Anda di halaman 1dari 12

Mendongkrak Kreativitas dengan Tangan Kiri

PROPOSAL
untuk

Kegiatan Melukis dengan Tangan Kiri oleh 500 Anak Yatim Piatu

TMII Anjungan Kalimantan Tengah

LEADERSHIP PROGRAM ANGKATAN 102

November 2011 Januari 2012

Mendongkrak Kreativitas dengan Tangan Kiri


Melukis dengan Tangan Kiri oleh 500 Anak Yatim Piatu

A. Latar Belakang
Dalam budaya dan tradisi bangsa Indonesia, tangan kanan pasti dikaitkan dengan hal-hal yang selalu baik. Misalnya, makanlah dengan tangan kanan, bersalamanlah dengan tangan kanan, sapalah orang lain dengan tangan kanan, bawalah kitab suci dengan tangan kanan. Pokoknya, selalu mendapat peran protagonis. Sebaliknya, tangan kiri selalu dikaitkan dengan hal-hal yang tidak baik. Misalnya, ceboklah dengan tangan kiri, buanglah kotoran dengan tangan kiri, bawalah sampah dengan tangan kiri. Pokoknya, selalu mendapat peran antagonis. Bahkan, akibat begitu kuat mengakarnya budaya dan tradisi tangan kanan, muncul kecenderungan untuk mendiskriminasikan orang-orang kidal. Sedari anak-anak, orang-orang kidal dipaksa untuk mengabaikan tangan kiri, tangan yang secara fisik dan psikis lebih dominan bagi mereka. Mereka dipaksa untuk menggunakan tangan kanan dalam banyak aktivitas: makan, menulis, bersalaman, membawa barang. Kalau mereka tidak menurutinya, misalnya lupa menulis dengan tangan kiri, kadang-kadang mereka dimarahi. Apalagi kalau aktivitas yang dilupakan itu aktivitas yang dianggap memiliki kesakralan, misalnya makan atau bersalaman. Padahal, dari sisi fisik dan psikis, menurut ilmu kedokteran dan psikologi, setiap orang memiliki kecenderungan masing-masing. Ada yang lebih dominan tangan kanannya, ada juga yang sebaliknya. Dan tidak ada yang salah, tidak ada yang aneh, tidak ada yang cacat, tidak ada yang kurang, tidak ada yang menyalahi kodrat, tidak ada yang menyalahi hukum alam di situ. Itu semua

