Anda di halaman 1dari 1

Untaian doa kuselipkan dalam lembaran salam yang ku layangkan bersama prassaan bergelora dalam sanubariku, semuga hidupmu

di penuhi dengan keindahan bunga dunia dan manisnya madu surga kelak, ku ucapkan assalamu alaikum duhai engkau yang bersemayam dalam jiwaku harapanku kiranya salamku menjadi embun pagi yang bisa menyejukkan jiwamu tentunya jiwaku jua yang lagi dilanda rindu setengah mati, dan kufikir tak perlu kau tanyakan siapakah yang telah membuatku merana memendam rindu, cukuplah kau bercermin dan kau akan temukan bidaddari yang telah membuatku seperti sekarang ini. Jika engkau bertanya dan meragukan beradaan rasa yang telah jutaan orang menggungkapkan dan medifinisikannya dengan cara mereka masing-masing, rasa yang telah mampu merubah segalanya, rasa yang memberikan tenaga dan motivasi namun terkadang rasa itu mampu membuat orang gagah perkasa tak berdaya dibuatnya, bahkan rasa itu mampu memutus nyawa pemiliknya,,,,,! Masihkan kau ragukan rasa padamu, kau tahu rasa yang itu telah mampu membuat qoiz rela menghembuskan nafas terahirnya di pusara laila dan rasa itu telah mampu membuat romio dan julit menelan racun, mungkin menurutmu rasa yang mereka miliki sangat besar melebihi besarnya gunung sekalipun, ku akui rasaku pada hanya sekecil ujung kuku...... itu benar apa adanya.. Tapi yang perlu kau ingat cinta yang sebesar gunung itu bisa saja meletus memuntahkan larfa yang akan menghaguskan segalanya namun lihatlah ujung kuku yang selalu tumbuh memanjang seiring dengan bertambahnya waktu yang di lalui sekalipun kau memotongnya ujung kuku itu akan tumbuh lagi dan tumbu terus tumbuh memanjang begitu juga dengan cintaku. Jika kau tanyakan kenapa aku aku mencintaimu ....? Aku tak kan pernah bisa menjawab dengan alasan apapun, karena aku mencintaimu bukan karena karena. Cukuplah rasa itu sendiri yang menjadi alasanku mencintaimu, karena cinta kerena harta harta bisa saja musnah, cinta karena cantik bisa saja hilang ketika usia renta telah datang, namun cinta kerena rasa yang kumiliki itu tak akan pernah layu apalagi sirna dan musnah. Kasih.... Bukti rasa yang kumiliki kepadamu adalah keseriusanku menjalin hubungan denganmu aku tak mau bermain-main dengan yang namanya cinta, bagiku terlalu lancang bila terlalu gampang bibir melisankan kata cinta dan pandai pula mengatakan kata putus, telalu sakral bagiku bermain-main dengan cinta, sangat hina sekali bila bibir berkata cinta namun hatiku berdusta... Kasih sekali lagi ku katakan cintaku tulus dan suci Dan hanya ingin memberi Tak peduli apa yang akan kudapat nanti Walupun itu nyatanya adalah mati Cintaku tak akan pernah layu apalagi mati Dan wassalam mengakhiri ...... Yang Selalu Menanti

Anda mungkin juga menyukai