Disusun Oleh :
Saran ……………………………………………………………………….........………
Penutup ………………………………………………………………........…………...
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
Rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai penerapan peraturan kapolri 13 tahun
2018 tentang perumahan dinas .
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena
itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena
itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian
BAB I
Pendahuluan
Seluruh Warga negera indonesia berhak mendapatkan suatu kehidupan yang layak
Sebagaimana telah tercantum dalam Pasal 27 dalam UUD 45 Republik Indonesia bahwa Tiap-tiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi warna negarannya . Dalam
pasal tersebut telah tertulis bahwa setiap warga negara republik indonesia tanpa terkecuali aparat
kepolisian wajib mendapatkan penghidupan yang layak. Sehingga dalam menjalankan tugas pokok
sehari yang diharapkan dapat melaksanakan dengan baik sesuai dengan tujuan Organisasi
Kepolisian .Peranana kepolisian tertuang dalam Undang Undang No 2 Tahun 2002 yaitu salah satu
fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat,
penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Oleh karena itu
pentingnya kita memahami arti kompensasi hal tersebut dijelaskan oleh Andrew (di kutip oleh A.
A. Anwar Prabu Mangkunegara 2009:83) pengertian kompensasi adalah segala sesuatu yang
dikonstitusikan atau dianggap sebagai suatu balas jasa atau ekuivalen terhadap sesuatu yang telah
diberikan. Dalam beberapa terminologi kompensasi di jelaskan dalam sebuah organisasi atau
perusahaan yang mana terdapat beberapa fungsi diantaranya yaitu fasilitas yang diberikan seperti
mobil, tempat gym di kantor, tempat parkir khusus bagi karyawan tertentu dan lainnya dan tempat
tinggal . Madsud daripada suatu kompesasi tersebut adalah memberikan jaminan keadilan kepada
suatu karyawan atau anggota dalam lingkup suatu organisasi kepolisian . Kita mengenal suatu
Organisasi yang besar dapat berjalan dengan baik apabila memiliki suatu manajemen yang baik
dikelolanya sehingga penting bagi suatu perusahaan memahami suatu ilmu manajemen. Kita
ketahui manajemen adalah suatu seni, tiap tiap pekerjaan bisa diselesaikan dengan orang lain.".
Tujuan daripada suatu manajemen yaitu menentukan strategi yang efektif serta efisien untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh suatu organisasi. Sehingga diharapkan tujuan
organisasi tersebut bisa terwujud melalui suatu perencanaan, pengorganisasian , pengawasan ,
dan pengendalian . Kita mengenal arti manajemen suatu organisasi secara luas kemudian kita
mengenal bahwa organisasi kepolisian dalam lingkup kecil memiliki suatu fungsi dibidang
logistik dalam memberikan suatu pelayanaan dan pengelolaan fasilitas fasilitas yang ada
sehingga dalam mengelola tersebut dibutuhkan suatu ilmu ilmu manajemen logistisk . definisi
manajemen logistik yang dianut oleh ahli dintarannya John J. Coyle et al. Beliau mengartikan
logistik sebagai cara bagaimana mendapatkan produk yang tepat, untuk pelanggan yang tepat,
dalam jumlah yang tepat, dengan kondisi yang tepat, di tempat yang tepat, pada waktu yang
tepat, dan pada biaya yang tepat.Dalam definisi tersebut kita mengetahui tujuan sebagian kecil
yang paing penting bagi suatu anggota kepolisian yaitu fasilitas rumah atau tempat tinggal
yang mana merupakan suatu bentuk kompensasi yang diberikan suatu organisasi kepolisan
sebagai bentuk keadilan yang dikelola oleh fungsi kepolisian dibidang logistik melalui ilmu
manajemen logistik .Fasilitas yang diberikan negara berupa tempat tinggal yaitu rumah dinas
sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah nomor 31 tahun 2005 tentang Rumah negara
adalah bangunan yang dimilki negara dan berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan
sarana saraa pembinaan kelauraga serta menujang pelaksanaan tugas pejabat dan pegawai
negeri dan rumah negara tersebut hanya diberikan kepada pegawai negeri sipil dalam ini
anggota kepolisian negara republik indonesia adalah termasuk kedalam pegawai negeri yang
berdinas dikepolisian . Setiap hunian rumah memiliki aturan dalam menempati suatu tempat
tinggal khususnya rumah dinas negara yaitu harus memiliki Surat Izin Penghunian yang
diberikan oleh Pejabat yang berwenang pada instansi yang bersangkutan. Pemilik Surat Izin
Penghunian wajib menempati Rumah Negara selambat-lambatnya dalam jangka waktu 60
(enam puluh) hari sejak Surat Izin Penghunian diterima.serta suami dan istri yang masing
berstatus Pegawai Negeri, hanya dapat menghuni satu Rumah Negara, kecuali apabila suami
istri tersebut bertugas dan bertempat tinggal di daerah yang berlainan.Namun dalam
perkembangan yang ada banyak timbul permasalahan terkait dengan rumah dinas milik
negara . Oleh karena itu dalam Makalah saya ini akan membahas mengenai rumah dinas Polri
yang ada di kabupaten malang judul makalah saya ini adalah “ ANALISIS PENERAPAN
PERATURAN PERUMAHAN DINAS POLRI DI WILAYAH HUKUM POLRES KABUPATEN
MALANG.
I.II.b Bagaimana peran polres dalam menangani permasalahan rumah dinas di wilkum polres
malang
I.III.a. Mengetahui gambaran permasalahan perumahan dinas polri di wilkum polres gai malang
I.III.b mengetahui peran polres dalam menangani permasalahan rumah dinas di wilkuum polres
malang
BAB II
ISI
II.II.a. Mengetahui gambaran permasalahan perumahan dinas polri di wilkum polres malang.
a) Rumah dinas Polri Golonga II sebagaimana di peruntukan untuk pegawai negeri pada polri
yang tidak berhak menempati Rumah dinas Golongan I
b) Rumah dinas Golongan II sebagaimana dimadsud pada ayat (1) dibangun bertahap sesuai
dengan kemampuan polri.
a) Setiap pegawai negeri pada polri yang menempati Rumah dinas Polri wajib memeliki Surat
Ijin Penempatan (SIP))
b) Surat Ijin Menempati ( SIP) sebagaimana dimadsudkan pada ayat (1) diterbitkan oleh
apabila kepala sumber Daya ( Kabagsumda ) kepolisian Resor ( polres) , untuk Rumah
Dinas Polri Golongan II yang berada di lingkungan Kepolisian Resor ( polres) dan
kepolisian sektor polsek .
c) Penerbitan surat ijin menempati Rumah dinas Polri secra berjenjang dilaporkan kepada
kapolri
Sebagaimana pasal 12 tentang perizinan berdasarkan Peraturan Kepolisian Republik
Indoneisa uu 13 tahun 2018 tentang perizinan berbunyi
1). Pejabat Polri yang tidak lagi menduduki jabatan, wajib meninggalkan/mengosongkan
Rumah Dinas Polri Golongan I yang ditempati, paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah
diterbitkan surat telegram mutasi.
(2) Pegawai Negeri pada Polri, wajib meninggalkan Rumah Dinas Polri yang dihuninya paling
lambat 60 (enam puluh) hari sejak tanggal masa berlaku Surat Izin Penempatan habis dan
tidak diperpanjang.
(3) Pegawai Negeri pada Polri yang diberhentikan tidak dengan hormat, wajib meninggalkan
Rumah Dinas Polri yang dihuninya paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak tanggal
diberhentikan.
(4) Pegawai Negeri pada Polri yang diberhentikan dengan hormat/pensiun, wajib
meninggalkan Rumah Dinas Polri yang dihuninya paling lambat 90 (sembilan puluh) hari
sejak tanggal diberhentikan/pensiun.
(5) Janda/duda dari Pegawai Negeri pada Polri yang meninggal dunia, wajib meninggalkan
Rumah Dinas Polri yang dihuninya paling lambat 1 (satu) tahun sejak yang bersangkutan
meninggal dunia.
