ini dikatakan t
bertambah tinggi, bertambah besar atau bertambah berat . Pada organisme bersel satu ah pertumbuhan lebih diartikan sebagai pertumbuhan koloni, yaitu pertambahan juml
koloni, ukuran koloni yang semakin besar atau subtansi atau masssa mikroba dalam koloni tersebut semakin tikan sebagai banyak, pertumbuhan pada mikroba diar
pertambahan jumlah sel mikroba itu sendiri. Pertumbuhan ersible artinya merupakan suatu proses kehidupan Pertumbuhan yang irrev
didefinisikan sebagai
kuantitas konstituen seluler dan struktur organisme yang dapat dinyata kan dengan ukuran, diikuti pertambahan jumlah , pertambahan ukuran sel, pertambahan berat atau massa dan parameter lain. Sebagai hasil pertambahan ukuran dan pembelahan sel atau pertambahan jumlah ofa, 2008). Dalam gkungan pertumbuhannya yang sel maka terjadi pertumbuhan populasi mikroba (S mikroorganisme membutuhkan kondisi lin
perkembangbiakkannnya, maka
dibutuhkan
lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. FAKTOR ABIOTIK YANG MEMPENGARUHI MIKROBA A. Faktor-faktor Alam 1. Pengaruh Temperatur kehidupan. Temperatur merupakan salah satu faktor yang penting di dalam
Beberapa jenis mikrobe dapat hidup pada daerah temperatur yang luas seda
ng jenis lainnya pada mperatur bagi kehidupan emperatur. daerah yang mikrobe terbatas. Pada umumnya 0C-90C, dan batas daerah te ada t
terletak antara
kita kenal
minimum, optimum, dan maksimum. Temperatur minimum adalah nilai paling rendah r dimana kegiatan mikrobe -dapat berlangsung. Temperatur maksimum adalah tempe
tertinggi yang masih dapat digunakan untuk aktivitas mikroba,tetapi pada tingkatan kegiatan fisiologi yang paling minimal. Sedangkan temperatur yang paling baik bagi kegiatan hidup dinamakan temperatur optimum. a pedoman Untuk menentukan temparatur maut bagi mikrobe, ada beberap
seperti berikut ini: Point) ada a. Temperatur adalah maut/Titik Kematian Termal {Thermal Death
temperatur serendah-rendahnya yang dapat membunuh mikrobe yang ber di medium standar selama 10 menit pada kondisi tertentu .
----------------------- Page 2----------------------b. Laju Kematian patan Kematian wa Termal {Thermal Death Rate) adalah kece Hal ini karena bah
temperatur.
spesies mati bersama-sama pada suatu temperatur tertentu . n ang c. Waktu Kematian waktu yang Termal (Thermal Death Time) merupaka
diperlukan untuk membunuh suatu jenis microbe pada suatu temperatur y tetap .
jadi
tiga golongan utama, yaitu : a. Mikrobe psikrofil/ karyofil n mikrobe yang (oligotermik), yakni golonga
um
pada dari
0 - 30C,
dengan
temparatur ditempat-tempat
optim
daratan maupun di lautan. up b. Mikrobe mesofil (mesotermik), adalah golongan mikroba yang dapat hid dengan baik temperatur 5 - 60C, sedang temperatur op
timumnya 25
40C. Umumnya mikroba mesotermik hidup dalam alat pencernaan. c. mbuh ada an anas Mikrobe termofil (palitermik), yaitu golongan mikroba yang tu temperatur 40 - 80 mikrobe dan tempatC, dan temperature optimumnya 55 -65C Golong di sumber-sumber air p
tempat lain yang bertemperatur tinggi. 2. Pengaruh Kebasahan dan Kekeringan umumnya Mikrobe mempunyai untuk ragi dan 85%, bakteri nilai kelembaban diperlukan optimum. yang Pada tin
sedangkan untuk jamur dan aktinomisetes memerlukan di bawah 80%. Kadar ilai perbandingan antara atau air bebas di dalam dengan
air larutan aw
untuk bakteri
0,99, sedangkan bakteri halofilik mendekati 0,75. a, Keadaaan kekeringan yang menyebabkan kegiatan proses pengeringan Pengeringan protoplasm seca
metabolisme.
