Anda di halaman 1dari 10

Kiat Agar Kita Tidak Malas Beribadah Di Bulan Ramadhan

September 22, 2008henrynabila

Rate This Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan berkah, rahmat, dan maghfirah. Alangkah ruginya jika kita tidak memaksimalkan bulan ini dengan beribadah. Dan, alangkahnya beruntungnya orang-orang yang menjadikan detik demi detik hidupnya dengan dzikir, tilawah, shalat, dan ibadah-ibadah lainnya. Saat sedang menunggu seseorang, ia tidak menyia-nyiakan kesempatan itu hanya dengan melamun atau melakukan perbuatan yang tidak bermanfaat. Ia gunakan waktu itu untuk berdzikir, tilawah, atau membaca buku. Jadilah ia mendapat pahala yang berlipat ganda melebihi jika ia beribadah di bulan lainnya. Mungkin kiat-kiat berikut ini dapat membantumu agar tidak malas beribadah di bulan Ramadhan. Mari bersama kita mengisi bulan ini dengan amal-amal ibadah, melebihi bulan-bulan sebelumnya, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Mari kita ramaikan masjid, rumah, dan majelis-majelis pertemuan kita dengan berbagai aktivitas ibadah. 1. Mengetahui keutamaan-keutamaan amal ibadah Pertama, ketahuilah keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan. Dan kedua, ketahuilah keutamaan-keutamaan amal ibadah. Karena, dengan mengetahui keutamaan-keutamaan itu, diharapkan motivasi kita dalam beramal semakin meningkat. 2. Bersegera memenuhi panggilan Allah Apabila telah datang panggilan Allah untuk shalat, janganlah engkau menunda-nundanya untuk segera pergi shalat berjamaah. Karena jika engkau tunda, maka bisikan setan akan semakin menguat dalam dirimu. Setan akan berbisik pada hatimu, Masih ada waktu untuk mengerjakan shalat. Setelah satu jam berlalu, setan kembali berkata, Tidur saja, masih ada waktu satu jam lagi. Karena mengantuk, akhirnya kita pun tertidur. Setelah waktu shalat telah habis, setan berkata, Jangan bersedih, tenang saja, masih ada waktu untuk bertobat, shalat bisa di qodho. Begitulah seterusnya. Memperturutkan keinginan setan hanya semakin menjauhkan kita dari Allah. Setan akan terus menggoda manusia hingga akhirnya manusia takluk di tangannya. Pertama dengan dosa kecil, kemudian dengan dosa menengah, kemudian dengan dosa besar. Jika engkau tidak segera beramal, maka titik kemalasan dalam hatimu akan muncul, sebagaimana halnya titik hitam apabila sebuah dosa dilakukan. Sampai pada akhirnya kemalasan itu menjadi bagian dari dirimu. Namun, jika engkau segera beramal, yang hadir justru kekuatan, semangat dan antusiasme yang tinggi, walaupun sebelum mengerjakannya ada perasaan berat. Tapi, percayalah, hal itu bukan terjadi karena amal itu sendiri, melainkan di dalam dirimu sedang terjadi pertarungan antara setan dengan malaikat, dan akhirnya malaikat keluar sebagai pemenang, dan engkau pun dapat mengerjakan amal itu. Alhamdulillah. Rasulullah Saw. dan kaum muslimin diperintahkan Allah agar setelah selesai dari satu amal, beralih pada amal yang lain (faidza faraghta fanshab). Karena, bisa jadi orang yang paginya beriman, namun sorenya kafir. Dan, yang sorenya beriman, paginya menjadi kafir. Hal ini terjadi karena kita memberikan ruang kosong dalam hidup kita. Apabila sudah lelah bekerja dan beramal, beristirahatlah. Apabila sudah berilmu, beramallah. Apabila sudah selesai shalat fardhu, berdzikirlah, kemudian kerjakan shalat sunah, dan seterusnya, sesuai dengan jadwal pekerjaan apa saja yang akan kita lakukan. Begitulah hidup ini tidak pernah berhenti sampai Allah-lah yang menghentikannya. Jangan biarkan setan dengan leluasa menggoda kita. Akal dan hati kita harus disibukkan dengan sesuatu yang bermanfaat. Apabila akal dan hati kita kosong, maka setan akan dengan mudah menyusupkan bisikannya kepada kita, dan kita akan dengan mudah tergoda melakukan apa yang dibisiki setan itu. 3. Merenungkan kembali ketekunan beribadah orang-orang saleh Sebagai contoh, jika malas mengerjakan shalat berjamaah di masjid, ingatlah Abdullah bin Ummi Maktum. Abdullah adalah salah seorang sahabat Nabi Saw. yang buta matanya, tapi beliau sangat rajin pergi shalat berjamaah di masjid. Lalu, bagaimana dengan kita? Kita dapat melihat, tapi rasa-rasanya untuk urusan shalat berjamaah di masjid, sangat berat sekali melakukannya. Bahkan, meskipun masjid itu hanya berjarak beberapa meter dari rumah, tetap saja malas untuk melangkah ke arahnya. Ternyata amal seorang yang buta jauh lebih baik dan lebih banyak ketimbang amal seorang yang dapat melihat. Sebenarnya, siapa yang dapat melihat (kebenaran) itu? Apakah orang yang buta matanya atau buta hatinya? Banyak kisah dapat kita jadikan pelajaran dan renungan apabila rasa malas mulai menggerogoti jiwa kita. Cobalah engkau renungkan kisah-kisah ulama dan para mujahidin yang dipenjara. Penjara yang sempit itu bukannya malah melemahkan semangat, justru disana ia dapat beribadah lebih banyak dan lebih khusyu. Mereka juga dapat berkarya dengan hati merdeka. Bandingkan dengan kita yang hidup di alam bebas, dapat melangkah kemana pun kita mau, dapat melakukan apa pun yang kita mau, tapi ternyata dunia yang luas terasa sempit, sangat sempit, lebih sempit dari penjara. Renungkanlah! 4. Jangan berlebih-lebihan Sikap berlebih-lebihan baik dalam berbagai hal hanya menghasilkan sesuatu yang negatif. Berlebih-lebihan dalam makan dan minum dapat menjadikan kegemukan yang berlebihan, didominasi syahwat, yang selanjutnya badan terasa berat, tidak cekatan, malas, dan lambat. Barangkali inilah rahasia Allah dan Rasul-Nya melarang manusia berbuat berlebih-lebihan. Allah Swt. berfirman, Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS. al-Araf: 31).

