No. 1.
Tujuan/KH
Intervensi Keperawatan
Rasional lebih
perfusi Tujuan : yang Perfusi jaringan otak dapat dengan tercapai secara optimal intra Kriteria Hasil : Klien tidak gelisah Tidak ada keluhan
1.1. Berikan penjelasan kepada 1.1. Keluarga keluarga klien tentang gangguan
sebab-sebab
perfusi jaringan otak dan akibatnya 1.2. Anjurkan kepada klien 1.2. Untuk perdarahan ulang 1.3. Observasi dan catat tandatanda vital dan kelainan tekanan intrakranial tiap dua jam 1.3. Mengetahui setiap perubahan yang terjadi pada klien secara dini dan untuk penetapan tepat 1.4. Berikan kepala 1.4. Mengurangi tekanan arteri lebih tinggi 15-30 dengan dengan meningkatkan letak jantung (beri bantal draimage vena dan tipis) memperbaiki sirkulasi posisi tindakan yang mencegah
normal (nadi : 60-100 kali permenit, suhu: 3636,7 C, pernafasan 1620 kali permenit)
serebral 1.5. Anjurkan menghindari klien batuk untuk dan 1.5. Batuk dan mengejan dapat meningkatkan tekanan intra kranial dan potensial terjadi 1.6. Ciptakan lingkungan yang tenang pengunjung dan perdarahan ulang
mengejan berlebihan
batasi 1.6. Rangsangan aktivitas yang meningkat meningkatkan TIK. Istirahat dapat kenaikan total dan
ketenangan diperlukan pencegahan perdarahan stroke 1.7. Kolaborasi dengan tim 1.7. Memperbaiki masih viabel
10
2.
mobilitas
Tujuan :
2.1.Menurunkan
resiko
berhubungan Klien mampu melaksanakan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya Kriteria hasil 2.2.Ajarkan Tidak terjadi kontraktur sendi Bertambahnya kekuatan otot Klien tindakan menunjukkan untuk 2.4. Berikan papan kaki pada ekstrimitas dalam posisi 2.4. melakukan klien latihan
terjadinnya iskemia jaringan akibat sirkulasi darah yang jelek pada daerah yang
hemiparese/hemiplegia
tertekan untuk 2.2.Gerakan aktif memberikan gerak massa, tonus dan kekuatan otot fungsi pernapasan 2.3.Otot volunter tonus akan dan serta memperbaiki dan
aktif pada ekstrimitas yang tidak sakit 2.3. Lakukan gerak pasif pada ekstrimitas yang sakit
jantung
kehilangan
meningkatkan mobilitas
fungsionalnya
pergerakan berlebih 2.5. Tinggikan tangan 2.6.Kolaborasi dengan kepala dan 2.5.Homeostatis ahli 2.6.Otot volunter akan
11
untuk
latihan
kehilangan
tonus
dan
3.
Gangguan
persepsi
Tujuan :
3.1.Tentukan kondisi patologis 3.1.Untuk mengetahui tipe dan klien lokasi yang mengalami sebagai
sensori : perabaan yang Meningkatnya persepsi berhubungan dengan sensorik : perabaan secara penekanan pada saraf optimal. sensori Kriteria Hasil : Klien mempertahankan tingakat kesadaran dan fungsi persepsi Klien perubahan kemampuan mengakui dalam untuk dapat
penetapan rencana tindakan membedakan 3.2.Penurunan terhadap panas/dingin, tajam/tumpul, perasaan posisi bagian tubuh/otot, rasa persendian berpengaruh kesadaran sensorik dan kinetik terhadap dan gerakan
yang mengganggu ambulasi, meningkatkan terjadinya trauma 3.3.Berikan stimulasi terhadap rasa sentuhan, klien seperti suatu 3.3.Melatih sensorik mengintegrasikan dan intepretasi kembali jaras untuk persepsi diri. resiko
menyentuh,
terhadap sensori
perubahan
meraba. menyentuh
Biarkan dinding
klien atau
Membantu
klien
untuk bagian
mengorientasikan
batas-batas lainnya. 3.4.Lindungi klien dari suhu yang adanya berlebihan, lindungan
terhadap suhu air dengan tangan yang normal 3.5.Anjurkan mengamati klien kaki stimulasi untuk 3.5.Penggunaan penglihatan dan sentuhan dan membantu dalan mengintegrasikan sisi yang sakit.
tubuh yang sakit. Buatlah klien sadar akan semua bagian tubuh yang
13
sakit,
latihan
yang
membawa area yang sakit melewati ingatkan garis individu tengah, untuk
merawata sisi yang sakit. 3.6.Hilangkan kebisingan/stimulasi eksternal yang berlebihan. 3.6.Menurunkan respon ansietas emosi dan yang
4.