menyebabakan perusakan sel akibat pengaruh tekanan osmosis dan pengaruh lainnya dengan naiknya kadar zat terlarut. Adapun syarat-syarat yang menentukan matinya bakteri
karena
kekeringan
antara lain adalah: ----------------------- Page 3---------------------- Pengeringan daripada dalam gelap. Pengeringan pada suhu tubuh (37C) atau temperatur kamar ( 26C) lebih jelek daripada pengeringan pada temperatur titik beku Pengeringan pada udara efeknya tempat yang berisi nitrogen. a Bakteri yang dalam medium susu, gula, daging kering dapat bertahan lebih lam daripada pada gesekan pada kaca obyek. 3. Pengaruh Perubahan Nilai Osmotik Pada umumnya larutan hipertonik menghambat pertumbuhan mikrobe karena dapat menyebabkan plasmolisis. Medium yang paling cocok bagi kehidupan mikrobe adalah medium yang aram atau larutan gula yang agak mikrobe yang isotonik mudah terhadap isi sel mikrobe. Larutan g lebih buruk daripada di dalam vakum atau di dalam keadaan terang pengaruhnya lebih buruk
pekat
menyebabkan
plasmolisis.
Sebaliknya,
ditempatkan di air suling (aquades) akan kemasukan air sehingga dapat menyebabka n pecahnya sel mikrobe tersebut, hal ini dinamakan plasmoptisis. Berdasarkan hal ini, maka rni pembuatan tidak dapat suspensi bakteri dengan menggunakan air mu
digunakan. r Beberapa mikrobe dapat menyesuaikan diri terhadap kadar garam atau kada
gula yang tinggi, misal ragi yang osmofil (dapat tumbuh padaz kadar garam tingg i), bahkan beberapa an kadar garam mikrobe dapat bertahan di dalam substrat deng
sel mikroorganisme
rusak
akibat
cahaya,
mikrobe yang tidak mempunyai pigmen fotosintetik. Sinar dengan gelombang pendek akan ngan berpengaruh gelombang buruk terhadap mikrobe. Sedangkan sinar de
panjang mempunyai daya fotodinamik dan daya biofisik, misalnya cahaya matahari. Bila energi radiasi diabsorpsi oleh sel mikroorganisme akan menyebabkan terjadin ya ionisasi komponen sel. 5. Pengaruh Penghancuran secara Mekanik at Pengaruh kecil. Untuk tekanan udara terhadap kehidupan bakteri sang
menghentikan pembiakan bakteri diperlukan tekanan 600 atm; dan untuk mematikan diperlukan tenaga ya diperlukan tekanan awa sebesar 6.000 atm, dan untuk membunuh bakteritidak keras, seperti sporan memb peca
----------------------- Page 4----------------------radiolaria, tanah foraminifera, dan sebagainya.Untuk memecahkan bakteri diperl ukan pengguncangan 9.000 digunakan untuk melepaskan enzim-enzim bakteri. Pada umumnya, protoplasma elidiki lebih dan serta kali per detik. endotoksin yang Proses-proses terkandung sel hanya ini sering di dalam dis
komponen-komponen
dapat
lanjut jika ada dalam keadaan lepas sel {cell free system). B. Faktor-Faktor Kimia 1. Penggunaan Antiseptik dan Disinfektan Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada disinfeksi secara kimia: ehingga Rongga yang seluruh cukup diantara alat-alat yang didisinfeksi,s
Sebaiknya disinfektan yang dipakai bersifat membunuh (germisida). Lamanya jangan diangkat disinfeksi harus tepat, alat-alat yang didisinfeksi
sebelum waktunya. Biia untuk membunuh spora kuman biasanya bersifat mudah menguap sehingga ventilasi ruangan perlu diperhatikan. dan Pengenceran setiap kali harus dibuat tandadisinfektan pengenceran harus baru. sesuai dengan yang dianjurkan yang sudah men
unjukkan
Disinfektan
tanda pengeruhan atau pengendapan harus diganti dengan yang baru. telah Sebaiknya berkontak menyediakan hand lotion untuk merawat tangan se
dengan disinfektan. 2. Beberapa Disinfektan dan Antiseptik a. Logam-logam Berat eh at Logam berat karena dapat berfungsi sebagai antimikrobe ol
mempresipitasikan enzim-enzim atau protein esensial dalam sel. Logam-logam ber adalah Hg, Ag, As, Zr dan Cu. Daya ant
berat, dimana pada konsentrasi yang kecil saja dapat membunuh mikrobe dinamaka
daya oligodinamik. Tetapi garam dari logam berat ini mudah merusak kulit, meru sak alat-alat yang terbuat dari logam, dan harganya mahal. b. Fenol dan Senvawa-senyawa Sejenis Lister da an Fenol (asam di dalam karbol) untuk pertama kalinya dipergunakan
ruang bedah sebagai germisida, untuk mencegah timbulnya infeksi pascabedah. Pa konsentrasi karena yang fenol rendah (2 -4%), aktif, daya dan bunuhnya selain itu disebabk juga me
secara
dengan merupakan
tegangan
permukaannya.