Kita harus memperhatikan hal ini dengan seksama. Jangan sampai saat kita berbuka maupun sahur, kita makan dan minum secara berlebih-lebihan sehingga mengakibatkan hal yang disebutkan di atas. Termasuk berlebih-lebihan yang tidak boleh adalah berlebih-lebihan dalam masalah agama. Syaikh Sayyid Muhammad Nuh dalam bukunya Afaatun Ala ath-Thariq mengatakan, Dengan sangat tekun melaksanakan ketaatan dan menghalangi tubuhnya untuk mendapatkan hak-haknya seperti istirahat dan memakan makanan yang baik-baik. Sikap seperti ini akan mendatangkan kelemahan, loyo, jenuh, dan bosan, yang selanjutnya akan memutuskan dan meninggalkan aktivitasnya itu. Bahkan kadangkadang dapat menyimpang dengan menempuh jalan lain yang merupakan kebalikan dari jalan yang selama ini ditekuninya. Rasulullah Saw. bersabda, Janganlah kamu berlebih-lebihan dalam beragama. (HR. Ahmad). Sabdanya yang lain, Celakalah al-mutanaththi. Kalimat ini beliau ucapkan tiga kali. Yang dimaksud al-Mutanaththi ialah orang yang berlebih-lebihan, yang melewati batas dalam perkataan dan perbuatannya. Rasulullah Saw. juga bersabda, Sesungguhnya agama Islam itu mudah, dan tidaklah seseorang memberat-beratkan diri dalam beragama melainkan ia akan dikalahkan olehnya. (HR. Bukhari). Apabila sudah mengantuk, tidurlah. Apabila sudah tiba waktu berbuka, bersegeralah berbuka. Apabila masuk waktu sahur, sahurlah, karena hal itu akan menguatkan orang yang berpuasa. Tubuh kita punya hak atas diri kita. Rasulullah Saw. adalah orang yang paling saleh, tetapi beliau juga makan, minum, tidur, berhubungan intim dengan istrinya, pergi ke pasar dan lainlain. 5. Mandi Dengan mandi, tubuh kita akan terasa segar kembali. Dalam situs kapanlagi.com disebutkan tentang manfaat mandi ini: Sebuah studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menunjukkan penderita diabetes yang menghabiskan hanya setengah jam berendam dalam bak air hangat dapat menurunkan tingkat gula darah sekitar 13 persen. Penelitian terpisah di Jepang menunjukkan 10 menit berendam dalam air hangat dapat memperbaiki kesehatan jantung baik pria maupun wanita, membantu mereka menjalani test olahraga lebih baik dan mengurangi rasa sakit. Disamping itu, mandi dapat mengeluarkan racun, mengurangi stress, menyembuhkan penyakit kulit, menyembuhkan infeksi, mengobati flu dan sakit kepala, mengobati susah tidur, dan memperlancarkan sirkulasi. 6. Makan sahur Pen-syarah kitab Shahih Bukhari, Imam Aini Rahimahullah meriwayatkan hadits mengenai keutamaan makan sahur dari 17 orang sahabat. Sedangkan menurut Imam Ibnu Hajar Rahimahullah dalam kitab Fathul Bari disebutkan, setidaknya ada delapan keberkahan dari makan sahur: Mengikuti sunnah, membedakan dari cara berpuasanya Ahli Kitab, menambah kekuatan untuk beribadah, meningkatkan keikhlasan dalam beribadah, menghilangkan amarah akibat perasaan lapar, membantu orang lain dalam memberikan makan sahur, waktu diijabahnya doa, dan mendapatkan taufik untuk berdoa dan berdzikir. Rasulullah Saw. bersabda, Perbedaan antara puasa yang kita lakukan dengan puasa yang dilakukan Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) adalah dalam makan sahur yang mereka tidak melakukannya. Rasulullah Saw. juga bersabda, Sesungguhnya Allah beserta para malaikat-Nya mengirimkan rahmat kepada orang-orang yang makan sahur. (HR. Thabrani dan Ibnu Hibban). Apabila Rasulullah Saw. mengundang para sahabat untuk makan sahur, beliau selalu bersabda, Marilah makan makanan yang penuh berkah ini bersama-sama denganku. Dalam sebuah hadits dikatakan, Bersahurlah sehingga engkau mendapat kekuatan dalam puasamu. Dan tidurlah setelah tengah hari untuk membantumu bangun pada akhir malam (untuk beribadah). Abdullah bin Harits Ra. meriwayatkan dari salah seorang sahabat, Suatu ketika aku mengunjungi Rasulullah Saw. ketika sedang makan sahur. Kemudian Rasulullah Saw. bersabda, Inilah perkara yang penuh dengan keberkahan yang telah dikaruniakan Allah kepadamu. Janganlah kamu meninggalkannya. Dalam berbagai riwayat, Rasulullah Saw. sering memberikan dorongan untuk makan sahur, sehingga beliau bersabda, Jika tidak ada apa-apa, maka bersahurlah walaupun dengan sebiji kurma atau seteguk air. 7. Istirahat Kita memerlukan istirahat guna menguatkan kembali tubuh agar dapat beribadah dengan lebih baik. Jika sudah lelah dalam mengerjakan aktivitas ibadah, beristirahatlah. Lupakan segala aktivitas-aktivitas itu dan berkonsentrasilah untuk istirahat. Jangan sampai susah tidur karena pikiran yang melanglangbuana kesana kemari, padahal engkau sudah merasa amat lelah. Rasulullah adalah contoh teladan dalam beristirahat dengan kualitas yang baik. Insya Allah, istirahat yang kita lakukan mendapat pahala dari-Nya, karena niat kita beristirahat adalah untuk suatu tujuan yang mulia. Bukankah segala sesuatu diawali dari niat? Sebuah kaidah fikih menyebutkan, sarana yang mengantarkan kita pada tujuan, jangan kita sia-siakan. Begitupun dengan istirahat, ia adalah sarana, sedangkan tujuan kita adalah ibadah. Sebagaimana firman Allah yang menyebutkan, Tidak Kuciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku. Dengan menjalankan ketujuh kiat yang sederhana ini, mudah-mudahan kita dapat terhindar dari penyakit malas dalam mengisi bulan Ramadhan ini. Jika tidak memaksimalkan sekarang, entah kapan lagi. Kita tidak tahu, apakah tahun depan kita dapat menemui Ramadhan atau tidak. Bertemu dengannya saat ini saja senangnya bukan main, bersyukur Alhamdulillah. Apakah kita harus memikirkan sesuatu yang belum pasti, sementara nikmat yang ada di depan mata tidak kita ambil? Seperti sebuah syair nasyid, Apa yang ada jarang disyukuri Apa yang tiada sering dirisaukan Nikmat yang diberi baru kan terasa Bila hilang di dalam genggaman Sumber: http://abufarras.blogspot.com

