Anda di halaman 1dari 10

1

NATAL SAATNYA BERDAMAI

Sejarah dunia adalah sejarah konflik-konflik. Selama 5560 tahun terhitung 15.000 perang dan ini ada jumlah yang dicatat di sejarah. Dan ketika kita sedang merayakan Natal PBI setidaknya 32 perang (besar & kecil) sedang terjadi. Harus kita akui bahwa kita, manusia tidak terlalu bagus dalam hidup berdamai dengan sesama. Kita lebih baik/ hebat untuk untuk tidak sepakat, berkelahi dan feuding? Kalau Saudara terjun dalam kegiatan-kegiatan perdamaian mereka mendasarkan kegerakan mereka atas dasar konflik hanya bisa diredam melalui pendidikan. Dengan mengajarkan pengetahuan, membuat setiap orang memahami satu dengan yang lain maka akan timbul saling memahami pemahaman yang mendalam akan menyelesaikan dan mencegah konflik. Pengetahuan dipercaya menjadi solusi atas masalah konflik dan tercapainya perdamaian. Yang lain menaruh percaya pada bila tercapainya keadilan social. Mereka berjuang agar keadilan social terjadi dimana manusia dapat sama dan sederajat hidup sesuai harkatnya masing-masing; dan dengan demikian akan tercapai kesetaraan dan tercapainya kesetaraan akan menghasilkan perdamaian dan menghindarkan dari konflik. Apa benar demikian?

Pikiran yang terdidik tidak secara otomatis menghasilkan hati yang damai. Demikian hidup yang setara tidak serta merta menghasilkan hati yang bersih dari kedengkian? Yang kehidupan butuhkan adalah perdamaian. Perdamaian adalah pemulihan damai. Damai dengan Tuhan, damai dengan sesame dan damai di dalam hati. Ini adalah keajaiban yang dahsyat yang menyembuhkan hidup dan hubungan yang hancur. Perdamaian membuyarkan konflik dan mengubah kekacauan menjadi tenang. Ini menghentikan gerutu. Ini menyeka stres Saudara untuk Godserenity, mengubah ketegangan menjadi tranquility, dan menghasilkan damai daripada panik atau tekanan. Namun semangat perdamaian sepertinya kekurangan cadangan pada saat ini. Kehidupan kita disibukkan dan dilelahkan oleh karena upaya-upaya membangun penyelesaian konflik dan ringkis-ringkis puing-puing kehancurkan yang disisakan oleh setiap konflik. Dimanamana hal ini terjadi. Kita menyia-nyiakan kesempatan, sumberdaya dan sumberdana untuk sesuatu yang sama sekali tidak perlu. Apakah damai di dalam dunia mungkin? Ataukan ini hanya utopia. Adalah masyarakat gemah ripah loh jinawi mungkin ketika dunia kita semakin parah sakitnya dalam kebencian, perseteruan, korupsi dan perang satu dengan yang lain.

Berdamai dalam hati dgn Tuhan Langkah pertama untuk damai di dalam hati adalah memahami sumber konflik. Ada banyak sumber masalah; namun 2 yang terbesar/ terpenting adalah: 1. Yang pertama adalah sifat alami kita: keakuan. Ketika saya maunya begini, dan juga Saudara maunya begitu maka mau saya berbenturan dengan mau saudara. Kalau tidak ada diantara saya dan saudara mau ngalah/ kompromi dalam kasih maka konflik sudah pasti terjadi. Namun skenario ini setiap detik terjadi sepanjang hubungan manusia. Bahkan terjadi dalam hubungan dengan orang Saudara kasihi karena tidak mungkin Saudara sepakat selalu. 2. Yang kedua, yang kurang disadari/ dipahami orang, adalah mengharap orang lain untuk memenuhi kebutuhan kita yang hanya Tuhan bisa melakukan. Kita menuntut sesama kita daripada berpaling kepada Tuhan. Ini terjadi dalam setiap hubungan: pernikahan, pekerjaan, gereja, organisasi lainnya. Tidak ada seseorang yang dapat memenuhi semua kebutuhan Saudara. Itu hanya pekerjaan Tuhan. a. Daripada mengeluh dan menyalahkan orang lain untuk ketidakpenuhan kebutuhan/ harapan Saudara Alkitab memerintahkan. Dari manakah asalnya segala perkelahian dan pertengkaran di antaramu? Bukankah itu berasal dari