Fenol
pembanding untuk menentukan aktivitas atau khasiat suatu disinfektan. sinfektan Kresol (kreolin) lebih baik khasiatnya dari pada fenol. Lisol adalah di lisol lebih banyak diguna
yang berupa campuran sabun dengan kresol, kan daripada desinfektan lainnya. Karbol adalah mencampurkan baunama lain dari
fenol.
Seringkali
orang
bauan yang sedap, sehingga disinfektan menjadi lebih menarik. c. Alkohol Alkohol merupakan diandalkan untuk sterilisasi dan jalan dehidrasi, disinfeksi. zat Alkohol yang paling efektif dan dapat
dan juga merupakan pelarut lemak. Oleh karena itu, membran sel sel akan rusak, d an enzim-enzim akan daya bunuhnya diinaktifkan oleh alkohol. dengan Etanol murni kurang efeknya m
dicampur
air murni,
Alkohol 50 - 70% banyak dipergunakan sebagian disinfektan. , Ada yaitu 3 jenis metanol etanol Menurut alkohol yang dipergunakan dan berat sebagai disinfektan (CH3)2CH menin
(CH3OH), OH).
isopropanol semakin
ketentuan, semakin gkat pula daya disinfektannya. Oleh tersebut isopropil alkohol adalah yang ergunakan dalam
molekulnya, ketiga
praktek adaiah larutan alkohol 70 80% dalam air. Konsentrasi di atas 90% atau d i bawah 50% biasanya kurang efektif kecuali untuk isopropil alkohol yang masih tet ap efektif sampai konsentrasi 99%. Waktu yang diperlukan untuk
membunuh
sel-sel
vegetatif cukup 10 menit, tetapi untuk spora tidak. d . Aldehid mikroba Cara bekerjanya dengan aldehid ialah dengan cara membunuh sel
mendenaturasikan protein. Larutan formaldehid (CH2O) 20% dalam 65-70% alkohol merupakan cairan pensteril rendam selama 18 jam. ebut Akan tetapi karena harus dibilas yang sangat baik apabila maka aiat-alat alat -alat di ters
meninggalkan residu,
dulu sebelum dipakai. Senyawa lain solusi seefektif formaldehid, terutama dan Iain-lain sel aldehid, yakni glutaraldehid 7,5 atau merupakan
bila pHnya
lebih. Stafilokokus
vegetatif akan dimatikan dalam waktu 5 menit, Mycobacterium tuberculosis dan vir us dalam waktu n 3-12 10 menit, jam. sedangkan untuk membunuh spora diperluka
Senyawa tersebut bersifat nontoksik dan tidak iritatif bagi manusia. ----------------------- Page 6----------------------e. Yodium l Larutan yodium, bersifat sangat baik dalam air maupun dalam alkoho
antiseptik dan telah lama dipakai sejak lama sebagai antiseptik kulit sebelum p roses pembedahan. f. Klor dan Senyawa Klor jam. Klorin bebas memiliki Sudah lama warna khas (hijau) yang dan bau sangat yang ta baik. Sayang
lingkungan.
senyawa klorin diinaktifkan bahan-bahan organik dan beberapa katalisator logam. g. Peroksida
hidrogen
(H2O2)
merupakan
antiseptik
yang
Molekulnya tidak stabit dan apabila dipanaskan akan teurai menjadi air dan oksig en, dengan reaksi kimia sebagai berikut : 2 H2O2 2 H2O + O2 h. Zat Warna Beberapa zat warna ur (bakteriostatik), misalnya derivat akridin n derivat akridin dengan , dan senyawa telah lama dan dapat zat menghambat warna spektrum rosan pertumbuhan Akriflavin aktivitas yang k (campura luas
I mempunyai
dipergunakan untuk mengobati infeksi traktus urinar Mekanisme kerjanya disebabka n karena akridin mampu bere dengan ADN mikrobe. i. Deterjen Sabun pembunuh biasa bakteri tidak kalau lama pengganti banyak dicampur obat khasiatnya dengan sebagai zat daya bun ion bers
(bakterisida), tetapi uhnya menjadi besar sekali. Sejak (deterjen) banyak digunakan sebagai ifat bakteriostatik,
pencuci sabun.
