Anda di halaman 1dari 25

Rancangan Agenda Pembahasan Presidium Sidang Sementara

Kongres Nasional FOKKERMAPI Tahun 2010


1. Pembahasan tata Tertib Kongres Nasional FOKKERMAPI.
2. Pemilihan Presidium Sidang Tetap
Rancangan Agenda Sidang Kongres FOKKERMAPI Tahun 2010
1.
2.
3.
4.

Pembahasan dan Penetapan Agenda Sidang


Pembahasan dan Penetapan Tata Tertib
Pemilihan Presidium Tetap
Pembagian Komisi Rekomendasi Internal, Rekomendasi External ,
Rekomendasi LKPTMN, dan GBHKO
5. Merubah dan menetapkan GBHKO
6. Memilih dan menetapkan perangkat organisasi
7. Menetapkan dan memberhentikan MPF dan Presidium Nasional
8. Menetapkan keanggotaan tetap bagi anggota sementara
9. Menyampaikan dan Menetapkan konsep LKPTMN, Rekomendasi eksternal,
dan Rekomendasi Internal.
10. Membahas laporan kerja Presidium nasional
11. Menetapkan Tempat Pertemuan Nasional dan Kongres berikutnya.
Opsi-opsi peserta Sidang Kongres Fokermapi
1. Poin 10 ke poin 7 membahas Laporan Pertanggung Jawaban kerja
Presidum Nasional Yang Lama
2. Laporan Pertanggung Jawaban Ke Poin 4

3. Pembagian Sidang Pleno


Pleno I
:
Pembahasan Dan Penetapan Agenda Sidang.
Pembahasan Dan Penetapan Tata Tertib.
Pemilihan Dan Penetapan Presidium Tetap.

Pleno II
:
Membahas Laporan Kerja Pertanggung Jawaban Presidium
Nasional 2009-2010.
Memberhentikan Dan Mengesahkan MPF Dan Presnas

Pleno III
:
Pembagian Komisi Rekomendasi internal, Rekomendasi
Eksternal, Rekomendasi LKPTMN, Serta GBHKO
Pembahasan Komisi Rekomendasi Internal,Rekomendasi
Eksternal, Rekomendasi LKPTMN, Serta GBHKO
Pleno IV
:
Memilih Dan Menetapkan Perangkat Organisasi.
Menetapkan Keanggotaan Tetap Bagi Anggota Sementara.
Membahas Dan Menetapkan Tempat Pertemuan Nasional Dan
Kongres Berikutnya.

WAKTU PERSIDANGAN KONGRES FOKERMAPI 2010


Pleno I

: 1 jam

RANCANGAN TATA TERTIB KONGRES NASIONAL


FORUM KOMUNIKASI DAN KERJASAMA
MAHASISWA ILMU PEMERINTAHAN SE-INDONESIA
(FOKKERMAPI)
Bab I
Ketentuan Umum
Pasal 1
Tata tertib ini digunakan sebagai pedoman dalam sidang-sidang Forum
Komunikasi dan Kerjasama Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Se-Indonesia
(FOKKERMAPI).
Bab II
Peserta
Pasal 2
Peserta Kongres Nasional Forum Komunikasi dan Kerjasama Mahasiswa Ilmu
Pemerintahan seIndonesia (FOKKERMAPI) terdiri atas :
1. Peserta penuh adalah 2 (dua) orang mahasiswa perwakilan dari
Himpunan
Mahasiswa Ilmu Pemerintahan yang telah ditunjuk sesuai
dengan rekomendasi dari Institusi masing-masing.
2. Peserta Peninjau adalah Mahasiswa Ilmu Pemerintahan selain 2 orang
peserta penuh dan telah terdaftar pada panitia.
Bab III
Hak dan Kewajiban Peserta
Pasal 3
Hak peserta adalah sebagai berikut :
1. Peserta Penuh mempunyai hak bicara, hak suara, hak dipilih dan
memilih
2. Peserta peninjau hanya mempunyai hak bicara dan hak dipilih.
Kewajiban peserta adalah sebagai berikut :
1. Setiap peserta berkewajiban menaati Tata tertib Sidang Forum
Komunikasi dan kerjasama
2. Setiap peserta baik penuh maupun peninjau wajib mengenakan tanda
peserta yang telah disediakan oleh panitia.
Bab IV
Pimpinan Sidang
Pasal 4
Pimpinan Sidang Forum Komunikasi dan Kerjasama Mahasiswa Ilmu
Pemerintahan se-Indonesia (FOKKERMAPI) terdiri dari tiga orang yang

