Anda di halaman 1dari 2

BERTEKUN DALAM IMAN Secara naluri, kita manusia selalu menginginkan sesuatu yang mudah dan menyenangkan.

Kita akan cenderung cepat ingin berhenti/ berpindah, bila hal itu tidak menyenangkan. Kalau Saudara belum yakin, perhatikan bagaimana kebiasaan Saudara didepan TV. Mentalitas seperti itu berimbas dalam berbagai aspek kehidupan: 1. Kehidupan pernikahan: kawin cerai; selingkuh 2. Pekerjaan: sering berhenti dari kerja. 3. Sekolah/ kursus: berhenti ditengah jalan/ drop out. 4. Komunikasi: orang Indonesia berganti HP tiap 3 bulan sekali. Karena setiap 3 bulan akan muncul HP baru. Meski satu sisi mentalitas itu menyenangkan dan berfungsi dalam aspek tertentu; namun tidak pada semua aspek hidup manusia. Memakai mentalitas itu secara umum menyebabkan kekacauan hidup manusia. Demikian juga dalam kehidupan rohani kita, mentalitas itu tidak berlaku. Ketika Saudara memutuskan secara pribadi untuk menjadi pengikut Kristus, Dia sudah mengingatkan bahwa ini adalah komitmen selamanya. Kekristenan mengharuskan kita bertekun, selain beriman. (Kisah 14:22, Kol 1:21-23; Ibr 3:12-14, 4:1-11, 6:11-12) 1. Kita diminta bertekun dalam Iman. Anatomi bertekun: Ayahnya adalah Iman, Ibunya Disiplin, Saudaranya Konsisten, Sabar, Pengharapan. (Yak 5:11) 2. Kita diminta bertekun dalam Doa. (Kol 4:2; Rom 12:2) 3. Kita diminta berkun dalam Firman dan perbuatan baik. (Yak 1:25, 1 Tim 4:13, 16) Musuh kita dalam ketekunan adalah : penderitaan & kemalasan. (Mar 4:17-18; 13:13; 1 Tim 4:1; 6:10; Ibr 2:1, 10:32-39). Ada lagu Tuhan menetapkan langkah yang disitir dari sebuah Mazmur. Namun masalah kita, jarang orang Kristen yang benar-benar sudah terjatuh dan mengalami kuasa dibangkitkan Tuhan. Yang terjadi adalah, sebelum kita jatuh, ketika kita masih cukup kuat, kita berlari memilih jalan kita sendiri. Perseverence Persistent. Karena kehidupan Kristen tidak mudah, penderitaan: fisik dan mental adalah kemungkinan besar kita alami maka ketekunan adalah yang menjamin kita keluar dari masa-masa itu dengan selamat dan sebagai pemenang. 1. Ketekunan adalah bukti bahwa iman kita adalah sejati. (Mar 13:13, 22-23, Luk 21:36, Fil 3:13-4, 2 Tim 4:7-8) 2. Ketekunan adalah bukti bahwa Roh/ Kuasa Tuhan ada didalam kita. (Karena ketekunan adalah kekuatan yang dari Tuhan) (Fil 1:6; Kol 1:11, 1 Pet 1:5; Wah 3:10) 3. Ketekunan orang percaya adalah bukti buat dunia tentang Iman. Lukisan sukses ketekunan:

Ketekunan adalah sikap hidup orang percaya yang berfokus/ berorientasi pada kekekalan. 1. Matahati kita tertuju pada mahkota kemulian/ pengalaman keselamatan yang penuh itu.(Rom 8:24-25; 2 Tim 4:7-8; 1 Pet 1:6-9, Wah 2:26-28) 2. Kristus sendiri akan mengupah kita. (Mat 24:45-51, 1 Tes 5:23, 2 Tim 2:11-12, Yak 5:8, 2 Pet 3:14,17, 1 Yoh 2:28) Lukisan Anak yang memainkan chopstick melody....

Anda mungkin juga menyukai