Anda di halaman 1dari 7

24

BAB V LABORATORIUM DAN QUALITY CONTROL

5.1 Peran Laboratorium Peranan analisa laboratorium bagi sebuah pabrik sangatlah penting, sebab analisa digunakan untuk mengetahui dan mengawasi kualitas produk yang dihasilkan sehingga akan sesuai dengan standar yang diinginkan PT. Sinar Karya Usaha melakukan beberapa uji laboratorium untuk keberhasilan proses produksi serta menjaga kualitas produk yang akan didistribusikan ke konsumen. Kepuasan pelanggan merupakan sebuah hal yang banyak dibicarakan, karena hal ini akan menjadi sebuah indikasi produk yang dibuat diterima atau tidak di pasaran. Apabila seorang pelanggan menyatakan puas akan produk yang dibuat, maka dengan sendirinya kan menjadi sebuah promosi dan secara otomatis akan mempengaruhi konsumen lain untuk beralih keproduk yang dibuat oleh perusahaan tersebut dan semakin lama produk yang dibuat akan menjadi sebuah brand image. Salah satu cara untuk mendapatkan atau menjaga kepuasan pelanggan adalah dengan melakukan continuous improvement untuk tetap menjaga agar produk yang dikeluarkan selalu memiliki kualitas yang baik.

5.2 Laboratorium Quality Control 5.2.1 Bahan Baku (Singkong) Uji Singkong

24

25

a. Prinsip Untuk menguji apakah singkong itu layak proses atau tidaknya diperlukan sortasi dengan tujuan untuk memilih singkong berkualitas tinggi. perlakuan itu juga untuk melihat apakah singkong tidak busuk dan berbau b. Peralatan Pisau. c. Cara Kerja Ambil satu potong singkong, Kupas singkong dengan pisau, Kemudian singkong dipotong-potong dengan ukuran panjang 2 cm. 5.2.2 Air Utilitas Uji Air a. Prinsip Untuk menguji kualitas air, seperti logam. Namun air yang terlihat jernih dan tidak berbau belum tentu aman digunakan untuk konsumsi, karenanya perlu diuji kualitasnya apakah memenuhi syarat kesehatan ataukah tidak. b. Peralatan Kabel, Bola Lampu (Bohlamp) 5 Watt, Pemotong Kabel, Saklar, Gelas.

26

c. Bahan Air 1 Gelas.

d. Cara Kerja Ambil segelas air yang akan kita anlisa, Buatlah (kabel) arus listrik untuk menyalakan bola lampu (bohlamp) 5 watt, Potong salah satu kabel arus (seperti ketika memtong untuk dialirkan ke saklar), misalnya kabel arus plusnya atau minusnya saja, Kemudian alirkan listrik ke lampu tersebut supaya menyala, tetapi kedua ujung kabel yang terpotong di salah satu arusnya kita masukkan ke air dalam gelas (Catatan: Hati-hati, jangan sampai

tersengat/tersetrum), Anda lihat, bola lampu 5 watt tersebut menyala atau tidak, jika menyala itu pertanda air tersebut mengandung logam. Ingat, logam yang ada di dalam air itulah yang menghantarkan arus listrik. Semakin tinggi kandungan logamnya, nyala lampu akan semakin terang. 5.2.3 Produk (Tepung Tapioka) Uji Kadar Pati a. Prinsip. Untuk pemeriksaan kandungan pati dalam tepung. b. Peralatan Spektrofotometer, Cuvette (+ 10 ml).

27

c. Bahan Akuades, 5 sampel unit masing-masing 100 gram.

d. Cara kerja Diambil 5 sampel unit masing-masing 100 gram, Masing masing sampel dilarutkan dalam aquadesh dalam cuvette (+ 10 ml), Diukur dengan spectrometer untuk melihat absorbansinya yang menunjukkan konsentrasi larutan Nilai absorbansi tersebut kemudian dibandingkan dengan table standar serapan optimum pati pada panjang gelombang maksimum untuk mengetahui persentase kandungan pati tiap sampel, Kandungan pati yang diinginkan minimal 86% menurut standart, Dari kelima sampel, paling tidak 4 dari sampel memiliki kandungan pati lebih dari 86% mengandung pati kurang dari 86%. Uji Kadar Air a. Prinsip Pemeriksaan kadar air dilakukan menggunakan metode pendidihan sampel. b. Peralatan dimana sisa sampel

28

c. Bahan

tabung bertingkat-tingkat (graduated tube).

Sampel tepung tapioka, Xylena.

d. Cara Kerja Diambil sampel sebanyak 100 gram, Kemudian dimasukkan ke dalam tabung bertingkat-tingkat (graduated tube), Lalu dipanaskan dengan xylena sampai mendidih dengan titik didih 135oC, dan mengumpulkan air yang terusir dalam bentuk uap air yang terpisah dari xylena setelah kondensasi dalam tabung bertingkat-tingkat (Graduated Tube). Uji Warna a. Prinsip Untuk mengukur kecerahan atau keputihan tepung. b. Peralatan c. Bahan Sampel (tepung tapioka 100 gram), Barium sulfat. Spektrofotometrik.

d. Cara Kerja

29

Ambil sampel lalu diukur nilai reflektivitas (pemantulan) relatifnya dengan alat spektrometrik,

Kemudian

nilai

tersebut

dibandingkan

terhadap

nilai

reflektivitas dari suatu standar keputihan yang cukup tahan lama (Barium Sulfat). Uji Kadar Serat a. Prinsip Menentukakan kadar serat dalam tepung tapioka. b. Peralatan c. Bahan Sampel (Tepung Tapioka 2-3 Gram), Asam Lemah, Asam Hidroklorat, Air Panas. Timbangan, Pipet Tetes, Crucible Filter, Kompor, Enlenmeyer, Jam, Beaker Glass, Kertas Saring, Oven.

30

d. Cara Kerja Jumlah nyata dari serat selulosik di dalam tepung dan bahan tidak larut asing dapat ditentukan dengan menimbang berat residu setelah titrasi sampel dengan asam lemah, Dua sampai tiga gram tepung dididihkan dengan 100 mililiter asam Hidroklorat 0,04% selama 1 jam, Cairan tersebut kemudian di saring melewati crucible filter yang sudah ditimbang dan sudah dipasangi kertas saring, Setelah pencucian dengan air panas, crucible dikeringakan pada suhu 105-110oC sampai beratnya konstan, Berat crucible yang diperoleh dikali 100 dibagi dengan berat sampel (test portion) merupakanpersentase dari serat dan impurities.

Anda mungkin juga menyukai