ditentukan oleh peserta penuh Kongres Nasional Forum Komunikasi dan


Kerjasama Ilmu Pemerintahan se Indonesia.
Bab V
Hak dan Kewajiban Pimpinan Sidang
Pasal 5
Hak Pimpinan Sidang :
1. Pimpinan musyawarah berhak mengeluarkan peserta dari Forum Sidang
yang mengganggu kelancaran dan ketertiban Kongres Nasional
(FOKKERMAPI) atas persetujuan Forum, dengan memberikan peringatan
tiga kali terlebih dahulu.
2. Pimpinan musyawarah berhak menunda jalannya musyawarah atas
kesepakatan forum.
Kewajiban Pimpinan sidang :
1. Memimpin jalannya Kongres agar tetap dalam kebersamaan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan untuk
mencapai mufakat
2. Berusaha mempertemukan pendapat-pendapat yang berbeda, menyimpulkan
pembicaraan dan mendudukkan persoalan yang sebenarnya serta
mengembalikan jalannya sidang kepada pokok pembicaraan.
3. Mengesahkan dan menandatangani setiap ketetapan dan keputusan kongres.
Bab VI
Kuorum Tata Cara Pengambilan Keputusan
Pasal 6
1. Musyawarah sah apabila dihadiri paling sedikit setengan plus satu dari
jumlah peserta penuh yang terdaftar pada panitia
2. Apabila ayat (1) tiidak tercapai, maka sidang diskors selama 1 x 15 menit dan
selanjutnya sidang dianggap kourum
Pasal 7
1. Semua keputuan diusahakan secara musyawarah , mufakat.
2. Jika oleh karena sesuatu dan lain hal keputusan tidak dapat diambil secara
musyawarah mufakat, maka dilakukan lobi dan kemudian dilakukan voting.
3. Apabila pemungutan suara berimbang maka sidang diskors dengan waktu
yang ditentukan kemudian untuk selanjutnya diadakan voting ulang.

4. Pemungutan suara dilakukan secara bebas dan terbuka, kecuali dalam hal
yang bersangkutan dengan individu dilakukan secara tertutup.

Pasal 8
Sebuah keputusan hanya bisa disahkan oleh pimpinan sidang melalui
kesepakatan forum.
Pasal 9
1. Sebuah keputusan yang telah disahkan hanya bisa dibahas kembali melalui
mekanisme peninjauan kembali.
2. Peninjauan kembali hanya bisa dilakukan paling banyak satu kali untuk
setiap keputusan yang telah disahkan.
3. Peninjauan kembali hanya bisa dilakukan oleh peserta sidang dan disetujui
dan disepakati oleh forum.
Bab VII
Ketentuan Tambahan
Pasal 10
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Tata Tertib, akan ditetapkan oleh pimpinan
Sidang berdasarkan kesepakatan forum. Apabila terdapat kekeliruan akan
dilakukan peninjauan kembali.
2. Tata Tertib ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan.

ANGGARAN DASAR FOKKERMAPI


MUKADDIMAH
Atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Mahasiswa Ilmu Pemerintahan
yang merupakan bagian dari mahasiswa yang mengkaji Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik pada dimensi akademik merupakan aset intelektual bangsa yang sarat
dengan makna. Dalam kerangka Organisasi, komunitas ini berfungsi sebagai
satu organisasi dan saran untuk mengembangkan kadar keilmuan serta
pemahaman realitas secara objektif untuk menanamkan kepedulian terhadap
problematika social politik dan ketatanegaraan, melalui jalur akademisi.
Munculnya forum Komunikasi dan Kerjasama Mahasiswa Ilmu Pemerintahan
Indonesia

(FOKKERMAPI)

sebagai

Organisasi

Mahasiswa

Ilmu

Pemerintahan Tingkat Nasional secara historis mempunyai makna yang luas.


