Anda di halaman 1dari 6

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SANTRI SALAFIYAH SYAFIIYAH (IKSASS) SUKOREJO SITUBONDO JAWA TIMUR PERIODE III TAHUN

2011 2013 BAB I MAKNA LAMBANG Pasal 1 1. Kubah melambangkan ketakwaan. 2. Empat buah kitab melambangkan empat pedoman : Al-Quran, As Sunnah, Ijma, dan Qiyas. 3. Sembilan bintang bersudut lima : a. Satu besar di atas melambangkan Nabi Muhammad Saw. b. Empat bintang di samping kanan melambangkan Khulafaurrasyidin. c. Empat bintng di samping kiri melambangkan madzhab yang empat. d. Sembilan bintang melambangkan Wali Songo 4. Rantai melingkari bola dunia melambangkan persatuan dan kesatuan. 5. Perisai sudut lima sebagai garis batas melambangkan Pancasila 6. Warna putih sebagaimana melambangkan keadilan, sedangkan warna dasar hijau melambangkan kesejahteraan. BAB II KEANGGOTAAN Pasal 2 Keanggotaan IKSASS terdiri atas: 1. Santri yang masih aktif menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo 2. Setiap santri yang telah selesai menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo dan masih berdomisili di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo. BAB III TATA CARA PENERIMAAN Pasal 3 1. Anggota IKSASS diterima melalui Rayon dan Subrayon. 2. Penerimaan anggota IKSASS diatur dengan tata cara sebagai berikut : a. Menunjukkan surat keterangan sebagai Santri PP. Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo. b. Menyatakan untuk mentaati AD/ART IKSASS. c. Seseorang dinyatakan sah sebagai anggota setelah mengikuti Orentasi Pengenalan Pesantren (OP2) dan Taarruf. BAB IV PEMBERHENTIAN ANGGOTA Pasal 4 1. Anggota berhenti karena : a. Meninggal Dunia. b. Menjadi Alumni PP Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo. c. Diberhentikan secara hormat karena melakukan tindakan yang merugikan nama baik organisasi dan melanggar AD/ART IKSASS. 2. Pemberhentian anggota hanya dapat diusulkan oleh Rayon dan atau Subrayon kepada Pusat IKSASS. 3. Pengurus Rayon atau Subrayon harus terlebih dahulu memperingatkan secara tertulis kepada anggota yang bersangkutan agar memperbaiki kesalahannya dan apabila setelah tiga kali (3x) tidak mengindahkan maka Pengurus Rayon atau Subrayon dapat mengajukan usulan pemberhentian anggota tersebut kepada pusat IKSASS. 4. Pengurus Rayon dan atau Subrayon dapat memberhentikan anggota yang bersangkutan setelah mendapat rekomendasi dari Pusat IKSASS

