Anda di halaman 1dari 24

OPTIMALISASI PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF

BAZNAS KOTA TANJUNG PINANG UNTUK


PEMBERDAYAAN EKONOMI MUSTAHIK

Disusun Oleh:

Raja Muhammad Hafizh Syahputra NIM. 18.1064

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SULTAN
ABDURRAHMAN KEPULAUAN RIAU
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Setelah mengingat dan memperhatikan segala isi dan tata tulisan tercantum di
dalam laporan ini telah sesuai dengan peraturan penulisan Buku Panduan, maka
laporan individu,

Nama : Raja Muhammad Hafizh Syahputra


NIM : 18.1064
Prodi : Hukum Ekonomi Syariah
dapat disahkan oleh Dosen Pembimbing Lapangan dan Dosen Pamong

Bintan,07 September 2021

Dosen Pembimbing Lapangan

Supri Yadin Hasibuan, M.Sy


NIP: 19850101 201903 1 021

Mengetahui,
Dosen Pamong

Nurbaiti, S.Ag
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Semesta Alam atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan PPL ini dengan baik laporan
ini dibuat sebagai syarat bahwa penulis telah menyelesaikan PPL di baznas Kota
Tanjungpinang dengan baik dan lancar. Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta pengikutnya
hingga akhir zaman nanti. Alhamdulillah laporan PPL ini dapat di praktikan dan
di selesaikan tepat waktu sehingga dapat dijadikan acuan guna penilaian dari
Dosen Lapangan.

Kegiatan PPL dan laporan menjadi gerbang awal bagi mahasiswa untuk
dapat mengenal dunia kerja secara nyata. Adapun PPL sangat dirasakan
manfaatnya, dimana mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan berupa
materi kuliah dan keahlian namun juga dapat jaringan relasi. Oleh karena itu
penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan kemudahan dan kelancaran


dalam kegiatan PPL ini.
2. Bapak Dr. Muhammad Faisal, M.Ag selaku pimpinan Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau.
3. Semua Pihak Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sultan
Abdurrahman Kepulauan Riau
4. Bapak Mohammad Tedy Rahardi, SE, M. H. I selaku Ketua Program Studi
Hukum Ekonomi Syariah.
5. Bapak Supri Yadi Hasibuan, M.Sy selaku Dosen Pembimbing Praktek
Perkuliahan Lapangan.
6. Bapak Drs. H. Ahmad Khusairi selaku Pimpinan BAZNAS Kota
Tanjungpinang
7. Ibu Nurbaiti, S.Ag Selaku Dosen Pamong selama PPL di BAZNAS Kota
Tanjungpinang.
8. Seluruh Staf BAZNAS Kota Tanjungpinang
9. Semua pihak yang telah membantu dalam melancarkan berjalannya kegiatan
PPL ini.

Bukan hal yang mudah untuk memulai PPL sehingga menyelesaikannya dan
membuat laporan pertanggungjawaban ini atas bantuan semua pihak baik material
maupun imaterial praktikan ucapkan terima kasih. Penulis menyadari banyak hal
yang dapat diperbaiki oleh karena itu penulis dengan senang hati menerima kritik
dan saran guna menyempurnakan laporan ini semoga laporan ini dapat
dipertanggungjawabkan dengan baik dan jadi referensi yang dapat dimanfaatkan.

Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Tanjungpinang, 15 September 2021


Penulis

Raja Muhammad Hafizh Syahputra


BAB I
PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dipenuhi oleh
setiap muslim. Dalam hal ini zakat menjadi perwujudan ibadah seseorang
kepada Allah SWT sekaligus perwujudan dan rasa kepedulian sosial (ibadah
sosial). Oleh sebab itu zakat merupakan salah satu rukun yang bercorak
sosial-ekonomi dari Lima Rukun Islam. Bisa dikatakan, seseorang yang
melaksanakan zakat dapat mempererat hubungan kepada Allah SWT dan
hubungan dengan sesama manusia. Dengan demikian pengabdian sosial dan
pengabdian kepada Allah SWT adalah inti dari ibadah zakat.

Di dalam al-Qur’an telah disebutkan cukup banyak ayat yang


menyejajarkan kewajiban zakat dengan kewajiban shalat dan dalam rukun
Islam posisi kewajiban zakat menjadi urutan ketiga secara otomatis menjadi
bagian mutlak dari keislaman seseorang, salah satu ayat al-Qur’an yang
menyejajarkan zakat dengan ibadah shalat sebagaimana firman Allah:

)43 :2/‫ ( البقرة‬٤٣ َ‫َواَقِ ْي ُموا الص َّٰلوةَ َو ٰاتُوا ال َّز ٰكوةَ َوارْ َكعُوْ ا َم َع ال ٰ ّر ِك ِع ْين‬
Artinya: “Tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-
orang yang rukuk.” (Al-Baqarah/2:43)

Di dalam al Qur’an pun disebutkan pujian bagi orang- orang yang


menunaikan kewajiban membayar zakat dengan sungguh – sungguh seperti pada
firman Allah:

َّ ‫ا َم‬ggَ‫اِنَّ َما يَ ْع ُم ُر َم ٰس ِج َد هّٰللا ِ َم ْن ٰا َمنَ بِاهّٰلل ِ َو ْاليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ِر َواَق‬


َ ‫ وةَ َولَ ْم يَ ْخ‬g‫ ٰلوةَ َو ٰاتَى ال َّز ٰك‬g‫الص‬
‫ش اِاَّل‬
ٰۤ ُ ٓ
)18 :9/‫ ( التوبة‬١٨ َ‫ ِمنَ ْال ُم ْهتَ ِد ْين‬g‫ك اَ ْن يَّ ُكوْ نُوْ ا‬ َ gِ‫ول ِٕٕى‬ ‫ ا‬g‫هّٰللا َ ۗفَ َع ٰسى‬

Artinya: “Sesungguhnya yang (pantas) memakmurkan masjid-masjid Allah


hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhir,
mendirikan salat, menunaikan zakat, serta tidak takut (kepada
siapa pun) selain Allah. Mereka itulah yang diharapkan termasuk
golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”(At-Taubah/9:18)

Selain memberikan pujian Allah juga memberikan ancaman bagi siapa


saja yang sengaja meninggalkan kewajiban tersebut. Seperti firman Allah:

ْ gَ‫ا َكن‬gg‫ َذا َم‬g‫وْ ُرهُ ۗ ْم ٰه‬ggُ‫م َوظُه‬gُْ‫وْ بُه‬ggُ‫اهُهُ ْم َو ُجن‬ggَ‫ا ِجب‬ggَ‫وى بِه‬g
‫زتُ ْم‬g ٰ g‫َار َجهَنَّ َم فَتُ ْك‬
ِ ‫يَّوْ َم يُحْ مٰ ى َعلَ ْيهَا فِ ْي ن‬
)35 :9/‫ ( التوبة‬٣٥ َ‫اِل َ ْنفُ ِس ُك ْم فَ ُذوْ قُوْ ا َما ُك ْنتُ ْم تَ ْكنِ ُزوْ ن‬
Artinya: “Pada hari ketika (emas dan perak) itu dipanaskan dalam neraka
Jahanam lalu disetrikakan (pada) dahi, lambung, dan punggung
mereka (seraya dikatakan), “Inilah apa (harta) yang dahulu kamu
simpan untuk dirimu sendiri (tidak diinfakkan). Maka, rasakanlah
(akibat dari) apa yang selama ini kamu simpan.”(At-Taubah/9:35)

Salah satu sisi ajaran Islam yang belum ditangani secara serius adalah
penanggulangan kemiskinan dengan cara mengoptimalkan pengumpulan dan
pendayagunaan zakat, infaq dan shodaqah dalam arti seluas-luasnya.
Sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW serta penerusnya di
zaman keemasan Islam. Padahal umat Islam (Indonesia) sebenarnya memiliki
potensi dana yang sangat besar.

Kemiskinan merupakan bahaya besar bagi umat manusia dan tidak


sedikit umat yang jatuh peradabannya hanya karena kemiskinan. Karena itu
seperti sabda Nabi yang menyatakan bahwa kefakiran itu mendekati pada
kekufuran.

Salah satu lembaga keuangan syariah yang bertugas menghimpun


dana masyarakat dan mendistribusikannya kembali ialah Lembaga Amil
Zakat (LAZ) atau Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Adanya lembaga
ini bertujuan menghimpun dana dari masyarakat yang berupa zakat, infak,
sedekah (ZIS) yang akan disalurkan kembali pada masyarakat yang kurang
mampu.

Zakat tidak hanya sebatas kewajiban yang harus dipenuhi oleh umat
Muslim, namun dalam aspek perekonomian Zakat adalah salah satu solusi
untuk memecahkan distribusi kekayaan maupun kesenjangan sosial yang
dimana sistem zakat ialah dengan menghimpun dana dari orang yang
memenuhi kriteria wajib zakat (Muzakhi) dan disalurkan kepada orang yang
masuk dalam kriteria penerima Zakat (Mustahik).

B. Tujuan dan Manfaat PPL di BAZNAS Kota Tanjungpinang


Berdasarkan dasar pemikiran dari pelaksanaan PPL di atas maka pelaksanaan
PPL dimaksudkan untuk;
1. Meningkatkan kapabilitas mahasiswa dalam kemampuan praktik dan
kemampuan materi.
2. Mempersiapkan mental sebagai calon tenaga kerja, untuk menghadapi
lingkungan dunia kerja yang sesungguhnya.
3. Memberikan pengalaman terjun langsung di dunia kerja, dimana
Mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmunya serta melihat dan
mempraktikkan langsung sistem kerja sesungguhnya. Menambah
wawasan berpikir dalam memecahkan masalah-masalah yang di hadapi dalam
dunia kerja.
4. Untuk memenuhi syarat lulus mata kuliah PPL sebagai salah satu
standar untuk mendapat gelar Sarjana Ekonomi di Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau.