Organisasi yang cikal bakalnya berawal dari Pertemuan Mahasiswa
Pemerintahan Indonesia (PMPI) yaitu PMPI pertama di UNHAS Ujung
Pandang yang menghasilkan Deklarasi Tanah Toraja, PMPI kedua di UNDIP
Semarang

yang menghasilkan Deklarasi Borobudur, PMPI ketiga di UIR

Pekan Baru, hingga terbentuknya FOKKERMAPI pada PMPI keempat di


UNLA Bandung

tanggal

12

oktober

1994,

pada

perkembangannya

FOKKERMAPI mengalami kevakuman selama kurang lebih 10 tahun dan


dirintis kembali dalam Government Science Forum pada tanggal 27 januari
2006 di UNHAS Makassar, serta dilanjutkan kembali di UNPAD Bandung
pada tanggal 19 januari 2007 dengan nama Forum Komunikasi dan
Kerjasama Mahasiswa Ilmu Pemeritahan Se-Indonesia (FOKKERMAPI). Dan
membuat rancangan AD/ART di UGM pada tanggal 28 juli 2007, yang
selanjutnya disahkan pada kongres FOKKERMAPI 2007 di UGM Yogyakarta.
Walaupun demikian, FOKKERMAPI mempunyai komitmen nasional untuk
senantiasa

berfikir

dan

bertindak

kritis-analisis

untuk

menyalurkan

Mahasiswa Ilmu Pemerintahan se-Indonesia dalam kesuksesan pembangunan

Bangsa dan Negara. Untuk mencapai keinginan di atas, sudah selayaknya


FOKKERMAPI memiliki AD/ART sebagai landasan organisasi.

ANGGARAN DASAR
BAB 1
NAMA, WAKTU, BENTUK DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
NAMA
Organisasi ini dinamakan Forum Komunikasi Dan Kerjasama Mahasiswa
Ilmu Pemerintahan se-Indonesia, disingkat FOKKERMAPI
Pasal 2
WAKTU
FOKKERMAPI terbentuk pada tanggal 12 oktober 1994 di Universitas
Langlang Buana Bandung
Pasal 3
BENTUK
Organisasi ini berbentuk forum komunikasi dan kerjasama yang menghimpun
dan mewadahi mahasiswa ilmu Pemerintahan se-Indonesia
Pasal 4
TEMPAT KEDUDUKAN
FOKKERMAPI berkedudukan di lembaga mahasiswa Ilmu Pemerintahan

BAB II
AZAS, SIFAT DAN TUJUAN
Pasal 5
AZAS

FOKKERMAPI berasaskan Pancasila

Pasal 6
SIFAT
FOKKERMAPI bersifat aktif, integrative, demokratif, independen, ilmiah,
dan terbuka
Pasal 7
TUJUAN
FOKKERMAPI bertujuan menjalin komunikasi, kerjasama, bertukar pikiran,
memperluas pemahaman, mengasah kekritisan berfikir demi kemajuan dan
perkembangan Ilmu Pemerintahan serta menyikapi dinamika pemerintahan
yang terjadi dengan memberikan pemikiran yang solutif, konstruktif dan
inspiratif untuk perbaikan penyelenggaraan pemerintahan, khususnya di
Indonesia

BAB III
LANDASAN
Pasal 8
FOKKERMAPI berlandaskan :
1. Landasan Ideologi : Pancasila
2. Landasan Konsitusional : UUD 1945
3. Landasan Institusional : Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Ad/ART
FOKKERMAPI

BAB IV
KEANGGOTAAN
pasal 9
Anggota FOKKERMAPI adalah seluruh Mahasiswa Ilmu Pemerintahan
Se-Indonesia

BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 10
HAK
Setiap anggota memiliki hak suara dan mengeluarkan pendapat baik
secara lisan dan tulisan
Pasal 11
KEWAJIBAN
Setiap anggota wajib menaati segala ketentuan yang ditetapkan bersama
dengan senantiasa berpeganf teguh pada prinsip kebenaran, kebersamaan
dan keadilan.

