Anda di halaman 1dari 10

Wabah diare STEP 1 KLB -Timbulnya atau meningkatnya kesakitan atau kematian yang bermakna scra epidemiologis dalam

m kurun waktu dan daerah tertentu scra cepat dan tidak terduga. -Salah satu status yg diterapkan di Indonesia untuk mengklasifikasikan peristiwa merebaknya suatu penyakit. Diare -Suatu penyakit dimana feses menjadi lembek atau cair yg terjadi paling sedikit 3 kali atau lebih dalam sehari dalam jangka waktu lama tapi kurang dari 14 hari efeknya bisa membuat dehidrasi. -Pengeluaran tinja berair berkali-kali yg biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri E.coli, alergi krena fruktosa dan laktosa, kelebihan vit C, peradangan pada usus. Wabah -Penyakit menular yg berjangkit dg cepat dan menyerang sejumlah populasi di suatu daerah melebihi dari keadaan yg lazim pada waktu tertentu. Sanitasi Usaha kesehatan preventif yg menitikberatkan kegiatan kepada usaha kes lingkungan hidup manusia untuk menjamin kondisi yg memenuhi persyaratan kes. Dinas kesehatan Dinas yg mengurusi kesmas disuatu daerah. Rekomendasi Tahapan sebelum proses pengesahan. Hygienis Bersih dari kuman Usaha kesehatan preventif yg menitikberatkan kegiatannya pada usaha kes individu, maunpun usaha kes pribadi hidup manusia. STEP 2 1. Bagaimana langkah yg harus dilakukan dinas kes untuk menangani kasus tersebut? - Survey penyebab diare kemudian mencari solusi untuk menghilangkan factor penyebabnya. - Memberikan pengobatan - Memberikan penyuluhan hidup sehat secara berkesinambungan - Adanya kesling dan perbaikan fasilitas 2. Tujuan dari penyelidikan dan pemantauan dari kasus tsb?

3. 4.

5.

6.

7.

Mengetahui penyebab wabah diare Mengetahui cara penyebaran wabah Untuk menetapkan solusi yg tepat Hasil dari penyelidikan digunakan untuk bahan referensi agar kejadian tidak terulang kembali Bagaimana standar kelayakan suatu lingkungan dalam masalah kesehatan? Bagaimana penatalaksanaan wabah diare? - dengan obat - dilihat dari penyebab diare, harus membuat sanitasi lingkungan yg baik - kerja bakti membersihkan lingkungan Sebutkan alas an mengapa pentingnya menerapkan hygienis dan sanitasi ! - Agar tercipta lingkungan hidup lebih sehat dan nyaman - Meminimalisir kemungkinan terjadinya suatu wabah penyakit Apa kriteria suatu penyakit dinyatakan kejadian luar biasa? DAN MEKANISME penanganan KLB? -peningkatan kejadian ksakitan/ kematian scra terus-menerus selama kurun waktu berturut-turut. -kejadian dalam waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% atau lebih dibandingkan dari biasanya. -peningkatan kejadian penyakit/ kematian 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dg periode sebelumnya. Metode apa saja yg digunakan untuk mengumpulkan data dalam kasus di scenario? - Survey - screening - survey khusus - surveillance

8. Apa penyebab terjadi KLB diare? Dan Cara penularannya? Penyebab -bakteri, infeksi parasit, alergi terhadap zat tertentu(laktosa, kafein, fruktosa, sorbitol, mannitol, dll), penyakit non infeksi. -sanitasi yg jelek Penularan -pencemaran makanan/minuman oleh tangan kotor atau serangga -menggunakan sumber air yg tercemar 9. Apa saja factor yg mempengaruhi PHBS ? -pengetahuan dan social ekonomi -budaya

-lingkungan -sarana dan prasarana -kebiasaan 10. Bagaimana cara pencegahan KLB? 11. Sebutkan Contoh penyakit KLB! STEP 5 1. Bagaimana standar kelayakan suatu lingkungan dalam masalah kesehatan? Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat 1.Keadaan AirAir yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dandapat dilihat kejernihan air tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu 100 C, sehingga bakteri yang di dalam air tersebutmati. 2.Keadaan Udara Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yangdiperlukan, contohnya oksigen dan di dalamnya tidka tercear oleh zat-zatyang merusak tubuh, contohnya zat CO2 (zat carbondioksida). 3.Keadaan tanah . Tanah yang sehat adalah tamah yamh baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.