komunikasi Tujuan yang Proses dengan dapat sirkulasi optimal komunikasi berfungsi klien secara
4.1.Memenuhi
kebutuhan
4.2.Antisipasi setiap kebutuhan 4.2.Mencegah rasa putus asa dan klien saat berkomunikasi ketergantungan pada orang
14
Kriteria Hasil Terciptanya komunikasi kebutuhan dipenuhi Klien mampu merespon setiap secara isarat klien suatu 4.3.Bicaralah dimana dapat dengan
berkomunikasi 4.5.Anjurkan kepada keluarga verbal maupun untuk tetap berkomunikasi dengan klien 4.6.Hargai kemampuan klien dalam berkomunikasi 4.6.Memberi klien semangat lebih pada sering agar 4.5.Mengurangi isolasi sosial dan meningkatkan yang efektif komunikasi
melakukan komunikasi 4.7.Kolaborasi dengan 4.7.Melatih klien belajar bicara fisioterapis untuk latihan secara mandiri dengan baik wicara 5 Gangguan eliminasi alvi Tujuan (konstipasi) berhubngan Klien tidak dengan imobilisasi, kopnstipasi intake cairan yang tidak mengalami 5.1.Berikan penjelasan dan benar pada 5.1.Klien dan keluarga akan mengerti tentang penyebab obstipasi 5.2.Bising usus menandakan sifat
15
adekuat
dan 5.3.Anjurkan pada klien untuk lancar tanpa makan makanan yang menggunakan obat mengandung serat Konsistensi feses lunak
spontan
5.4.Berikan intake cairan yang 5.4.Masukan cairan adekuat membantu mempertahankan Tidak teraba masa pada cukup (2 liter perhari) jika konsistensi feses yang sesuai kolon ( scibala ) tidak ada kontraindikasi pada usus dan membantu Bising usus normal ( 7eliminasi regular 12 kali per menit ) 5.5.Aktivitas fisik reguler 5.5.Lakukan mobilisasi sesuai membantu eliminasi dengan dengan keadaan klien memperbaiki tonus oto
abdomen dan merangsang nafsu makan dan peristaltic 5.6.Pelunak feses meningkatkan efisiensi 5.6.Kolaborasi dokter pelunak dengan tim usus, dalam feses pemberian (laxatif, pembasahan yang air
melunakkan
16
suppositoria, enema)
6.
Resiko gangguan nutrisi Tujuan kurang dari kebutuhan Tidak tubuh berhubungan nutrisi dengan kelemahan otot mengunyah menelan dan Kriteria Hasil Berat badan dapat terjadi gangguan
menetapkan yang
jenis akan
makanan
6.2.Letakkan posisi kepala lebih 6.2.Untuk klien lebih mudah tinggi pada waktu, selama dan sesudah makan 6.3.Stimulasi menutup bibir untuk menelan karena gaya gravitasi untuk 6.3.Membantu kembali dalam sensori melatih dan kontrol
dipertahankan/ditingka tkan Hb dan albumin dalam batas normal dan membuka secara manual
mulut
meningkatkan muskuler
dengan menekan ringan diatas bibir/dibawah dagu jika dibutuhkan 6.4.Letakkan makanan pada
6.4.Memberikan
stimulasi
17
6.5.Berikan
makan
makan peroral setengah 6.6.Makan lunak/cairan kental cair, makan lunak ketika klien dapat menelan air mudah untuk
terjadinya aspirasi 6.7.Anjurkan menggunakan meminum cairan klien sedotan 6.7.Menguatkan otot fasial dan dan otot menelan dan menurunkan terjadinya tersedak 6.8.Anjurkan klien untuk 6.8.Dapat meningkatkan berpartisipasidalam program latihan/kegiatan 6.8.Kolaborasi dengan tim resiko
18
jika
klien
tidak
mampu
untuk memasukkan segala sesuatu melalui mulut 7 Kurangnya diri dengan hemiparese/hemiplegi Kriteria Hasil 7.2.Meningkatkan harga diri dan Klien dapat melakukan 7.2.Beri motivasi kepada klien semangat untuk berusaha untuk tetap melakukan aktivitas perawatan diri terus-menerus aktivitas dan beri bantuan sesuai dengan dengan sikap sungguh kemampuan klien dapat 7.3.Hindari melakukan sesuatu 7.3.Klien mungkin menjadi sangat untuk klien yang dapat ketakutan dan sangat mengidentifikasi sumber dilakukan klien sendiri, tergantung dan meskipun pribadi/komunitas untuk Klien memberikan bantuan tetapi berikan bantuan sesuai kebutuhan bantuan yang diberikan bermanfaat dalam mencegah frustasi, adalah penting bagi klien untuk melakukan untuk untuk perawatan Tujuan berhubungan Kebutuhan perawatan diri klien terpenuhi 7.1.Tentukan kemampuan dan 7.1.Membantu tingkat kekurangan dalam melakukan perawatan diri dalam