BAB VI
KOMPONEN ORGANISASI
Pasal 12
Komponen Organisasi FOKKERMAPI terdiri dari :
1. Badan Kelengkapan Organisasi FOKKERMAPI
a. Majelis Penasehat FOKKERMAPI
b. Presidium Nasional
c. Sekretariat Bersama
d. Koordinator Wilayah
e. Koordinator Daerah
f. Himpunan Mahasiswa Jurusan atau yang sejajar

g. Mahasiswa

2. Alat Kelengkapan Organisasi FOKKERMAPI


a. Kongres Nasional
b. Musyawarah Wilayah
c. Musyawarah Daerah
d. Rapat Presidium Nasional
e. Kongres Luar Biasa

BAB VII
PENDANAAN
Pasal 13
Sumber dana kegiatan Forum Kerjasama Mahasiswa Ilmu Pemerintahan
Indonesia:
A. Iuran Anggota
B. Usaha-usaha dan sumbangan yang halal dan tidak mengikat

BAB VIII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 14
1. Pengambilan keputusan didasarkan musyawarah mufakat
2. Apabila ayat 1 tidak terpenuhi maka selanjutnya dilakukan melalui
mekanisme lobi
3. Apabila ayat 2 tidak terpenuhi maka dilakukan pemungutan suara atau
voting

4. Pemungutan suara dapat dilakukan, bila dihadiri oleh 2/3 jumlah


anggota yang hadir

BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 15
Perubahan anggaran dasar hanya dapat dilakukan dikongres Nasional
dan Kongres Nasional Luar Biasa yang dihadiri sekurang-kurangnya
2/3 anggota tetap dan disetujui 2/3 jumlah anggota tetap yang hadir

BAB X
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 16
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar akan diatur lebih
lanjut dalam anggaran Rumah Tangga yang ketentuannya tidak boleh
bertentangan dengan Anggaran Dasar.

BAB XI
PENUTUP
Pasal 17
Anggaran Dasar ini belaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau
kembali bilamana terdapat kekeliruan dalam penetapannya.

ANGGARAN RUMAH TANGGA FOKKERMAPI

BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Anggota FOKKERMAPI sebagai berikut :
1. Anggota tetap
Lembaga mahasiswa Ilmu Pemerintahan yang terdaftar di
FOKKERMAPI dan ditetapkan dalam kongres sebagai anggota
tetap
2. Anggota sementara
Lembaga mahasiswa Ilmu Pemerintahan yang terdaftar di
FOKKERMAPI dan belum ditetapkan dalam kongres sebagai
anggota tetap
Pasal 2
Persyaratan Keanggotaan
1. Mahasiswa Ilmu Pemerintahan yang ada pada perguruan tinggi
negri atau swasta yang sudah resmi tergabung dalam lembaga
masing-masing
2. Menerima dan mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga (AD/ART)
3. Bersedia menjunjung tinggi nama baik FOKKERMAPI

4. Menyatakan kesediaan
FOKKERMAPI

bergabung

sebagai

anggota

resmi

Pasal 3
Hak-hak Anggota
a. Hak anggota tetap
1. Berhak memilih dan dipilih
2. Setiap anggota berhak mengeluarkan pendapat lisan maupun
tulisan
3. Setiap anggota berhak melakukan pembelaan didepan forum
organisasi
b. Hak anggota sementara
1. Setiap anggota berhak mengeluarkan pendapat lisan atau tulisan
2. Setiap anggota berhak melakukan pembelaan didepan forum
organisasi
Pasal 4
Kewajiban Anggota
Setiap anggota memiliki kewajiban :
1. Menaati dan melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga
2. Mengembangkan dan memupuk organisasi, potensi intelektual,
serta berpartisipasi dalam kegiatan FOKKERMAPI

