Oleh: Dr. Binsar H. Simanjuntak DEPUTI PENGAWASAN IPP BIDANG PEREKONOMIAN BPKP KETUA KOMITE KERJA KSAP
Dasar Hukum
Psl 1 UU17/2003
Pendapatan negara/daerah adalah hak pemerintah pusat/daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih Belanja negara/daerah adalah kewajiban pemerintah pusat/daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih
Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja Psl 36 ayat (1) UU 17/2003 berbasis akrual dilaksanakan selambatlambatnya dalam 5 (lima) tahun Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis Psl 70 ayat (2) akrual dilaksanakan selambat-lambatnya UU 1/2004 tahun anggaran 2008
Mengapa Akrual?
a. Penyajian informasi keuangan yang lebih informatif, terutama dalam hubungannya dengan pengukuran kinerja pemerintah terkait biaya jasa layanan, efisiensi, dan pencapaian tujuan dalam periode akuntansi terkait. b. Memberikan gambaran yang utuh atas posisi keuangan pemerintah untuk tujuan pengambilan keputusan c. menyajikan nilai barang dan jasa yang digunakan, dihibahkan, dan diperoleh sesuai dengan konsep capital maintenance. d. Mengikuti International Best Practices dan memenuhi amanat paket UU di bidang Keuangan Negara
Praktik Internasional
Daftar negara yang telah menerapkan akuntansi berbasis akrual No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Negara
Australia Kanada Selandia baru Inggris Amerika Serikat Perancis Yunani Swiss Swedia Finlandia Islandia Italia Spanyol Turki
Uraian
Full Accrual, penyusunan LK Konsolidasi sejak 1997 Full Accrual, penyusunan LK Konsolidasi sejak 2002 Full Accrual, penyusunan LK Konsolidasi sejak 1992 Full Accrual, penyusunan LK Konsolidasi sejak 2006 Full Accrual, penyusunan LK Konsolidasi sejak 1998 Moving to accrual. Standar berlaku dalam proses pengembangan Akuntansi akrual pada penyusunan LK Konsolidasian Adopsi IPSAS Akrual, efektif sejak 2007 Akuntansi akrual pada penyusunan LK Konsolidasian Akuntansi akrual pada penyusunan LK Konsolidasian Akuntansi akrual pada penyusunan LK Konsolidasian dg beberapa elemen berbasis kas Akuntansi akrual pada penyusunan LK Konsolidasian dg beberapa elemen berbasis kas Konsolidasi bertahap. Full Accrual
Praktik Internasional
Daftar negara yang sedang mengembangkan akuntansi berbasis akrual (1) No
1. 2.
Negara
Albania Argentina
Uraian
Berencana mengadopsi IPSAS Akrual dg dukungan UNDP Pengembangan standar yang diharmonisasi dengan IPSAS Akrual
3.
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Azerbaijan
Barbados Brasil Cayman Island Indonesia Israel Jamaika Belanda Norwegia
12.
13. 14. 15.
Vietnam
Afganistan Aljazair Kamboja
Praktik Internasional
Daftar negara yang sedang mengembangkan akuntansi berbasis akrual (2) No
16. 17.
Negara
Cina Hungaria
Uraian
Dalam proses mengadopsi IPSAS Akrual Proyek Uni Eropa untuk reformasi akuntansi termasuk IPSAS Akrual
18.
19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Gambia
Laos Jamaika Latvia Lithuania Maladewa Makedonia Mongolia Maroko Nigeria Pakistan Peru Slowakia
Praktik Internasional
Daftar negara yang sedang mengembangkan akuntansi berbasis akrual (3) No
31. 32.
Negara
Uganda Uruguay
Uraian
Adopsi IPSAS Akrual Penetapan peraturan yang mensyaratkan adopsi IPSAS Akrual
LKPP
Th. 2007 TMP (Disclaimer) Th. 2008 TMP (Disclaimer) Th. 2009 WDP (Qualified)
%
19% 41% 57%
Jmlh
31 30 26
%
39 % 37 % 33 %
Jmlh
33 18 8
%
41 % 22 % 10 %
Jmlh
1 0 0
%
1% 0% 0%
Jmlh 81 83 79
11
%
1% 3% 4%
Jmlh
283 322 315
%
61 % 67 % 72 %
Jmlh
121 115 70
%
26 % 24 % 16 %
Jmlh
59 32 35
%
13 % 6% 8%
12
KEANGGOTAAN KSAP
Dirjen Perbendaharaan, Kementerian Keuangan sebagai Ketua Komite Konsultatif Dirjen Bina Administrasi Keuangan Daerah, kementerian Dalam Negeri sebagai Wakil Ketua Komite Konsultatif Ketua Dewan Pimpinan IAI sebagai Anggota Komite Konsultatif Dirjen Anggaran, Kementerian Keuangan sebagai Anggota Komite Konsultatif Prof. Dr. Wahyudi Prakarsa, sebagai anggota Komite Konsultatif Prof. Dr. Mardiasmo, Ak.,MBA, sebagai anggota Komite Konsultatif Dr. Binsar H. Simanjuntak, CMA, Ketua Komite Kerja Drs. AB Triharta, Ak., MM., Wakil Ketua Komite Kerja Dr. Hekinus Manao, M.Acc.,CGFM., Anggota Komite Kerja Drs. Sugijanto, Ak., MM., Anggota Komite Kerja Dr. Jan Hoesada. , Anggota Komite Kerja Yuniar Yanuar Rasyid, Ak., MM., Anggota Komite Kerja Dr. Bambang Pamungkas, SE., Ak., MBA., Anggota Komite Kerja Dr. Dwi Martani, Ak., Anggota Komite Kerja (Keppres Nomor 3 tahun 2009)
SAP Akrual
SAP Akrual dikembangkan dari SAP yang ditetapkan dalam PP
24/2005 dengan mengacu pada International Public Sector Accounting Standards (IPSAS) dan memperhatikan peraturan perundangan serta kondisi Indonesia.