normal-normal saja. Keanehan dan kecacatan muncul hanya karena stigma yang dibangun oleh manusia. Keanehan dan kecacatan muncul hanya karena budaya dan tradisi yang dibangun oleh manusia yang telah mendapat legitimasi sebagai patokan kebenaran bahkan moral. Padahal juga, dari sisi ilmu neurologi, manusia itu memiliki otak dengan dua sisi. Sisi kiri dan sisi kanan. Sisi kiri mengatur aktivitas fisik bagian kanan, dan sisi kanan mengatur aktivitas fisik bagian kiri. Manusia unggul adalah mereka yang mampu memanfaatkan seluruh sisi otaknya. Dengan kata lain, manusia unggul adalah mereka yang mampu mendayagunakan seluruh bagian tubuhnya, baik bagian kiri maupun bagian kanan. Jadi, secara kodrat, manusia sebetulnya disuruh untuk menggunakan seluruh bagian tubuhnya tanpa perlu membedakan bagian kiri atau bagian kanan. Dengan begitu, tubuh bagian kiri tidak boleh diabaikan. Justru, harusnya semakin didayagunakan. Semakin mampu mendayagunakan seluruh bagian tubuhnya, manusia akan semakin kreatif. Semakin kreatif, manusia akan semakin berperan dalam kehidupan saat ini. Mengapa? Karena saat ini manusia sudah memasuki gelombang keempat dalam peradaban. Gelombang pertama adalah masa ketika manusia menganggap budaya bercocok tanam sebagai peradaban yang mampu meningkatkan taraf kehidupan. Disusul kemudian dengan gelombang kedua, yaitu masa dimulainya peradaban industri. Setelah itu, diawali pada pertengahan abad ke-20, muncullah gelombang ketiga yaitu masa ketika dunia informasi dianggap sebagai kunci sakti menguasai dunia. Sekarang, manusia sudah menginjakkan kaki di gelombang keempat, yaitu masa ketika ide-ide kreatif dianggap sebagai gerbang menguasai dunia. Semakin kreatif, manusia dianggap akan semakin sukses, dan semakin mudah menggenggam dunia. Menurut banyak pakar, kreativitas itu tidak dilahirkan. Kreativitas itu bisa dilatih. Bisa dikembangkan. Kreativitas juga bukan hak segolongan orang tertentu saja. Semua orang berhak atas kreativitas. Tidak memandang harta, jabatan, usia, status sosial. Cuma, masalahnya, kadang-kadang ada segolongan orang yang terpaksa tidak mendapat peluang untuk mengetahui, mengembangkan, mengasah, dan menikmati kreativitas. Ada saja penghalang yang menghambat. Misalnya, ketiadaan akses, ketiadaan kesempatan, ketiadaan pengetahuan. Nah, salah satu pihak yang cukup sering menemui kendala ini adalah para anak yatim piatu. Padahal, bisa jadi dari tangan merekalah akan lahir kreasi-kreasi baru yang tidak hanya menyejahterakan atau mengharumkan nama mereka, tetapi juga bisa mengangkat harkat dan martabat bangsa, akan mampu menyejahterakan banyak orang, akan mampu memakmurkan banyak orang. Bisa jadi lewat tangan kreatif merekalah akan muncul perubahan-perubahan yang membawa banyak kebaikan. Masa depan pun akan menjadi lebih baik. Kenyataan ini mendorong kami, LP 102, untuk melakukan sebuah upaya yang bisa membuka kesadaran anak-anak yatim piatu bahwa mengasah dan mengembangkan kreativitas itu

bisa dilakukan oleh siapa saja dan dengan cara yang sebetulnya relatif mudah. Cara yang mungkin tidak pernah mereka sadari karena sedemikian mudahnya. Upaya yang akan kami lakukan itu adalah melukis secara massal oleh 500 anak yatim piatu dengan menggunakan tangan kiri. Lewat kegiatan ini, kami bermaksud untuk mengajak dan menantang anak-anak Indonesia untuk melakukan gerakan mengasah dan mengembangkan kreativitas. Caranya bisa sangat mudah, yaitu dengan membiasakan diri untuk selalu melakukan langkah-langkah kecil yang berbeda dengan kebiasaan. Melukis dengan tangan kiri merupakan simbolisasi akan gerakan mengasah dan mengembangkan kreativitas dengan cara yang berbeda ini. Melihat betapa pentingnya gerakan mengasah dan mengembangkan kreativitas ini untuk memberdayakan dan mendorong masyarakat lebih maju, kami mengajak Anda semua untuk menjadi bagian dari masa depan yang lebih baik ini. Ini bukan tentang berapa besar sumbangan yang Anda berikan. Namun, seberapa besar keinginan Anda untuk bersama-sama menciptakan tempat yang lebih baik untuk manusia Indonesia. Karenanya, kami mengundang Anda menjadi bagian dari masa depan Indonesia.

B. Tema Acara
Mendongkrak Kreativitas dengan Tangan Kiri.

C. Maksud dan Tujuan


Peserta Program Leadership Angkatan 102 (LP102) yang difasilitasi oleh Andaru Selaras Indonesia, bermaksud menyelenggarakan kegiatan sosial LP102 dengan tujuan memberikan bantuan khususnya di bidang pengasahan dan pengembangan bakat dan kreativitas agar muncul kesadaran dalam diri anak-anak yatim piatu bahwa masa depan mereka masih jauh membentang, masih penuh harapan. Kecerahan masa depan mereka turut menentukan kecerahan masa depan Indonesia. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian, rasa menyayangi, keinginan berbagi dari LP 102 untuk menciptakan perubahan. Bagaimanapun perubahan harus diciptakan. Kegiatan melukis dengan tangan kiri bisa menjadi cara murah-meriah tapi berdaya guna luar biasa untuk menciptakan perubahan bagi manusia Indonesia dalam mengasah dan mengembangkan kreativitas demi kemajuan dan keunggulan Indonesia di masa depan. Dengan demikian, visi acara ini adalah membangun kepercayaan diri dan kemandirian anak yatim piatu dalam menyambut masa depan yang lebih cerah, dan menularkannya kepada anak-anak

yatim piatu lain di negeri Indonesia. Sementara itu, misi acara ini adalah mengasah dan mengembangkan kreativitas anak-anak yatim piatu sebagai bekal dalam meraih cita-cita dan kehidupan yang lebih baik.