Sedangkan tujuan dilaksanakan kegiatan PPL ini adalah:


1. Praktikan dapat menganalisis antara teori yang didapat dalam
perkuliahan dengan praktik kerja sesungguhnya.
2. Praktikan dapat belajar secara professional dalam bekerja guna
mempersiapkan diri menghadapi persaingan di dunia kerja.
3. Mengimplementasikan ilmu yang didapat dalam perkuliahan pada
lembaga atau perusahaan.
4. Praktikan dapat memperkaya pengetahuan dan referensi data-data yang
dapat berguna bagi penyusunan tugas akhir.
BAB II
MEKANISME

A. Zakat
1. Pengertian Zakat
Menurut bahasa zakat artinya tumbuh dan berkembang, atau
menyucikan karena zakat akan mengembangkan pahala pelakunya dan
membersihkannya dari dosa. Menurut Bahasa kata “zakat” berarti
tumbuh, berkembang, subur atau bertambah.

Secara etimologi, Zakat diambil dari kosa kata bahasa Arab yakni
kata dasar zaka (‫ )زَ َكا‬memiliki arti 'meningkat; berkembang' yang
kemudian menjadi zakah ( ٌ‫ ) زَ َكاة‬yang berarti kebaikan.

Makna tumbuh dalam arti zakat yakni mengeluarkan sebagian


harta sebagai sebab adanya pertumbuhan dan perkembangan harta,
pelaksanaan zakat itu mengakibatkan pahala menjadi banyak. Orang
yang menunaikkan zakat disebut dengan Muzaki, sedangkan untuk orang
yang menerima zakat disebut Mustahik.

Pengertian Zakat menurut istilah adalah jumlah/ukuran harta


tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan
diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan
sebagainya) berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak.

Maka itu setiap harta yang sudah dibayarkan zakatnya akan


menjadi suci. Makna suci dalam berzakat yakni menunjukkan bahwa
zakat adalah mensucikan atau membersihkan jiwa dari kejelekan,
kebatilan dan pensuci dari dosa-dosa.

2. Tujuan Zakat
Ajaran islam menjadikan zakat sebagai ibadah maliah ijtima’iyah
yang mempunyai sasaran sosial untuk membangun satu sistem ekonomi
yang mempunyai tujuan kesejahteraan dunia dan akhirat. Tujuan di
syari’atkan zakat adalah sebagi berikut:

a. Mengangkat derajat fakir miskin dan membantunya keluar dari


kesulitan hidup dan penderitaan.

b. Membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh orang yang


berutang, ibnu sabil, dan mustahik lainnya.
c. Membina tali persaudaraan sesama umat Islam.

d. Menghilangkan sifat kikir dari pemilik harta.

e. Membersihkan sifat dengki dan iri hati dari orang-orang miskin.

B. Dasar Hukum
Zakat merupakan ibadah yang diwajibkan kepada setiap muslim yang
berkaitan dengan harta dengan syarat-syarat tertentu. Dasar hukum kewajiban
mengeluarkan zakat adalah:

a. Al – Baqarah (2) ayat 43


)43 :2/‫َواَقِ ْي ُموا الص َّٰلوةَ َو ٰاتُوا ال َّز ٰكوةَ َوارْ َكعُوْ ا َم َع ال ٰ ّر ِك ِع ْينَ ( البقرة‬

Artinya :“Tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta


orang-orang yang rukuk.” (Al-Baqarah/2:43)

b. At – Taubah (9) ayat 103


‫ ِم ْي ٌع َعلِ ْي ٌم‬g ‫ َك ٌن لَّهُ ۗ ْم َوهّٰللا ُ َس‬g ‫ ٰلوتَكَ َس‬g ‫ص‬
َ ‫ ِّل َعلَ ْي ِه ۗ ْم اِ َّن‬g ‫ص‬ َ ‫ُخ ْذ ِم ْن اَ ْم َوالِ ِه ْم‬
َ ‫ص َدقَةً تُطَهِّ ُرهُ ْم َوتُ َز ِّك ْي ِه ْم بِهَا َو‬
)103 :9/‫(التوبة‬

Artinya :”Ambillah zakat dari harta mereka (guna) menyucikan332) dan


membersihkan mereka, dan doakanlah mereka karena sesungguhnya
doamu adalah ketenteraman bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui.” (At-Taubah/9:103)

c. Al – Baqarah (2) ayat 267


َ ‫ض ۗ َواَل تَيَ َّم ُموا ْال َخبِي‬
ُ‫ه‬gg‫ْث ِم ْن‬ ِ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اَ ْنفِقُوْ ا ِم ْن طَي ِّٰب‬
ِ ْ‫ت َما َك َس ْبتُ ْم َو ِم َّمٓا اَ ْخ َرجْ نَا لَ ُك ْم ِّمنَ ااْل َر‬
)267 :2/‫تُ ْنفِقُوْ نَ َولَ ْستُ ْم بِ ٰا ِخ ِذ ْي ِه آِاَّل اَ ْن تُ ْغ ِمضُوْ ا فِ ْي ِه ۗ َوا ْعلَ ُم ْٓوا اَ َّن هّٰللا َ َغنِ ٌّي َح ِم ْي ٌد ( البقرة‬