BAB V KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA Pasal 5 Kewajiban Anggota 1. Setia, tunduk, dan taat terhadap peraturan AD/ART IKSASS. 2. Bersungguh- sungguh, mendukung, dan membantu segala sesuatu yang menjadi amanat serta tanggung jawab sebagai anggota. 3. Memupuk dan memelihara Ukhuwiyah Islamiyah serta Persatuan dan Kesatuan. 4. Membayar Iuran wajib. 5. Mengadakan pembelaan dan pelayanan Pasal 6 Hak Anggota IKSASS : 1. Menghadiri rapat anggota, mengemukakan pendapat, dan memberi suara. 2. Memilih atau dipilih menjadi Pengurus atau jabatan lain yang ditetapkan. 3. Menghadiri seluruh kegiatan yang diadakan oleh Pengurus IKSASS. 4. Memberi koreksi kepada Pengurus dengan cara dan tujuan yang baik. 5. Mendapat dan menuntut adanya pelayanan dan pembelaan. 6. Mendapat mamfaat dari kegiatan-kegiatan IKSASS. BAB VI SUSUNAN PENGURUS Pasal 7 Pengurus Pusat IKSASS 1. Pengurus Pusat IKSASS adalah badan pengemban amanat MUBES dan pimpinan tertinggi yang bersifat kolektif. 2. Pengurus Pusat IKSASS terdiri atas Pelindung, Penasehat, Dewan Pakar, Ketua Umum- dan tiga ketua bidang, Sekretris Umum dan tiga sekretaris bidang, Bendahara Umum, Bendahara I dan Bendahara II. Dan lima Koordinator Bidang serta anggotanya. 3. Ketua ketua bidang tersebut membidangi : a. Kaderisasi dan Organisasi. b. Informasi Komunikasi dan Pengembangan SDM. c. Sosial Budaya dan Ekonomi. Pasal 8 Pengurus Rayon IKSASS 1. Pengurus Rayon adalah Organisasi ditingkat Propinsi, Kabupaten / Kota, Daerah Khusus (Sapudi, Raas, dan Kengean) atau daerah yang bersifat kolektif. 2. Pengurus Rayon terdiri atas Penasehat, Dewan Pakar, Ketua dua wakil Ketua, Sekretris dan Wakil Sekretaris, Bendahara dan Wakil Bendahara, dan beberapa Koordinator serta anggotanya. Pengurus Subrayon IKSASS 1. Pengurus Sub Rayon adalah Organisasi di tingkat kabupaten atau Kecamatan. 2. Pengurus Sub Rayon terdiri atas Dewan Pakar, Ketua dan Wakil Ketua, Sekretris dan Wakil Sekretaris, Bendahara dan Wakil Bendahara, beberapa Koordinator Divisi dan Anggotanya. BAB VII PEMBENTUKAN KEPENGURUSAN Pasal 9 Pengurus Rayon dapat dibentuk dengan syarat: 1. Memiliki sekurang kurangnya 25 Anggota 2. Apabila dalam ayat 1 tidak terpenuhi, maka harus mendapatkan rekomendasi PP. IKSASS 3. Harus melalui tahapan tahapan sebagai berikut : a. Pengajuan Pembentukan dengan kelengkapan data anggota dan panitia pembentukan rayon (PPR) b. Mendapat pengesahan pembentukan Rayon oleh Pengurus Pusat c. Mengadakan MUSYRA sekurang kurangnya 3 bulan sejak pengesahan pembentukan dari Pengurus Pusat. 4. Pembentukan Rayon tidak dilatar belakangi konflik Pasal 10 Pengurus Subrayon dapat dibentuk dengan cara : 1. Memiliki sekurangkurangnya 15 anggota