2. Apa kriteria suatu penyakit dinyatakan kejadian luar biasa sesuai peraturan pemerintah saat ini? DAN MEKANISME penanganan KLB? Kriteria suatu keadaan dapat dikatakan sebagai KLB adalah bila suatu kejadian tersebut memenuhi syarat-syarat KLB seperti dibawah ini 3) : 1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada dan tidak dikenal. 2. Peningkatan kejadian penyakit /kematian terus menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut penyakitnya. 3. peningkatan kejadian penyakit 2 kali atau lebih disbanding dengan periode sebelumnya, (jam, minggu, bulan, tahun).

4. jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukan kenaikan 2 kali atau lipat atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata penularan dalam tahun sebelumnya. 5. angka rata-rata perbulan selama satu tabun menunjukan kenaikan 2 kali lipat atau lebih jika dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dari tahun sebelumnya. 6. Case fatality rate suatu penyakit dalam kurun waktu tertentu menunjukan kenaikan 50% atau lebih dibandingkan dengan CFR dari periode sebelumnya. 7. proporsional rate penderita baru dari suatu penyakit menular menunjukan kenaikan 2 atau lebih disbanding periode kurun waktu yang sama tahun sebelumnya. Kemudian dalam membahas tentang wabah maka akan ditemukan istilah Herd Immunity. Herd Immunity adalah, menjelaskan bentuk kekebalan yang terjadi ketika vaksinasi dari sebagian besar dari penduduk (atau kelompok) memberikan ukuran perlindungan bagi individu yang belum mengembangkan kekebalan 4). Teori kekebalan Herd menyatakan bahwa, dalam penyakit menular yang ditularkan dari individu ke individu, rantai infeksi mungkin akan terganggu ketika sejumlah besar populasi kebal terhadap penyakit. Semakin besar proporsi individu yang kebal, semakin kecil kemungkinan bahwa individu rentan akan datang ke dalam kontak dengan individu menular 5) 3. Bagaimana cara pencegahan KLB? Upaya penanggulangan klb Penyelidikan epidemiologis Pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan isolasi penderita termasuk tindakan karantina Pencegahan dan pengendalian Pemusnahan penyebab penyakit Penanganan jenazah akibat wabah Penyuluhan kepada masyarakat Upaya penanggulangan lainnya

Hal-Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah KLB adalah dengan jalan sebagai berikut 3): 1. Persiapan a. Konfirmasi informasi Informasi yang didapat kadang-kadang tidak lengkap bahkan tidak jelas, untuk itu diperlukan upaya konfirmasi tentang kejelasan informasi. - Sumber informasi dapat diperoleh dari masyarakat baik lisan maupun tulisan dan fasilitas kesehatan. - Gambaran tentang kasus meliputi gejala, pemeriksaan yang dilakukan untuk diagnosis dan hasil konfirmasi ada tidaknya komplikasi, kecacatan, kelumpuhan bahkan kematian. - Situasi geografi dan sarana transportasi yang ada. b. Pembuatan rencana kerja Kegiatan ini meliputi; 1. Definisi kasus Definisi kasus sangat berguna untuk mengarahkan pencarian kasus, paling baik ditentukan berdasarkan hasil konfirmasi laboratorium. Perumusan diagnosis kasus dalam kalimat yang jelas merupakan hal yang penting oleh karena itu akan menjadi pedoman bagi tim penyelidikan lapangan dalam penemuan kasus. 2. Hipotesis mengenai penyakit, penyebab, sumber dan cara penularan. 3. data /informasi yang diperlukan misalnya jumlah kasus, jumlah penduduk, kebiasaan penduduk, data lingkungan. 4. cara memperoleh data/ informasi

kegiatan ini dapat dilakukan dengan mengunakan data fasilitas pelayanan kesehatan, mencari informasi di instansi non kesehatan, dan melalui survey di masyarakat. 5. Tim dan sarana yang diperlukan sesuai dengan jenis KLB, misal sanitasi, entomolog, analis dll 2. Pelaksanaan

