Anda di halaman 1dari 8

KIMIA FARMASI ANALISIS

IDENTIFIKASI SENYAWA OBAT

OLEH : KELOMPOK VI IKA MISQAWATI KAMSIA DG. PAEWA FIRDYAWATI SUDIRMAN MUKHLIS RAUF

JURUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN 2012
1

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena atas rahmat dan petunjuk-Nya makalah identifikasi senyawa obat ini dapat terselesaikan. Dalam menyelesaikan makalah identifikasi senyawa obat ini, penulis banyak mengalami kesulitan. Namun, berkat bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya makalah identifikasi senyawa obat ini dapat terselesaikan walaupun masih terdapat beberapa kekurangan. Penulis menyadari, sebagai seorang mahasiswa yang pengetahuannya belum seberapa dan masih perlu banyak belajar dalam penulisan makalah identifikasi senyawa obat ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran positif agar makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang, dan juga sebagai bahan evaluasi untuk penyempurnaan tugas berikutnya. Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis berharap semoga makalah identifikasi senyawa obat yang sederhana ini benar-benar bermanfaat bagi kita semua dan mendapat ridha-Nya. Amin.

Samata, November 2012 Penulis

1. Phosphorus Test a. Metode Sampel ditambahkan 0,5 ml asam nitrit dan 0,2 ml asam sulfur, di panaskan dengan penangas air 100 selama 30 menit, dinginkan, kemudian tambahkan larutan ammonium molibdat 10%, dan letakkan di penangas air 100 selama 5 menit. Dilakukan hal yang sama pada larutan blangko. Untuk beberapa bahan, pemanasan dapat mempercepat terjadinya reaksi. b. Indikasi Warna larutan kuning cerah atau endapan menunjukkan adanya fosfor dan pestisida organofosfor , khususnya jika sampel tidak larut dalam air. Cyclophosphamid dan triclofos juga bereaksi. 2. Pottasium Dichromate a. Metode 1 Dilarutkan sampel dalam 0,5 ml asam hidroklorida dan ditambahkan sedikit kristal kalium dikromat kemudian dikocok. Indikasi Berwarna coklat atau hijau kecoklatan menunjukkan adanya aminofenol atau fenol yang mempunyai dua atau lebih golongan hidroksil dalam posisi berdekatan dengan cincinya. Monofenol, fenol halogen, dan fenol golongan meta hidroksil berekasi lambat atau tidak bereaksi sama sekali.

Merah

Carbidopa

Kuning

(Coklat)

Fenol (2 menit)

Hijau

(Coklat)

Adrenalin

Dopamin

Hexoprenalin

Isoetharine

Isoprenaline

Levodopa

Metildopa

Metildopat

Noradrenalin

Rimiterol

Biru-hijau

Anilin (2 menit)

Coklat

Benserazide

o-kresol (30 detik), m-kresol (2 menit)

Orsiprenalin (lambat)

Protokylol (merah-coklat pada pemanasan)

Terbutalin (lambat)

b. Metode 2 Jika sampel dalam bentuk cairan, ditambahkan 1-2 tetes dari 1 ml air dan 1 ml larutan jenuh kalium dikromat dalam 50% asam sulfur. Indikasi Hijau menandakan adanya asetaldehid, etanol, isopropil alcohol, methanol dan propanol Prinsip reaksi Untuk memindahkan atau mengeluarkan hidrogen dari etanol diperlukan zat pengoksidasi (oksidator). Kalium dikromat yang diasamkan dengan asam hidroklrodia dapat digunakan untuk mengoksidasi etanol. 3. Schiffs Reagent a. Reagen Larutkan 0,2 g basic magenta (fuchsin, CI 42510) didalam 120 ml air panas, dinginkan, tambahkan 20 ml larutan natrium hydrogen sulfat 10% dan 2 ml asam hidroklorida dan dicukupkan hingga 200 ml. Simpan pada suhu 4 dan terlindungi dari cahaya. b. Metode Tambahkan 1 ml reagen kedalam sampel c. Indikasi Warna ungu menunjukkan adanya aldehid alifatik. Rantai karbon yang panjang dan bercabang akan memberikan respon yang lemah.

Prinsip reaksi Reaksi adisi pada pereaksi schiffs untuk memenentukan adanya gugus aldehid. Aldehid akan menghasilkan warna ungu bila direaksikan dengannya, sedangkan gugus keton menunjukkan negatif atau berwarna lembayung. Perlu diperhatikan bahwa alkali bebas atau garam alkali dari asam akan menunjukkan warna ungu jika bereaksi dengan pereaksi schiff. 4. Simons Test a. Reagen Larutkan 1 g natrium nitroprussida dalam 50 ml air dan tambahkan 2 ml asetaldehid ke dalam larutan tersebut. b. Metode Tambahkan 1 ml reagen kedalam sampel c. Indikasi Warna biru menunjukkan amin alifatik sekunder atau tersubtitusi dari basa amin heterosiklik Prinsip reaksi Tes Simons untuk mengidentikasi senyawa alkaloid gugus amin sekunder 5. Sodium Dithionite a. Reagen 5% larutan natrium ditionit dalam 10% larutan natrium hidroksida. b. Metode Diterapkan reagen untuk sampel dalam tile putih atau tabung reaksi. Dilakukan hal yang sama pada larutan blangko. c. Indikasi Warna menunjukkan adanya senyawa bis(piyridil) Hijau Diquat

Biru

Paraquat

Warna gelap kemungkinan dari larutan logam tertentu karena reaksi reduksi. 7

Prinsip reaksi Paraquat dapat direduksi oleh natrium ditionit dalam suasana basa membentuk kation radikal semiquinoid yang berwarna biru/ungu 6. Sodium Nitroprussida a. Reagen 1% larutan natrium nitroprussida. b. Metode 1 Tambahkan sampel ke dalam 2 ml reagen yang telah ditambahkan 1 tetes natrium hidroksida 2M. Indikasi Merah atau Orange-Merah menunjukkan adanya asetaldehid dan mengandung keton dari salah satu golongan alkali. c. Metode 2 Campurkan sampel dengan sedikit natrium hidroksida 2M, diuapkan sampai kering, residu yang terbentuk ditambahkan 2 tetes air dan 0.5 ml reagen. Indikasi Warna ungu menunjukkan adanya substantsi tidak stabil dari molekul sulfur dan tersubtitusi ditiocarbamat. d. Metode 3 Lakukan metode 2 diatas, tetapi setelah penguapan pengeringan dipanaskan sampai residu berwarna kuning atau orange sebelum dilakukan langkah selanjutnya. Indikasi Warna ungu menunjukkan adanya golongan sulfur tertentu seperti chlormethiazol, linsomysin dan monosulfiram tidak direaksikan dengan metode 2. 7. Sodium Picrate a. Reagen Larutan jenuh asam pikrat ditambahkan natrium karbonat secukupnya untuk membuat larutan basa kuat. b. Metode Campurkan sampel dengan sedikit mangan dioxide dan panaskan sampai merah kusam sambil mememang kertas saring, yang telah ditambahkan reagen dan mengeluarkan uap dari tube. c. Indikasi Warna kuning di kertas penyaring berubah dari orange menjadi coklat-orange dan kemudian menjadi orange-merah atau merah menandakan adanya sianida. Hasil positif dari bahan golongan sianida seperti cimitidin, diphenoxylat dan isoaminil

Anda mungkin juga menyukai