Nabi Muhammad SAW sering mengutarakan dalam doanya agar selalu terhindar dari sifat malas (al-matsurat), berikut triktrik yang bisa dilakukan agar tidak malas (contoh dalam ibadah): 1. ketahui, fahami dan hayati baik-baik apa keutamaan ibadah yang sering malas untuk kita lakukan, misal kita malas untuk baca Al-Quran. dengan mengetahui keutamaan-keutamaan Al-quran diantaranya dengan membaca 1 huruf dalam Al-quran akan mendapatkan satu kebaikan dll, kemudian setelah tau, di fahami dan dihayati, maka insya Allah kita akan termotivasi untuk melakukannya. begitu juga misalkan kita malas untuk shalat fardu berjamaah di masjid, dengan mengetahui besarnya keutamaan shalat berjamaah di masjid dari pada shalat munfarid di rumah, maka kita insya Allah tidak akan malas lagi untuk beribadah. 2. ubah lingkungan, bila kita dekat dengan orang-orang yang selalu membaca Al-Quran tiap hari nya maka insya Allah kita akan malu sendiri jika malas membaca Al-Quran, dan tentunya akan termotivasi untuk berfastabikul khairot dengan sesama teman selingkungan. teringat akan suatu pribahasa, seseorang saat ini akan sama dengan dia 5 tahun kemudian kecuali perubahan yang disebabkan oleh lingkungan, buku dan action yang dilakukan. 3. Paksakan, ini adalah cara paling gampang yang sangat mungkin dilakukan, jika kita malas melaksanakan sesuatu, ibadah maupun muamalah, maka tekadkan dalam hati untuk segera melakukannya dengan sedikit melakukan paksaan pada diri. kata orang sunda mah Allahumma paksakeun doa efektif untuk memulai sesuatu. insya Allah jika kita melaksanakan 3 cara tersebut, semoga Allah Azza wa Jalla segera menghilangkan sifat malas kita. amiiin (dari khutbah jumat di deket kostan) he..

