Bonkitis akut paling banyak terjadi pada anak kurang dari 2 tahun, dengan puncak lain terlihat pada kelompok anak usia 9-15 tahun. Kemudian bronchitis kronik dapat mengenai orang dengan semua umur namun lebih banyak pada orang diatas 45 tahun Pria = Wanita Lebih sering terjadi di musim dingin (di daerah non-tropis) atau musim hujan (di daerah tropis)
Infeksi virus 90% : adenovirus, influenza virus, parainfluenza virus, rhinovirus, dan lain-lain. Infeksi bakteri : Bordatella pertussis, Bordatella parapertussis, Haemophilus influenzae, Streptococcus pneumoniae, atau bakteri atipik (Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia pneumonia, Legionella) Jamur Noninfeksi : polusi udara, rokok, dan lainlain
Batuk 2-3 minggu. Batuk bisa atau tanpa disertai dahak. Dahak dapat berwarna jernih, putih, kuning kehijauan, atau hijau. Disertai dengan :
Demam, Sesak napas, Bunyi napas mengi kadang setelah batuk Rasa tidak nyaman di dada atau sakit dada Tachypnea
Bronkitis infeksiosa seringkali dimulai dengan gejala seperti pilek, yaitu hidung berlendir, lelah, menggigil, sakit punggung, sakit otot, demam ringan dan nyeri tenggorokan. Pada awalnya batuk tidak berdahak dahak berwarna putih atau kuning bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau.
Pada bronkitis berat, setelah sebagian besar gejala lainnya membaik, kadang terjadi demam tinggi selama 3 5 hari dan batuk bisa menetap selama beberapa minggu Sesak nafas terjadi jika saluran udara tersumbat
Faring hiperemis Pengunaan otot pernafasan tambahan ronki basah kasar yg tidak tetap Stridor Ekspirasi memanjang high-pitched continuous sounds Wheezing dengan berbagai gradasi
Krepitasi
Rontgen Thorax
Dapat dijumpai temuan abnormal seperti atelektasis, hiperinflasi, dan penebalan peribronkial. Konsolidasi fokal biasanya tidak nampak
Mycoplasma titers
Antitusif :
dekstromethorfan15 mg, 2-3 kali sehari Codein 10 mg, 3 kali sehari Doveri 100 mg 3 kali sehari
Ekspektorant
glyceryl guaiacolate 50mg 3-4 kali sehari Bromhexine 8mg 3 kali sehari Ambroxol 30mg 3-4 kali sehari
Antipiretik
parasetamol (asetaminofen)
Bronkodilator
Salbutamol Terbutalin sulfat Teofilin Aminofilin
Agonis beta 2 kerja lama Salmeterol IDT 25mcg/sempr ot Rotadisk 50 mcg Tab 10 mg IDT 4,5; 9 mcg/semprot Tab 225 mg 2-4 semprot, 2x/hari 1-2 semprot. 2x/hari Dgnkn kombinasi dgn steroid inhalasi utk kontrol asma
1x10 mg/hari, malam 4,5 9mcg, 1-2x/hari 2x1 tabn 2x1 semprot (>12 th) - 1 tab, 2x/hari (>12th) Atur dosis smpe mncpai kadar obat dlm serum 515 mcg/ml Sbaiknya monitoring kdr obat dlm serum
agonis beta 2 kerja cepat Ventalin IDT 0,25 mg/semprot Turbuhaler 0,25 mg; 0,5 mg/hirup Respule/solu tio 5mg/2ml Tablet 2,5 mg Sirup 1,5; 2,5 mg/5ml IDT 100mcg/se mprot Nebules/sol uio 2,5mg/2ml; 5mg/ml Tablet 2 mg, 4 mg Sirup 1mg, 2mg/5ml 0,25-0,5 mg, 3-4 x/hri Inhalasi 0,25 mg 34x/hari (>12 th) Penggunaan obat pelea sesuai kebutuhan, bila perlu
Salbutamol
Antibiotik
Amoxicillin: 500 mg q8h or trimethoprim sulfamethoxazole DS q12h for routine infection Doxycycline: 100 mg/d for 10 days if Moraxella, Chlamydia, or Mycoplasma suspected Clarithromycin (Biaxin): 500 mg q12h or azithromycin (Zithromax) Z-pack for PCN or sulfa allergy or mycoplasma infection
Quinolone for more serious infection or other antibiotic failure or in elderly or multiple comorbidities