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari


hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang
Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih
yang buruk untuk kamu infakkan, padahal kamu tidak mau
mengambilnya, kecuali dengan memicingkan mata (enggan)
terhadapnya. Ketahuilah bahwa Allah Mahakaya lagi Maha
Terpuji.” (Al-Baqarah/2:267)

C. Bentuk dan Tata Cara


1. Pendistribusian Zakat Secara Produktif
Pendistribusian zakat merupakan penyaluran atau pembagian
dana zakat kepada mereka yang berhak. Distribusi zakat mempunyai
sasaran dan tujuan. Sasaran di sini adalah pihak-pihak yang
diperbolehkan menerima zakat, sedangkan tujuannya adalah
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang perekonomian
sehingga dapat memperkecil kelompok masyarakat yang kurang mampu,
yang pada akhirnya akan meningkatkan kelompok muzakki.

Dana zakat yang telah dikumpulkan oleh lembaga amil zakat


harus segera disalurkan kepada para mustahik sesuai dengan program
kerja lembaga amil zakat. Zakat tersebut harus didistribusikan kepada
para mustahik sebagaimana tergambar dalam surat at-Taubah ayat 60,
Allah berfirman :

ِ ‫ا‬gَ‫وْ بُهُ ْم َوفِى الرِّ ق‬gُ‫ت لِ ْلفُقَ َر ۤا ِء َو ْال َم ٰس ِك ْي ِن َو ْال ٰع ِملِ ْينَ َعلَ ْيهَا َو ْال ُم َؤلَّفَ ِة قُل‬
‫ ِر ِم ْينَ َوفِ ْي‬g‫ب َو ْال ٰغ‬ ُ ‫صد َٰق‬
َّ ‫۞ اِنَّ َما ال‬
)60 :9/‫ضةً ِّمنَ هّٰللا ِ َۗوهّٰللا ُ َعلِ ْي ٌم َح ِك ْي ٌم ( التوبة‬ ‫هّٰللا‬
َ ‫َسبِ ْي ِل ِ َوا ْب ِن ال َّسبِ ْي ۗ ِل فَ ِر ْي‬
Artinya : “Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir,
orang-orang miskin, para amil zakat, orang-orang yang
dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) para
hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang-orang yang
berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang-orang yang
sedang dalam perjalanan (yang memerlukan pertolongan),
sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui lagi
Mahabijaksana.” (At-Taubah/9:60)

Ada dua pendekatan yang digunakan dalam pendistribusian zakat


ini, yaitu:
a. pendekatan secara parsial, dalam hal ini ditujukan kepada orang
yang miskin dan lemah serta dilaksanakan secara langsung dan
bersifat insidentil. Dengan cara ini masalah kemiskinan mereka
dapat diatasi untuk sementara.

b. pendekatan secara struktural, cara seperti ini lebih mengutamakan


pemberian pertolongan secara berkesinambungan yang bertujuan
agar mustahik zakat dapat mengatasi masalah kemiskinan dan
diharapkan nantinya mereka menjadi muzakki.

Memanfaatkan dan mendayagunakan zakat dengan sebaik-


baiknya, diperlukan kebijaksanaan dari lembaga/badan amil zakat. Dan
pendistribusian zakat tidak hanya diberikan kepada yang berhak secara
konsumtif saja, tetapi dapat diberikan dalam bentuk lain yang dapat
digunakan secara produktif.

Pendistribusian zakat kepada para mustahik dalam bentuk apa


adanya untuk digunakan secara konsumtif itu cocok apabila sasaran
pendistribusian ini adalah orang-orang jompo, anak yatim, ibnu sabil atau
fakir miskin yang memerlukan bantuan dengan segera atau untuk hal-hal
yang bersifat darurat, pemenuhan kebutuhan fakir miskin dengan dana
zakat itu hanya sebatas ia tidak akan terlantar lagi di hari depannya.

Kemudian bagi mereka yang kuat bekerja, memiliki keterampilan


dan mau berusaha, dapat diberi modal usaha baik berupa uang ataupun
barang, serta dengan cara perorangan atau secara kelompok. Pemberian
modal ini harus dipertimbangkan secara matang oleh amil. Apakah
seseorang yang diberi dana itu mampu mengelolanya apa tidak, sehingga
pada suatu saat orang tersebut tidak menggantungkan hidupnya kepada
pihak lain. Dana zakat akan lebih berdaya guna jika dikelola menjadi
sumber dana yang penggunaannya sejak dari awal sebagai pelatihan atau
untuk modal usaha dan hal ini diharapkan dapat mengentaskan seseorang
dari kemiskinan.

2. Pendayagunaan Zakat
Pembicaraan tentang sistem pendayagunaan zakat berarti
membicarakan beberapa usaha atau kegiatan yang saling berkaitan dalam
menciptakan tujuan tertentu dari penggunaan hasil zakat secara baik, tepat
dan terarah sesuai dengan tujuan zakat itu disyariatkan.