KENAPA KITA MALAS SHOLAT BERJAMAAH


November 1, 2011IslamunaTinggalkan KomentarGo to comments

Judul di atas adalah sebuah pertanyaan yang jawabannya ada di dalam diri kita masing-masing. Penggunaan kata enggan di atas menunjukkan bahwa sesungguhnya subyek (pelaku) betul-betul telah mengerti dan mengetahui perbuatan yang dilakukannya, mungkin sinonim katanya lebih tepat kalau disebut malas. Perbuatan yang dimaksud di atas adalah sholat jama ah, tidak dapat dipungkiri bahwa setiap kita tentunya telah mengetahui apa itu sholat jamaah dan apa hukum sholat jamaah. Para ulama sendiri berbeda pendapat mengenai hukum sholat berjamaah, sebagian berpendapat wa>jib, sebagian yang lain berpendapat sunah dan ada yang menetapkan sebagai sunah muakkadah. Walaupun mereka berbeda pendapat tentang hukumnya, mereka adalah orang-orang yang selalu mendirikan sholat jamaah, tidak ada satupun diantara para ulama tersebut yang meninggalkan jamaah. Mereka adalah orang-orang yang khusyuk mendirikan sholat jamaah, karena mereka mengetahui fahdilah (keutamaan) sholat jamaah, apalagi Rasulullah mengingatkan agar tidak meninggalkan sholat jamaah. Sementara kita (sebagian besar dari kita) masih enggan melaksanakan sholat jamaah dengan alasan bahwa sholat jamaah itu hukumnya sunah, ini adalah alasan yang dicari-cari oleh pemalas, siapakah diantara kita yang lebih faqih (paham) tentang hukumnya dan hakikatnya dari ulama-ulama tersebut??????!!!! Bukankah mereka orang-orang yang selalu mendirikan sholat jamaah dan selalu menjaganya????!!! Kalau bukan alasan di atas, barang kali memang kita belum tahu hakikat sholat jamaah dan keutamaannya. Islam adalah agama yang selalu menekankan kebersamaan, kebersamaan dalam segala bidang kehidupan di dunia dan di akhirat, walaupun demikian Islam tidak menafikan pribadi. Beberapa keterangan yang menjelaskan hal tersebut dapat ditemukan dalam al-Quran maupun Hadi>th Nabi SAW dengan jumlah yang tidak sedikit, diantaranya:

Sesungguhnya orang-orang Mumin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. (Hujarat:10)

Seorang Mumin itu merupakan cermin bagi orang mumin, dan orang mumin itu saudara orang mumin. Ia mencegah kebinasaannya dan menjaganya dari belakang (HR. Abu Daud) Kebersamaan yang dikehendaki adalah kebersamaan yang melahirkan persaudaraan (ukhuwah islamiyah), dari sini maka banyak sekali dalam Islam kegiatan ritual yang dikerjakan secara bersama-sama. Diantaranya sholat lima waktu, Allah sendiri

menekankan agar sholat dilaksanakan bersama-bersama dengan muslim yang lain: Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang-orang yang ruku. (al-Baqarah:43) Demikian juga Rasulullah menekankan hal yang sama dalam hadi>th beliau:

Rasulullah menekankan dalam hadith diatas untuk melaksanakan sholat secara berjamaah walaupun hanya tiga orang, karena syetan akan menguasai (memangsa) orang yang sholat sendirian, seperti serigala yang memakan mangsanya ketika sendirian. Dalam hadi>th yang lain diterangkan bahwa apabila seseorang telah melaksanakan sholat kemudian ia bertemu dengan sekelompok orang yang sedang malaksanakan sholat jamaah maka hendaknya ia mengikuti sholat bersama jamaah itu walaupun ia telah melaksanakan sholat sebelumnya. ( )