(6) Pegawai Negeri pada Polri yang dimutasi ke wilayah Polda lain, hak menempati Rumah
Dinas Polri berakhir dan wajib meninggalkan Rumah Dinas Polri yang dihuninya paling
lambat 90 (sembilan puluh) hari.
a. membayar:
1. uang sewa kepada dinas sebesar 2% (dua persen) dari gaji pokok penghuni Rumah Dinas;
2. biaya penggunaan listrik, telepon, gas dan air untuk Rumah Dinas Polri Golongan II; dan
3. pajak bumi dan bangunan; dan
(2) Uang sewa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 1 dibayarkan dengan cara
pemotongan gaji penghuni Rumah Dinas Polri oleh pejabat keuangan Satker yang
bersangkutan dan disetorkan ke kas negara, serta melaporkan secara berjenjang kepada
Kapuskeu Polri.
(3) Pembebanan biaya dan Surat Izin Penempatan kepada penghuni Rumah Dinas Polri bukan
merupakan bukti hak kepemilikan kepada yang bersangkutan.
II.II.b mengetahui peran polres dalam menangani permasalahan rumah dinas di wilkum
polres malang
Sebagaimana pasal 6 tentang pengelolaan rumah dinas polri alam hal penanggung
jawab berdasarkan peraturan kepolisian negsra republik Indonesia Nomor 13 tahun 2018
berbunyi Penanggung jawab Pengelolaan Rumah Dinas Polri, dilaksanakan oleh:
a. Kepala Pelayanan Markas (Kayanma) Polri, untuk Rumah Dinas Polri Golongan I dan
Golongan II di lingkungan Markas Besar (Mabes) Polri;
c. Kepala Pelayanan Markas Kepolisian Daerah (Kayanma Polda), untuk Rumah Dinas Polri
Golongan I dan Golongan II di lingkungan Kepolisian Daerah (Polda), kecuali untuk
Rumah Dinas Golongan II yang berada di lingkungan Kepolisian Resor (Polres) dan
Kepolisian Sektor (Polsek) oleh Kepala Bagian Sumber Daya (Kabagsumda) Kepolisian
Resor (Polres).
Sebagaimana pasal 15 tentang kepala Rumah Dinas Polri , masa jabatan kepala dinas
polri , dan kewajiban kepala rumah dinas polri berdasarkan peraturan kepolisian negsra
republik Indonesia Nomor 13 tahun 2018 berbunyi
(1) Rumah Dinas Polri dikoordinir oleh seorang kepala Rumah Dinas Polri.
(2) Rumah Dinas Polri yang berada dalam kesatrian dikordinir oleh Kepala
Kesatrian.Kepala Rumah Dinas Polri/Kepala Kesatrian dijabat oleh Pegawai Negeri
pada Polri yang berdomisili pada Rumah Dinas Polri/Kesatrian, yang ditetapkan
dengan Keputusan
(1) Masa jabatan kepala Rumah Dinas Polri berlaku 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang
1 (satu) kali masa jabatan.
a. mendata penghuni Rumah Dinas Polri setiap semester dan melaporkan kepada
penanggung jawab pengelolaan;
c. melaporkan situasi dan kondisi Rumah Dinas Polri kepada Pejabat yang berwenang
Pasal 19
a. tahap I diberikan peringatan pertama berlaku selama 30 (tiga puluh) hari terhitung
sejak tanggal diterbitkan surat peringatan; dan
b. tahap II diberikan peringatan kedua berlaku selama 15 (lima belas) hari terhitung
sejak berakhirnya peringatan pertama.
(3) Apabila jangka waktu peringatan kedua telah habis penghuni tetap tidak
mengosongkan rumah dinas segera dilaksanakan pengosongan secara paksa oleh
tim terpadu penertiban Rumah Dinas Polri.
Pasal 20
(1) Pelanggaran larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a dan huruf b,
dikenakan sanksi:
a. peringatan tertulis;
c. pengosongan paksa.
a. peringatan tertulis;
c. penyegelan;
e. pembongkaran.
b. pengosongan paksa.