a. Penegakan diagnosis Penegakan diagnosis dilakukan dengan cara menghitung distribusi frekuensi dari tanda dan gejala yang ditemukan pada kasus dengan membuat daftar gejala yang ada pada kasus dan menghitung persentasenya. Susunan berdasarkan pada frekuensi gejala dan tanda penderita kemudian dicocokan dengan tanda dan gejala klinis penderita penyakit tertentu, sehingga kejadian ini dapat dikelompokan menjadi kasus atau bukan. Penentuan laboratorium diperlukan untuk konfirmasi diagnosis dan menentukan type prganisme penyebab sakit serta pengobatan yang cepat dan tepat b. Penentuan KLB Penentuan KLB bertujuan menetapkan apakah kejadian tesebut merupakan KLB atau bukan, dilakukan dengan membandingkan insiden penyakit yang telah berjalan dengan insiden penyakit dalam keadaan biasa pada populasi yang berisiko pada tempat dan waktu tertentu. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat pola maksimum dan minimum 5 tahunan atan 3 tahunan, membandingkan penyakit pada minggu.bulan/tahun sebelumya. Untuk memastikan KLB sebaiknya dilakukan pola analisis secara komperhensif tidak hanya kasus tetapi termasuk informasi fektor, lingkungan dan prilaku penduduk. c. Identifikasi kasus dan paparan

Identifikasi kasus yang paling baik adalah berdasarkan hasil konfirmasi laboratorium, namun demikian berdasarkan gejala klinis dapat dipakai sebagai identifikasi kasus di lapangan saat penyidikakan. Identifikasi paparan dapat ditentukan melalui analisis kurva epidemic sehingga dapat diperkirakan indeks kasus (siapa yang pertama kali terkena) dan waktu paparan (kapan penularan itu terjadi). Informasi yang penting adalah landasan teori tentang cara penularan penyakit. Identifikasi paparan akan membantu mengidentifikasi penularan serta membantu mendiagnosa dengan lebih baik. d. Diskripsi menurut orang, tempat, dan waktu Dari hasil pengumpulan data penderita kemudian dikelompokan. Pengelompokan menurut tempat mengambarkan dimana mereka terkena, yang perlu mengelompokan tidak harus tempat tinggal, bisa sekolah, tempat kerja, desa atau kota, gunung dan pantai dll. Pengelompokan berdasarkan orang seperti umur, sex, jenis kelamin, jenis pekerjaan, perilaku. e. Merumuskan hipotesis Setelah di ketahui adanya laporan kemudian diambil hipotesis dengan merujuk teoro yang telah ada. DAFTAR PUSTAKA
1. 2. 3.

UU No.4 Th 1984 tentang Wabah Penyakit Menular Peraturan Mentri Kesehatan RI, No, 560/MENKES/PER/VII/1989 Susanto, Nugroho.2009.Modul Epidemiologi Prodi Rekam Medik Semester 3. STIKES HUSADA Borneo: Borneo, Banjar baru. John TJ, Samuel R.2000.Herd Immunity and Herd Effect: New Insights and Definitions. Eur. J. Epidemiol. 16 (7): 6016. History and Epidemiology of Global Smallpox Eradication From the training course titled Smallpox: Disease, Prevention, and Intervention. The CDC and the World Health Organization. Slide 16-17.pdf

4.

5.

4. Sebutkan Contoh penyakit KLB!

Penyakit menular : - Diare -Campak -Malaria -DHF Penyakit tidak menular : -Keracunan -Gizi buruk

Pengenalan usahausaha sanitasi ditujukan kepada seluruh masyarakat, diutamakan kepada penduduk yang berpenghasilan rendah dan tingkat pengetauan rendah baik dikota maupun di desa. Langkah awal yang dapat dilakukan adalah mengupayakan perubahan perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik. Beberapa cara yang dapat diterapkan sebagai usaha meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Menggalakan Penyuluhan Tentang Hidup Sehat Kepedulian dari lembagalembaga kesehatan seangat diharapakan masyarakat. Pemanfaatan tempattempat pelayanan kesehatan masyarakat merupakan upaya ideal dlam mewujudkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat. Kepercayaan masyarakat terhadap petugaspertugas kesehatan dilingkungan adalah merupakan nilai tambah tersendiri. Masyarakat akan lebih mudah menerima masukanmasukan yag diberikan. Gambaran umum menunjukan bahwa lingkungan yang bermasalah bagi kesehatan didominasi oleh penduduk berpenghasilan rendah dengan tingkat pengetahuan yang rendah. Adanya asumsi bahwa timbulnya penyakit karena kutukan adalah tidak relevan sama sekali. Masyarakat harus diberitahu bahwa terjadinya penyakit adalah karena adanya interaksi antara 3