3. Membayar iuran anggota

Pasal 5
Sanksi-sanksi
1. Setiap anggota yang melanggar aturan organisasi dan ketetapanketetapan organisasi dapat dikenakan sanksi berupa peringatan,
pencabutan hak, atau pemberhentian sebagai anggota
2. Peringatan dilakukan oleh Presidium Nasional secara tertulis
3. Peringatan berupa :
a. Peringatan pertama bertenggang waktu satu bulan setelah
peringatan diterima
b. Peringatan kedua bertenggang waktu dan minggu setelah
peringatan diterima
c. Peringatan ketiga bertenggang waktu satu minggu setelah
peringatan diterima
4. Apabila peringatan ketiga tidak diindahkan anggota tersebut dapat
dinonaktifkan keanggotaanya melalui kongres

BAB II
BADAN DAN ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI

Pasal 6
Badan kelengkapan organisasi FOKKERMAPI terdiri dari :
1. Majelis Penasehat FOKKERMAPI
Majelis Penasehat FOKKERMAPI adalah Dewan Penasehat yang
terdiri dari beberapa orang, disepakati dan berkedudukan di
wilayah masing-masing

2. Presidium Nasional
Presidium Nasional adalah beberapa orang presidium yang telah
disepakati dan berkedudukan diwilayah masing-masing
3. Secretariat Bersama
Secretariat
Bersama
adalah
tuan
rumah
pertemuan
FOKKERMAPI yang merupakan jaringan data dan informasi
antar wilayah.
4. Coordinator Wilayah
Coordinator wilayah adalah salah satu perguruan tinggi yang
dipilih berdasarkan kesepakatan dan peraturan yang berlaku yang
ada diwilayah tertentu menurut pembagian secara geografis yang
bertugas sebagai coordinator FOKKERMAPI ditingkat wilayah
5. Coordinator Daerah
Coordinator Daerah adalah salah satu perguruan tinggi yang
ditunjuk dalam suatu daerah diwilayah tertentu menurut
pembagian secara geografis yang bertugas sebagai coordinator
FOKKERMAPI
6. Himpunan Mahasiswa Jurusan atau yang sejajar
Himpunan Mahasiswa Jurusan adalah komponen organisasi yang
berfungsi sebagai sarana penyaluran aspirasi mahasiswa Ilmu
Pemerintahan yang dengan senantiasa melaksanakan program
kerja yang ditetapkan musyawarah kerja daerah dan

mensosialisasikan hasil-hasil pertemuan, baik nasional maupun


wilayah kepada mahasiswa
7. Mahasiswa
Mahasiswa adalah individu yang mengambil program studi Ilmu
Pemerintahan dimana institusinya tidak memiliki HMJ namun
menjadi anggota tetap dalam FOKKERMAPI

Pasal 7
Alat Kelengkapan Organisasi
Alat kelengkapan organisasi FOKKERMAPI terdiri atas :
1. Kongres Nasional
Kongres Nasional adalah forum pengambilan keputusan tertinggi dan
wahana evaluasi kerja organisasi yang dilaksanakan sekali dalam
setahun yang pelaksanaannya ditentukan pada pertemuan sebelumnya.
2. Musyawarah Wilayah
a. Musyawarah Wilayah adalah musyawarah anggota pada tingkat
wilayah untuk membahas internal organisasi dan masalah-masalah
social politik
b. Peserta Musyawarah Wilayah terdiri dari coordinator Daerah dan
lembaga Himpunan Mahasiswa Jurusan di wilayah tersebut yang
terdaftar sebagai anggota-anggota FOKKERMAPI.
3. Musyawarah Daerah
a. Musyawarah Daerah adalah musyawarah anggota pada tingkat
daerah untuk membahas internal organisasi dan masala-masalah
social politik daerah

b. Peserta musyawarah daerah terdiri atas Himpunan Mahasiswa


Jurusan didaerah tersebut yang terdaftar sebagai anggota
FOKKERMAPI
c. Musyawarah Daerah diadakan oleh Koordinator Daerah
d. Musyawarah Daerah diadakan minimal satu kali dalam satu
periode kepengurusan.
e. Hasil-hasil musyawarah daerah wajib disosialisasikan kepada
seluruh anggota FOKKERMAPI di daerah setempat melalui
Koordinator Daerah
4. Rapat Presidium Nasional
Rapat Presidium Nasional adalah pertemuan antara presidium nasional
dari wilayah masing-masing

