a) Sistematika
Bagian belakang
(1)Nomor
(2)Nama
(3)Tempat Tanggal Lahir
(4)Alamat Rumah
(5)Perguruan Tinggi
(6)Fakultas/Jurusan
(7)Komisariat
(8)Tempat dan tanggal Pembuatan
(9)Tanda Tangan dan nama terang pemegang KTA
(10) Tanda Tangan dan nama terang PC
(11) Stempel PC
Bagian depan
(1)Kop dan logo PMII
(2)Tujuan sesuai dengan pasal 4 AD PMII
(3)Tanda tangan dan nama terang Ketua Umum dan Sekjend PB.
(4)Pas photo ukuran 2 x 3 disebelah kanan
(5)Stempel PB PMII
b) Bentuk
Ditulis dengan block style yaitu bentuk ketikan yang seluruhnya mulai dari nomor sampai
nama penanda tangan berada ditepi yang sama.
c) Kertas
Kertas KTA berwarna dasar kuning dan ada back ground lambang PMII
d) Nomor
Penomoran Anggota PMII disusun sebagai berikut:
01-01-A01-01-01-01-01-2009 dengan keterangan :
01 : Pertama merupakan nomor keaggotaan yang ditetapkan oleh Pengurus Besar PMII
A : merupakan kode wilayah masing-masing PKC
01 : Kedua merupakan nomor keanggotaan yang ditetapkan oleh PKC
01 : Ketiga merupakan nomor anggota yang ditetapkan oleh PC
01 : Keempat merupakan nomor anggota yang ditetapkan oleh PK
01 : Kelima merupakan nomor anggota yang ditetapkan oleh PR
01 : Keenam merupakan bulan penerbitan KTA 2009 merupakan tahun penerbitan KTA
e) Tulisan
Menggunakan font Times New Roman diseluruh bagian KTA
1. Pengurus Rayon melakukan pendataan anggota dan menetapkan nomor keanggotaan Rayon
dan selanjutnya disampaikan ke komisariat.
2. Pengurus Komisariat menetapkan nomor keanggotaan komisariat bagi kader/anggota yang
diajukan oleh rayon.
3. Nomor Keanggotan Komisariat adalah nomor yang dibuat urut dari semua kader di rayon-
rayon yang ada dibawah komisariat
4. Pengurus Komisariat mengajukan kepada pengurus cabang data kader/anggota untuk
diberikan nomor keanggotaan cabang
5. Pengurus Cabang menetapkan nomor keanggotaan cabang dan selanjutnya menyampaikan
ke Pengurus Besar (PB) untuk penetapan nomor keanggotaan nasional
6. Setelah ditetapkan pebnomoran secara nasional diterbitkanlah Kartu Tanda Anggota (KTA)
yang pencetakanya bisa dilakukan oleh Pengurus Cabang atau Pengurus Besar dengan
bentuk dan format yang ditetapkan oleh Pengurus Besar (PB) berdasarkan Peraturan
Organisasi.
Pendataan dan
Penetapan Nomor
Keanggotan Oleh
Rayon
Pendataan dan
Penetapan Nomor
Keanggotan Oleh
Komisariat
Penomoran dihitung berdasarkan angkatan dalam periode Rayon dan Komisariat, apabila Rayon
dan Komisariat terkait masih belum memiliki data penomoran keanggotaan sebelumnya. Adapun
rumus penghitungannya adalah sebagai berikut:
Jumlah Anggota per-angkatan dalam satu periode ditambah dengan jumlah periode Rayon
dan Komisariat.
Contoh: 15 + 20 + 25 = 60 Anggota
Keterangan:
15: pertama adalah jumlah angkatan pada periode pertama (I) Rayon
20: kedua adalah jumlah angkatan pada periode kedua (II) Rayon
25: ketiga adalah jumlah angkatan pada periode ketiga (III) Rayon
Contoh: 60 + 30 = 90 Anggota
Keterangan:
60: Jumlah anggota keseluruhan pada periode ketiga (III) Rayon
30: Jumlah anggota baru pada periode berjalan (IV) Rayon.
Rayon menetapkan nomor anggota sebagai berikut: 61, 62, 63, …, …, …, …, …, …, …, 90.
Catatan: penomoran rayon dan komisariat sama, yang membedakan adalah rayon
menghitung keanggotaannya berdasarkan jumlah anggota rayon terkait, sedangkan
komisariat menghitung jumlah anggota keseluruhan rayon.
2 x 3 cm
Tanda Tangan :
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
*Semua data pengajuan KTA di serahkan kepada Pengurus Cabang dengan menggunakan Soft
Copy (File)