Pertimbangan :
SAP yang ditetapkan dengan PP 24/2005 berbasis Kas Menuju Akrual sebagian besar telah mengacu pada praktik akuntansi berbasis akrual, Para Pengguna yang sudah terbiasa dengan SAP PP 24/2005 dapat melihat kesinambungannya.
4. 5.
6. 7. 8.
2007 sampai tahun 2008; September 2008, konsultasi Menteri Keuangan selaku wakil pemerintah dengan DPR Desember 2008, draft final telah disampaikan ke BPK untuk dimintakan pertimbangan; diikuti pembahasan intensif dengan TIM TEKNIS BPK Februari 2009, Surat Pertimbangan BPK Agustus 2009, RPP SAP Akrual disampaikan ke Menkeu dan Menhukham November 2009-Juni 2010, pembahasan dengan Menhukham Juli 2010, RPP SAP Akrual disampaikan ke Mensesneg Oktober 2010, ditetapkan PP No. 71 SAP Akrual
1.
Jenis Laporan
LRA Neraca LAK CALK Lap. Operasional (LO) Lap. Perubahan SAL Lap. Perubahan Ekuitas
2.
Pengakuan pendapatan
Pada saat Kas diterima pada Pendapatan-LO, pada RKUN/D (kecuali Satker BLU) saat hak timbul dan atau adanya aliran sumber daya ekonomi Pendapatan-LRA, pada saat kas diterima di RKUN/D
3.
Pengakuan Belanja
Beban pada LO, saat kewajiban timbul, konsumsi aset, atau penurunan manfaat ekonomis/potensi jasa Belanja pada LRA, saat pembayaran/kas keluar dari RKUN/D
2010
2011
Penyiapan aturan pelaksanaan dan kebijakan akuntansi; Pengembangan Sistem Akuntansi dan TI bagian pertama (proses bisnis dan detail requirement); Pengembangan kapasitas SDM;
2012
2013
2014
Parallel Run dan Konsolidasi seluruh LK Reviu, Evaluasi dan Penyempurnaan Sistem Pengembangan kapasitas SDM (lanjutan)
2015
2010
2011
Pemda
2012
Kustomisasi Peraturan dan sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (Provinsi- Kabupaten/Kota) Pelatihan Pengembangan SDM
2013
Kustomisasi Peraturan dan sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (Provinsi- Kabupaten/Kota) Pelatihan Pengembangan SDM
2014
Kustomisasi Peraturan dan sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (Provinsi- Kabupaten/Kota) Pelatihan Pengembangan SDM
2015
Peran Profesi Akuntansi Untuk Mengawal Reformasi Akuntansi Pemerintahan (Implementasi PP 71 Tahun 2010)
1. Akuntan Pendidik
Kurikululum dan Silabus Lulusan DIII/S1 yang Berkualitas Riset dan Pengembangan
Percepatan Kompetensi SDM yang Ada Rekruitmen Tenaga Akuntan (Usulan Formasi SDM) Perbaikan Sistem yang IT Based Peraturan yang Sinkron dengan SAP Kode Etik Akuntan Sektor Publik
Peran Profesi Akuntansi Untuk Mengawal Reformasi Akuntansi Pemerintahan (Implementasi PP 71 Tahun 2010)
3. Akuntan Manajemen
Pengembangan Konsep/Praktik Akuntansi Manajemen di Sektor Publik Cost Efficiency Systems Development
Audit Keuangan Sesuai Aturan yang Berlaku Peningkatan Kompetensi Existing & Future Auditor Penyempurnaan Standar Audit Keuangan Pemerintahan (Masukan ke BPK) Penyempurnaan Kode Etik Profesi Akuntan Publik
4. Akuntan Publik
Simpulan
Sistem akuntansi berbasis akrual merupakan sistem akuntansi modern yang banyak diterapkan di negara maju. Terbitnya PP No. 71 tahun 2010 merupakan implementasi Undang-Undang di bidang keuangan negara, walaupun untuk penerapannya dapat dilakukan secara bertahap. Dengan penerapan akuntansi berbasis akrual akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi pemerintah, masyarakat sebagai pengguna laporan keuangan, maupun bagi pengembangan profesi akuntansi, dibandingkan dengan akuntansi berbasis kas.
TERIMA KASIH
WEBSITE KSAP: WWW.KSAP.ORG E-MAIL: WEBMASTER@KSAP.ORG