Sistem pendistribusian zakat diharapkan mampu mengangkat dan


meningkatkan taraf hidup umat Islam. Banyaknya Lembaga Amil Zakat
yang lahir akan mendorong penghimpunan dana zakat masyarakat.
Pemberian zakat tidak selalu diartikan memberikan uang. Sebab bisa saja
berupa peralatan yang dapat menunjang penghasilan yang menerima zakat.
Bagi seorang petani, misalnya, padanya diberikan peralatan pertanian ,
kursus secara gratis yang kiranya dapat mengembangkan pertaniannya.
Harta zakat, juga sah dipinjamkan pada mereka tanpa bunga. Dan mereka
dapat menggunakannya, misalnya untuk mengembangkan usaha mereka.

Zakat hendaknya tidak sekedar konsumtif, maka idealnya dijadikan


sumber dana umat. Penggunaan zakat untuk konsumtif hanyalah untuk
hal- hal yang bersifat darurat. Artinya, ketika ada mustahik (orang yang
berhak menerima zakat) yang tidak mungkin untuk dibimbing mempunyai
usaha atau untuk kepentingan mendesak, maka penggunaan konsumtif
dapat dilakukan. Dana zakat akan lebih cepat digunakan untuk mengurangi
umat dari kemiskinan jika dikelola menjadi sumber dana.

Dana zakat pada awalnya lebih didominasi oleh pola


pendistribusian secara konsumtif, namun demikian pada pelaksanaannya
saat ini, zakat mulai dikembangkan dengan pola distribusi dana zakat
secara produktif. Untuk pendayagunaan dana zakat, bentuk inovasi
distribusi dikategorikan dalam empat bentuk, yaitu :
1. Distribusi bersifat konsumtif tradisional, yaitu zakat dibagikan kepada
mustahik untuk dimanfaatkan secara langsung untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.

2. Distribusi bersifat konsumtif kreatif, yaitu zakat diwujudkan dalam


bentuk lain dari barangnya semula, seperti diberikan dalam bentuk
alat-alat sekolah.
3. Distribusi bersifat produktif tradisional, dimana dana zakat dana zakat
diberikan dalam bentuk barang-barang yang produktif seperti alat
cukur dan sebagainya. Pemberian dalam bentuk ini akan dapat
menciptakan suatu usaha yang membuka lapangan kerja bagi fakir
miskin.

4. Distribusi dalam bentuk produktif kreatif, yaitu zakat diwujudkan


dalam bentuk permodalan baik untuk membangun proyek atau
menambah modal pedagang kecil.

Dari bentuk-bentuk pendistribusian tersebut, untuk mencapai


hasil yang maksimal, efektif dan efisien serta tercapainya sasaran dan
tujuan zakat maka pendayagunaannya adalah produktif. Tentang model
mekanisme pendayagunaan zakat produktif dimaksudkan membantu
permodalan dari berbagai bentuk kegiatan ekonomi masyarakat dan
pengembangan usaha – usaha golongan ekonomi lemah, khususnya fakir
miskin yang umumnya tidak bisa berusaha secara optimal karena
ketiadaan modal.

Selama ini yang dipraktekkan dalam masyarakat, pendistribusian


zakat lebih diorientasikan kepada pembagian konsumtif, sehingga pihak
yang menerima hanya dapat memanfaatkannya untuk kepentingan
konsumtif atau bahkan sesaat. Pembagian zakat secara konsumtif boleh
jadi masih diperlukan, namun tidak semua harta zakat yang terhimpun
dihabiskan. Artinya, ada sebagian yang dikelola dan didistribusikan untuk
memberikan modal kepada para mustahik untuk membuka usaha, dan
secara lambat laun mereka akan memiliki kemampuan ekonomi yang
memadai.

Tujuan utama dari kegiatan zakat berdasarkan sudut pandang


ekonomi pasar adalah menciptakan distribusi pendapatan menjadi lebih
merata. Selain untuk tujuan distribusi, bagaimana dampak dari zakat
terhadap kegiatan alokasi sumber daya ekonomi dan stabilitas kegiatan
ekonomi.
Dalam pengelolaan zakat terdapat beberapa prinsip yang harus
diikuti dan ditaati agar pengelolaan itu dapat berhasil guna sesuai dengan
yang diharapkan, yakni prinsip keterbukaan, sukarela, keterpaduan,
profesionalisme dan kemandirian.

3. Pendayagunaan Mustahiq
Pemberdayaan adalah suatu proses peningkatan kondisi kehidupan
dan penghidupan yang ditujukan kepada masyarakat atau kelompok atau
individu fakir miskin. Mereka merupakan sumber daya manusia yang
berpotensi untuk berpikir dan bertindak yang pada saat ini memerlukan
penguatan agar mampu memanfaatkan daya (power) yang dimilikinya. Hal
ini mengisyaratkan, bahwa langkah awal dalam penanganan masalah
kemiskinan perlu diidentifikasi potensi yang mereka miliki.