Tidak cukup dengan penekanan di atas Rasulullah juga menerangkan keutamaan-keutamaan sholat berjamaah, diantaranya bahwa ganjaran yang lebih banyak dibandingkan dengan sholat sendirian yaitu 27 derajat: *( )

Bahkan seorang mumin yang pergi berjamaah ke masjid setiap langkahnya dihitung sebagai satu kebaikan dan diangkat oleh Allah derajatnya, dan selama ia berada di dalam masjid (tempat sholat) para malaikat memohon rahmat untuknya. ( ) *

Hadith yang lain menerangkan bahwa Allah akan mengampunkan dosa orang yang melaksanakan sholat dengan berjamaah atau di masjid: *( )

Bahkan langkah orang yang pergi berjamaah akan menghapuskan satu dosa dan langkah yang lainnya ditulis sebagai satu kebaikan, mulai dari pergi hingga kembali: *( )

Bagi orang yang berakal sehat setelah mengetahui hal tersebut tentunya ia akan memilih sholat berjamaah daripada sholat sendirian karena ia akan mendapatkan keuntungan yang sangat banyak. Akan tetapi masih banyak diantara kita setelah mengetahui hal tersebut tetap enggan melaksanakan sholat berjamaah. Sebagian beralasan karena kesibukan yang tidak memungkinkan untuk berjamaah. Tentunya alasan tersebut sangat logis dan dapat diterima, akan tetapi seberapa sibukkah ia hingga tidak mempunyai waktu untuk sholat berjamaah? Bukankah Rasulullah dan para sahabat sebagai pemimpin umat yang memikirkan sekian banyak permasalahan adalah orang-orang yang sibuk (bahkan super sibuk)??? Walaupun demikian, apakah mereka meninggalkan sholat jamaah??? Siapakah yang lebih sibuk antara kita dan mereka???? Mungkin sebagian dari kita akan mengatakan kita kan bukan Nabi dan juga bukan sahabat, jadi jangan dibandingkan kita dengan mereka. Demikianlah alasan pemalas, ia akan mencari cara dan alasan untuk tidak melaksanakan suatu pekerjaan. Tentu saja kita tidak akan mau dikatakan sebagai pemalas. Kalau begitu kenapa kita masih enggan untuk melaksanakan sholat berjamaah???????? Sikap malas dalam beribadah adalah sikapnya orang-orang munafik, yaitu mereka yang didalam hatinya terdapatnifaq. Hati-hatilah dengan sikap ini karena Allah mengancam: ( 145) Sesugguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dri neraka. Dan Kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.f

MENELADANI KEDERMAWANAN RASULULLAH SAW


Oktober 26, 2011IslamunaTinggalkan KomentarGo to comments

MENELADANI KEDERMAWANAN RASULULLAH SAW

Anak-anak, Rasulullah SAW adalah teladan hidup kita. Mencontoh Rasulullah SAW merupakan bentuk cintah kita kepada Rasulullah SAW. Nah, salah satu yang harus kita teladani dalam kehidupan sehari-hari adalah kedermawanan Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW adalah bukan seorang yang banyak harta dan kaya raya, beliau hidup dengan sangat sederhana. Namun walaupun hidup dalam kesederhanaan, Rasulullah SAW tetap saja selalu memberi dan mendermakan apa yang dimilikinya untuk orang yang membutuhkan. Rasulullah SAW adalah seorang yang sangat sayang kepada orang-orang miskin, beliau tidak pernah menelantarkan orang miskin apalagi menyakitinya. Diriwayatkan, di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya. Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat. Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan isteri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu, Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan? Aisyah RA menjawab,Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja. Apakah Itu?, tanya Abubakar RA. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana, kata Aisyah RA. Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, sipengemis marah sambil menghardik, Siapakah kamu? Abubakar RA menjawab,Aku orang yang biasa (mendatangi engkau). Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku, bantah si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku, pengemis itu melanjutkan perkataannya. Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar RA, dan kemudian berkata, Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia. Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.

Nah anak-anak sekalian, bagaimana setelah mendengar kisah Rasulullah SAW tadi? Kisah yang sangat mengharukan sekali.betapa pengasihnya Rasulullah SAW kepada orang miskin, bahkan orang miskin yang menghinanya sekalipun. Mendermakan harta kepada fakis miskin adalah perintah dari Allah swt, bahkan Allah berjanji akan melipat gandakan harta yang kita dermakan menjadi 700 kali lipat. wow banyak sekali ..! Coba kita hitung apabila kita mendermakan uang sebesar Rp. 1000,- berapakah Allah akan menggandakannya??? Berarti Rp. 1000,- x 700 = Rp. 700.000,wow luar biasa.

