Anda di halaman 1dari 2

SOLUSI

Osteoporosis dan Osteoarthritis


KENALI LEBIH JAUH
Osteoporosis dan ostearthritis adalah dua penyakit yang berbeda, namun masih banyak orang yang keliru dalam memahami kedua penyakit tersebut.

steoporosis sering disebut masyarakat sebagai penyakit tulang keropos. berdasarkan pengertian WHo, osteoporosis adalah berkurangnya kekuatan tulang sehingga meningkatkan risiko terjadinya patah tulang (fraktur). pada pengukuran bone Mineral density (bMd) T-score - 2,5. berdasarkan penyebabnya, osteoporosis dibagi menjadi osteoporosis primer dan sekunder. osteoporosis primer disebabkan oleh faktor usia dan pasca-menopause.

sedangkan osteoporosis sekunder disebabkan adanya penyakit lain yang berhubungan dengan endokrin, metabolik, dan keganasan. osteoporosis primer banyak dijumpai pada usia lanjut dan wanita pasca-menopouse. sayangnya, saat awal berkurangnya kepadatan tulang berjalan sering tanpa gejala, sehingga pasien datang pada keadaan telah terjadi patah tulang. perlu diketahui bahwa osteoporosis tidak akan memberikan keluhan nyeri bila tidak terjadi patah tulang. tanda lain yang dapat dilihat adalah berkurangnya tinggi seseorang dan punggung menjadi bungkuk. Lokasi patah tulang yang tersering pada pasien dengan

osteoporosis adalah pada tulang punggung, tulang panggul, dan tulang daerah pergelangan tangan. biasanya terjadi karena jatuh terpeleset yang pada orang normal biasanya tidak akan menyebabkan patah tulang. tentunya hal ini harus dihindari.

X-ray pasien osteoporosis dengan patah pada tulang belakang.

22

SOLUSI
pencegahan terjadinya osteoporosis adalah dengan mencukupi kebutuhan kalsium dan vitamin d, terutama pada wanita yang mendekati usia menopause. untuk usia di atas 50 tahun, rekomendasi asupan kalsium 1200-1500 mg/hari dan vitamin D 400800 IU per hari. Selain itu, diusahakan tubuh tetap aktif dengan olahraga yang sesuai (weight bearing exercise). pasien juga dianjurkan untuk menghindari konsumsi alkohol dan rokok. OsteOarthritis osteoarthritis atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai pengapuran merupakan penyakit yang terjadi pada sendi. pada tulang rawan sendi terjadi kerusakan. biasanya terjadi pada pasien usia di atas 50 tahun. sendi yang sering terkena adalah lutut, panggul, jari tangan, dan persendian pada tulang belakang. pada osteoarthritis atau pengapuran, proteoglikan (salah satu komponen matriks tulang rawan) berkurang jumlahnya sehingga terjadi defek pada tulang rawan yang kemudian diikuti oleh kerusakan kondrosit (sel pada tulang rawan). Kondrosit yang rusak akan mengeluarkan enzim proteolitik yang akan menambah kerusakan pada matriks tulang rawan tadi. proses ini akan berulang. penyebab osteoarthritis dapat dibagi dua, primer dan sekunder. primer bila penyebab tidak diketahui pasti, dikaitkan dengan faktor penuaan dan genetik. sedangkan sekunder bila diketahui pasti penyebabnya, misalnya pada pasien pasca-

Bone Densitometry biasanya digunakan untuk mengukur kepadatan tulang.

bone densitometry biasanya digunakan untuk mengukur kepadatan tulang. dari hasil pemeriksaan ini, akan keluar T-score yang dapat dijadikan acuan apakah telah terjadi osteoporosis atau tidak. namun, penggunaan rutin sebagai pemeriksaan screening masih diperdebatkan. biasanya pemeriksaan ini digunakan pada wanita yang memiliki faktor risiko osteoporosis, antara lain premature menopause, defisiensi estrogen, riwayat fraktur dengan trauma yang minimal.

(Atas) X-ray lutut pasien ostearthritis dengan penyempitan celah sendi dan osteofit. (Bawah) X-ray sendi panggul dengan osteoarthritis.

patah tulang di daerah persendian atau kelainan bentuk sendi sejak lahir. Keluhan yang sering dialami pasien adalah nyeri dan kaku pada sendi yang dapat disertai bengkak. pada kasus yang sudah lanjut, dapat terjadi hambatan pergerakan sendi dan perubahan bentuk sendi. Contoh kasus pada osteoarthritis lutut terlihat tungkai bawah berbentuk o atau X, dan lutut tidak dapat ditekuk maksimal. pemeriksaan yang dilakukan biasanya dengan foto x-ray, dilihat terjadi penyempitan celah sendi dan terdapat taji/spur (osteofit). pada kasus lebih lanjut, tampak gambaran tulang yang bertemu dengan tulang.

Model tulang menunjukkan perbedaan kepadatan tulang antara tulang normal dan tulang osteoporosis.

Dr. Muhammad Wahyudi Sp.OT Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi RS Pondok Indah-Pondok Indah

23

Anda mungkin juga menyukai