Permasalahannya adalah bagaimana karakteristik potensi yang


dimiliki oleh masyarakat miskin. Oleh sebab itu, dalam mengatasi
kemiskinan diperlukan kajian yang menyeluruh, sehingga dapat dijadikan
acuan dalam merancang program pembangunan kesejahteraan sosial yang
lebih menekankan pada konsep pertolongan.

Pada konsep pemberdayaan, pemberdayaan dapat diartikan sebagai


upaya untuk menolong yang lemah atau tidak berdaya agar mampu baik
secara fisik, mental dan pikiran untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.
Dalam konteks ini, mereka dipandang sebagai aktor yang mempunyai
peran penting untuk mengatasi masalahnya.

Untuk memberdayakan masyarakat diperlukan beberapa hal antara


lain sebagai berikut:

i. Bimbingan pengenalan masalah

ii. Bimbingan motivasi sosial.

iii. Bimbingan dan bantuan pengembangan usaha

iv. Bimbingan organisasi kemitraan usaha


v. Pelaksanaan kemitraan usaha

vi. Pengembangan kemitraan usaha

D. Analisis dan Temuan


Zakat merupakan konsep ajaran Islam yang mengandung nilai
perbaikan ekonomi umat dalam memerangi kemiskinan. Sejarah zakat di
zaman klasik telah membuktikan bahwa negara Islam menerapkan
pengelolaan zakat dengan baik yang disertai kesadaran dari para muzakki
akan pentingnya pembayaran zakat sehingga bisa menggapai kesejahteraan
dan kemakmuran.

Dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 disebutkan bahwa untuk


meningkatkan hasil guna dan daya guna, zakat harus dikelola secara
melembaga sesuai syari’at Islam. Pengelolaan zakat adalah kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengoordinasian dalam pengumpulan,
pendistribusian, dan pendayagunaan zakat. Untuk melaksanakan pengelolaan
zakat, pemerintah membentuk BAZNAS. BAZNAS merupakan lembaga
yang berwenang melakukan tugas pengelolaan zakat secara nasional.

Pendayagunaan zakat sangat berkaitan dengan bagaimana cara


mendistribusikannya. Sehingga zakat yang telah disalurkan benar-benar
bermanfaat bagi mustahik. Jika pendistribusiannya tepat sasaran dan tepat
guna, maka pendayagunaan zakat akan lebih optimal. Seperti yang sudah
tertulis dalam Undang-Undang No.23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan
Zakat yaitu:
i. Zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktif dalam rangka
penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas umat.

ii. Pendayagunaan zakat untuk usaha produktif sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) dilakukan apabila kebutuhan dasar mustahik telah
terpenuhi.

BAZNAS Kota Tanjungpinang sebagai amil zakat mempunyai


beberapa program dalam melakukan pendistribusian dana zakat yang telah
dihimpun. Seiring dengan perjalanannya, BAZNAS Kota Tanjungpinang
dalam menyalurkan dana zakat tidak hanya sekedar memberikan bantuan atau
menyediakan berbagai fasilitas untuk masyarakat tetapi juga memikirkan
bagaimana memberdayakan mereka agar menjadi masyarakat yang mandiri.

Dalam rangka mengoptimalkan pendayagunaan dana zakat produktif


untuk pemberdayaan mustahik, BAZNAS Kota Tanjungpinang memiliki
program – program, yakni:
i. Tanjungpinang Taqwa
Tanjungpinang Taqwa adalah kegiatan yang dilakukan untuk
meningkatkan nilai-nilai keberagamaan dan Syi`Ar Agama Islam di
tengah masyarakat Kota Tanjungpinang yang bertujuan untuk lebih
memupuk semangat keberagamaan.

Melalui program ini, diharapkan semangat dan semarak


keberagamaan di kota Tanjungpinang semakin meningkat. Sehingga
nuansa keagamaan pada tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota
Tanjungpinang semakin meningkat. Adapun bentuk program
Tanjungpinang Taqwa meliputi :

 Bantuan untuk muallaf


 Bantuan Operasional Da`I
 Bantuan Pengembangan Syi`Ar Islam

ii. Tanjungpinang Taqwa


Tanjungpinang Makmur adalah kegiatan memberikan bantuan stimulan
kepada masyarakat miskin produktif untuk meningkatkan kesejahteraan
mereka melalui pembinaan berbagai usaha. Adapun bentuk program
Tanjungpinang Makmur meliputi :

 Bantuan modal usaha stimulan dan perbaikan tempat usaha


 Bantuan modal usaha produktif

iii. Tanjungpinang Cerdas


Tanjungpinang cerdas adalah kegiatan memberikan bantuan biaya
kepada anak didik dalam peningkatan prestasi pendidikan serta bantuan
biaya bagi anak didik putus dan atau terancam putus sekolah. Adapun
bentuk program Tanjungpinang Cerdas meliputi :