sesuai kebutuhan
sebanyak diri-sendiri
mungkin
19
mempertahankan harga diri dan meningkatkan pemulihan perasaan 7.4.Berikan umpan balik yang 7.4.Meningkatkan makna diri dan kemandirian positif untuk setiap usaha yang dilakukannya atau serta mendorong klien untuk berusaha secara kontinyu ahli 7.5.Memberikan mantap bantuan yang untuk rencana
fisioterapi/okupasi
mengembangkan
terapi dan mengidentifikasi kebutuhan alat penyokong khusus 8. Resiko integritas berhubungan tirah baring lama gangguan Tujuan kulit Klien mampu dengan mempertahankan keutuhan kulit Kriteria hasil 8.1.Anjurkan untuk melakukan 8.1.Meningkatkan aliran darah latihan ROM (range of motion) dan mobilisasi jika mungkin 8.2.Menghindari 8.2.Rubah posisi tiap 2 jam tekanan dan meningkatkan aliran darah kesemua daerah
Klien mau berpartisipasi 8.3.Gunakan bantal air atau 8.3.Menghindari tekanan yang pengganjal yang lunak di terhadap pencegahan berlebih pada daerah yang bawah daerah-daerah yang
20
menonjol
daerah yang menonjol yang 8.4.Menghindari kerusakanbaru mengalami tekanan kerusakan kapiler-kapiler pada waktu berubah posisi 8.5.Observasi terhadap eritema dan kepucatan dan palpasi area sekitar terhadap 8.5.Hangat dan pelunakan adalah tanda kerusakan jaringan
kehangatan dan pelunakan jaringan posisi 8.6.Jaga kebersihan kulit dan seminimal mungkin hindari trauma, kulit 9. Resiko terjadinya Tujuan : Jalan nafas tetap efektif. nafas Kriteria hasil : Klien tidak sesak nafas 9.1.Berikan penjelasan kepada 9.1.Klien klien dan keluarga tentang sebab dan akibat dan keluarga mau dalam terjadinya bersihan panas terhadap 8.6.Mempertahankan kulit keutuhan tiap merubah
berhubungan menurunnya
21
refleks
batuk
dan
Tidak terdapat ronchi, wheezing ataupun suara nafas 9.2.Rubah posisi tiap 2 jam sekali
9.2.Perubahan melepaskan
posisi sekret
dapat dari
menelan, imobilisasi
tambahanTidak retraksi 9.3.Berikan intake yang 9.3.Air yang cukup otot bantu pernafasan mengencerkan secret adekuat (2000 cc per hari) Pernafasan teratur, RR 16-20 x per menit 9.4.Observasi pola dan frekuensi nafas 9.5.Untuk 9.5.Auskultasi suara nafas 9.6.Lakukan fisioterapi sesuai dengan nafas mengetahui 9.4.Untuk tidaknya jalan nafas mengetahui
ada
ketidakefektifan
adanya
kelainan suara nafas\ 9.6.Agar dapat melepaskan sekret dan mengembangkan paruparu
keadaan
umum klien 10 Gangguan eliminasi uri Tujuan : (incontinensia uri) yang Klien mampu mengontrol berhubungan dengan eliminasi urinya penurunan disfungsi sensasi, kognitif, Kriteria hasil : cairan pada 10.1.Identifikasi pola berkemih 10.1.Berkemih yang sering dapat dan kembangkan jadwal mengurangi dorongan dari distensi kandung kemih
berkemih sering
yang berlebih
berkomunikasi
cairan
selama
malam membantu
hari
dapat mencegah
distensi 10.3.Ajarkan
teknik
untuk
pengosongan
kandung kemih
manuver regangan anal) 10.4.Bila masih terjadi kurangi berkemih 10.4.Kapasitas kandung kemih mungkin tidak cukup untuk menampung volume urine sehingga memerlukan
pada jadwal yang telah direncanakan 10.5.Berikan penjelasan tentang pentingnya hidrasi optimal (sedikitnya 2000 cc per hari bila tidak ada
untuk lebih sering berkemih 10.5.Hidrasi optimal diperlukan untuk saluran mencegah infeksi dan
perkemihan
kontraindikasi)
batu ginjal
23