2. Harus melalui tahapan tahapan sebagai berikut : a. Pengajuan Pembentukan dengan kelengkapan data anggota dan panitia pembentukan Sub Rayon (PPSR) kepada rayon b. Pengurus Rayon yang bersangkutan mengajukan pembentukan Sub Rayon kepada Pengurus Pusat c. Mendapat rekomendasi pembentukan Sub Rayon oleh Pengurus Pusat d. Mengadakan MUSUBRA sekurang kurangnya 2 bulan sejak pengesahan pembentukan dari Pengurus Pusat. 3. Pembentukan Sub Rayon tidak dilatar belakangi konflik BAB VIII SYARAT MENJADI PENGURUS Pasal 11 Pengurus Pusat IKSASS 1. Untuk menjadi Pengurus Harian Pusat IKSASS, harus memenuhi persyaratan yaitu : a. ketua umum tidak pernah menjabat sebagai ketua umum pada dua periode sebelumnya. b. Pernah aktif menjadi Pengurus Pusat IKSASS minimal satu periode penuh. c. Tidak merangkap jabatan di Pengurus harian Organisasi atau lembaga lainnya selama menjabat pengurus harian pusat IKSASS. 2. Untuk menjadi Koordinator Bidang dan Perangkat Organisasi, harus memenuhi persyaratan pernah menjabat pengurus harian pada kepengurusan Rayon berdasarkan rekomendasi rayon. 3. Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap Organisasi dan Berakhlakul karimah. 4. Pendidikan Minimal SMA / Sederajat Pasal 12 Pengurus Rayon IKSASS 1. Untuk menjadi Pengurus Harian Pusat IKSASS, harus memenuhi persyaratan yaitu : a. ketua Rayon tidak pernah menjabat sebagai ketua Rayon pada periode sebelumnya. b. Pernah aktif menjadi Pengurus Rayon minimal 1 Periode Penuh. c. Tidak merangkap jabatan di Pengurus harian Organisasi atau lembaga lainnya selama menjabat pengurus harian Rayon. 2. Untuk menjadi Koordinator dan Perangkat Organisasi, harus pernah menjabat pada kepengurusan Harian Subrayon dan/atau pernah mengikuti DIROSAH II. 3. Tidak merangkap jabatan di kepengurusan Pusat IKSASS. 4. Memilik dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap organisasi dan Berakhlakul karimah. Pasal 13 Pengurus Subrayon IKSASS 1. Untuk menjadi Pengurus Harian Subrayon, harus memenuhi persyaratan, yaitu a. ketua Sub. Rayon tidak pernah menjabat sebagai ketua Sub. Rayon pada periode sebelumnya. b. Pernah aktif menjadi Pengurus Subrayon minimal 1 Periode Penuh. 2. Untuk menjadi Koordinator divisi dan Perangkat Organisasi, harus mempunyai dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap organisasi dan Berakhlakul karimah. 3. Tidak merangkap jabatan di kepengurusan rayon. BAB IX KEWAJIBAN DAN WEWENANG Pasal 14 Kewajiban dan Wewenang Pelindung, Panasehat dan Dewan Pakar : 1. Melindungi terhadap organisasi IKSASS dari ancaman, baik datangnya dari internal maupun ekternal. 2. Mengadakan Rapat bila dianggap perlu secara kolektif. 3. Memberikan pertimbangan atau saran kepada Pengurus Harian. 4. Point 1 dan 2 tersebut dilakukan dalam rangka menjaga Khittah Mahadiyah, peran, dan fungsi IKSASS. Pasal 15 Kewajiban Pengurus : 1. Pengurus Pusat Berkewajiban menjalankan semua ketentuan yang ditetapkan MUBES. 2. Pengurus Pusat berkewajiban memberikan pertanggung jawaban pada MUBES atau MI, dan mengesahkan Pengurus Rayon serta keputusan Organisasi lainnya.

3. 4. 5. 6. 7.

Pengurus Rayon berkewajiban melaksanakan keputusan MUBES, MUSRA dan mengesahkan Pengurus Subrayon serta keputusan Organisasi lainnya. Pengurus Rayon berkewajiban melaporkan kepengurusan dan kegiatan keorganissian pada Pengurus Pusat IKSASS. Pengurus Rayon berkewajiban melakukan pendataan anggota dan melaporkannya ke Pengurus Pusat IKSASS setiap semester. Pengurus Subrayon berkewajiban melaksanakan keputusan MUBES, MUSYRA dan MUSUBRA. Pengurus Sub Rayon berkewajiban melaporkan kepengurusan dan kegiatan keorganisian pada Pengurus Rayon yang bersangkutan