5. Kongres Luar Biasa


a. Kongres Luar Biasa adalah kongres yang diadakan karena keadaan
luar biasa dalam keadaan darurat
b. Ketentuannya diadakan Kongres Luar Biasa adalah apabila terjadi
pelanggaran dan penyimpanan AD/ART dan GBHKO serta terjadi
kekosongan aktivitas selama enam bulan yang dapat menimbulkan
mosi tidak percaya terhadap Presidium
c. Peserta Kongres Luar Biasa adalah anggota tetap FOKKERMAPI
d. Kongres Luar Biasa dianggap sah bila dihadiri 1/2 + 1 dari anggota
tetap yang hadir

BAB III
TUGAS DAN WEWENANG BADAN KELNGKAPAN
ORGANISASI
Pasal 8

Tugas dan Wewenang Majelis Penasehat FOKKERMAPI


Tugas dan wewnang MPF memberikan nasehat, pertimbangan,
pemikiran, saran yang bersifat keilmuan pemerintahan dan bantuan
kemudahan bagi presidium nasional di wilayah masing-masing serta
menjaga nama baik dan kelangsungan hidup organisasi.
Pasal 9
Tugas dan Wewenag Presidium Nasional
1. Tugas Presidium Nasional adalah :
a. Melaksanakan semangat AD/ART, rekomendasi dan GBHKO
FOKKERMAPI serta peraturan organisasi lainnya.
b. Melaporkan hasil kerja pada kongres nasional.
c. Mengkoordinasikan kinerja coordinator wilayah se-indonesia
dalam menjalankan tugasnya.
2. Wewnang Presidium Nasional adalah :
a. Presidium Nasional merupakn pengambil kebijakan tertinggi di
tingkat wilayah.
b. Memberikan teguran kepada anggota yang melanggar peraturan
organisasi.
Pasal 10
Tugas dan Wewenang Sekretariat Bersama
Tugas dan wewnang secretariat bersama adalah sebagai media
transformasi antar wilayah sekaligus mempersiapkan bamuan
berikutnya bersama tim bahan-bahan acuan untuk pertemuan
berikutnya bersama tim perumus.
Pasal 11
Tugas dan Wewenang Koordinator Wilayah

1. Melaksanakan AD/ART, rekomendasi dan GBHKO FOKKERMAPI


serta peraturan Organisasi lainnya.
2. Menyelenggarakan musyarawah wilayah.
3. Menyampaikan laporan kerja ke Presidium Nasional.
4. Mengolah dan menyebarkan info yang berkaitan lansung dengan
bidang social dan politik wilayah.
Pasal 12
Tugas dan Wewenang Koordinator Wilayah
1. Melaksanakan AD/ART, rekomendasi dan GBHKO FOKKERMAPI
serta peraturan Organisasi lainnya.
2. Menyelenggarakan musyawarah daerah.

3. Menyampaikan laporan kerja derahnya masing-masing kepada


coordinator wilayah.
4. Mengolah dan menyebarkan info yang berkaitan langsung dengan
bidang social politik daerah.
Pasal 13
Tugas dan Wewenag Himpunan Mahasiswa Jurusan
1. Sebagai sarana penyaluran aspirasi mahasiswa Ilmu Pemerintahan.
2. Melaksanakan Rekomendasi yang ditetapakan musyawarah daerah.
3. Mensosialisasikan hasil-hasil pertemuan baik nasional maupun
wilayah kepada mahasiswa.