 Bantuan beasiswa SD/MI


 Bantuan beasiswa SMP/MTs
 Bantuan beasiswa SMA/SMK/MA

iv. Tanjungpinang Peduli


Tanjungpinang peduli adalah program yang dilakukan dalam rangka
kepedulian terhadap masyarakat yang ditimpa musibah, bencana dan
orang terlantar dengan tujuan dapat meringankan beban penderitaan
yang bersangkutan. Adapun bentuk program Tanjungpinang peduli
meliputi :

 Bantuan Ibnu Sabil


 Bantuan Gharimin
 Bantuan Bencana

v. Gerobak Berkah
Gerobak Berkah adalah program yang di lakukan dalam rangka
kepedulian terhadap masyarakat Tanjungpinang yang ingin membuka
usaha berupa jualan makanan/kuliner. Di program ini mustahiq di
berikan Gerobak sebagai fasilitas berjualan dan juga uang tunai sebagai
modal mereka untuk usaha.

vi. Rumah Rehab


Rumah Rehab adalah program yang di lakukan dalam rangka
kepedulian terhadap masyarakat Tanjungpinang yang memiliki tempat
tinggal yang kurang baik. Di program ini, Mustahiq di berikan bahan
baku bangunan untuk merehab rumah – rumah yang menerima program
ini.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Praktek Perkuliahan Lapangan adalah sarana yang disediakan oleh
STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau khususnya Program Studi
Hukum Ekonomi Syariah untuk mengaplikasikan apa yang telah dipelajari
serta agar mahasiswa memiliki gambaran lebih nyata dalam pekerjaan yang
akan dihadapi di dunia kerja yang sesungguhnya. Praktik Perkuliahan
Lapangan dapat memberikan pengalaman untuk mahasiswa.

B. Saran
Pada dasarnya dari hasil pengamatan dan kesimpulan yang telah
disajikan pada laporan ini, maka menyampaikan saran yang sekiranya dapat
memberikan manfaat dan masukan kepada pihak-pihak yang terkait meliputi
hasil pengamatan berikut ini adapun saran-saran yang dapat kami sampaikan
adalah sebagai berikut:
1. Untuk Program Studi Hukum Ekonomi Syariah
Sebagai pengelola tempat pelaksanaan PPL dengan jalinan silaturahmi
yang mulai terbangun antara STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan
Riau khususnya pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah dengan
pihak lembaga BAZNAS Kota Tanjungpinang semoga hal ini menjadi
kerjasama yang menguntungkan antara STAIN Sultan Abdurrahman
Kepulauan Riau dengan lembaga BAZNAS Kota Tanjungpinang.
2. Untuk Lembaga Tempat PPL
Baznas Kota Tanjungpinang agar lebih meningkatkan perhatiannya
terhadap program – program yang dilaksanakan terhadap para mustahik.
Seperti meningkatkan pendampingan, pemantauan, serta memberi
pelatihan kerja, dan saling sharing dengan para mustahik. Hal seperti ini
perlu ditingkatkan lagi agar dana zakat, infaq dan shodaqoh dapat
didayagunakan sesuai dengan tujuan program – program yang ada, serta
para mustahik dapat menggunakan modal usahanya yang diperoleh dari
dana zakat, infaq dan sedekah tersebut dengan tepat dan sesuai dengan
apa yang mereka butuhkan.
3. Untuk Mahasiswa Sebagai Peserta PPL
Untuk mahasiswa peserta PPL, Kegiatan ini dapat menambah ilmu
pengetahuan serta manfaat yang sangat berguna nantinyan kegiatan PPL,
maupun setelah menyelesaikan studi di bangku perkuliahan, agar ilmu
yang sudah didapatkan dapat diterapkan dan bermanfaat bagi masyarakat
kelak. Selain itu kami sangat bersyukur atas apa yang telah lembaga
berikan kepada kami atas pengalaman baik dari lembaga maupun luar
lembaga (lapangan).

Selain itu Praktek Perkuliahan Lapangan juga dapat menjadi wadah


agar mahasiswa dapat lebih mengembangkan diri dan dapat mengenali
potensi diri sebelum nantinya mahasiswa menginjak tujuan karir yang
sebenarnya. Hal ini juga dapat menjadi salah satu sarana untuk mahasiswa
menentukan langkah apa yang akan diambil setelah mahasiswa lulus dari
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau.

C. Penutup
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Ridho-Nya, memberikan lindungan dan bimbingan- Nya serta memberikan
kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan PPL ini.

Shalawat dan salam tak lupa penulis haturkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW yang telah menjadi penerang bagi semua umatnya.
Sebagaimana manusia biasa yang tidak mungkin sempurna, penulis
menyadari bahwa penulisan Laporan PPL ini masih jauh dari kesempurnaan,
banyak kesalahan dan kekurangan, penulis berharap semoga Laporan PPL ini
memberikan manfaat untuk penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Kemudian saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca sangat


penulis harapkan. Akhirnya hanya kepada Allah SWT, penulis berserah diri
dan semoga langkah penulis diridhai-Nya. AMIN YA ROBBAL ALAMIN.
LAMPIRAN ABSEN
ABSENSI KEHADIRAN MINGGU 1 (2 – 6 Agustus 2021)
Hari Kerja Keterangan
N
Nama Mahasiswa NIM Seni Selas Juma
o n a
Rabu Kamis
t
1 Eka Rezki Setiawan 19 . 1392            
2 Nurvika Dwiani 18 . 1062            
3 Raja Muhammad Hafizh Syahputra 18 . 1064            