Deterjen
tidak hanya
melainkan juga merupakan bakterisida. Terutama bakteri yang bersifat Gram positi f. j. Suifonam ida yawaan Sejak tahun yang 1937 banyak digunakan persenyawaan-persen
mengandung belerang sebagai penghambat iliki sifat adap tidak merusak suifonamida, jaringan
pertumbuhan bakteri dan tidak mem Mtkrobe mengganggu yang peka terh
manusia. yang
tenggorokan,
Gonococcus, dan Meningococcus. Penggunaan obat ini bila tidak dengan aturan, aka n
alergi
dan
berakibat
kekebalan
bagi
----------------------- Page 7----------------------k. Antibiottka iperoleh Antibiotika adalah dari atau suatu oleh daya di alam, substansi mikroorganisme, penghambat dan memegang (zat-zat) dan kimia zat-zat yang itu d dal
dibentuk dan dihasilkan am jumlah yang sedikit pun me yang mempunyai lain.
kegiatan peranan
mikroorganis penting
populasi mikrobe dalam tanah, air, limbah, dan am susunan kimia nyak digunakan, dan cara kerjanya.
kebanyakan dari genus Bacillus, Penicillium dan Streptomyces. a) Sifat-sifat Antibiotika Antibiotika haruslah memiliki sifat-sifat sebagai berikut: Menghambat atau membunuh patogen tanpa merusak inang (host); Bersifat bakterisida dan bukan bakteriostatik; Tidak menyebabkan resistensi pada kuman; Berspektrum luas; Tidak bersifat alergenik dipergunakan dalam jangka waktu lama; Tetap aktif dalam plasma, cairan badan atau eksudat; Larut di dalam air serta stabil; ama. Bacterisidal level, di daiam tubuh cepat dicapai dan bertahan untuk waktu l b) Mekanisme Kerja Antibiotik Antibiotika mengganggu bagian-bagian yang peka di dalam sel, yaitu : 1. antibiotika yang Mempengaruhi Dinding Sel Contoh : penisilin, sefalosporin, basitrasin, sikloserin, ristosetin,vankomi atau menimbulkan efek samping bila
sin. Mekanisme terutama pada kerja penisilin Penggunaan mengganggu pembentukan penisilin ini dapat dinding sel
menyebabkan
sferoplas, yakni kuman-kuman tanpa dinding sel atau kuman bentuk L. 2. Antibiotika yang Mengganggu Fungsi Membran Sel. Contoh: polimiksin, kolistin, nistatin, amfoterisin B. agai Membran sel penghalang memegang peranan vital dalam sel, yakni aktif, seb da
selektif, melakukan
pengangkutan
susunan dalam sel. Membran sel mempengaruhi konsentrasi metabolit dan bahan gizi di n dalam sel dan dan aktivitas merupakan tempat berlangsungnya pernafasa
biosintesik tertentu. ----------------------- Page 8----------------------3. Antibiotika yang Menghambat Sintesis Protein n, Contoh: aktinomisin, kloramfenikol, rifampisin, streptomisin, tetrasikli
eritromisin, klindamisin, linkomisin, kanamisin, neomisin, netilmisin, tobramisi n. es Sintesis protein utama, yakni: (sintesis asam ARHmerupakan ribonukleat) yang mampu hasil dan akhir dari dua pros
menghambat
menghambat salah satu proses ini akan menghambat sintesis protein. 4. Antibiotika yang Menghambat Sintesis Asam Nukleat Contoh: asam nalidiksat, novobiosin, pirimetamin, sulfonamic trimetoprim Obat sintesis Sebenarnya, ikatan di ADN. obat-obat atas merupakan penghambat efektif terhadap
demikian membentuk
3.Tes Uji Disinfektan dan Aniiseptik nfeksi Zat-zat antimikroba yang dipergunakan, baik untuk antiseptic atau disi keefektifannya. adalah Tes Cara menentukan Fenol. daya Tes bunuh daya ini sterilisasi dilakukan fenol dalam zat-z untuk kondisi volume
Koefisien dengan
biakan Salmonella typhi, Staphylococcus aureus, atau Micrococcus aureus. FAKTOR-FAKTOR PRNGARUHI MIKROBA t: Hubungan antar spesies, termasuk mikrobe dapat dibedakan sebagai beriku BIOTIK (BIOLOGI) YANG MEM
1. Netralisme saling Hubungan tidak netralisme merupakan hubungan antar spesies yang
mengganggu. Misalnya saja, mikrobe yang ada di dalam tanah atau di dalam kotoran hewan banyak spesies tidak merugikan, yang dapat hidup bersama dengan saling
tetapi juga tidak saling menguntungkan. 2. Kompetisi bkan Kebutuhan terjadinya akan zat makanan Spesies yang yang dapat sama dapat menyeba diri maka p ba
persaingan antar spesies. aling baik, itulah spesies yang akan kteri aerob akan
menyesuaikan subur,
mengalami
pertumbuhan
dikalahkan oleh bakteri anaerob fakultatif. ----------------------- Page 9----------------------3. Antagonisme dapat Antagonisme dikatakan menyatakan hubungan yang berlawanan,
yang
asosial.