1 2 3 4

BAB X PEMBEKUAN PENGURUS Pasal 16 Pengurus Pusat IKSASS hanya dapat dibekukan melalui MUBES atau MI Pengurus Rayon dan Subrayon dapat dibekukan oleh Pengurus Pusat IKSASS yang ditetapkan melalui Rapat Pengurus Harian bersama Bidang terkait. Pengururus Rayon dapat mengusulkan pembekuan Pengurus Subrayon yang ditetapkan melalui rapat Pengurus Harian Rayon IKSASS kepada Pengurus PUSAT IKSASS. Pembekuan dapat dilakukan apabila: a. Melanggar AD/ART IKSASS, Keputusan MUBES, MUSRA , MUSUBRA. b. Tidak mengadakan kegiatan Organisasi selama 2 bulan. c. Pembekuan dapat dilakukan setelah diberi peringatan sebanyak tiga (3) kali baik secara lisan maupun tulisan. BAB XI PENGISIAN JABATAN ANTAR WAKTU Pasal 17 Pengisian kekosongan Pengurus Pusat IKSASS (Ketua umum) ditetapkan melaui MI. Apabila terjadi kekosongan Pengurus Pusat IKSASS (Selain Ketua Umum), Pengurus Rayon, dan Subrayon maka Pelaksana Tugas (PLT) ditetapkan melalui sidang pleno. Apabila terjadi kekosongan di Anggota Bidang, maka Pengisian Jabatan diambil dari asal rayon anggota yang bersangkutan yang ditetapkan melalui sidang pleno. Pengurus Rayon berhak mengajukan pergantian antar waktu terhadap delegasinya yang sedang menjabat di kepengurusan pusat (koordinator atau anggota bidang) kepada Pengurus Pusat. Ketentuan dalam ayat 4 dapat dilakukan apabila yang bersangkutan dipandang tidak melakukan pendampingan kepada rayon-nya. Apabila terjadi kekosongan di Anggota Departemen, maka Pengisian Jabatan diambil dari asal sub rayon anggota yang bersangkutan atau diambil dari anggota bagi rayon yang tidak mempunyai Sub yang ditetapkan melalui sidang pleno. Apabila terjadi kekosongan di Anggota Divisi, maka Pengisian Jabatan diambil dari anggota rayon yang bersangkutan yang ditetapkan melalui sidang pleno.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

BAB XII PERMUSYAWARATAN Pasal 18 Permusyawaratan tingkat Pusat meliputi : 1. Musyawarah Besar ( MUBES ) a. MUBES merupakan permusyawaran tertinggi IKSASS, dihadiri Pengurus Pusat, utusan Pengurus Rayon dan utusan pengurus Subrayon IKSASS serta dapat ditambah Undangan lain sebagai Peninjau. b. MUBES dilaksanakan sekali dalam satu periode, yang membahas tentang Laporan Pertanggung Jawaban, menetapkan dan/atau merubah AD/ART IKSASS, Menyusun Garis Garis Besar Program Kerja IKSASS (GBPKI), menghasilkan pokok pikiran dan rekomendasi dan memilih Ketua Umum serta Tim Formatur. c. MUBES dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 2/3 dari jumlah Rayon dan Subrayon. 2. Musyawarah Istimewa (MI) a. MI dilaksanakan dengan maksud mengisi kekosongan jabatan ketua umum.