Padahal uang seribu rupiah paling juga dapat jajan satu, atau bahkan ngak dapat dibelikan jajanan. Yuk kita banyak-banyak berderma (infak)INGAT ALLAH AKAN MENOLONG KITA SELAMA KITA MENOLONG SAUDARASAUDARA KITA!

Kiat Agar Mudah Jalankan Shalat Tahajud


SABTU, 09 APRIL 2011 10:59

ILUSTRASI. (foto: Google)

Sholat sunnah Tahajjud adalah ibadah yang istimewa. Berbagai keistimewaan dan manfaatnya sangat menakjubkan. Mulai dari ketenangan batin hingga penyembuhan banyak penyakit lahiriah. Tidak sedikit di antara kita yang ingin melakukannya. Namun, terkadang sulit sekali untuk melaksanakannya. Berikut adalah tips yang diangkat dari Sunnah dan berbagai sumber praktis: 1. 2. 3. Biasakan tidur di awal waktu, jangan bergadang untuk hal-hal yang tidak penting. Bersungguh-sungguh mengamalkan Cara Tidur Rasulullah SAW Usahakan tidak tidur dalam keadaan berhadats besar, agar tidak malas ketika bangun malam. Jika berhadats, lakukan mandi wajib terlebih dahulu 4. Janganlah paranoid dan menganggap bahwa bangun di sepertiga malam untuk melakukan sholat tahajud itu sebagai pekerjaan yang berat karena akan berpengaruh pada niat dan kekuatan itu untuk merealisasikannya 5. Senantiasa menjaga keikhlasan ketika berniat untuk bangun malam dan melakukan sholat tahajud. Dengan niat yang ikhlas, insya Allah akan meringankan pekerjaan yang semula tampak berat. 6. Cobalah untuk mengenali dan menyesuaikan waktu tidur masing-masing. Bila kita telah tahu berapakah standar waktu tidur kita masingmasing, maka kita akan dapat menentukan jam berapakah kita harus mulai tidur, sehingga kita akan bangun tepat di sepertiga malam. Jika memang ada tugas yang harus diselesaikan dan dibawa pada hari esok, lebih baik dikerjakan selepas melaksanakan sholat tahajud, jangan dikerjakan pada waktu malam (sebelum tidur) yang memakan waktu hingga larut malam dan akhirnya akan membuat kita tidak dapat bangun di sepertiga malam (kesiangan) 7. Jika memang memungkinkan, usahakan melakukan tidur siang sebentar. Dengan tidur siang, insya Allah akan membuat kita lebih kuat untuk bangun di sepertiga malam dan melakukan sholat sunnah tahajud 8. Jangan lupa untuk senantiasa memasang alarm, dan letakkan alarm tersebut di tempat yang jauh dari jangkauan tangan namun tetap dapat terdengar dengan jelas (keras) oleh telinga. Dengan demikian, mau atau tidak mau kita akan bangkit dari tempat tidur untuk mematikannya manakala alarm tersebut berbunyi. 9. Anda juga dapat menggunakan program tahajud missedcall dengan teman-teman anda. Buatlah jadwal berkelanjutan yang telah disepakati bersama untuk mengatur siapa-siapa yang mendapatkan jatah untuk membangunkan 10. Programlah aktivitas siang hari anda dengan seefisien dan seefektif mungkin, sehingga anda tidak terlalu kelelahan untuk bangun di sepertiga malam untuk melakukan sholat tahajud. Hindari kegiatan-kegiatan yang tidak terlalu penting, yang akan menguras stamina anda. 11. Tanamkanlah kesadaran bahwa anda memiliki kebutuhan jasmani dan ruhani yang harus anda penuhi keduanya dengan seimbang, tidak berat sebelah. 12. Motivasi diri anda untuk bangun malam dengan cara mempelajari dan mengingat betapa besar keutamaan-keutamaan yang terdapat di dalam sholat tahajud. 13. Tanamkan rasa rindu untuk senantiasa bermunajat dan berkhalwat dengan Allah SWT. 14. Hindari maksiat, karena maksiat adalah sumber lemahnya kadar iman dan ibadah kita kepada Allah SWT. 15. Janganlah makan malam terlampau kenyang, karena perut yang kenyang akan memberikan efek mengantuk dan malas. 16. Jika anda telah berkeluarga, anda dapat membuat kesepakatan dengan anak dan isteri berupa program sholat tahajud berjamaah, misalnya setiap tiga kali dalam sepekan keluarga wajib melakukan sholat tahajud secara berjamaah. 17. Jangan lupa untuk senantiasa berdoa dan memohon kepada Allah swt agar diberikan kemudahan untuk bangun malam dan melakukan sholat tahajud dengan ikhlas dan khusyuk. 18. Untuk memantapkan kedisiplinan diri, anda pun dapat melakukan program self-punishment bagi diri anda sendiri, manakala kesiangan atau lupa tidak melaksanakan sholat tahajud. Tentunya, self-punishment ini haruslah bersifat mendidik dan tidak terlalu keras. Ketika lupa atau kesiangan sehingga tidak melakukan sholat tahajud, maka anda dapat menghukum diri anda misalnya harus membaca Al Quran sebanyak 2 juz di hari esoknya. 2 juz tersebut dapat anda baca per lima lembar setiap setelah melakukan sholat fardhu. Jazakallah bagi penulis awal tips ini (yang hingga saat ini, penulis belum tahu siapa orangnya), semoga Allah SWT senantiasa memberikan berkah bagi siapapun Anda dan bagi yang menyebarkannya. Mudah-mudahan dengan tips-tips ini, kita semua dapat melakukan sholat Tahajjud dengan rutin dan mendapatkan hikmahnya yang besar. Amin. (cara-muhammad.com) Referensi: 1. Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sholat) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS. Al Muzzamil:1-4) 2. Dari Jabir ra, ia barkata, Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya); dan itu setiap malam. (HR. Muslim dan Ahmad)