faktor, yaitu enviroment, host dan agent. Penyuluhanpeyuluhan dapat diberikan pada saat kegiatankegiatan masyarakat berlangsung. Penyuluhan yang cukup efektif dapat dilakukan terhadap ibu rumah tangga, karena kondisi kesehatan keluarga erat hubungannya dengan tingkat pengetahuan ibu. Pembinaan terhadap ibuibu dapat dilakukan posyandu. Ibu rumah tangga dapat dianjurkan untuk memulai perilaku sehat secara secara dini terhadap balitanya. Kepada masayrakat yang tinggal di Daerah Aliran Sungai, perlu dilakukan penyuluhan tentang penyehatan air agar layak konsumsi, dan diajak untuk mengenal perubahanperubahan yang terjadi disungai, seperti perubahan warna air, banyaknya ikan yang mati atau gangguan lain, dimana berarti sumber air yang mereka pakai telah kemasukan benda asing yang berbahaya bagi kehidupan mereka.

2. Memberi Contoh Lingkungan Sehat bagi masyarakat Kebanyakan masyarakat tidak akan menerima langsung isi penyuluhanpenyuluhan tentang kesehatan. Masyarakat lebih tertarik dengan halhal yang peraktis dan kurang sukar memikirkan secara mendalam apa yang harus dilakukan terhadap lingkungannya agar mereka terhindar dari penyakit. Sebaiknya masyarakat langsung ditunjukan contohcontoh lingkungan sehat yang akan dijadikan panutan agar lebih efektif dan membantu. Contoh lingkungan sehat bagi masyarakat yang cocok adalah suatu rumah sederhana dengan perkarangan yang bersih, mempunyai jamban yang cukup syarat kesehatan, air yang cuup tersedia, dan tempat pembuangan air limbah serta sampah tersedia baik. Dari adanya contohcontoh seperti ini, masyarakat akan mengerti bahwa dengan kesederhanaan yang mereka miliki, mereka dapat juga

menikmati lingkungan yang sehat dan terhindar dari penyakitpenyakit yang timbul karena keadaan lingkungan sekitar mereka. Posterposter sederhana juga dapat membantu masyarakat mengenal dan menerapkan sanitasi lingkungan. Saranasarana desa seperti balai desa dan pusat pelayanan kesehtan tersebut sering dikunjungi masyarakat. 2004 Digitized by USU digital library 2 3. Menunjang Kesehtan Mayarakat Dalam Bidang Sanitasi Lingkungan. Konsep dan teknis sanitasi yang cocok bagi suatu wilayah, kadangkala dapat timbul dari masyarakat sendiri. Hal ini merupakan sumbangan besar bagi terlaksananya usaha sanitasi lingkungan. Sanitasi lingkungan yang dilakukan masyarakat kadang-kadang hanya tidak sengaja. Segai contoh, pemanfaatan sampah rumahtangga oleh masyarakat tani untuk dijadikan kompos. Tujuan utama mereka adalah untuk menambah bahan organik pada tanaman yang diusahakan. Secara tidak sadar sebenarnya mereka telah ikut meniadakan vektorvektor penyakit yang hidup di sampahsampah. Kegiatankegiatan sanitasi seperti ini merupakan suatu potensi. Adanya dukungan dari pihakpihak yang berkompeten akan menumbuhkan peran serta masyarakat. Masyarakat diberitahu bahwa apa yang mereka lakukan adalah salah satu cara melepaskan mereka dari gangguan vektor penyakit. 4. Pemberian Pengahargaan Bagi Lingkungan Sehat. Keinginan untuk dihargai adalah mutlak dalam diri manusia. Penghargaan dapat dinyatakan melalui dukungan terhadap apa yang telah dilakukan, pemberian tambahan saranasarana dan hadiah jika memungkinkan. Adanya penghargaan akan lebih memotivasi masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap keadaan lingkungan yang berkaitan dgn keshatan

Anda mungkin juga menyukai