Spesies
yang
meracuni spesies yang ng terakhir sangat terganggu. Zat yang in berupa suatu
ekskret, sisa makanan dan yang jelas bahwa zat itu "menentang" kehidupan yang la in. Zat penentang tersebut dinamakan antibiotika. Oleh karena kejadian inilah Alexan der Fleming pada tahun 1929 menemukan antibiotika penisilin. cillus Beberapa bentuk dari antagonisme misalnya antara Strepto: lactis dan Ba
substilis atau Proteus vuigaris. Jika ketiga spesies ditumbuhkan pada suatu medi um, maka pertumbuhan Bacillus c Proteus akan segera tercekik karena adanya asam susu yang dihasilkan Streptococcus lactis, 4. Komensalisme ma, Asosiasi jenis kemudian spesies ini terjadi biia dua sedangkan antara kedua disebut spesies spesies spesies komensal, hidup bersa yang l
yang satu mendapatkan ain tidak dirugikan olehnya, maka hubungan ebut komensalisme (metabiosis). kan spesies Spesies yang
beruntung
member keuntungan disebut inang (hospes). 5. Mutualisme a Mutuaiisme spesies, dimana merupakan bersekutu kurang hubungan dapat antara suatu bentuk simbiosis antara du Jika simbio
masing-masing yang terpisah, masingmasing tidak atau sis dipakai untuk menyatakan bentuk tetapi sekarang orang lebih
spesies istilah
mutualistik, Simbios
banyak
menggunakan
mutualisme.
is
artinya
hidup
bersama. Anggota asosiasi ini disebut simbion. 6. Sinergisme kedua Sinergisme adalah spesies, bila tidak asosiasi (hubungan akan hidup) tetapi antara kegiatan Mis Saccharomy
menguntungkan. Aspergillus,
kumpulan
Acetobacter.
Masing-masing
spesies
mempunyai kegiatan-
sendiri, sehingga amilum berubah menjadi gula, dan gula menjadi bermacam-macam asam organik, alkohol, dan Iain-Iain. Asosiasi komensalisme dan sinergisme tidak ada perbedaan yang tegas. ----------------------- Page 10----------------------7. Parasitisme Parasitisme spesies, dimana merupakan dan suatu pihak bentuk yang semang), ini hidup asosiasi di antara dua Spesie spesies virus
Hubungan dapat
bakteri atau
Sebaliknya bakteri atau sel lainnya yang menjadi hospes akan mati karenanya. 8. Predatorisme atorisme. merupakan Kematian Hubungan Amoeba pemangsa antara Amoeba dengan bakteri disebut pred
(predator),
sedangkan Berbeda
bakteri dengan
merupakan
mangsa. adala
kehidupan
pemangsa
parasitisme
ukuran besar kecilnya sedangkan predator lebih besar daripada idak dapat hidup
saja;
parasit yang
lebih
kecil
daripada Seperti
hospes, t
organisme
dimangsa.
parasit,
tanpa hospes, maka predator pun tidak dapat hidup tanpa mangsa. 9. Sintropisme adap Sintropisme merupakan kegiatan bersama antara berbagai jasad renik terh penting untuk peruraian bahan organik ta
proses pengolahan air buangan. Misalnya, sintropisme B, C, D, dan E di dalam penguraian zat X. Sumber :
antara mikroorganisme A,
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta Waluyo, Lud. 2007. Mikrobiologi Umum. UMM Press. Malang ----------------------- Page 11----------------------TUGAS INDIVIDU FAKTOR LINGKUNGAN ABIOTIK DAN BIOTIK YANG MEMPENGARUHI MIKROBA OLEH : ZALDI NIM : 061110346 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK PONTIANAK 2009