3.

Dari Abdullah bin Salam, Rasulullah saw bersabda, Wahai manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makanan, dan sholat malamlah pada waktu orang-orang tidur, kalian akan masuk surga dengan selamat. (HR. Imam Tirmidzi) Rasulullah saw telah bersabda yang artinya, Lazimkan dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang shalih sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa. (HR. Ahmad) Dari Sahal bin Saad ra., ia berkata, Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah saw lalu berkata, Wahai Muhamad, hiduplah sebebasbebasnya, akhirnya pun kamu akan mati. Berbuatlah semaumu, pasti akan dapat balasan. Cintailah orang yang engkau mau, pasti kamu akan berpisah. Kemuliaan orang mukmin dapat diraih dengan melakukan shalat malam, dan harga dirinya dapat ditemukan dengan tidak minta tolong orang lain. Rasululah saw bersabda, Seluruh manusia dikumpulkan di tanah lapang pada hari kiamat. Tiba-tiba ada panggilan dikumandangkan dimana orang yang meninggalkan tempat tidurnya, maka berdirilah mereka jumlahnya sangat sedikit, lalu masuk surga tanpa hisab. Baru kemudiaan seluruh manusia diperintah untuk diperiksa. Sufyan Ats-Tsauri telah menuturkan pengalamannya, Aku sulit sekali melakukan qiyamullail selama 5 bulan disebabkan satu dosa yang aku lakukan.. Rasulullah saw telah bersabda di dalam haditsnya yang artinya,Sesungguhnya amal perbuatan itu harus dengan niat, dan setiap orang itu tergantung pada niatnya. (Muttafaq Alaih)

4.

5.

6.

7.

8.

9.

http://topexs-joz.blogspot.com/2010/08/keutamaan-dan-tips-mempermudah-sholat.html

10. http://www.facebook.com/notes/terapi-penyembuhan-melalui-sholat-tahajud/tips-mudah-shalat-tahajjud/273609489449 11. http://aqidahwalfiraq.wordpress.com/2010/04/22/menggapai-manisnya-qiyaamullail/

INILAH MANFAAT ILMIAH MEMBACA AL-QURAN


OCTOBER 28, 2011 ARIF 17 COMMENTS

Dan apabila dibacakan Alquran, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat (Q.S. 7: 204).

Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang kuat ingatan atau hafalannya. Di antaranya, menyedikitkan makan, membiasakan melaksanakan ibadah salat malam, dan membaca Alquran sambil melihat kepada mushaf. Selanjutnya ia berkata, Tak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan terhadap daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca Alquran. Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar. Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit. Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Alquran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang men dengarkannya. Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Alquran. Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Alquran dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Alquran. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Alquran dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Alquran. Alquran memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Alquran dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang. Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki Alquran. Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita. Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, bacaan Alquran lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Alquran memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ). Sumber:http://musiconlinecairo.multiply.com/ dari islamedia.web.id