b. MI Dapat diselenggarakan apabila terdapat keadaan yang dinilai dapat mengancam keberadaan organisasi. c. MI dilaksanakan untuk menilai LPJ PP. IKSASS. d. MI dilaksanakan atas permintaan 2/3 dari jumlah Rayon dan Subrayon. 3. Musyawarah Kerja Pusat (MUSKERPUS) a. Musyawarah Kerja Pusat (MUSKERPUS) adalah forum tertinggi IKSASS setelah MUBES. b. Musyawarah Kerja Pusat dilaksanakan setelah menjaring aspirasi dari semua rayon c. Musyawarah Kerja Pusat (MUSKERPUS) dilaksanakan untuk : 1) Mengadakan penilain terhadap Program Kerja sebelum menetapkannya dan menetapkan Program Kerja selanjutnya. 2) Musyawarah Kerja Pusat (MUSKERPUS) sekurang kurangnya diadakan dua kali dalam satu periode. 4. Musyawarah Pimpinan (MUSPIM) a. (MUSPIM) sekurang kurangnya diadakan Sekali dalam satu periode sebagai forum Koordinasi dan Konsolidasi. b. (MUSPIM) dapat menetetapkan hal hal penting berkaitan dengan Organisasi. c. (MUSPIM) dihadiri oleh Pengurus Pusat, Rayon dan Subrayon. Pasal 19 Permusyawaratan tingkat Rayon meliputi : a. Musyawarah Rayon ( MUSRA) 1. (MUSRA) adalah forum tertinggi ditingkat Rayon 2. (MUSRA) dilaksanakan untuk : a Menilai laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Rayon. b Menetapkan GBPK dan Rekomendikasi. c Memilih Ketua dan Tim Formator. b. Rapat Kerja Rayon (RAKER) 1. (RAKER) dilaksanakan untuk merancang dan menetapkan Program Kerja selanjutnya. 2. (RAKER) diadakan sekurang kurangnya satu kali dalam satu Periode. c. Rapat Kordinasi Rayon (RAKOR) 1. RAKOR dilaksanakan untuk Koordinasi dan Konsolidasi. 2. RAKOR diadakan setiap tiga bulan sekali. 3. RAKOR dapat berlangsung apabila dihadiri 2/3 jumlah anggota. Pasal 20 Permusyawaratan Tingkat Subrayon meliputi : a. Musyawarah Subrayon (MUSUBRA) 1. MUSUBRA adalah forum tertinggi ditingkat Subrayon. 2. MUSUBRA dilaksanakan untuk : a). Menilai Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Subrayon b). Menetapkan GBPKI dan Rekomendasi. Memilih Ketua dan Tim Formatur. b. Rapat Kerja Subrayon (RAKERSUB) 1. RAKERSUB dilaksanakan untuk merancang Program Kerja Subrayon dan menetapkan Program selanjutnya. 2. RAKERSUB diadakan satu kali dalam satu priode. BAB XIII QOURUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 21 Musyawarah dan rapat-rapat seperti tersebut dalam BAB XII angaran Rumah Tangga ini adalah sah apabila dihadiri 2/3 jumlah kepengurusan dan/atau anggota. Pasal 22 Pengambilan keputusan melalui Musyawarah Mufakat, dan apabila hal ini tak tercapai, maka keputusan diambil dengan persetujuan suara terbanyak. BAB XIV KEUANGAN Pasal 23 1. Keuangan terdiri atas:

a. Subsidi dari Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo b. Iuran Wajib adalah iuran yang harus dibayar oleh anggota biasa sesuai dengan ketentuan. c. Sumbangan Sukarela. 2. Iuran wajib dibagi dengan ketentuan sebagai berikut : 1. 100% untuk rayon yang tidak memiliki sub rayon. 2. 40 % untuk Pengurus Rayon yang memiliki Sub Rayon. 3. 60% untuk Pengurus Subrayon. 3. Jumlah Iuran wajib ditentukan oleh Pengurus Pusat IKSASS dengan Bendahara Pesantren melalui Sidang Pleno. 4. Sumbangan sukarela bersumber dari anggota biasa dan pihak yang simpati terhadap Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo dan IKSASS . BAB XV PERUBAHAN DAN PEMBUBARAN Pasal 24 Perubahan Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dilakukan oleh MUBES. Keputusan Perubahan ART terjadi apabila disetujui oleh 2/3 dari jumlah suara yang sah. Pasal 25 IKSASS dapat dibubarkan hanya melalui MUBES IKSASS. Untuk melaksanakan pembubaran Organisaisi harus dibentuk Panitia pembubaran guna menyelesaikan segala seusuatu dijajaran Organisasi. BAB XVI PENUTUP Pasal 26 Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan ditetapkan oleh Pengurus Pusat IKSASS dalam peraturan Organisasi. Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan oleh MUBES dan berlaku sejak tanggal ditetapkan.

1. 2. 1. 2.

1. 2.

Anda mungkin juga menyukai