Pasal 21
(1) Peringatan tertulis, pencabutan Surat Izin Penempatan, dan penyegelan dilakukan
oleh penanggung jawab pengelolaan Rumah Dinas Polri
(2) Pengosongan paksa dan pembongkaran dilakukan oleh tim terpadu penertiban
Rumah Dinas Polri terdiri atas:a. tingkat Markas Besar (Mabes) Polri:
Polri;
(Ditreskrimum);
5. Bidang Profesi dan Pengamanan
(Bidpropam);
melibatkan fungsi terkait berdasarkan penilaian tim terpadu penertiban Rumah Dinas
Polri.
Pasal 22
b. Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda), untuk tingkat Kepolisian Daerah (Polda); atau
Berdasarkan fakta yang ada dilapangan masih banyak ditemukan kepala rumah dinas polri
dalam hal ini kabagsumda polres kabupaten malang yang mana memliki rumah pribadi
sehingga kabagsumda yang bersangkutan tinggal di tempat rumah pribadinya namun tetap
tinggal di rumah dinas nya beberapa waktu bukan akhir pekan menempati rumah dinas nya
kembali kemdian didalam setiap kesempatan apel pagi maupun dalam setiap kegiatan
sosialisasi rumah dinas kepala rumah dinas khususnya di kabupaten malang selalu
memberikan sosialisasi untuk selalu mengecek data personilnya yang menempati rumah dinas
, selalu membuat progam progam khusus untuk membuat kebersihan dlingkungan asrama
setiap hari sabtu ( kurvei ) , dan dan melaporkan hasil tersebut kepada pejabat yang
berwenang dalam hal ini adalah kapolres .Sering didapati Dalam hal penghuni rumah dinas
tidak berada ditempat meninggalkan/ Rumah Dinas Polri dikarenakan rumah pribadinya
berada didaerah tersebut kemudian oleh kabagsumda sudah pernah diberikan peringatan 1
kali teguran namun setelah itu tidak di berikan peringatan ke II dan dalam pelaksanaannya
tidak berjalan sebagaimana mestinya teguran tersebut .kemudian Masih banyak kepala rumah
dinas yang belum melaksanakan peraturan yang terdapat pada pasal 14 perkap 13 tahun 2018
tersebut sehingga masih banyak anggota kepolisian khususnya kabupaten malang yang belum
pernah mendapatkan peringatan tertulis , pencabutan surat ijin pennempatan , sampai
dengan pembongkaran rumah serta rendahnya tingkat kesadaran daripada anggota yang
menempati ruah dinas tersebut . lalu Kapolres juga sudah memberikan Peringatan tertulis,
pencabutan Surat Izin Penempatan, dan penyegelan dilakukan oleh penanggung jawab
pengelolaan Rumah Dinas Polri namun belum maksimal dalam hal instesitasnya sehinga tim
penertiban yang telah dibentuk oleh kapolres belum berjalan maksimal shinggal perlu
dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan .
BAB III.
Kesimpulan
III.I. Mengetahui gambaran permasalahan perumahan dinas polri di wilkum polres malang
III.I. Mengetahui peran polres dalam menangani permasalahan rumah dinas di wilkum
polres malang.
1. Masih banyak kabag sumda yang masih tinggal diluar asrama polres sehingga belum
bisamaksimal dalam memberikan pengawasan melekat sesuai dengan peraturan
kapolri
2. Belum ada ketegasan dari selaku kepala rumah dinas untuk memberikan sangsi
berupa teguran tertulis , pencabutan SIP , pembongkaran rumah .
3. Kurang secara konsisten dan efektif dilakukan pengawasan terhadap anggota yang
ditinggal di asrama sehingga data maupun informasi bisa cepat diketahui .
Saran
Daftar Pustaka
Riset
:Bumi aksara
Kepolisian,Jakarta:PTIK.
Mediatama.
Website :
2014
Perundang Undangan :
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisin Resort dan
Kepolisian Resort
Indonesia.jakarta.
Skripsi :