ABSENSI KEHADIRAN MINGGU 2 (9 – 13 Agustus 2021)


Hari Kerja Keterangan
N
Nama Mahasiswa NIM Seni Selas Juma
o n a
Rabu Kamis
t
1 Eka Rezki Setiawan 19 . 1392            
2 Nurvika Dwiani 18 . 1062            
3 Raja Muhammad Hafizh Syahputra 18 . 1064            

ABSENSI KEHADIRAN MINGGU 3 (16 – 20 Agustus 2021)


Hari Kerja Keterangan
N
Nama Mahasiswa NIM Seni Selas Juma
o n a
Rabu Kamis
t
1 Eka Rezki Setiawan 19 . 1392            
2 Nurvika Dwiani 18 . 1062            
3 Raja Muhammad Hafizh Syahputra 18 . 1064            

ABSENSI KEHADIRAN MINGGU 4 (23 – 27 Agustus 2021)


Hari Kerja Keterangan
N
Nama Mahasiswa NIM Seni Selas Juma
o n a
Rabu Kamis
t
1 Eka Rezki Setiawan 19 . 1392            
2 Nurvika Dwiani 18 . 1062            
3 Raja Muhammad Hafizh Syahputra 18 . 1064            
Mengetahui
Dosen Pamong
Nurbaiti, S.Ag
LAMPIRAN KEGIATAN

Tingkat
N Keberhasilan Catatan
Tanggal Jenis Kegiatan Harian
o (Selesai/Tidak Pamong
Selesai)
Briefing bersama Ibu Nurbaiti dan Pak Amir
Hamzah, memberi tugas permohonan data
2 Agustus
1 seluruh Kelurahan di Kota Tanjungpinang.    
2021
Permohonan data ke Kelurahan Dompak dan
kelurahan Sungai Jang.

3 Agustus Permohonan data ke kelurahan Tanjung Ayun


2    
2021 Sakti dan Kelurahan Tanjungpinang Timur.

Penyerahan tugas baru dari kak Yuanda Dan


4 Agustus permohonan surat data ke Kelurahan Tanjung
3    
2021 Unggat, Kelurahan Bukit Cermin dan Kelurahan
Kampung Baru.

Penyerahan tugas baru dari kak Yuwanda Dan


5 agustus
4 permohonan surat data ke kelurahan Tanjung    
2021
unggat

6 Agustus Permohonan data ke Kelurahan Kamboja dan


5    
2021 Kelurahan Tanjungpinang Barat.

Permohonan data ke Kelurahan Senggarang,


9 Agustus
6 Kelurahan Kelurahan Air Raja dan Kelurahan    
2021
Kampung Bugis.

Permohonan data ke Kelurahan Batu IX,


11 Agustus
7 Kelurahan Kampung Bulang dan Kelurahan    
2021
Kota Piring.

12 Agustus Permohonan data ke Kelurahan Pinang Kencana


8    
2021 dan Kelurahan Tanjungpinang Kota.

Survei mustahik yang berada di Batu 13 yang


sakit berupa kelenjar getah bening. Dan survey
13 Agustus
9 mustahik di Jalan Matador, batu 2 untuk    
2021 
diberikan bantuan berupa Smartphone untuk
belajar anaknya.
16 Agustus
10 Permohonan data ke kelurahan Penyengat.    
2021

18 Agustus Acara selamatan untuk Dirgahayu ke 76 dan


11    
2021 Milad ketua Baznas

Meletakkan Kotak infaq di beberapa warung


19 Agustus
12 makan yang terletak di Kampung Bugis dan    
2021
Senggarang

Bersama Pak Fauzi dan Mas Ferry melakukan


20 Agustus
13 pencatatan inventaris/alat-alat yang berada di    
2021
kantor BAZNAS Kota Tanjungpinang.

Briefing bersama Waka 2 Bapak H. Fauzi


23 Agustus
14 Armandaris  dan membuat program kerja baru    
2021
berupa Makanan Jumat Berkah.

Melakukan pengantaran surat kepada Warung


24 Agustus Makan yang bersedia menjadi donator dalam
15    
2021 pelaksanaan program kerja baru Makanan
Berkah Jumat

Bersama Bang Rahmat melakukan survei di


25 Agustus
16 warung makan dan Swalayan untuk meletakkan    
2021
Kotak infaq.

Bersama Bang Rahmat mengambil dan


26 Agustus
17 meletakkan Kotak infaq ke warung makan dan    
2021 
swalayan yang sebelumnya sudah disurvei.

Menerima makanan dari para donator untuk


27 Agustus melaksanakan program kerja Makanan Berkah
18    
2021 dan di distribusikan kepada pihak yang
membutuhkan.
LAMPIRAN FOTO

Anda mungkin juga menyukai