BAB IV

KEKUASAAN DAN WEWENAGNG ALAT


KELENGKAPAN ORGANISASI
Pasal 14
Kekuasaan dan Wewenang Kongres Nasional
1. Merubah dan menetapkan AD/ART
2. Merubah dan menetapkan GBHKO
3. Membahas laporan kerja presidium nasional
4. Menetapkan keanggotaan tetap bagi setiap anggota
5. Menetapkan pemberhentian status anggota
6. Memilih dan menetapkan perangkat organisasi
7. Menetapkan tempat pertemuan nasional dan kongres berkutnya

8. Menetapkan rekomendasi nasinal kongres berikutnya


9. Membubarkan FOKKERMAPI
10. Menetapkan dan memberhentikan MPF dan Presidium Nasinal
11. Menyikapi kebijakan social politik ditingkat nasional
Pasal 15
Kekuasaan dan Wewenang Musyawarah Wilayah
1. Mengutus Presidium Nasional
2. Memilih Kooerdinator Wilayah
3. Membuat keputusan-keputusan yang menyangkut masalah-masalah
internal organisasi ditingkat wilayah

4. Menyikapi kebijaka-kebijakan yang berkaitan dengan fenomena


social politik pada tingkat wilayah
5. Membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan studi
keilmiahan ilmu pemerintahan pada tingkat wilayah
6. Merumuskan rekomendasi-rekomendasi yang akan dibawa pada
kongres
7. Membuat aturan-aturan
Pasal 16
Kekuasaan dan Wewenang Musyawarah Daerah
1. Membuat keputusan-keputusan yang menyangkut masalah-masalah
internal organisasi pada tingakt daerah
2. Menyikapi kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan fenomena
social politik pada tingkat daerah.
3. Membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan studi
keilmiahan ilmu pemerintahan pada tingkat daerah.
4. Merumuskan rekomendasi yang akan dibawa pada tingkat
Musyawarah wilayah.
5. Membuat aturan-aturan pelaksana berdasarkan ketetapa-ketetapan
kongres.
6. Memilih dan menetapkan Koordinator Daerah
Pasal 17
Kekuasaan dan Wewenang Rapat Presidium Nasional
Kekuasaan dan wewnang rapar presidium nasional adalah untuk
membahas rekomendasiprekomendasi yang dibawa dari tngkat
wilayah.
Pasal 18
Kekuasaan dan Wewenang Kongres Luar Biasa

Kekuasaan dan wewnang kongres luar bisa adalah sama dengan


kekuasaan dan wewenag Kongres nasional dengan meemperhatikan
pasal 14.

BAB V
KEUANGAN
1. Untuk menjalankan mekanisme kerja organisasi, setiap institusi
HMJ dikenai iuran sebanyak Rp.50.000,- persemester kepada
Korwil.
2. Segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah keuangan harus
dibukukan secara akuntabel dan transparan.
3. Jika FOKKERMAPI bubar maka kekayaan yang bernilai
disumbangkan kebadan social yang ditetapkan dalam Kongres
terakhir.

4. Penggunaan keuangan FOKKERMAPI di atur oleh Presnas yang


mekanismenya ditentukan oleh badan kelengkapan organisasinya
masing-masing.

BAB VI
PENUTUP
Pasal 20
Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran rumah tangga ini akan
diatur kemudian.
Pasal 21
Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan
akan ditinjau kembali bila terdapat kekeliruan dalam penetapannya.

GBHKO FOKKERMAPI
1. Korwil melaksanakan program-program kerja dan kebijakan
masing-masing wilayahnya dalam rangka membangun jaringan
progretifitas
dan
dinamiasi
demi
terciptanya
tujuan
FOKKERMAPI.
2. Korwil melaksanakan konsolidasi dan koordinasi dengan semua
korda (coordinator daerah) yang berada dalam wilayahnya masingmasing.

3. Korwil memefasilitasi dan meningkatkan, serta menindaklanjuti


program kerja yang telah dilakukan secara informal dan terpadu.
4. Merespon perubahan-perubahan social dan politik sebagai wacana
pembelajaran mahasiswa Ilmu Pemerintahan pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya.
5. Membangun dan membina jaringan serta kerjasama dengan
lembaga-lembaga lainnya sesuai dengan tujuan FOKKERMAPI
6. Melakukan fungsi control terhadap pemerintah
7. Meningkatkan kualitas maupun kuantitatas sebagai sarana
pembelajaran yang berbasiskan intelektualitas yang progresif
secara utuh.
8. Memanfaatkan peran serta media komunikasi maupun informasi
untuk mensosialisasikan setiap kebijakan FOKKERMAPI

Anda mungkin juga menyukai