keinginan-keinginanmu yang terus saja berperang di dalam dirimu untuk mendapatkan kesenangan dunia! Kalian ingin, tetapi tidak mendapat, maka kalian mau membunuh! Kalian bersemangat, tetapi tidak mencapai apa yang kalian cari, maka kalian bertengkar dan berkelahi. Kalian tidak mendapat apa-apa, sebab kalian tidak minta kepada Allah. (Yakabus 4:12). Kalau Saudara sebanyak waktu Saudara mengeluh dan menggerutu maka Saudara akan terhindar dari perdebatan dan akan pikiran kita akan dibanjiri oleh damai. Mestinya kita akan menghukum diri kita bila sering menggerutu dengan semakin banyak berdoa. b. Kadang kita mencari solusi positif: menyimpan dalam hati menulis dalam buku harian dan sungguh-sungguh bersikap baik seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Inipun bukan cara yang diajarkan Alkitab. Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Filipi 4:6-7. Intinya tidak akan ada damai sejahtera bagi dunia tanpa damai diantara bangsa tanpa damai diantara masyarakat tanpa damai diantara keluarga tanpa damai

diantara pribadi. Tidak akan pernah terjadi sampai sang Raja Damai bertahta di hati kita. Mungkin Saudara tidak menyadari jika Saudara mencoba hidup sesuai cara Saudara daripada cara Allah, maka Saudara bermusuhan dengan Tuhan. Faktanya kita sekalian hidup dengan cara kita sendiri. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.Yesaya 53:6 Semua pilihan kita yang menjauhi dari pilihan Tuhan adalah seperti perang diam-diam dengan Tuhan. Hal inilah yang menghasilkan di dalam diri Saudara ketegangan dan nyeri-nyeri dalam tubuh kita. Inilah yang kita sebut dari perbuatan daging: Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamuseperti yang telah kubuat dahulubahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Galatia 5:19-21. Sebaliknya, akibat dari perdamaian dengan Tuhan adalah semua kebaikan yang Saudara inginkan dalam hidup, yang disebut buah

roh: Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Galatia 5:22-23 Kabar baik Natal adalah bahwa Allah sungguh-sungguh ingin semua manusia mengalami perdamaian dengan Dia dan merasakan kualitas hidup terbaik selama didunia: Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakanakan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. 2 Korintus 5:19-20. Mungkin Saudara bertanya bagaimana mungkin saya yang tidak sempurna berdamai dengan yang sempurna? Saudara ini bukan semacam perdamaian dimana Saudara akan kompromi/ negosiasi sama Tuhan. Melainkan perdamaian yang dihasilkan karena penyerahkan total Saudara dengan Tuhan. Berserah penuh dan mengakui bahwa Saudara tidak bisa menjadi tuhan atas hidup Saudara sendiri, Saudara memilih untuk hidup sesuai rencana/ rancangannya. Mungkin Saudara bertanya mengapa saya harus berserah penuh? Tidak bisanya penyerahan saya setengah atau 90% saja faktanya tidak ada yang

pernah menang melawan Tuhan itulah alasannya Saudara perlu berserah penuh. tangan kita terlalu pendek untuk meninju Tuhan.