D. Ruang Lingkup Kegiatan


Ruang lingkup kegiatan ini adalah mengadakan acara melukis dengan tangan kiri secara massal yang diikuti oleh 500 anak yatim piatu se-Jabodetabek. Selain itu, dalam kegiatan ini juga akan ada panggung hiburan. Anak-anak yatim bisa mendengarkan lagu, bisa melihat dance, bahkan mereka juga bisa terlibat di dalamnya. Mereka bisa menyanyi atau menari. Mereka bisa baca puisi. Mereka bisa mengeluarkan seluruh bakat dan kemampuan yang dimiliki, sehingga mereka juga bisa menghibur dan menyenangkan orang lain. Dengan demikian, mereka juga bisa memiliki keyakinan bahwa mereka memiliki cukup kemampuan untuk memberikan perubahan dan perbedaan pada orang lain. Intinya, mereka bisa bersenang-senang, mengeluarkan seluruh bakat dan kemampuan, serta menginspirasi orang lain untuk selalu membuat perubahan dan perbedaan yang konstruktif dalam mengisi kehidupan sehingga masa depan akan selalu terlihat cerah.

E. Pendampingan Pelaksanaan Kegiatan


Agar pelaksanaan kegiatan sosial ini tepat sasaran, kami didampingi oleh kurator seni dan pengasuh rumah yatim piatu atau panti asuhan, yang berperan: Memberikan informasi tentang data penghuni rumah yatim piatu atau panti asuhan. Memberikan pengarahan tentang seni lukis yang sesuai dengan kaidah berkesenian. Monitoring dan evaluasi pekerjaan. Menjalankan program pengembangan masyarakat yang telah direncanakan.

F. Waktu dan Lokasi


Kegiatan ini akan diselenggarakan pada hari Sabtu 12 November 2011 pukul 09.00-15.00 WIB, bertempat di Anjungan Kalimantan Tengah TMII.

G. Susunan Panitia
Susunan Panitia Mendongkrak Kreativitas dengan Tangan Kiri bisa dilihat pada Lampiran 1.

H. Rincian Biaya
Biaya untuk keseluruhan kegiatan sosial ini sebesar Rp146.509.000. Rinciannya bisa dilihat di Lampiran 2.

I. Penggalangan Dana
Peran aktif dan keinginan Anda untuk terlibat bisa disalurkan ke rekening-rekening berikut: Mandiri BCA : 117-000-485-3024 a.n. Shindy Permata Dewi : 065-070-7711 a.n. Krisnadi Kusumo

J. Laporan Kegiatan
Panitia Kerja Sosial LP 102 akan menyediakan bukti penerimaan dan penggunaan dana yang diterima dari Anda semua, beserta foto-foto kegiatan bagi Anda yang memerlukan.

K. Kontak dan Informasi


Apabila Anda membutuhkan informasi lebih lanjut tentang kegiatan ini, Anda bisa menghubungi Nama Krisnadi Eka Puspitasari Shindy Permata Telepon 0816-182-7711 0821-352-22531 0856-7705517 Email krisnadi.kusumo@gmail.com Puspita_soekarno@yahoo.co.id shindypermata@yahoo.com

Kami segenap Panitia Mendongkrak Kreativitas dengan Tangan Kiri mengucapkan terima kasih kepada Anda yang sudah mau mengambil peran dan menjadi bagian bagi masa depan yang lebih baik. Jakarta, 26 Oktober 2011 Mengetahui Panitia Mendongkrak Kreativitas dengan Tangan Kiri

Lista Lestari PT Andaru Selaras Indonesia Lampiran 1

Krisnadi Kusumo Ketua

Susunan Panitia Mendongkrak Kreativitas dengan Tangan Kiri

Penasihat

: Lista Lestari Titie Sellang

Ketua

: Nadi

Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan. Bertanggung jawab atas isi proposal. Memberikan pertanggung jawaban kepada pihak yang terkait pelaksanaan kegiatan.