Arbain dan Shalat Berjamaah


JUMAT, 21 OKTOBER 2011 05:39 DRS. H. AHMAD YANI SYARIAH

Arbain dan Shalat Berjamaah

Penilaian Pengunjung: Terjelek

/0

Nilai
Terbaik
liputan-kota.com

Secara harfiyah arbain artinya empat puluh. Yang dimaksud adalah melaksanakan shalat lima waktu secara berjamaah sebanyak empat puluh waktu di masjid Nabawi, Madinah. Sebenarnya shalat empat puluh waktu di masjid Nabawi bahkan berziarah atau berkunjung ke Madinah tidak menjadi bagian dari rangkaian ibadah haji yang mesti dilaksanakan, namun bila kaum muslimin sudah tiba di Makkah rasanya tidak lengkap bila tidak berziarah ke Madinah, karena dalam pertumbuhan dan perkembangan Islam, Makkah dan Madinah merupakan dua kota penting yang tidak bisa dipisahkan. Karenanya,

para jamaah haji, khususnya dari Indonesia mendapat kesempatan untuk berziarah ke Madinah selama delapan sampai sembilan hari sehingga bisa melaksanakan shalat berjamaah yang lima waktu sebanyak minimal empat puluh waktu. Rasullah saw memang amat ditekankan oleh Malaikat Jibril as untuk melaksanakan shalat yang lima waktu secara berjamaah, beliau bersabda:


Jibril senantiasa berwasiat kepadaku agar aku melakukan shalat berjamaah sampai aku mengira Allah tidak akan menerima shalat kecuali dengan berjamaah. (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah) Karena setiap muslim amat ditekankan untuk melaksanakan shalat berjamaah, maka orang-orang munafik yang juga terpaksa harus menunjukkan keimanannya dihadapan orang-orang yang beriman dan salah satunya adalah melaksanakan shalat berjamaah, mereka merasa sangat berat untuk melaksanakan shalat berjamaah itu, karenanya harus kita waspadai dari diri kita jangan sampai ada rasa malas untuk shalat berjamaah di masjid, karena bila kita malas untuk melaksanakan shalat berjamaah, bisa jadi virus-virus kemunafikan telah merasuk ke dalam jiwa kita, Allah swt berfirman:


Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) dihadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali (QS An Nisa [4]:142). Karena amat ditekankan, shalat berjamaah memiliki keutamaan yang jauh lebih baik daripada shalat sendirian, Rasulullah saw menjelaskan dalam haditsnya:


Shalat berjamaah lebih utama dari shalat sendirian sebanyak dua puluh tujuh derajat (HR. Bukhari dan Muslim). Disamping itu, semakin banyak orang yang melaksanakan shalat berjamaah semakin banyak pula pahalanya, karena hal itu lebih disukai oleh Allah swt yang tentu saja akan semakin banyak pahala yang diberikan-Nya, Rasulullah saw bersabda:


Shalat seseorang dengan orang lain adalah lebih baik daripada shalatnya sendirian, shalatnya dengan dua orang lebih baik dari shalatnya berdua dan mana yang lebih banyak itulah yang lebih disukai Allah Taala (HR. Ahmad, Abu Daud, Nasai, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban). Dalam konteks shalat berjamaah yang disebut dengan arbain, shalat berjamaah di masjid Nabawi memang memberi nilai keutamaan yang sangat besar dan nilai keutamaan ini lebih besar lagi bila kita melaksanakannya di Masjidilharam, Rasulullah saw bersabda:


Shalat di masjidku ini lebih utama daripada seribu shalat di masjid-masjid lainnya, kecuali masjidilharam, dan shalat di masjidilharam itu lebih utama daripada shalat di masjidku ini dengan seratus ribu shalat (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban). Ini merupakan keutamaan yang membuat seharusnya kita termotivasi untuk rajin dan secara serius melaksanakan shalat berjamaah yang lima waktu di masjid Nabawi dan Masjidilharam, namun keutamaan tentang ini harus kita dudukkan sebagai keutamaan, karena sebesar dan setinggi-tingginya keutamaan tidaklah membuat kewajiban yang harus kita tunaikan menjadi gugur. Karenanya jangan sampai karena kita sudah banyak melaksanakan shalat berjamaah di masjid Nabawi dan Masjid Al Haram membuat kita merasa tidak perlu shalat lagi di kampung halaman kita hanya karena merasa sudah mendapatkan keutamaan yang berlipat seribu sampai seratus ribu kali shalat di Tanah Suci. Oleh karena itu, nilai atau hikmah yang harus kita tunjukkan sesudah kita menunaikan haji dan umrah adalah rajin shalat berjamaah di masjid, khususnya bagi jamaah pria karena memang amat ditekankan untuk melaksanakannya, kita jangan hanya bisa bercerita betapa di Makkah dan Madinah bila azan sudah bergema dari masjid, semua orang segera bergegas menuju masjid, bahkan toko ditinggal begitu saja tanpa khawatir ada yang mencuri. Bila seseorang sudah berhaji tapi ternyata masih malas shalat berjamaah ke masjid, maka ia tidak bisa menunjukkan salah aspek kemabruran dari hajinya itu.

Anda mungkin juga menyukai