Mengalami Damai dari Tuhan Sesaat Saudara berdamai dengan Tuhan, Saudara akan mulai mengalami damai dari Tuhan di hati dan pikiran Saudara. Semakin rajin Saudara berdoa semakin reda dan berkurang panik itu. Semakin Saudara menyembah Tuhan, semakin kurang kekuatiran itu. Akan akan merasakan lebih sabar dan kurang tertekan. Alkitab berjanji: TUHAN, Engkau memberi damai dan sejahtera kepada orang yang teguh hatinya, sebab ia percaya kepada-Mu. Yesaya 26:3 BIS. Adakah perampok-perampok damai dari hidup kita? Secara umum bisa dikatakan ada 3: 1. Hal yang tidak dpt kita kendalikan (penyakit, kematian dan layoffs) 2. Orang yang tidak berubah (mereka yang menolak bekerjasama untuk merubah mereka) 3. Masalah yang tidak bisa dijelaskan (ketika hidup terasa tidak adil).

Orang biasanya merespon ketiga hal ini dengan cara: mereka mencoba dgn keras mengontrol segala sesuatu, namun semua itu dijamin gagal. Akhirnya mereka akan menyerah dengan sikap yang fatal dan perasaan seperti dikendalikan oleh persoalan. Atau mereka memperoleh damai dalam pikiran/ hati dalam merespon situasi itu dengan cara Yesus dan bergantung pada RK untuk menguatkan mereka melakukannya. Serenity prayer. Langkah menuju damai dengan Tuhan datang melalui hidup dan menikmati hari demi hari, menerima apa yang tidak dapat kita rubah daripada mengkuatirkan tentang hal itu, percaya kepada kasih Tuhan dan hikmat dan berserah pada tujuan dan rencanaNya buat hidup kita.

Berdamai dengan Sesama Sesaat Saudara berdamai dengan Tuhan dan Saudara mulai mengalami damai dengan Tuhan dalam hati, Tuhan ingin Saudara mengalami sukacita ada didalam damai dengan sesama dalam hidup saudara. Dia melakukan ini dengan cara merubah Saudara menjadi Pembawa Damai.

Dia akan memberi semangat dan keinginan yang kuat, dan kecakapan dan kuasa, untuk berdamai dengan orang lain dalam hidup Saudara, yaitu mereka yang konflik dengan Saudara. Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. 2 Korintus 5:18. Ketika Kristus masuk didalam hidup, satu area hidup dimana Saudara akan melihat perbedaan adalah dalam hubungan Saudara. Apakah Saudara mau berkat Tuhan dan karir? Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Matius 5:9 setiap kali saudara mencoba membangun hubungan yang rusak, Saudara melakukan sesuatu yang Allah kehendaki. Ketika Saudara menolong dua belah pihak yang berseteru untuk supaya mereka hidup bersama kembali Saudara melakukan yang Kristus sendiri suka. Alkitab menyebut sebagai : pelayanan pendamaian. Alkitab tidak berkata: Berbahagialah yang cinta damai Berbahagialah yang suka berdamai Melainkan berbahagialah yang membawa damai.

10

Apa maknanya menjadi Pembawa Damai? Ini tidak berarti menghindari konflik. Ini tidak berarti lari dari persoalan dan purapura tidak ada masalah. Ketika seseorang berkata maaf saya tidak mau membicarakan itu itu adalah pengecut bukan pembawa damai. Ketika seseorang menunda-nunda menyelesaikan konflik, ini akan berkembang besar dan dalam. Pembawa damai tidak pasif tidak berbuat apa-apa. Untuk menjadi pembawa damai, maka seseorang aktif mencari cara untuk mengakhiri konflik, dia mengambil inisiatif dan mempelopori perdamaian ketika hubungan itu rusak dan Saudara rela mengampuni kepada mereka yang menyakiti Saudara. Saudara meneruskan kepada yang lain kasih karunia yang sama yang Tuhan tunjukan pada Saudara. Saudara membawa setiap orang bersama daripada memecah belah. Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai (Memang kebaikan adalah hasil dari benih damai yang ditabur oleh orang yang cinta damai!) Yakobus 3:18 Beberapa orang enggan untuk berdamai karena mereka tidak mengerti antara perbedaan mengampuni dan percaya atau perbedaan antara perdamaian dan penyelesaian. Penyelesaian tidak sama dengan perdamaian. Perdamaian mengakhiri hostility.

Anda mungkin juga menyukai