Mengkoordinir masalah kepesertaan yang ikut dalam kegiatan.

Sekretaris

: Eka dan Stella

Melakukan surat-menyurat kepada pihak ketiga terkait dengan pelaksanaan kegiatan.

Mencatat dan membuat notulen meeting wow day. Membantu pembuatan proposal.

Bendahara

: Shindy

Bertanggung jawab atas rekening dana wow day.

Mencatat transaksi pengeluaran dan pemasukan dana. Mencatat budgeting berkaitan dengan kegiatan. Membuat tabel pemasukan dari seluruh peserta LP 102 secara internal. Menerima dan bertanggung jawab atas segala pengeluaran dan pemasukan dana yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan.

Keuangan

: Lie Kai Fung, Leo, Tito, Kartini Bertanggung jawab mencari sponsor untuk pelaksanaan kegiatan.

Seragam

: Robert dan Didi


Bertanggung jawab atas design dan produksi seragam LP 102. Bertanggung jawab atas produksi kaos anak, dan pendamping.

Publikasi & Dokumentasi : Kris, Siska, Katon, Udi


Bertanggung jawab atas publikasi dan dokumentasi kegiatan. Bertanggung jawab atas design banner wow day. Bertanggung jawab atas logo LP 102. Menyosialisasikan kegiatan dengan pihak media yang terkait.

Transportasi & Peralatan : Liko, Asa


Bertanggung jawab atas sewa bis selama kegiatan. Bertanggung jawab atas penyewaan lokasi. Bertanggung jawab atas penyewaan alat panggung dan alat musik.

Bertanggung jawab atas segala perizinan yang diperlukan berkaitan dengan kegiatan.

Mengkoordinir ketersediaan peralatan lukis.

Konsumsi

: Cici, Maya, Iyak Bertanggung jawab atas konsumsi selama kegiatan berlangsung (delivery, pengecekan, penyimpanan, dan distribusi)

Lampiran 2

Anggaran Biaya Kegiatan Wow Day LP 102

Jenis Sewa tempat

Sub

Harga @

Jumlah satuan

Total

Keterangan

TMII 2 Sewa alat Panggung Instrumen Sound Sys 3 Transporta si Bus AC Tip supir 4 Konsumsi Nasi kotak Aqua 300ml 5 Seragam Anak Yatim Pendamping 6 Bingkisan Goodie bag Buku + alat tulis Santunan 7 Alat lukis Kanvas Kuas + palet Cat acrylic 1 0 Lain-lain Tim medis Dana operasi Pohon lukisan

10.000.0 00 2.000.00 0 1.500.00 0 2.500.00 0

10.000.000

1 1 1

2.000.000 1.500.000 2.500.000

1.600.00 0 200.000 25.000 3.000 20.000 25.000 5.000 20.000 25.000 38.000 12.000 170.000

10 10 650 1500 525 50 525 525 525 525 525 100

16.000.000 2.000.000 16.250.000 4.500.000 10.500.000 1.250.000 2.625.000 10.500.000 13.125.000 19.959.000 6.300.000 17.000.000

500.000 5.000.00 0 5.000.00 0

500.000 5.000.000

1 Total

5.000.000 146.509.00 0

Lampiran 3

Run Down Acara


06:30 08:00 : Penjemputan oleh bis dan diantar menuju TMII 08:00 08:30 : Penyusunan formasi tempat duduk 08:30 09:00 : Kata-kata pembuka oleh panitia 09:00 11:00 : Acara melukis 11:00 11:30 : Finishing melukis dan gambar diserahkan pada panitia 11:30 12:30 : Makan siang Acara band penghibur dimulai 12:30 13:30 : Acara lomba hiburan 14:00 15:00 : Penutupan dan foto bersama 15:00 17:30 : Anak-anak dipulangkan dengan Bis

Lampiran 4

Lokasi: TMII - Anjungan Kalimantan Tengah

Anda mungkin juga menyukai