidih sehinggadengan cara digodok bekas malam ini terbentuk rongga dan rongga inilah yang disebut mould space yang akan ditempati akrilik.

Anda mungkin juga menyukai